Insight Germany (Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman)
Oleh Hennie Triana Oberst
()
Tentang eBuku ini
Budaya "on time" melekat erat pada masyarakat di negara Jerman yang dikenal akan kemajuan teknologi dan salah satu penghasil mobil terbaik di dunia. Ketepatan waktu sangat berkaitan dengan prinsip menghargai di negeri ini. Namun, kebiasaan presisi ini tidak membuat masyarakatnya menjadi manusia mesin. Orang Jerman dengan gaya hidup yang bersahaja sangat mencintai hewan dan peduli pada lingkungannya. Misalnya, memberi makan burung liar pada musim dingin, yang dianggap sebagai kewajiban moral, demi menghindari unggas-unggas kelaparan dan terjaga populasinya.
Meski hidup di negara maju dan modern, adat istiadat peninggalan nenek moyangnya masih tetap dilestarikan, seperti Erntedankfest, pesta panen sebagai ungkapan rasa syukur akan hasil bumi yang mereka peroleh.
Buku ini menyajikan keindahan kota-kota di Jerman, yang menghadirkan keserasian antara arsitektur klasik peninggalan masa lalu bak negeri dongeng dan desain bangunan modern. Pun tidak ketinggalan ragam kultur dan kebiasaan masyarakatnya yang belum banyak diketahui secara luas.
Terkait dengan Insight Germany (Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman)
E-book terkait
Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDi Lembah Kegelapan dan Cerita Lainnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerjalanan ke Masa Lalu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPraktis Jerman dalam 1 Minggu Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Memelihara Ikan Koi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTerjemahan Dan Makna Surat 95 At-Tin (Buah Tin) The Fig Edisi Bilingual Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Denmark - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBuku Kosakata Bahasa Portugis: Pendekatan Berbasis Topik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHunja yang Misterius: Bagaimana Wanita Hamil di Usia 80 di Negeri Misteri Ini? Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBuku Kosakata Bahasa Italia: Pendekatan Berbasis Topik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBuku Kosakata Bahasa Denmark: Pendekatan Berbasis Topik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Ceska - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianResep agar Naskah Ditolak Penerbit Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Belajar Bahasa Hindi - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Islandia - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianCitarasa Laut: Kumpulan Resep Seafood yang Menggugah Selera Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianJus Buah Dan Sayuran Yang Berkhasiat Untuk Mencegah Serangan Virus Corona Serta Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia Ultimate Version Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Rumania - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBuku Kosakata Bahasa Rumania: Pendekatan Berbasis Topik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTidak Ada Yang Bisa Lolos Dari Takdir Anda Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBuku Kosakata Bahasa Belanda: Pendekatan Berbasis Topik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenuai Apa yang Kami Tabur 1: Menuai Apa yang Kami Tabur, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Buah Dan Sayuran Yang Berkhasiat Untuk Menghilangkan Stress Dan Depresi Edisi 2019 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPanduan Pengetahuan Murni Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Galisia - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianNikiolika, Flight of the Starling Book 2 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Penghianatan (Buku #3 Dalam Buku Harian Vampir) Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Malaikat Pelindung Gotik (Bahasa Indonesia) (Indonesian Edition) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLagu untuk Jiwaku: Editorial Alvi Books Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Ulasan untuk Insight Germany (Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman)
0 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Insight Germany (Cakrawala Negeri dan Budaya Jerman) - Hennie Triana Oberst
Preface
Budaya on time
melekat erat pada masyarakat di negara Jerman yang dikenal akan kemajuan teknologi dan salah satu penghasil mobil terbaik di dunia. Ketepatan waktu sangat berkaitan dengan prinsip menghargai di negeri ini. Namun, kebiasaan presisi ini tidak membuat masyarakatnya menjadi manusia mesin. Orang Jerman dengan gaya hidup yang bersahaja sangat mencintai hewan dan peduli pada lingkungannya. Misalnya, memberi makan burung liar pada musim dingin, yang dianggap sebagai kewajiban moral, demi menghindari unggas-unggas kelaparan dan terjaga populasinya.
Meski hidup di negara maju dan modern, adat istiadat peninggalan nenek moyangnya masih tetap dilestarikan, seperti Erntedankfest, pesta panen sebagai ungkapan rasa syukur akan hasil bumi yang mereka peroleh.
Buku ini menyajikan keindahan kota-kota di Jerman, yang menghadirkan keserasian antara arsitektur klasik peninggalan masa lalu bak negeri dongeng dan desain bangunan modern. Pun tidak ketinggalan ragam kultur dan kebiasaan masyarakatnya yang belum banyak diketahui secara luas.
Selamat membaca!
