Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2
Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2
Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2
eBook225 halaman2 jam

Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Setelah bercerita banyak tentang bagaimana hidup dalam suka duka bersama suami, penulis merasa tidaklah fair  kalau hanya menceritakan susahnya saja tetapi senangnya tidak. Untuk itu penulis ingin berbagi pengalaman diajak travelling oleh suami.

 

Buku ini merupakan bagian kedua dari 176 tulisan.

BahasaBahasa indonesia
PenerbitPIMEDIA
Tanggal rilis24 Feb 2023
ISBN9798215128268
Menuai Apa yang Kami Tabur 2: Menuai Apa yang Kami Tabur, #2

Terkait dengan Menuai Apa yang Kami Tabur 2

Judul dalam Seri Ini (2)

Lihat Selengkapnya

E-book terkait

Ulasan untuk Menuai Apa yang Kami Tabur 2

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Menuai Apa yang Kami Tabur 2 - Roselina Tjiptadinata

    Kata Pengantar

    Setiap kali saya bertemu Bu Roselina dan Sang suami Pak Tjiptadinata di berbagai kesempatan, beliau tidak pernah alpa untuk menceritakan perjalanan hidupnya yang seperti roller coaster, seakan ingin memberikan pelajaran kepada saya bahwa hidup itu dinamis dan selalu dipenuhi ketidakpastian.

    Mulai dari cerita suka cita hingga duka lara, beliau punya semua. Dan, itulah yang membuat Bu Roselina tegar dan semangat menjalani lika-liku hidup. Dan, semua kisah tersebut kini tersusun rapih di dalam sebuah buku yang berjudul Menuai Apa yang Kami Tabur ini.

    Meskipun terdapat lebih dari 140 cerita yang menjadi subjudul di dalamnya, buku karya Bu Roselina—atau biasa saya memanggilnya Bu Ros—yang kalian pegang ini bukan hanya sekadar sekumpulan tulisan yang pernah didokumentasikan di blog sosial Kompasiana lalu dibukukan, tetapi setiap cerita yang dibagikan sarat akan makna baik.

    Saya tidaklah sedang menyanjung Bu Ros yang menurut saya extraordinary person ini. Di usia senjanya, beliau seperti gadis yang tengah rajin-rajinnya menuliskan catatan harian pada buku diary tentang apa yang dialami dan dirasa, atau sekadar menuliskan impian-impiannya.

    Semangatnya dalam berbagi sudah teruji dan terbukti sejak beliau bergabung dengan Kompasiana pada tahun 2013 silam. Hingga buku ini diterbitkan, tercatat lebih dari 900 artikel dengan total keterbacaan hampir menyentuh angka 1 juta pembaca sudah terpatri di laman profil akun https://kompasiana.com/ roselinatjiptadinata.

    Saya sangat menyarankan ketika Anda membaca buku ini untuk tidak terlalu terburu-buru. Cermati tiap diksi dan alur dalam tiap ceritanya. Meskipun dikemas dengan catatan traveling, saya mendapati banyak makna baikyang tersirat. Yang dapat membuat Anda semakin bersemangat dalam hal apapun terutama dalam berumah tangga.

    Terima kasih atas makna baik yang ditebar dalam buku ini, Bu Roselina!

