Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Alona
Alona
Alona
eBook39 halaman28 menit

Alona

Penilaian: 3 dari 5 bintang

3/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Setelah berjuang melawan mental block, akhirnya buku ke-4 ini bisa saya terbitkan. Materinya berisi kelanjutan diary pengalaman sehari-hari yang ditulis dalam bentuk puitis. Mudah-mudahan bisa memberikan penghiburan bagi mereka yang senang dengan sajian racikan kata.
Segala bentuk kekurangan dan kekeliruan itu menjadi bukti bahwa saya hanyalah pembelajar tanpa pernah menjadi sempurna. Saya menerima segala bentuk kritik dan masukan untuk saya jadikan bahan memperbaiki diri.

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Mar 2019
ISBN9780463638767
Alona
Penulis

Irpan Rispandi

I am an Internet citizen since 1995. Crunching a lot of information that available on the internet. Those informations make up my mind and the way I think.

Baca buku lainnya dari Irpan Rispandi

Terkait dengan Alona

E-book terkait

Puisi untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Alona

Penilaian: 3 dari 5 bintang
3/5

2 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Alona - Irpan Rispandi

    #4

    ALONA

    Diary Puisi

    Irpan Rispandi

    Pengantar

    Perlahan lembar-lembar kertas mengeras

    Setelah sebelumnya mengabut

    Halaman demi halaman,

    nampak namun hampa

    Bak asap pipih yang disentuh tembus

    Pena jari meraba ruang kosong

    Bait diatas adalah penggalan dari puisi yang terdapat di buku ini. Ini bercerita tentang bagaima kekuatan untuk merangkai kata sempat melemah.

    Tiada rasa yang teraduk bak adonan coklat, semua datar hampa. Karenanya tak ada kata-kata yang bisa menjelma menjadi puisi.

    Namun ketika masa itu berlalu, dan pasti akan berlalu, perlahan jemari menari, bait-bait terakit mengait, rasa kembali menghangat atau mungkin dingin, namun tetap indah.

    Keindahan dalam hangat mupun dingin ini haruslah diabadikan dalam rangkaian rima kata berirama.

    Dalam tiap sapuan tinta

    Tergaris panjang kisah-kisah

    Yang dengan sendirinya bercerita

    Riuh redup istana rasa

    Sampaikan kepada dunia, betapa hidup ini indah saat hangat atau bahkan ketika

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1