Hennie Triana Oberst
Acknowledgement
Rasa syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Buku ini tidak akan selesai tanpa dukungan banyak orang yang akan saya beri penghargaan dan ucapan terima kasih.
Yang pertama, keluarga tercinta. Terima kasih tak terhingga untuk suami saya, Walter, atas kesabaran, inspirasi, pendapat, dorongan moril maupun materil, pun tidak pernah keberatan waktu yang saya berikan untuknya berkurang demi menyele-saikan tulisan ini. Tidak ketinggalan untuk Chiara, putri tersa-yang, terima kasih atas dukungan dan keyakinan penuh kepada saya.
Terima kasih setinggi-tingginya untuk ibunda, Endang Sutijah (alm), beliau adalah orang pertama yang mendorong saya untuk menulis dan mendalami dunia literasi. Ayahanda, Azmil Hardy (alm) yang selalu meyakinkan untuk berani mewujudkan impian.
Saya juga berterima kasih untuk keenam saudara kandung saya, Edie, Tatie, Novia, Dewi, Julie, dan Ika untuk suport, ide, tambahan dokumentasi, seluk beluk kepenulisan, serta saran yang sangat berarti.
Rasa terima kasih untuk sahabat saya, Yunitha Fairani, a.k.a. Rani Takahashi, dan Handoko Widagdo yang ikut menyum-bangkan buah pikirannya hingga selesainya buku ini.
Tidak lupa, untuk Pak Ikhwanul Halim dan tim Pimedia, terima kasih atas kerjasama, pertimbangan, dan bantuannya un-tuk menerbitkan buku ini.
Last but not least, terima kasih banyak saya haturkan untuk teman-teman dan semua pembaca buku ini, yang telah bersedia meluangkan waktunya yang sangat berharga.
Semoga buku ini membawa manfaat bagi semua.
Terima kasih dari lubuk hati yang terdalam.
Hennie Triana Oberst
Daftar Isi
Preface
Acknowledgement
Daftar Isi
Ada Aroma Harum Tembakau Indonesia di Romantisnya Kota Bremen
Brezel, Roti Terpopuler dari Jerman
Fasching, Tradisi Karnaval Mengusir Roh Musim Dingin di Jerman
Maibaum, Tradisi Musim Semi Lambang Kesuburan dan Cinta di Jerman
Stuttgart, Kota Mercedes dan Porsche
Storch, Bangau sebagai Simbol Kelahiran Bayi di Jerman
Pünktlich, Terlambat Sedikit pun Ditinggal
Menumpang Salat di Zentralmoschee, Masjid Sentral Cologne Jerman
Ketika Orang Tersayang Mendapat Julukan Nama Hewan
Wandern, Aktivitas yang Sangat Digemari Orang Jerman
Mengagumi Keindahan Teknologi Otomotif Jerman di Museum Mercedes Benz
Bauernhof, Daerah Pertanian Tempat Liburan Anak
Hati-Hati, Denda Tinggi Buang Puntung Rokok Sembarangan di Jerman
Ban Mobil di Jerman Penggunaannya Harus Sesuai Musim
Berburu Jam Kuckuck hingga ke Black Forest
Flohmarkt, Mengapa Pasar Loak di Jerman Disebut Pasar Kutu
Sonntagsruhe, Hari Minggu Toko-Toko Tutup di Jerman
Menyusuri Romantisnya Kota Universitas Tübingen di Selatan Jerman
Denda Tinggi Jika Membunuh Lebah dan Tawon di Jerman
Budaya Traktir Mentraktir di Jerman
Jadi Penumpang Gelap di Bus dan Kereta Jerman? Jangan Coba-Coba!
Pfahlbauten Unteruhldingen Jerman, Museum Arkeologi Outdoor Terbesar di Eropa
Tindik Telinga Anak di Jerman, Harus Cukup Usianya
Vatertag, Hari Ayah di Jerman Selalu Bersamaan dengan Kenaikan Isa Almasih
Menapak Tilas di Mannheim, Kota Kuadrat dan Teknologi
Schultüte Wajib Menemani Anak Memasuki Dunia Sekolah di Jerman
Ssst! Jangan Bising di Hari Minggu, Tetangga di Jerman Bisa Protes!
Jangan Kaget Jika Mengunjungi Sauna di Jerman!
