Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Perburuan Wahyu Cakraningrat
Perburuan Wahyu Cakraningrat
Perburuan Wahyu Cakraningrat
eBook284 halaman4 jam

Perburuan Wahyu Cakraningrat

Penilaian: 2 dari 5 bintang

2/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Kehidupan Cahyo mendadak berubah ketika perusahaan koran tempatnya bekerja ditutup menyusul kudeta berdarah di ibukota negara.  Kesulitan itu memaksanya pulang ke kampung halamannya di Madyapura. Ketika menganggur pamannya mengajaknya ikut dalam petualangan seru berburu sejumlah pusaka untuk mendukung seorang tokoh pemimpin Nuswantara.  Cahyo terlibat dalam pertarungan sengit yang ikut menentukan nasib negerinya.  Ada kegagalan tapi ada juga keberhasilan mendapatkan pusaka ampuh.  Di akhir cerita Cahyo menghadapi sebuah kejutan besar.  Apakah kejutan itu?  Ikuti terus kisahnya. 

 

 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis5 Mar 2017
ISBN9781386282501
Perburuan Wahyu Cakraningrat
Penulis

Bambang Udoyono

Bambang Udoyono is a writer, a tourist guide and a tour leader.  He conducts inbound tours to Indonesia and outbound tours abroad. He writes books on tourism, English, and culture.  Based on his experience he writes this book.

Baca buku lainnya dari Bambang Udoyono

Penulis terkait

Terkait dengan Perburuan Wahyu Cakraningrat

E-book terkait

Fiksi Aksi & Petualangan untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Perburuan Wahyu Cakraningrat

Penilaian: 2 dari 5 bintang
2/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Perburuan Wahyu Cakraningrat - Bambang Udoyono

    1.Mendung menggulung Jayakarta.

    HARI HARI INI CUACA di kota Jayakarta sangat suram.  Setiap hari mendung tebal menggantung di langit kota.  Setelah tengah hari hampir pasti hujan jatuh dengan deras sekali sehingga terjadi banjir di mana mana.  Suasana diperkeruh dengan derasnya angin badai yang merontokkan banyak pohon dan papan iklan.  Banyak sudah korban jatuh terkena pohon tumbang atau papan iklan yang runtuh.  Tapi seperti biasa penguasa membisu dan membuta karena selama ini korbannya rakyat kecil.  Lain kalau nanti ada rakyat besar jadi korban.  Alam seakan marah pada manusia penghuni kota Jayakarta.  Masih belum cukup dengan itu, petir ikut mengamuk.  Setiap hari dan malam gelegar suara petir menciutkan nyali banyak orang.  Korban petir juga sudah banyak.  Entah mengapa petir juga cuma cari korban rakyat kecil.  Mungkinkah karena petir juga takut dengan rakyat besar?  Atau barangkali alam ingin menyampaikan sesuatu kabar?  Kata orang alam juga hidup dan berkomunikasi.  Tapi hanya orang orang tertentu saja yang mampu berkomunikasi dengan alam karena alam menyampaikannya dengan bahasa perlambang.  Hanya orang yang memiliki hati bersih dan pikiran cerdas yang akan  peka dengan perlambang dari alam.

    Aku sendiri tidak atau belum mampu berkomukasi dengan alam.  Tapi cuaca yang ganas sepertinya mengungkapkan peringatan.  Gelapnya kota di siang hari membuatku berkayal jangan jangan itu adalah cerminan gelapnya masa depan negri besar ini.

    SULTAN ANGKORO ALIAS Sultan Sepuh yang sudah berkuasa puluhan tahun masih saja ingin terus berkuasa.  Mungkin beliau tidak menyadari atau tidak peduli kalau putra putri beliau juga ingin menjadi raja.  Semua orang sudah maklum kalau Pangeran Amur sudah berambisi sekali menggantikan kedudukan beliau sebagai raja.  Publik nampaknya terbelah dua.  Sebagian mengidolakan dia dan sebagian anti kepada dia.  Mereka mengidolakan dia karena memang orangnya cerdas, berani, ganteng, populer, kaya raya, dan memiliki jabatan tinggi.  Di dalam lasykar kerajaan pangkatnya adalah senapati,  jabatannya kepala pasukan pengawal raja.  Di dalam pemerintahan jabatannya adalah mentri muda urusan perempuan.  Jadi setiap hari dia mengurusi perempuan terutama yang muda dan cantik.  Perempuan yang kurang cantik atau tidak cantik pasti jadi urusan anak buahnya.  Meskipun istri orang kalau masih cantik dia mau mengurusi.  Apalagi yang kurang pada dia. Di dalam Partai resmi Kerajaan jabatannya adalah bendahara.  Uang adalah urusannya.  Maksudnya semua pengusaha,  badan usaha milik kerajaan dan milik daerah dan milik siapa saja harus setor sejumlah tertentu kepada kas partai yang dia kontrol.

