Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Harendong
Harendong
Harendong
eBook91 halaman1 jam

Harendong

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Dari sebuah percakapan dengan beberapa anak-anak Badui dalam yang sedang beristirahat. Dengan kesantunan bahasa verbal dan tubuhnya, mereka menjelaskan tentang rasa dan manfaat dari buah Harendong yang sedang mereka nikmati. Dari perilaku dan cara menjelaskannya, tercermin hasil didikan yang baik dan berhasil. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, karena selama ini anak-anak Badui tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan nasional. Maka dengan pendekatan kualitatif, metode etnografi realis penelitian ini bertujuan untuk menganalisa metode pendidikan tradisi Badui yang selama beratus-ratus tahun berhasil menjaga kesantunan dan kesederhanaan hidup warga Badui.

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis11 Jan 2024
ISBN9798215152799
Harendong
Penulis

Andi Sulistiadi

Anthesianz is an eccentric singer, songwriter, author, and arts and culture researcher. He has spawned few digital albums. Hope's the first album contains eight catchy songs in the Pop-Etnic-EDM genre in early 2022. Then, he released his previous digital albums entitled "Laka Laka", "Mr. Christmas", "Sraddha", and "Saved" in 2023. Then he was realeasing his album "Sokasrana", and extended play tittled "Short" in 2024. This singer from West Java is often known as a researcher in art, society, and culture under the name Dr. Andi Sulistiadi, MM.​Anthesianz became the opening performer of the second day of Prambanan Jazz 2022 in Yogyakarta, previously Anthesianz was selected as the winner of the Jawara Goes To Prambanan Jazz Festival in Bandung in early June 2022. A month later, in early August 2022, he performed as a solo singer and musician at the International Tourism Wellness Conference Festival 2022 in Solo.Then, he attended several music festivals such as Edufun Music Festival, Mag Festival, Kalai Festival, Tangerang Volume 5 Gigs, Rumah Musik Indonesia, Musikawan De Javu Festival, Sarinah Wastra Dolanan Music Festival and December Care Festival 2022.In early 2023, Anthesianz actively educated the arts & culture preservation campaign #indonesianwaves in the Tip-tip Cultural 2023 and Tangerang Fashion Festival (Taffest) 2023, Tabe Spots Festival 2023, Indonesia Annual Concert 2023, Teras Sore Elshinta TV, Bincang Musik Radio Heartline FM, Chillax Culture & Culinary Festival 2023, Eco Living Fest 2023, Festival Indonesia 2023, Traditional Games TGR Detective series, and Festival Seba Baduy 2023.Amazingly, his songs were awarded in several events such as: "Kanekessian" won best Jawara Goes to Prambanan 2022, "Halimun" the best King Q Voice Fest 2023, "Adorn Our Souls" at Indonesia Annual Concert 2023, "Tak Jauh/Ain't That Far" got privilege award at Tren Got Talent 2023, and "Aku Bisa Hebat" got best oroginal song at The Darwin's Theory.The man who was born on November 29 in Purwakarta, West Java, Indonesia is known as an aesthetic pop singer with a distinctive voice and wide octave range. He is also known to be very fond of scientific research in the fields of art, culture, and education, especially in Indonesia. According to him, local wisdom is the nation's most remarkable heritage. The form can be anything, such as art, customs, heirlooms, philosophical values, and the like. Anthesianz himself has been named the official artist channel on YouTube. The name is interpreted imaginatively by him as someone who has the values of goodness and truth, a world full of honesty, peace, love, and good change.

Baca buku lainnya dari Andi Sulistiadi

Terkait dengan Harendong

Ulasan untuk Harendong

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Harendong - Andi Sulistiadi

    Anthesianz Andi

    HARENDONG

    Eksplorasi Kepemimpinan Kepala Suku Badui

    Copyright © 2024 by Anthesianz Andi

    All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, scanning, or otherwise without written permission from the publisher. It is illegal to copy this book, post it to a website, or distribute it by any other means without permission.

    First edition

    This book was professionally typeset on Reedsy

    Find out more at reedsy.com

    Contents

    1. HARENDONG

    2. RINDANG

    3. PONDASI

    4. DIMENSI

    5. EKSPLORASI

    6. PRESERVASI

    7. SUDUT PANDANG

    8. KEPEMIMPINAN

    9. STRATEGI

    10. TANTANGAN

    11. MASIH BERLANJUT

    12. BIOGRAFI

    1

    HARENDONG

    Dari sebuah percakapan dengan beberapa anak-anak Badui dalam yang sedang beristirahat. Dengan kesantunan bahasa verbal dan tubuhnya, mereka menjelaskan tentang rasa dan manfaat dari buah Harendong yang sedang mereka nikmati. Dari perilaku dan cara menjelaskannya, tercermin hasil didikan yang baik dan berhasil. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, karena selama ini anak-anak Badui tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan nasional. Maka dengan pendekatan kualitatif, metode etnografi realis penelitian ini bertujuan untuk menganalisa metode pendidikan tradisi Badui yang selama beratus-ratus tahun berhasil menjaga kesantunan dan kesederhanaan hidup warga Badui.

