Si Pemetik Bintang: Geliat Jago Pedang
Oleh Tang Bun An
4/5
()
Tentang eBuku ini
Put-pay-sin-kiam (Pedang Sakti Tak Terkalahkan) Kiau Tiang-ceng tewas misterius tak lama setelah bermain cinta dengan A Bwee, salah satu pelayan di rumahnya. Opas terkemuka di Kotaraja, Ong Beng-hong yang berjuluk Ti-sing-cu (Si Pemetik Bintang) pun melakukan penyelidikan.
Siapa pembunuh Kiau Tiang-ceng, yang disebut-sebut sebagai salah satu jago pedang terhebat di dunia kang-ouw?
Beng-hong pun terlibat dalam penyelidikan yang membingungkan, yang berpadu dengan desah asmara yang bergelora...
Baca buku lainnya dari Tang Bun An
Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Lembah Birahi Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang Kenikmatan Lie Mo Ciu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPendekar Pemuas Nafsu: Desah Kenikmatan di Cin Ling San Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemikat Kembang: Go-bi Sin-kiam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemikat Kembang: Asmara di Kang-lam-pay Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Terkait dengan Si Pemetik Bintang
E-book terkait
Pendekar Pemikat Kembang: Go-bi Sin-kiam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan Bibi Liong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Cin-ling-san: Seri Pendekar Pemuas Nafsu, #1 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di In-hoa-kiong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Lurah Jasmine Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Dosen: Seri Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Salma: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Part Time Lover with Mrs. Melinda: Seri Selingkuh Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Pendekar Pedang Naga Menangis: Malaekat Putih: Seri Pendekar Pedang Naga Menangis, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Suami Pengganti untuk Karina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Aizza, Istri yang Dipaksa Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Tahun Baru Nadeera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Sheila, Astrid dan Saskia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Zahra: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Najwa, Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Mbak Ameera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bukan Istri Majikan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoyang Delisha, Tetangga Hamil Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Last Second Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digenjot Mutia, Istri Tetangga Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Rintih Audria, Istri Pemalu Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Harum: Maling Romantis: Serial Pendekar Harum Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Komedi Romantis untuk Anda
Perjakaku Direnggut Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Guru Judes Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Suster Riska Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Teman Mama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rahasia Perawan Ginaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Fazira, Istri Ketua Ormas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Damayanti Istriku, Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Vila Puncak Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Delisha, Tetangga Hamil Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoyang Airin Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Filya Istri Bosku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Pesta Lajang Alisha, Maura dan Salina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Bulan Madu Nabella Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Selingkuh Undercover: Mbak Ameera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Amanda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Aurell, Kekasih Teman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Aizza, Istri yang Dipaksa Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Dosen: Seri Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Suami Pengganti untuk Dokter Clara Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Tahun Baru Nadeera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Kategori terkait
Ulasan untuk Si Pemetik Bintang
9 rating1 ulasan
- Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menurut saya ceritanya cukup baik, episodenya banyak, ceritanya lebih baik
Pratinjau buku
Si Pemetik Bintang - Tang Bun An
Diterbitkan oleh
Sungai Telaga Corporation
Hal Cipta Dilindungi Undang-undang
1
Kematian Misterius
MALAM dingin. Malam sepi. Suara binatang malam sayup terdengar, seperti nyanyian sendu yang mengharu biru.
Kiau Tiang-ceng mendengus dan kembali mereguk secawan arak. Dia bisa merasakan kehangatan arak yang memasuki tenggorokan, dan kemudian memasuki dada dan perut.
Selalu menyenangkan bisa mereguk arak. Bukan hanya tubuh kini terasa hangat, namun juga dia merasa bersemangat. Arak membuat hasratnya menyala.
Dia kembali menuangkan arak ke cawan dan segera meminumnya dalam satu nafas. Itu cawan arak kelima yang diminumnya, dan Tiang-ceng merasa cukup.
Tanpa suara dia meninggalkan kamar tempatnya biasa bersemedi. Rumah itu gelap. Hanya sebuah lilin yang dipasang di ruangan depan.
Namun Tiang-cng tidak menuju ke ruangan depan. Dia juga tidak mengarah ke kamar tidur, tempat istrinya tidur.
Dia menuju ke belakang. Ke kamar yang biasa ditempati para koankeh (pengurus rumah tangga). Di rumah ini dia mempekerjakan lima pengurus rumah tangga.
Semuanya perempuan.
Semuanya masih muda.
Semuanya cantik.
Dan nyaris semuanya sudah pernah digelutinya.
Yang ditujunya kali ini adalah kamar A Bwee, koankeh berusia 20 tahun.
Kiau Tiang-ceh mendorong pintu kamar A Bwee. Lilin kecil menyinari kamar. Dia melihat sesosok perempuan terbaring di tempat tidur.
A Bwee.
Perlahan Tiang-ceh menyentuh kaki A Bwee. Jemarinya kemudian berpindah dan menyentuh paha si gadis.
Sentuhan itu membuat A Bwee terbangun.
