Bangsal Covid 19
Oleh Hartanto
5/5
()
Tentang eBuku ini
Sebuah novel fiksi yang bercerita tentang sebuah konspirasi wabah COVID 19.
Dalam Seri pertama menceritakan tentang sebuah kejadian empat orang mahasiswa kedokteran yang menjadi relawan disebuah bangsal isolasi pasien covid 19 yang berada di Jakarta, dimana ada beberapa kejadian tersebarnya wabah Covid 19 dan terjadinya pembunuhan terhadap seorang menteri kesehatan yang dilakukan oleh seorang yang misterius.
Baca buku lainnya dari Hartanto
Transhumanisme untuk Pemula Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Politik Sayap Atas: Sebuah Supremasi Tubuh Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Politik Parole Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Metaverse, Neuralink & Matinya Negara Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5The Cryptosociety Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5The Cryptosociety HEX Version Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPanggung Sang Filsuf Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Terkait dengan Bangsal Covid 19
E-book terkait
Scent of a Dream Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Lorong Tanpa Cahaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Merah (Short Story) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Yang Terlarang: Kisah Humor Keluarga Vampir Kontemporer Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian1 Pintu 3 Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Memori Tanpa Nama Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Ketika Bulan Tidur Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bali Dia Kembali Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Demoniac the anti god Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Gypsy Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Jatuh di Bavaria Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Lyra Gadis Perkasa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Garuda Hitam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Trilogi Pelelangan: Sebuah “Jane Eyre” Zaman Modern (Bahasa Indonesia) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Tumbal Janin Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5kOWAI - SERAM Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Perempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianWanita Beristri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Malam Ketika Dia Menembak Dirinya (Kumpulan Cerpen) Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Penjelmaan (Buku #1 dalam Harian Vampir) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Takdir (Buku #4 dalam Buku Harian Vampir) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Tapol Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Nikiolika, Flight of the Starling Book 2 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Eliksir Dua Rindu - Permata Dewi Hygea: 3 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kerajaan Misteri Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAlkimia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Paris, Demain Matin... Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Catatan (Seorang) Alien Yang Terdampar di Indonesia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5London Boy Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Fiksi Horor untuk Anda
Perempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaiankOWAI - SERAM Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Menembus Batas Takut Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTumbal Janin Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5RUMAH LAMA DI HUJUNG JALAN Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Kategori terkait
Ulasan untuk Bangsal Covid 19
2 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Bangsal Covid 19 - Hartanto
Bangsal Tragedi
=== [0||0] ===
Cahaya rotator polisi menjadikan bangsal itu begitu menakutkan, dan memecah gelapnya malam yang begitu dingin
Diluar bangsal itu nampak beberapa petugas kepolisian memasang police line dan beberapa mobil ambulans terparkir. Semua orang nampak tegang, dan beberapa wartawan berkumpul menyiapkan liputannya.
Terlihat seorang perempuan duduk dibelakang mobil patroli polisi dengan memakai jaket tebal, ia terlihat sangat sedih, dan nampak ia melihat beberapa orang petugas medis membawa beberapa bungkus jenazah yang mereka masukan kedalam mobil ambulans yang terparkir disebuah gedung.
Perempuan itu berbicara dalam hati….
Aku tak menyangka bahwa kelahiran itu hanya sebuah tragedi terus terjadi, dan berulang-ulang seperti sebuah ombak dipantai yang tak kunjung berhenti, tawa dan tangis hanya berselang tipis.
Manusia hanya dapat memerankan apa yang sudah tergariskan sebelumnya, yang didapat dari masa lalu yang tragis bahkan menyisakan titik noda tak dapat terhapus, masa lalu merubah tindak tanduk dimasa selanjutnya, bak sebuah penghukuman atas trauma-trauma yang tlah dilalui.
Padatnya manusia yang hidup dibumi, saling bersikut, dan memakan satu dengan yang lain hanya untuk saling bertahan hidup bahkan lebih dari itu kerakusan adalah sifat yang melekat dari sebuah kelahiran, mereka berkehendak untuk berkuasa.