    Tapi sebagian masyarakat juga benci sekali kepada dia.  Di mata mereka kemajuan karirnya di dalam lasykar kerajaan tentu tidak lepas dari posisinya sebagai putra raja.  Konon apabila dia bertempur di medan laga seluruh pasukan dibuat sibuk melindungi dia.  Alih alih menghancurkan musuh semua orang berebut posisi terdekat kepadanya karena kedekatan kepada pangeran ini banyak sekali manfaatnya.  Jadinya walaupun tidak pernah kalah pasukan kerajaan juga tidak pernah menang dalam berbagai pertempuran meskipun cuma melawan gerombolan pengacau keamanan yang cuma satu dua anggota pasukannya bersenjata bedil tua sedangkan sisanya sebagian besar bersenjata clurit, pedang dan senjata tajam lain.  Kemajuannya dalam bidang bisnis sampai dia menjadi super kaya raya juga pasti tidak lepas dari payung politik bapaknya.  Semua departemen, semua wilayah harus berbelanja dari rekanan yang ternyata adalah perusahaan dia.  Harganya juga harus lebih mahal dari harga pasaran karena menurut beliau ini demi kestabilan nasional.  Apabila ada orang yang memprotes maka dia akan ditahan tanpa peradilan karena dituduh melanggar UU Rahasia Negara dan UU antimonopoli.  Melawan UU antimonopoli itu maksudnya berani melawan monopoli dia dan keluarganya.  Melanggar UU Rahasia negara itu maksudnya melawan hal yang semua orang sudah tahu.  Kemajuan karirnya di parpol resmi kerajaan juga pasti berkat restu sultan sepuh.  Jabatannya adalah bendahara III urusan keuangan daerah.  Jadi maksudnya barang siapa berminat menjadi kepala daerah seperti bupati, wedana, glondong,  residen dan sebagainya maka mereka harus menyiapkan sejumlah uang upeti yang harus disetorkan ke rekening pangeran.  Konon tarip untuk wedana adalah seratus juta kepeng, glondong, sekitar itu juga, residen tentu lebih tinggi lagi dan bupati minimum satu M.  Gubernur ya di atas itu,  minimum dua kalinya.  

    Kemajuan karir yang sangat mencolok ini tentu saja menimbulkan iri dengki, sakit hati, kasak kusuk, gosip, fitnah dan segala macam emosi orang dekat maupun jauh.  Sesama senapati tidak terima sehingga banyak yang merancang upaya untuk mencegat karirnya di tengah jalan dan bahkan melengserkan sultan.  Banyak senapati yang merasa diri juga pintar dan berani sehingga menganggap diri mampu menjadi raja menggantikan Sultan.  Mereka juga suka ‘berbisnis’ dalam segala macam bidang.  Dalam bisnis mereka memang sering dipakai oleh pangeran tapi sering juga harus mengalah kepada pangeran kalau tidak ingin dilaporkan kepada raja oleh pangeran.

