Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Minuet (Antologi Puisi)
Minuet (Antologi Puisi)
Minuet (Antologi Puisi)
eBook92 halaman28 menit

Minuet (Antologi Puisi)

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Puisi dalam buku ini merupakan kumpulan tulisan puisi menjelang tidur, penutup hari di facebook, saat badan litak dan mata nyaris terpejam.

Menantang diri untuk menulis puisi tanpa menyunting. "Yang terunggah, terunggahlah."

Minuet.

Yang kumaksud bukan kucing napoleon hasil kawin paksa munchkin dan persia, tapi tarian pergaulan berpasangan asal Prancis yang gemulai, singkat, dengan ketukan 3/4.

Pasa suatu masa, hanya lelaki sejati yang layak berdansa minuet dengan pasangannya. Selain menunggang kuda dan bertarung dengan pedang, tentunya

Aku bukan ingin menabalkan genre puisi baru, sama sekali tidak. Hanya saja kata itu yang tercetus saat memulai rutinitas menahan kantuk sekejap untuk menekan tombol aksara di laptop.

Dan ... voilà! Buku ini pun jadilah.

BahasaBahasa indonesia
PenerbitPIMEDIA
Tanggal rilis2 Mei 2022
ISBN9798201553364
Minuet (Antologi Puisi)

Baca buku lainnya dari Ikhwanul Halim

Terkait dengan Minuet (Antologi Puisi)

E-book terkait

Puisi untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Minuet (Antologi Puisi)

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Minuet (Antologi Puisi) - Ikhwanul Halim

    PRADIKSI

    Puisi dalam buku ini merupakan kumpulan tulisan puisi menjelang tidur, penutup hari di facebook, saat badan litak dan mata nyaris terpejam.

    Menantang diri untuk menulis puisi tanpa menyunting. Yang terunggah, terunggahlah.

    Minuet.

    Yang kumaksud bukan kucing napoleon hasil kawin paksa munchkin dan persia, tapi tarian pergaulan berpasangan asal Prancis yang gemulai, singkat, dengan ketukan 3/4.

    Pasa suatu masa, hanya lelaki sejati yang layak berdansa minuet dengan pasangannya. Selain menunggang kuda dan bertarung dengan pedang, tentunya

    Aku bukan ingin menabalkan genre puisi baru, sama sekali tidak. Hanya saja kata itu yang tercetus saat memulai rutinitas menahan kantuk sekejap untuk menekan tombol aksara di laptop.

    Dan ... voilà! Buku ini pun jadilah.

    Bandung, 30 Juli 2021

    I.H

    DAFTAR ISI

    PRADIKSI

    DAFTAR ISI

    [TAK BERJUDUL]

    PERMOHONAN YANG TIGA

    INDERAJA

    KEABADIAN FANA

    PUTIK REMAJA

    O, HASRAT!

    JANJI API

    KITARA DEWI

    MERUAP

    KARENA KAMI KELAPARAN

    SUEH

    CIPTA CAMILAN

    PASCAYUDA

    ANGKA

    LACAK ASAL SEMULA

    PASCASEJARAH

    CANTIK

    TULISAN DI DINDING

    MINUET #19

    MELUKIS EGO

    HIMNE

    KAMARANG JEUNG PAPATONG

    ZURIAT

    KEMBANG KENANGAN

    IBLIS DAN MALAIKAT

    PAPASAN

    MITE TALENTA

    HUBUNGAN TERPUTUS

    TIADA AMPUN

    MARA

    BIARKAN LEPAS TERBANG

    ORNITOPHOBIA

    JIKA BUKAN WAKTU

    VIVALDI PAGI HARI

    BARA

    LAPAR

    PARA-PARA BERCUMBU

    RAMAH LINGKUNGAN

    GELAGAP

    ODE UNTUK KOPI

    TOLONG BERI TAHU TUAN JAGGER BAHWA SAYA BUKAN MAURITS BAGINYA

    BAHAGIA 'KU DI SINI

    BUNGA BAKUNG

    SURIAH

    MEMORI NASI KOTAK RENDANG LENGKUAS

    BUKU SAMPUL TEBAL

    PAHLAWAN

    KOTA KECIL KAMI

    ANJING ITU BUNTING

    TINGGALKAN JEJAK

    PADERI

    KURSI LIPAT BIRU

    RANJANG SUSUN

    TERPAKU PADA KEBERADAAN YANG KELIRU

    KASIH

    KOTAK MASUK

    TARIAN KEMATIAN UNTUK DEMONSTRAN JALANAN

    MATA HATI KOYAK

    MEREKA TAK TAHU

    HINGGA MAUT MEMISAHKAN

    GELAP TERDALAM

    PANDUAN JIWA

    KEMARAU TELANJANG

    LANCANG

    DI USIA RAPUH

    TEMBANG BINTANG

    MIMPI KEONG RACUN

    JIKA HANYA

    GELINCIR KONSENTRASI

    GAMBAR SUDUT

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1