    Masyarakat Badui, yang saat ini tinggal di Provinsi Banten, adalah contoh dari masyarakat yang sederhana di Indonesia. Mereka secara konsisten mempertahankan adat tradisional mereka dan menjadikan pikukuh sebagai pedoman hidup mereka. Pikukuh dilihat sebagai sesuatu yang memiliki nilai yang bersifat religius dan didasarkan pada agama asli mereka, yaitu Sunda Wiwitan. Masyarakat Badui, pada dasarnya, masih memegang pengetahuan dan kearifan lokal mengenai pengobatan tradisional, terutama yang berbasis tanaman dan diwariskan melalui tradisi lisan, karena sampai saat ini tulisan masih dianggap tabu (Irawan & Lessy, 2021). Tumbuhan yang berasal dari hutan tropika telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai obat yang efektif untuk penyembuhan berbagai penyakit.

    Saat berkunjung di Badui dalam, perjalanan menuju lokasi penelitian yang ditempuh dengan berjalan kaki. Kerap kali berpapasan dengan anak-anak Badui dalam yang tengah menepi untuk beristirahat sambil mengunyah buah kecil yang mereka sebut harendong (Wahyuni & Maesaroh, 2021). Tanaman harendong atau Melastoma affine D. Don dapat ditemukan tumbuh di berbagai habitat seperti tepi rawa, belukar, padang rumput, tempat terbuka, hutan sekunder, dan hingga ketinggian 2500 m dpl. Buah dari tanaman ini adalah bagian bunga yang kelopaknya telah gugur. Buah yang matang memiliki warna ungu dan memiliki rasa yang manis.

    Saat ditanya, salah satu dari anak-anak itu menjawab: Iyeu bisa didahar, amis rarasana, mun di Badui mah moal kalaparan, alam nyadiakeun kadaharan urang. Tong hariwang, urang mah aya buah harendong, ngeunah keur tanaga nu anyar. Artinya, buah harendong ini bisa dikonsumsi, memiliki rasa yang manis. Jika berkunjung ke Badui tidak ada akan kelaparan, karena alam sudah menyediakan makanan untuk kita. Ada buah harendong ini, rasanya enak untuk sumber tenaga baru

    Saat menikmati buah harendong, memang terasa dominasi rasa manis seperti daging dari buah apel di lidah. Rasanya benar-benar enak dan memberikan energi saat sedang lelah berjalan kaki. Buah harendong ini mudah ditemukan di sepanjang jalan setapak (Meilani et al., 2022). Tidak heran jika anak-anak Badui mengatakan bahwa, ketika berada di Badui, kita tidak akan pernah merasa lapar. Pernyataan ini menarik perhatian untuk menelusuri metode pembelajaran yang diterapkan oleh anak-anak Badui, yang membuat mereka memiliki pengetahuan yang akurat dan kemampuan bertahan hidup. Anak-anak masyarakat Badui memiliki perbedaan dalam keterlibatan mereka dalam kehidupan masyarakat dibandingkan dengan anak-anak masyarakat modern.

    Budaya Badui mendorong anak-anak yang masih muda untuk bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan pengalaman mereka, terutama dalam membantu keluarga mencari nafkah. Masyarakat Badui, yang hidup secara sederhana, memiliki pengetahuan yang kurang terfokus dan sedikit pelatihan formal seperti yang diberikan di sekolah (Sutoto, 2017). Sebagai gantinya, budaya mereka diwariskan kepada anak-anak melalui pengamatan dan peniruan aktivitas yang dilakukan oleh orang dewasa dalam upacara adat, festival pertanian, dan panen.

    Saatnya untuk mengeksplorasi kepemimpinan tradisional Badui yang telah berperan selama berabad-abad untuk meneruskan nilai-nilai adat istiadat Pikukuh karuhun.

    2

    RINDANG

    Hutan merupakan bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Manusia diberikan kuasa oleh pencipta untuk menikmati dan mengatur sumber daya alam. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hutan dan ekosistemnya agar tetap berfungsi dan memberikan manfaat bagi manusia. Ekosistem hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan iklim, menyediakan air, dan memberikan hasil-hasil hutan. Selain itu, hutan juga menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati yang ada di planet ini (Ribeiro et al., 2009). Oleh karena itu, menjaga kelestarian hutan adalah kewajiban kita untuk melindungi lingkungan dan mempertahankan perekonomian masyarakat.

    Upaya untuk melindungi lingkungan telah menjadi fokus utama bagi masyarakat global. Kasus degradasi hutan, yang merupakan sumber kehidupan manusia, memiliki dampak buruk di berbagai belahan dunia. Sebuah artikel dari BBC News yang diterbitkan pada tanggal 20 November 2020 menunjukkan bahwa degradasi hutan telah mendorong para pemimpin dunia untuk berjanji menghentikan deforestasi dan penyebab degradasi hutan lainnya. Mereka merencanakan untuk menanam kembali hutan pada tahun 2030.

    Hilangnya hutan hijau diakibatkan oleh adanya konversi hutan menjadi lahan pertanian. Kehilangan hutan hijau dunia sebesar 420 juta hektare (satu miliar hektare) sejak 1990 (Gambar 1). Menanggapi krisis tersebut, lebih dari 100 pemimpin dunia bersinergi pada KTT

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1