    Prabu Angkoro memiliki empat putra putri.  Anak pertama laki laki bernama Angkoro Murko.  Orang terbiasa memanggilnya sebagai Amur.  Pangeran Amur memiliki tiga orang adik perempuan yang tidak kalah ambisiusnya dengan sang kakak.  Anak nomor dua adalah Angkoro Asmoro Dandanwati.  Sesuai dengan namanya maka kegiatan sehari hari adalah dandan sampai menor.  Semua salon kecantikan di seluruh negri adalah langganannya.  Tidak heran kalau mereka memujinya setinggi langit karena mereka sudah kecipratan rejeki besar.  Semua perancang mode  jadi pemasok tetapnya.  Tidak ada rumah mode terkenal di New York,  Milan,  Paris, Tokyo dan entah mana lagi yang belum pernah dia injak lantainya.  Aku heran juga kenapa dia mau repot repot beli baju ke Eropa wong yang dibeli juga cuma secuil kain.  Dia rajin pamer aurat  jadinya selalu setengah telanjang.  Tanpa malu malu dalam setiap foto resmi yang tersebar luas di setiap kantor kerajaan dia juga pamer aurat.  Semua merek minyak wangi setiap hari tidak pernah lupa dia percikkan ke baju mahalnya.  Toh belum pernah ada penduduk kerajaan Nuswantara yang memujinya cantik.  Tentu saja mereka semua juga tidak ada yang berani terang terangan mengatakan bahwa dia tidak cantik.  Tindakan ini adalah melanggar hukum Nuswantara,  khususnya UU tentang Rahasia negara.  Sangsinya berat. 

    Pangkat dan jabatannya di pemerintahan kerajaan Nuswantara sudah tentu sangat tinggi.  Dia adalah ketua Komisi Pembangunan.  Jabatan ini setingkat mentri tapi karena dia anak raja ya nyatanya dia lebih powerful daripada mentri.  Sesuai dengan namanya maka urusannya adalah komisi.  Setiap departemen dan rekanan swasta yang akan membangun apa saja di seluruh negri harus terlebih dahulu menyetor komisi ke kas kantornya.  Ini adalah syarat utama yang harus dipenuhi.  Kalau tidak jangan harap bisa mulai membangun.  Ulahnya menimbulkan kesebalan pada banyak orang sehingga namanya sering diplesetkan jadi Dandanmati alias dandan sampai mati.  Saking kayanya sehingga tidak ada orang yang tahu pasti berapa banyak hartanya.  Lagi lagi fakta ini tidak boleh diungkap,  dilindungi oleh UU Rahasia negara.

    Anak ketiga adalah Angkoro Boga Caturwati.  Usianya masih sangat muda,  baru limabelas tahun.  Meskipun demikian dia sudah jadi mentri.  Orang orang sering usil memplesetkan namanya menjadi Catutwati, mungkin karena kerjanya yang sebenarnya adalah tukang catut walaupun posisinya adalah mentri negara urusan investasi.  Jadi untuk setiap sen investasi yang masuk ke Nuswantara dia akan mencatut sekian persennya.  Pers nasional Nuswantara setiap tahun diwajibkan meliput kegiatan formalnya dan diwajibkan memberi gelar sebagai mentri investasi teladan.  Mereka tentu saja patuh selain karena takut ya memang karena dia jadi teladan semua anak pejabat di tingkat bawahnya.  Di seluruh negri anak penguasa kecil se kabupatenpun meneladani langkahnya.  Dia adalah idola. 

    Demi meningkatkan pembangunan di seluruh negri maka mereka bertiga juga berbisnis di aneka bidang.  Salah satu bidang yang diterjuni adalah pers.  Mereka masing masing punya koran,  majalah dan televisi.  Semua karyawan yang bekerja di sana bergaji tinggi sekali,  jauh di atas gaji rekan seprofesi di perusahaan serupa.  Tugas utama mereka apa lagi kalau bukan memuja dan  memuji lewat karya mereka.

    Bidang pendidikan juga mereka terjuni.  Dari pendidikan taman kanak kanak sampai perguruan tinggi di semua propinsi mereka dirikan.  Jangan heran kalau suatu saat anda melihat SD Dewi Dandanwati atau SMP Caturwati atau SMA Amur.  Atau Universitas Angkoro.  Universitas itu semua memberi gelar Doktor kepada ketiganya,  meskipun mereka belum pernah kuliah.  Lucunya karena Universitas itu punya cabang di 50 propinsi maka semua memberi.  Jadi masing masing ketiga anak Prabu Angkoro memiliki 50 buah gelar Doktor dalam berbagai ilmu.  Ada Universitas yang memberi gelar Doktor dalam ilmu keuangan karena mereka sudah kaya jadi dianggap berhasil menerapkan ilmu itu secara brilian.  Ada yang memberi gelar Doktotr ilmu olah raga kepada Pangeran Amur.  Alasannya karena dia adalah juara nasional golf selama sepuluh tahun berturut turut.  Sudah tentu ini karena semua lawan mainnya mengalah.  Siapa berani menang dengan resiko hilang keselamatan ?  Ada sebuah Universitas yang memberi gelar Doktor kepada pangeran Amur dalam ilmu KKN.  Ini adalah mata kuliah pokok di sana.  Kata mereka sang pangeran sudah berhasil mempraktekkan ilmu ini dengan sangat sempurna sehingga pantas diberi gelar doktor.  Selain itu dia juga mendapat gelar doktor dalam ilmu hukum.  Alasannya karena dia sudah berhasil membangun sistem hukum yang sesuai dengan kaidah kaidah ilmu KKN yang rumit.  Atas jasanya itulah dia menjadi teladan para kawula negara dan berhak atas gelar doktor ilmu hukum.