    Nurulloh

    Chief Operating Officer Kompasiana

    Daftar Isi

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    74. Kings Park

    75. Fremantle

    76. Restoran Indonesia di sekitar Fremantle

    77. London Court

    78. Winter Art Season di Perth

    79. Berbagi Kenangan Indah

    80. Di Luar Negeri Orang Indonesia Kompak

    81. Hadir dalam Kegiatan Komunitas Indonesia

    82. Festival Indonesia

    83. Grup Komunitas Indonesia

    84. Membuka Diri untuk Menjalin Persahabatan

    85. Menguniungi Wave Rock

    86. Pabrik Cokelat di Magareth River

    87. Pernak-pernik Stasiun Kereta Api Perth

    88. Termodern di Western Australia

    89. Elisabeth Quay

    90. Menuju Kalgoorlie

    91. Masih di Kalgoorlie

    92. Tur Mandiri

    93. Melanjutkan Dengan Tur Mandiri

    94. Perpustakaan di Perth

    95. Gedung Commonwealth

    96. Paskah di Forrest Chase

    97. Menyambung Kisah Paskah

    98. Heritage Circle

    99. Gereja Ayam

    100. Marmion Marine Park

    101. Perayaan Hari Warga Senior

    102. China Town Melbourne

    103. Queen Victoria Market

    104. Melbourne

    105. Shrine of Remembrance

    106. Kilasan Masa Lalu

    107. Keinginan Bertemu Dalai Lama Terpenuhi

    108. Winter Season

    109. Snowy Mountain

    110. Tugu Pahlawan Wollongong

    111. Kuliner Halal Haldon Street

    112. Mount Keira

    113. Olahraga untuk Peremajaan Diri

    114. Mencegah Penuaan Dini

    115. Shellhabour

    116. Musim Semi di Wollongong

    117. Illawarra Lake

    118. Perkampungan Senior Citizen

    119. Ubah Barang Terbuang Jadi Karya Seni

    120. Kunci Agar Betah Tinggal Berlama-Lama di Negeri Orang

    121. Pengalaman Pertama Camping di Australia

    122. Berjalan dalam Kabut

    123. Murray River

    124. Main Bowling

    125. Cara orang Aborigin memasak

    126. Pada Malam Pertama

    127. Pantai Wollongong

    128. Museum Kereta Api

    129. Kota Wollongong

    130. Destinasi Wisata Sekaligus Sumber Ilmu Pengetahuan

    131. Banyak Berjalan Semakin Banyak yang Dapat Dipelajari

    132. Mengenal Oops Shop dari Dekat

    133. Memetik Pelajaran Berharga

    134. Tradisi Hidup Berbagi

    135. Hidup berbagi cara Australia

    136. Perbedaan Hari Ayah dan Hari Ibu

    137. Perbedaan Tradisi antara Gereja Australia dan Gereja di Indonesia

    138. Mencegah Penuaan Dini Secara Alami

    139. Perayaan Western Australian Day

    140. Viva la Gong

    141. Makanan Termahal di Asia

    142. Sekilas Tentang Abalone Australia

    143. Bubur Abalone Nikmat Kaya Manfaat

    144. Perburuan Abalone

    145. Hal Kecil tapi Sangat Berarti

    146. Kartu Tanda Pengenal

    Tentang Penulis

    74. Kings Park

    Kings Park adalah taman yang terkenal dengan julukan Sejuta Pesona yang terletak di Western Australia. Berkunjung ke Perth tanpa mampir di Kings Park serasa belum lengkap. Kings Park ini terletak agak tepian barat pusat bisnis Perth. Luas Kings Park mencapai sekitar 4 kilometer persegi.

    Keindahan taman Kings Park meliputi pemandangan yang menakjubkan dari Kings Park melihat Swan River dan Darling Range dari atas. Sangat disayangkan bagi pengunjung Perth yang tidak berkesempatan mengunjungi Kings Park.

    Kings Park merupakan taman terluas dan terindah di dunia, melebih Central Park di New York. Menurut sumber berita di berbagai berita Australia, Kings Park ini dikunjungi lima juta pengunjung setiap tahunnya.

    Daftar Nama Pahlawan

    Di sini didirikan Tunggu Pahlawan yang bernama State Memorial War yang terletak di tengah-tengah Kings Park. Sewaktu menuju ke tugu, kita akan melalui hamparan rumput hijau seperti permadani dan dikelilingi bunga merah sewaktu musim semi. Semua nama pahlawan ditulis di tugu ini sebagai peringatan dan kenangan.

    Api Abadi

    Ada api abadi sebagai peringatan untuk yang telah gugur dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pengunjung yang melalui tugu menundukkan kepala dan tidak berisik, sehingga memungkinkan untuk yang mau melakukan kontemplasi di sini.

    Di balik tugu ada ruangan khusus tempat nama-nama dan tanggal pahlawan tertulis. Ruangan bersih dan apik tidak terdapat secarik kertaspun bertebaran di lantai.