Cinta terkadang hanyalah sebuah fatamorgana atas mimpi kepuasan yang hadir dengan lingkup-lingkup kekuasaan dan memaksakan untuk orang lain mengikuti sebuah kehendak kepuasan pencapaian diri dan bahkan sebuah eksitensi.
Tak ada yang hadir tanpa kehadiran apa-apa
Tak ada yang lahir tanpa kehendak
Tak ada sebuah titik tanpa garis
Tragedi ini...akan masih berlanjut, dari hari ini, esok, lusa dan seterusnya. Lalu menyisakan traumatik dimasa akan datang.
Ini adalah kisah hari ini ……..
Tiba-tiba Perempuan itu kaget, saat melihat seorang lelaki yang lewat didepan kaca mobil polisi yang ia berada, dan nampak tersenyum kepadanya.
Marx….!!!
teriak perempuan itu
Tapi lelaki itu langsung pergi dengan cepat, dan tak terlihat lagi.
Desember 2019
=== [0||0] ===
Hari ini tanggal 30 Desember 2019, pukul 19:00 WIB sayup-sayup terdengar sebuah berita yang disiarkan ditelevisi yang terpajang disebuah ruangan rumah yang dikontrak oleh 4 orang mahasiswa kedokteran di Jakarta.
sebuah wabah yang menyerang warga Wuhan, telah mengakibatkan banyak orang meninggal dunia mendadak
sebuah suara yang terdengar ditelevisi
ren..ren...sini deh !
ucap Fajar seorang mahasiswa semester 5 fakultas kedokteran, yang berdarah suku Jawa, seorang kutu buku tapi mempunyai gaya yang cuek dan kekinian, Fajar menetap dengan 3 orang temannya disebuah kontrakan rumah yang berada ditengah kota Jakarta bersama Rena, Albert, dan Icha yang sama-sama satu fakultas bersama Fajar.
apa se..ngegangu aja
sahut Rena yang sedang serius dengan leptopnya, mengerjakan tugas makalah dari kampusnya, yang duduk tidak jauh dari Fajar di ruang tengah rumah yang mereka kontrak, di ruang tengah tersebut digunakan sebagai tempat santai dan berkumpul selain itu terdapat mini bar .
Rena seorang mahasiswi yang berasal dari Palembang, berambut panjang dengan bibir yang tipis bak seorang model, berbadan sintal dan seorang jejepangan.
sinilah bentar, penting yo…
, tandas Fajar
ah budak ni, iyo lah ndak kesitu
jawab Rena sambil berdiri menghampiri Fajar.
nak po lah fajar ne, macam mau revolusi..ha..ha..
, kata Rena kemudian.
ssttttt….cuba deh dengerin ini
, kata Fajar sambil sedikit mengangkat bokongnya…..dan kemudian terdengarlah suara duuuutt..dut...dutt
eh, ajrit loe kentut !!!
kata Rena, sambil menutup hidungnya
ha..ha..ha..ha.
Fajar tertawa
awas loe ya…!!
teriak Rena ke Fajar
Korban di Wuhan dikabarkan semakin bertambah, dan orang-orang mulai panik dan mengisolasi diri
terdengar berita di televisi.
sstttt….eh, berita apa sih itu?
tandas Rena
ah, loe mau balas kentut pasti, ha...ha..ha
ucap Fajar
eh serius ne Jar...Fajar...
jawab Rena dengan agak kesal, sembari mengambil remote TV dan membesarkan volumenya.
Disinyalir virus corona disebarkan pada hewan kekelawar , yang banyak dikonsumsi oleh warga Wuhan, China, yang disantap sebagai makanan tradisonal warga tersebut
suara yang terdengar di televisi tersebut
Waduch, kita harus curiga ma Icha ne ha...ha...
tandas Fajar, dimana Icha adalah seorang perempuan orang berdarah suku Batak-Tionghoa.
jangan rasis gitulah…..
ucap Rena kemudian
hmmm...Panjang umur tu, Icha
tandas Rena kemudian, saat mendengar suara mobil di depan rumah dan terlihat mobil Icha keluar dari mobil tersebut.