    Penghargaan bukan hanya datang dari dalam negri tapi juga dari luar negri.  Pemerintah republik Parangakik di Eropa di tahun 1990 memberi anugerah wisatawan tahun ini karena dialah wisatawan yang berjasa memajukan butik di Eropa berkat belanjanya yang selalu lebih besar daripada warga Eropa sendiri.  Ini tentu saja prestasi yang membanggakan karena tidak sembarang orang mampu melakukan.

    Pemerintah negri tetangga memberi penghargaan Smugglers Award kepada Pangeran Amur atas jasanya menjadi pelindung para penyelundup dari sana di Nuswantara.  Berkat jasanya bisnis penyelundupan berkembang sangat pesat.

    Persatuan pengusaha maksiat dari negri antah berantah juga rajin memberi penghargaan setiap tahun kepada Angkoro Asmoro atas jasanya memajukan industri maksiat di Nuswantara.  Putri Asmoro memiliki investasi besar dalam bidang ini.  Dia memiliki banyak rumah bordil,  café dan diskotek di kota kota besar.  Dia juga menanamkan modalnya pada industri pers dan penerbitan mesum.  Berbagai tabloid dan majalah mesum,  dan sastra aliran setan dia dukung semua.  Produksi dan distribusi film porno adalah juga hasil karyanya.  Penulis porno mendapatkan hadiah dari dia.  Agar semakin mantap maka dia juga membayar intelektual untuk menyusun argumentasi bagi penghargaan itu.  Ada pakar bahasa Nuswantara,  namanya Prof Abdussyaitan yang dibayar agar memberi penghargaan,  melalui Universitas Angkoro,  kepada para penulis sastra setan.  Jadi setiap tahun ada Anugerah Sastra Setan yang diberikan oleh Universitas Angkoro kepada penulis sastra setan teladan di bidang puisi dan prosa.  Hadiah yang diberikan kepada prof gendeng ini besar sekali.  Konon setiap tahun dia diplesirkan ke negara tetangga yang sudah terkenal dengan pariwisata maksiatnya untuk mengumbar hawa nafsunya di sana.

    Demikian juga persatuan pembajak sedunia,  persatuan penjudi sedunia,  persatuan penjahat sedunia,  persatuan Durna sedunia dan lain lain organisasi yang kalau aku rinci akan panjang sekali.  Mereka setiap tahun rajin memberikan anugerah kepada ketiga anak sultan Angkoro berkat jasa mereka dalam bidang bidang itu.

    Meskipun mereka setiap tahun rajin plesir keluar negri jangan dikira mereka fasih berbahasa asing.  Di manapun mereka berada,  mereka cuma bisa ngomong bahasa ibu mereka,  bahasa Nuswantara.  Jadi setiap ke mancanegara mereka selalu membawa penterjemah.  Selain itu mereka juga memanggil guru bahasa Inggris yang selalu datang ke istana seminggu dua kali.

    Anak keempat seorang perempuan dan sangat berbeda dengan ketiga kakaknya dalam segala hal.  Namanya Angkoro Guna Widyawati.  Usianya baru sepuluh tahun dan tidak ada jabatan apapun yang dimilikinya.  Dia masih bersekolah di sekolah dasar kerajaan dan belum memiliki gelar Doktor.  Dia juga tidak berbisnis,  jadi tidak memiliki satupun perusahaan.  Penampilannya juga sederhana.  Pakaiannya  sederhana saja yang dibeli di ibu kota.  Acara berbelanja di butik mahal di Eropa juga tidak pernah diikutinya.