Kiau-ya (tuan Kiau)...
Mata indah A Bwee terbelalak. Dia terlihat sedikit kaget, namun bibirnya tersenyum.
Kiau Tiang-ceh yang berpengalaman tahu apa makna di balik senyum itu. Senyum malu-malu dan wajah tersipu. Senyum malu-malu tapi mau.
Tiang-ceh balas tersenyum, dan perlahan dia mengangkat pakaian yang dipakai A Bwee. Saat itu A Bwee mengenakan pakaian tipis panjang.
Kaki A Bwee yang indah dan jenjang segera terlihat. Lalu pahanya. Lalu bagian di antara paha yang ditutupi secarik kain.
Kiau Tiang-ceh terus mengangkat pakaian A Bwee hingga ke leher. Tiang-ceh melihat kain tipis yang menutupi sepasang bukit kembar milik gadis itu. Kain tipis yang membayang.
Ahhh Kiau-ya... Jangan nakal...
A Bwee berbisik. Namun dia membiarkan pakaiannya tersingkap. Dia juga tidak menolak ketika majikannya itu membuka kain yang menutupi bagian di antara kedua paha.
A Bwee bahkan meluruskan kedua tangannya sehingga pakaiannya kini terlepas dari tubuhnya. Begitu juga pakaian dalam tipis yang tadinya menutupi dada.
Dengan lagak malu-malu, A Bwee menutupi bagian di antara kedua paha dan bukit kembar miliknya dengan telapak tangannya.
Jakun Kiau Tiang-ceh turun naik. Dia bisa merasakan hasratnya semakin membara. Dadanya terasa panas. Sekujur tubuhnya terasa panas.
Tubuh A Bwee itu indah. Memang tubuhnya bukan yang terindah. Namun lumayan indah. Tubuh itu mulus dan nyaris tanpa cela.
Dengan cepat Tiang-ceh melepaskan jubahnya. Di balik jubah itu dia tidak mengenakan apa-apa. Setiap malam, sesudah mandi, Tiang-ceh memang sengaja hanya mengenakan jubah tanpa apa-apa di dalamnya.
Dengan lembut Tiang-ceh menciumi paha A Bwee. Lalu perutnya. Lalu pinggang.
Kiau-ya... geliii Kiau yaaa...
A Bwee merintih.
Rintihannya kini dibarengi geliat perlahan ketika bibir Tiang-ceh menciumi pucuk bukit kembar sebelah kiri miliknya.
Aaaauuuu Kiau-yaaa....
A Bwee mengerang ketika tubuhnya diciumi sang majikan. Dia kemudian menggeliat ketika merasa jemari tangan majikannya menyentuh bagian di antara kedua paha.
Jemari sang tuan bergerak nakal.
A Bwee semakin menggeliat, sementara jemari sang tuan yang lain kini meraba-raba dan meremas pucuk bukit sebelah kanan.
Kiauuu yaaa...
A Bwee mengerang.
Jemari sang tuan semakin nakal.
Ciumannya semakin panas.
A Bwee merasa tubuhnya kini terbakar oleh perasaan aneh yang entah sejak kapan kini menyelimuti tubuhnya.
A Bwee kemudian merasa ada sesuatu yang hangat yang menyentuh bagian di antara kedua pahanya. Sesuatu yang terasa seperti paduan antara kekerasan dan kelembutan.
A Bwee lalu merasa ada sesuatu yang memasuki tubuhnya. Ada bagian dari tubuh sang tuan yang memasuki tubuhnya.
Sesuatu yang hangat.
Sesuatu yang keras.
Sesuatu yang membuatnya mengerang.
A Bwee menyadari kalau tubuhnya dan tubuh sang majikan kini sudah menyatu.
***
A Bwee bisa merasakan hentakan tubuh majikannya. Dia bisa merasakan dengus nafas sang majikan yang beraroma arak.
Ini yang keempat kalinya, atau malam keempat majikannya memasuki kamarnya. Jika dua hari pertama dia merasa perih di bagian antara kedua paha ketika tubuh mereka menyatu, di malam ketiga rasa perih itu mulai berkurang.
Dan kini, di malam keempat, tak ada lagi rasa perih. Yang ada adalah perasaan nikmat yang aneh.
Perasaan yang menyenangkan yang selama ini belum pernah dirasakannya.
Bagi A Bwee, kedatangan sang majikan ke kamar memang merupakan hal yang sudah diduga, dan ditunggu-tunggu. Dari lima koankeh perempuan yang bekerja di rumah ini, tiga di antaranya sudah pernah dan sering ditiduri sang majikan. Hingga lima hari lalu, tinggal A Bwee dan Kim Lian yang belum disentuh sang majikan.
Dan ternyata gilirannya tiba.
Bagi para koankeh di rumah ini, digeluti sang majikan itu berarti satu hal. Secara tidak langsung mereka telah menjadi kekasih sang majikan. Menjadi selir,