Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Memori Tanpa Nama
Memori Tanpa Nama
Memori Tanpa Nama
eBook23 halaman28 menit

Memori Tanpa Nama

Penilaian: 3 dari 5 bintang

3/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Hawa dingin menusuk kulitku.

Air hujan membasahi kepalaku.

Udara menderu seakan-akan mengangkatku terbang.

Aku dapat merasakan dan mendengar itu semua,namun kubiarkan itu semua terjadi.

Aku berdiri di tengah derasnya hujan dan itu sudah kesekian kalinya kulakukan.

Aku bersyurukur masih dapat merasakan itu semua.

Bagaimana jika suatu hari nanti Tuhan tidak lagi mengijinkanku untuk berdiri dan merasakan ini semua?

Kapankah hari itu? Apakah besok? Lusa? Bulan depan?

Aku pun tidak tahu.

BahasaBahasa indonesia
Penerbitdksloey
Tanggal rilis22 Jun 2020
ISBN9781393165569
Memori Tanpa Nama

Terkait dengan Memori Tanpa Nama

E-book terkait

Ulasan untuk Memori Tanpa Nama

Penilaian: 3 dari 5 bintang
3/5

2 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Memori Tanpa Nama - Azura Caelestis

    Daftar Isi

    Memori Tanpa Nama

    3  Oktober 2009

    Hawa dingin menusuk kulitku.

    Air hujan membasahi kepalaku.

    Udara menderu seakan-akan mengangkatku terbang.

    Aku dapat merasakan dan mendengar itu semua,namun kubiarkan itu semua terjadi.

    Aku berdiri di tengah derasnya hujan dan itu sudah kesekian kalinya kulakukan.

    Aku bersyurukur masih dapat merasakan itu semua.

    Bagaimana jika suatu hari nanti Tuhan tidak lagi mengijinkanku untuk berdiri dan merasakan ini semua?

    Kapankah hari itu? Apakah besok? Lusa? Bulan depan?

    Aku pun tidak tahu.

    ———————————————

    10 Oktober 2009

    Naneun Heo Young Saeng imnida... seseorang memperkenalkan diri di depan keluargaku dengan gaya cueknya.

    Hari ini keluargaku kedatangan tamu tidak dikenal.

    Ada apa ya? tanya Appaku bingung.

    Saya datang dari Seoul,saya tersesat dan handphone saya kehabisan baterai, jawabnya sambil melihat ke arahku.

    Aku balas menatapnya lekat,memperhatikannya dari ujung kepala sampai kaki.

    Penampilannya sangat modern,tetapi sebenarnya siapakah orang ini?

    Apakah dia seorang yang terkenal di Seoul sana?

    Kau mau meminjam telepon? tawar Ommaku di samping.

    Ne... tanpa permisi atau kata maaf ia menabrak bahu kananku dan masuk ke dalam rumah.

    ‘Siapa dia?

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1