    SITUASI SOSIAL BUDAYA masyarakat Kerajaan Nuswantara dalam keadaan yang sangat menyedihkan.  Aku yakin keadaan ini mendekati atau bahkan sudah ada dalam kondisi masyarakat jahiliyah.

    Bagaimana tidak, kalau semua orang dan institusi sudah jauh menyimpang dari relnya.  Para bupati, wedana, glondong, residen,  dan sebagainya sudah tidak lagi berpikir dan bekerja untuk rakyat.  Mereka dan juga institusinya memang dibentuk oleh pemerintah kerajaan yang meskipun secara politik dan hukum sudah bukan lagi koloni kerajaan Nederland tapi pada hakekatnya sama saja.  Anggaran yang mereka ajukan di setiap tahunnya sangat besar tapi yang sampai ke rakyat sangat kecil.  Setiap tahun jalan dibangun dan dilaporkan ribuan kilometer tapi pada kenyataannya cuma ratusan kilometer saja.  Gaji mereka kecil tapi income mereka besar dari mark up berbagai macam proyek, dari pungli, dari setoran bawahan, dari menjual jabatan dan tanda tangan dan sebagainya.  Pokoknya banyak sekali kesempatan menambah income bagi mereka yang ‘kreatif’.  Tapi di lain pihak rakyat kecil tetap saja miskin.  Tidak ada fasilitas kerajaan yang mereka nikmati.  Fasilitas kerajaan hanya dinikmati oleh para pejabat.  Harap maklum ini adalah Kerajaan Nuswantara bukan Republik Nuswantara.  Jadi artinya hukum di sini adalah apa maunya penguasa bukan maunya rakyat.  Kerajaan ini dulunya memang bagian dari kerajaan Nederland tapi sekarang sudah merdeka, hanya rakyatnya yang belum. 

    Salah satu sumber tambahan penghasilan lain bagi para petinggi kerajaan adalah dari perdagangan jabatan.  Semua kawula kerajaan sudah maklum bahwa jabatan adalah komoditi.  Semua posisi ada harganya.  Bahkan untuk masuk menjadi karyawan pemula saja di kerajaan ada uang semir yang harus dibayarkan.  Barang siapa tidak mau atau tidak kuat membayar maka jangan harap bisa diterima bekerja di birokrasi kerajaan biarpun memiliki ilmu setinggi langit. 

    Tentu saja semakin tinggi jabatan akan semakin tingi harganya.  Uang ‘sumbangan’ ini harus dibayarkan secara tunai kepada pemilik instansi yang akan dimasuki yaitu kepalanya.  Apabila orang mau menjadi kepala daerah seperti wedana, bupati,  residen dan sebagainya maka biaya harus dibayarkan kepada pemilik negara yaitu kepada Pangeran Amur sebagai bendahara partai kerajaan dan ketua urusan daerah.

    Para senapati dan prajurit sudah menjadi para pembunuh, dan perampok atau paling tidak tukang palak alias tukang peras,  bukan lagi satria pembela negara dan rakyat.  Alih alih membela rakyat,  mereka justru sering memeras rakyat dan menjadi tukang pukul para saudagar makmur atau pejabat rendah sampai tinggi.  Sudah jadi rahasia umum bahwa para senapati juga memungut ‘uang keamanan’ kepada semua saudagar tidak peduli besar atau kecil,  tidak peduli keuangan lancar atau tidak,  tidak peduli sedang jaya atau sedang sulit.  ‘Uang keamanan’ ini artinya uang untuk membeli keamanan.  Jadi kalau ada orang dagang tidak mau atau terlambat membayar uang keamanan maka usahanya dan dirinya tidak akan aman.  Akan ada gangguan seperti pencurian,  teror dan sebagainya.  Teror ini kata pejabat resmi dilakukan oleh gerombolan pengacau keamanan.  Pejabat lain memakai istilah ekstrim kanan dan ekstrim kiri.  Aku yakin dia sendiri tidak tahu apa maksudnya dan sejarahnya istilah kanan kiri itu.  Orang yang ditugaskan mengambil adalah para prajurit kecil yang bisanya cuma menggertak orang.  Tapi kalau kepada para saudagar besar maka para senapati itu sendiri yang akan berhubungan langsung.  Mereka akan memberi nomor rekening dan memaksa ditransfer uang.  Itulah salah satu sebab mereka mati matian ngotot mempertahankan UU Kerahasiaan perbankan dan UU rahasia negara.  Kalau kotor, siapa yang mau semua orang tahu ? 