Tapi Icha terlihat capek, dan pada saat memasuki rumah ia langsung duduk di sofa dengan menjatuhkan diri.
Fajar dan Rena saling bertatapan muka, lalu secara bersamaan mereka berkata : Icha kenapa?, asem bener mukanya
.
Icha sangat aktif didunia musik khususnya musik pesta, dia sering mendapatkan job sebagai disc jockey dibeberapa tempat club malam di Jakarta, dengan nama pangungnya DJ Cha.
loe..loe...tahu ngak sih ?
ucap Icha
ngak..!!
ucap Fajar dan Rena secara bersamaan
njir…. dengerin gue dulu
tandas Icha
langsung Fajar dan Rena merapat ketempat duduk Icha dan mendekatkan telinganya kebadan Icha.
aku kasih tahu ya, tapi ngak boleh ngomong-ngomong
tandas Icha pada kedua temennya itu.
iya, apa sih jadi kepo ne gua
jawab Rena
janji?
ucap Icha setelah itu
janji….
ucap serempak Rena dan Fajar
aku…..aku….
ucap Icha
terlihat Rena dan Fajar semakin serius mendengarkan
aku...capek banget tahu..ha...ha...
ucap Icha
huufftt, cuma itu saja? Sia-sia 1 menitku
tandas Rena
ha..ha..ha.. ngak.. ngak.. dengerin dulu ...
ucap Icha kemudian.
nih aku punya tiket masuk buat kalean, di party dugem icha tahun baru besok
tandas Icha sambil menyodori kertas tiket kepada Rena dan Fajar
uiiiihh...baik bener loe cha, tahu aja kalau kita suka yang gratisan ha..ha..
ucap Fajar
Tapi napa muka loe asem gitu?
tandas Fajar kemudian kepada Icha
iya Cha, ngak enak banget muka loe itu
ucap Rena kemudian
begini tadi itu kan karena dapat job untuk acara party itu, harus nyiapkan ini itu.. ini itu… pas gue mau ke mall cari baju acara tersebut, eh ditengah jalan ban mobil gue bocor lalu…bla..bla..bla..
ucap Icha dengan tanpa sela, menceritakan semua kejadian yang dialaminya detail dan sangat runtut hingga ber jam-jam lamanya, sampai-sampai Fajar dan Rena ketiduran mendengarkan cerita dari Icha tersebut.
DJ Cha Party
=== [0||0] ===
Malam nanti adalah malam pergantian tahun, Icha telah memberikan tiket masuk pada Fajar dan Rena dalam pesta pergantian tahun yang dimana Icha menjadi bintang utama dalam acara tersebut, dan diadakan disebuah hotel berbintang 5 yang berada di wilayah Jakarta Pusat. Dilain pihak dijalan-jalan sudah banyak pernak-pernik kemeriahan pergantian tahun itu, dan hal itu-pun terjadi pula disemua belahan dunia. Orang-orang menyambut dengan sebuah pesta dan bunyi-bunyi terompet
Pagi ini tak seperti biasa Icha bangun agak pagian, dan dengan masih memakai pakaian tidur turun menuju mini bar untuk membuat sedikit santapan pagi, sebuah telor mata sapi, roti tawar dan susu segar yang diambilnya dari kulkas yang terpajang disamping meja dapur.
Ren, ini dah jam 8 pagi, loe belum tidur
tandas Icha
ngegacha..ngegacha...ne bentar lagi
jawab Rena sambil konsen dilayar ponselnya, yang duduk disofa disebelah mini bar. Memang Rena adalah seorang games, beberapa property game dia telah kumpulkan .
eh, tar loe datang kan ke party gue?
ujar Icha
oh tentulah, masak gue melupakan moment baik itu, pa lagi loe bintang utamanya cha, tar gua ma fajar pasti datanglah
tandas Rena yang tetap konsen pada ngegame.
"Tapi aku curiga,