    Pemandangan Sekitar

    Jika dari Kings Park, kita melihat kebawah maka tampaklah pemandangan yang indah dari Swan River yang mengalir ke laut lepas. Di sebelahnya terdapat Darling Range yang menakjubkan. Pepohonan yang ditanam di sini semua pohon yang langka. Tanpa terasa berjam-jam kami melewatkan hari di sini.

    Jika Lapar dan Haus

    Ada dua cara bila penat berjalan dan lapar serta haus. Kita bisa membentang tikar dan mengelar barang bawaan kita untuk disantap, atau kita bisa ke kafe di sebelah Kantor Informasi untuk membeli apa yang kita butuhkan.

    Di sini membawa perberkalan dari rumah tidak usah gengsi-gengsian, karena di sini orang bersikap cuek terhadap apa yang di makan atau apa yang kita pakai, selama tidak mengganggu mereka. Lokasi ini selalu ramai dikunjungi karena bebas parkir dan aman serta nyaman. Kalau tidak mau sibuk bawa perberkalan dari rumah, cukup mengeluarkan dana 20 AUD untuk menikmati Fish ‘n Chips seporsi berdua.

    Kesimpulan

    Setiap kali menyaksikan keindahan alam selalu menghadirkan rasa damai dalam hati. Begitu juga saat menikmati keindahan Kings Park membuat kita bersyukur sudah menikmatinya dan merasakan kebesaran Tuhan dalam pesona yang ditampilkan Kings Park

    Kami sering berkunjung ke sini untuk refreshing mengisi waktu luang. Parkir kendaraan dan kami jalan kaki sambil menikmati pemandangan alam yang indah memukau sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua

    28 April 2021

    75. Fremantle

    Fremantle merupakan kota yang berjarak 19 km dari Barat Daya pusat bisnis Perth, tapi karena kami tinggal di North Perth, maka untuk sampai ke sana memerlukan waktu dua jam berkendaraan dari tempat tinggal kami. Syukurlah suami hobi menyetir kendaraan, sehingga jarak jauh sama sekali bukan masalah bagi kami untuk berpergian.

    Ada beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Sebagai seorang wanita mengunjungi pusat pembelajaan tentu saja wajib hukumnya, hehehe. Selain itu, mencoba menikmati makanan di sini tentu tak kurang pentingnya, karena tidak mungkin dapat menikmati perjalanan dengan perut keroncongan.

    Yang unik adalah wisata ke penjara. Jadi kita yang tidak pernah masuk penjara karena tidak pernah melakukan tindak kejahatan, dapat menyaksikan bagaimana hidup dalam penjara.

    Market

    Sesampai di Fremantle menuju Market yang terletak tidak jauh dari tempat parkir kendaraan. Ada prasasti yang tertulis di dinding gedung Market bahwa bangunan ini didirikan pada tahun 1897, tapi tetap kokoh.

    Walaupun sudah menjadi heritage, dalam ruangan market banyak terdapat suvenir, misalnya angklung dari Indonesia dan beragam barang dari Asia lainnya. Semua toko-toko dan restoran berupa bangunan asli yang ditata sesuai fungsinya.

    Penjara

    Di Fremantle terdapat penjara yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Di penjara ini ditahan tahanan orang asing, tahanan perang dan juga tahanan lokal seperti di Nusakambangan di Indonesia.

    Pada tahun 1988, kerusuhan terjadi di penjara ini. Napi membakar penjara dan menyandera petugas. Akhirnya pada tahun 1991 penjara ini ditutup dan dijadikan warisan budaya yang dilindungi pemerintah. Pada tahun 1991 semua narapidana dipindahkan ke penjara Casuarina, 30 kilometer di selatan Perth.

    Pelabuhan Di Western Australia

    Fremantle juga merupakan pelabuhan di Western Australia yang banyak disinggahi kapal-kapal dari berbagai negara. Funiture dari Indonesia, pakaian dari Cina, dan lainnya. Kalau barang-barang tersebut sampai harus segera diambil, karena bila tidak akan di tempatkan dalam gudang dengan sewa 500 AUD per hari.