    Situasi moral dan mental bobrok di kalangan para pejabat,  senapati,  prajurit dan semua aparat kerajaan ini sangat menguntungkan bagi para saudagar berhati busuk,  tapi sangat merugikan bagi mereka yang berhati bersih. Para saudagar busuk bebas melaksanakan segala usaha yang merugikan negara dan publik asal mereka menyogok dengan lancar.  Narkoba dan prostitusi adalah bisnis sangat besar mereka.  Mereka memberi upeti dalam jumlah yang sangat besar kepada para senapati sehingga bukannya bisnis itu dibasmi tapi malah mendapatkan perlindungan. 

    Pembajak mendapatkan sorganya di sini.  Kerajaan Nuswantara adalah satu satunya negara di dunia yang melindungi pembajakan!  Mulai dari pembajak buku, lagu, software dan lain lain  semua dilindungi dengan UU asal membayar upeti.  Maka semua buku,  film,  software dan lagu yang laris pasti dibajak. Dengan mudah orang bisa mendapatkan barang bajakan di toko toko dan bahkan di lapak pinggir jalan.  Hanya  pembajak sawah saja yang tidak dilindungi.  Pembajak yang satu ini samasekali tidak mereka perhatikan.

    Penyelundupan adalah salah satu bisnis kotor yang maju pesat.  Tindakan ini tidak lagi dilakukan dengan sembunyi sembunyi tapi secara terang terangan.  Barang selundupan yang menurut UU tidak boleh atau dibatasi masuknya masuk dengan leluasa lewat pelabuhan kerajaan asal cocok harga uang suapnya.  Maka barang elektronik, otomotif,  pakaian jadi,  obat obatan,  kosmetika dan sebagainya dari seluruh dunia masuk dalam jumlah massal. 

    Bahkan ada tindakan yang lebih gila lagi baru baru ini terjadi.  Mentri pertanian kerajaan yang seharusnya tugasnya adalah mengurusi pertanian dalam negri justru berpikir keras dan bekerja keras untuk memasukkan dan memasarkan produk pertanian dan peternakan  cacat dari mancanegara yang sudah ditolak masuk ke negara negara lain.  Seribu satu alasan direkayasa sehingga akhirnya produk daging sapi gila bisa masuk ke pasar dalam negri dan laris manis karena berasal dari luar negri.  Maklum, warga negara kerajaan Nuswantara tergila gila pada produk asing jadi asal dari negri sebrang, produk apapun dengan kualitas apapun pasti laris !  Tidak peduli produk itu adalah daging sapi gila.  Maka tidak heran kalau banyak orang yang jadi gila bahkan gilanya melebihi sapi yang mereka santap.

    Kayu hutan adalah bisnis bernilai trilyunan kepeng.  Jadi siapa yang tidak akan tergiur ?  Hampir semua pejabat yang terkait menjadi setan alas.  Mentri urusan hutan menerbitkan surat keputusan yang menetapkan banyak wilayah hutan sebagai hutan lindung.  Aku yakin semua orang sudah maklum apa artinya.  Maksudnya semua kegiatan penebangan di wilayah itu akan dilindungi oleh semua aparat.  Jadi sejumlah sangat besar kayu dibabat dan dijual ke negri  Tumasik,  Pamalayu,  Matahari,  Naga dan lain lain.  Kalau anda lihat dari udara wilayah hutan kami maka anda pasti heran karena yang disebut hutan ujudnya  seperti lapangan bola yang berantakan. 

    Para pejabat yang ingin naik pangkat dan jabatan harus tahu caranya.  Cara terbaik bukan dengan menunjukkan kinerja terbaik,  bukan itu !  Alih alih mereka harus menyediakan uang suap bagi atasannya.  Inilah salah satu syarat terpenting.  Kalau syarat ini tidak terpenuhi maka calon tidak akan bisa naik meskipun ilmunya setinggi langit.  Syarat lain adalah si calon harus masuk klik yang sedang berkuasa.  Kalau dia tidak masuk klik ini maka dia

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1