Berlin, Saksi Negeri Jerman yang Pernah Terbelah
Tradisi Pesta Pernikahan di Jerman, Jangan Tersinggung Jika Tak Diundang
Wildbrücke, Jembatan Penyeberangan Satwa Liar di Jerman
Tidak Hanya Bir, Oktoberfest Identik Juga dengan Dirndl
Erntedankfest, Pesta Panen di Jerman sebagai Rasa Syukur
Frankfurt, Romantisme Metropolis Perbankan dan Rumah Goethe
Adventskalender, Kado Dalam Kalender Penyemangat Anak Menanti Natal
Budaya Memberi Makan Burung Saat Winter di Jerman, Menjaga Populasi Unggas
Ulm, Kota Einstein dan Menara Gereja Tertinggi
Membersihkan Salju di Trotoar, Kewajiban Warga di Jerman
Weihnachtsmarkt, Pasar Natal Tradisi Jerman Penghias Desember
Ada Little Tokyo di Düsseldorf, Jerman
Tentang Penulis
Ada Aroma Harum Tembakau Indonesia di Romantisnya Kota Bremen
Liburan musim panas tahun ini kami putuskan untuk mengunjungi beberapa tempat di bagian Utara negara Jerman, salah satunya adalah kota Bremen.
Jaraknya dari tempat tinggal kami sekitar 700 km. Kami tempuh selama sekitar hampir 10 jam perjalanan dengan mengendarai mobil, termasuk istirahat makan dan mengisi bahan bakar.
Negara Bagian Bremen, atau nama lengkapnya Freie Hansestadt Bremen, adalah salah satu negara bagian di Jerman yang dibentuk dari dua kota, yaitu kota Bremen dan Bremerhaven. Kota Bremen sebagai ibu kota, saat ini memiliki jumlah penduduk sekitar 569.000 jiwa.
Marktplatz
Kota yang dihiasi dengan gedung tua yang indah dan terawat ini terlihat sangat cantik dan menyajikan romantisme masa lalu. Di alun-alun kota yang sangat luas dan merupakan salah satu alun-alun kota terindah di Eropa terdapat bangunan-bangunan kuno di sekelilingnya.
Salah satunya adalah gedung Balai Kota (Rathaus), dibangun pada tahun 1405 M. Gedung megah bergaya Gotik ini mewakili otonomi kedaulatan Kekaisaran Romawi Suci.
Menjelang akhir abad ke-16 gedung Balai Kota direnovasi dan diperluas, karena tidak mencukupi untuk menampung jumlah perwakilan Senat. Fasad bangunan kemudian dipercantik dengan gaya Weser-Renaissance¹ yang kaya dengan figur dan relief berbentuk malaikat, manusia dan hewan mitos.
Di tengah alun-alun berdiri patung ksatria Ronald dengan pedang terhunus. Patung yang terbuat dari batu pasir dengan total tingginya sekitar 10 meter ini adalah simbol kebebasan kota, yang pada masa silam dihasilkan dari hukum pasar dan yurisdiksinya sendiri.
Rathaus dan Patung Roland ini pada tahun 2004 tercatat dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Schnoor
Tidak terlalu jauh dari alun-alun, jika kita berjalan kaki terdapat distrik tertua di kota Bremen. Di distrik Schnoor terdapat sekitar 100 rumah mungil yang berdiri sejak abad ke-17, berbaris di jalan yang sempit.
Nama Schnoor berasal dari dialek masyarakat di wilayah ini, dalam Bahasa Jerman adalah "Schnur" yang berarti; baris, tali.
Pada jaman dulu, sebagian besar wilayah ini dihuni oleh para nelayan dan pelaut. Salah satu pelabuhan pertama Bremen dan Belge, anak sungai Weser terletak di sekitar distrik ini. Sampai sekarang rumah-rumah ini masih dijadikan hunian dan sebagian adalah toko, kafe dan restoran.
Tembakau Indonesia
Sejak berabad-abad yang lalu Kota Bremen terkenal dengan bursa perdagangan tembakau mentah. Sekitar pertengahan tahun 1800-an ada sekitar 10.000 orang dari kota ini yang aktif dalam pembuatan cerutu. Pada saat itu Bremen merupakan pusat impor tembakau mentah di Eropa Utara.
Di akhir tahun 1950-an karena konflik Irian Barat pusat perdagangan tembakau Indonesia dari Belanda dipindahkan ke Bremen. Tepatnya pada tahun 1959 M ditandatangani perjanjian antara pemerintah Indonesia di bawah naungan Kementerian Perdagangan dengan Bremen.
Tembakau yang berasal dari Jawa dan Sumatera (kita pasti pernah mendengar mengenai Tembakau Deli
) yang dilelang di bursa tembakau di kota Bremen.
Kualitas yang baik menjadikan tembakau Indonesia menjadi produk yang diminati oleh penikmat cerutu. Indonesia adalah pemasok tunggal tembakau pembungkus cerutu terbesar di dunia.
Pada tahun 1961 M didirikan gedung dengan bentuk atapnya yang unik, khusus untuk lelang tembakau di kota Bremen. Di sinilah pedagang dan produsen datang dari seluruh