    Restoran Seafood

    Kota Fremantle ini terkenal dengan kota tua dengan bangunan kuno yang dilindungi pemerintah. Di sepanjang pantai terdapat banyak restoran seafood yang ramai dikunjungi wisatawan. Banyak makanan seafood dijual di sini yang masih segar karena langsung dari laut, Harga seafood mulai dari yang murah sampai yang selangit.

    Contohnya, kepiting putih 100 gr harga 100 AUD. Seekor kepitring putih yang beratnya 500 gr bisa 500 AUD, setara dengan lima juta kita. Kami memilih makan seafood biasa dengan menu lobster dan cumi-cumi serta ikan.

    Kesimpulan

    Kepiting putih tidak terdapat di Indonesia, tapi harganya selangit, tidak mesti dicoba rasanya.

    Kami bersyukur perjalanan hidup yang membuat kami memahami nilai hidup dan semakin bertambah wawasan kami atas arti sebenarnya hidup ini.

    Hidup di negeri orang, biarpun pepatah mengatakan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, tidak semua bisa diterapkan dengan semata-mata, karena gaya hiduplah yang menyebabkan kehidupan di negeri orang jadi mahal.

    Gaya orang Barat pagi minum kopi dan breakfast di kafe menghabiskan sekian puluh dolar per orang, siang dan malam makan di restoran sehari mau habis berdua 150 AUD. Kalau kita masak sendiri sekeluarga paling banyak sehari 30 AUD sudah memadai.

    Kami bergaul dan bersahabat dengan berbagai suku bangsa yang hidup di Australia, tapi kami tetap dengan gaya hidup sebagai orang Indonesia. Kami bersyukur sudah melewati belasan tahun hidup di negeri orang dengan penuh kebahagiaan, tapi kami sudah rindu kampung halaman.

    29 April 2021.

    76. Restoran Indonesia di sekitar Fremantle

    Tak terlalu jauh dari Fremantle, yaitu di daerah Leach Hwy Willagee, ada sebuah warung yang bernama Waroeng Racik. Warung ini dibuka oleh seorang asal Indonesia yang berasal dari Pontianak dan Jakarta. Pemilik ibu Lucy berasal Pontianak, seorang silent reader Kompasiana. Sedangkan suaminya Kevin berasal dari Jakarta.

    Diundang Makan

    Lucy yang sering membaca tulisan suami mengundang kami untuk mampir ke Waroeng Racik untuk makan siang. Setelah nyasar beberapa kali, akhirnya kami sampai juga di Waroeng Racik yang terletak di Leach Hwy-Willagee-Fremantle 6156.

    Kami disambut Lucy dan Kevin sewaktu tiba di sana. Karena masih pagi, restoran masih sepi. Kami disuguhkan kue sus dan es cendol sebagai pembukaan. Kue sus durian yang lezat tidak seperti yang dijual di airport Jakarta ketika mau berangkat meninggalkan Jakarta. Gado-gado yang rasanya sama dengan gado gado di kampung saya di Padang dan nasi dengan lauk ikan. Ikan terbang yang gurih dan enak disantap.

    Saat kami mau membayar, ternyata Bu Lucy menolak dan mengatakan bahwa kami berdua diundang. Masa iya undangan harus bayar?

    Akhirnya kami mengucapkan terima kasih karena makan dan minum secara gratis.

    Harga Makanan

    Untuk nasi campur sepiring dengan harga 10 AUD termasuk lauknya. Lumayan murah dibandingkan dengan restoran Indonesia di Pusat kota Perth. Lucy memperkerjakan tiga orang karyawan untuk melayani tamu, sedangkan yang seorang lagi membantu masak. Meja sudah penuh diisi tamu yang mau makan dan masih ada tamu yang tidak kebagian tempat duduk. Kebanyakan yang makan di sini tamu yang berasal dari Indonesia dan Malaysia karena merupakan restoran yang memiliki Sertifikat Halal.

    Kami pamitan pada Lucy, mengingat sudah banyak tamu yang antre di luar dan belum

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1