Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju
Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju
Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju
eBook76 halaman42 menit

Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju

Penilaian: 4 dari 5 bintang

4/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Ada rahasia besar di Pulau Salju. Rahasia yang melibatkan Niraya, Lili dan pemuda tampan Bu Seng Kin.

Bisakah Niraya dan Lili menjaga rahasia ini pada Kang Han suami mereka?

Bisakah mereka menjaga rahasia dari kedatangan tak terduga gerombolan
Tang-ni?

Ikuti kisahnya, yang merupakan lanjutan dari Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju...
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis9 Jul 2019
ISBN9781393226222
Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju

Baca buku lainnya dari Tang Bun An

Terkait dengan Pendekar Pemuas Nafsu

E-book terkait

Romansa Sejarah untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Pendekar Pemuas Nafsu

Penilaian: 4 dari 5 bintang
4/5

34 rating2 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 4 dari 5 bintang
    4/5
    Bacaan serial silat dewasa bertype sofcore yang mengasyikan, berharap bisa nelanjut ke serial berikutnya
  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    Exciting!! Bikin deg2an bacanya n gk sabar utk next novel

Pratinjau buku

Pendekar Pemuas Nafsu - Tang Bun An

Diterbitkan oleh

Sungai Telaga Corporation

––––––––

Hak cipta dilindungi Undang-undang

Kisah ini merupakan lanjutan dari

Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Cin Ling San serta "Pendekar Pemuas Nafsu: Desah Kenikmatan di Cin Ling San dan Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju

1

DARI kejauhan, pulau itu terlihat indah. Pulau yang seluruh permukaannya diselimuti salju itu terlihat seperti sebongkah kristal yang sangat cantik. Warna putih oleh salju membuat pulau itu seperti bersinar diterpa cahaya matahari terik.

Pulau yang diselimuti salju itu merupakan salah satu misteri di dunia kang ouw. Di sungai telaga, tempat ini biasanya dibicarakan dengan penuh kagum dan gentar. Menurut bisik-bisik di dunia persilatan, Pulau Salju dihuni oleh tiga orang yang memiliki kepandaian setara dewa. Konon, mereka adalah pewaris ilmu-ilmu sakti yang puluhan hingga ratusan tahun lalu pernah menggemparkan dunia persilatan.

Bisik-bisik di dunia persilatan itu tak sepenuhnya salah. Pulau Salju memang dihuni tiga orang yang maha sakti. Yakni Kang Han, yang kerap dijuluki sebagai Pendekar Hantu karena ilmunya yang mengiriskan. Kang Han punya ciri khas berupa rambut panjang riap-riapan yang semuanya sudah memutih, meski usianya belum 40 tahun. Dia juga buntung di kaki kiri, dan untuk berjalan harus dibantu oleh tongkat.

Meski hanya berkaki satu, namun Kang Han tergolong jagoan yang sukar dikalahkan. Dengan hanya berkaki satu, dia bisa bergerak laksana kilat yang menyambar para musuh dengan kecepatan yang sukar diikuti mata.

Dua penghuni lainnya adalah perempuan, yang merupakan istri Kang Han. Yang pertama bernama Niraya, dan yang kedua bernama Lili. Baik Niraya maupun Lili masih berdarah Manchu. Bahkan Niraya merupakan putri dari Kaisar yang sekarang memerintah.

Niraya dan Lili sebenarnya merupakan saudara seperguruan karena keduanya pernah mendapat gemblengan seorang tokoh sakti bernama Maiya. Sebelum menjadi adik seperguruan Niraya, Lili merupakan adik angkat Kang Han.

Setelah melalui sejumlah peristiwa luar biasa, ketiga orang itu memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Mereka menikah dan bermukim di Pulau Salju. Beberapa bulan setelah menikah, curahan kasih mesra diantara ketiganya membuat Niraya dan Lili mengandung.

Ketika kandungan keduanya menginjak bulan ketiga, datang utusan dari Kotaraja yang meminta bantuan mereka untuk mengatasi pemberontakan. Menurut sumber istana, pemberontakan dirancang oleh dua pangeran yang didukung sejumlah tokoh sakti dari golongan hitam.

Karena Niraya dan Lili sudah mengandung, Kang Han memutuskan untuk mewakili kedua istrinya membantu pemerintah mengatasi pemberontak. Apalagi jika para pemberontak dibantu oleh tokoh sakti dari golongan sesat. Sudah merupakan tugas seorang pendekar untuk menghadapi lawan dari golongan hitam.

Niraya dan Lili yang ditinggal sendiri di Pulau Salju tanpa diduga mendapat tamu tak diundang. Tamu seorang pemuda yang pingsan setelah tubuhnya dikerubuti ratusan ular merah.

Guna menyelamatkan nyawa si pemuda asing, baik Niraya maupun Lili berupaya mengusir racun ular merah dengan cara menyedot langsung dari luka. Karena melakukan dengan tergesa, tanpa sengaja ada racun yang tersedot.

Keduanya tahu kalau racun ular merah punya pengaruh tak lazim, yakni membangkitkan birahi. Namun kedua tokoh sakti itu yakin bisa mengatasi racun dengan sinkang.

Ketika racun ular merah akhirnya menyerang, Niraya dan Lili berusaha menghalau dengan sinkang. Hingga mereka menyadari kalau pengerahan sinkang guna mengusir racun ular merah bisa mengganggu jabang bayi di dalam kandungan.

Ketika nafsu birahi semakin menjadi, sementara pengerahan sinkang bisa mengganggu kandungan, dengan sangat terpaksa kedua perempuan cantik itu memutuskan untuk mengusir racun ular merah dari dalam tubuh dengan cara tradisional. Yakni bermain cinta.

Yang menjadi masalah adalah, suami mereka tak berada di pulau. Satu-satunya lelaki yang berada di pulau itu adalah pemuda asing yang pingsan. Pemuda asing yang gagah, berwajah tampan dengan senjata yang sangat besar.

Karena nafsu birahi sudah tak tertahankan, Niraya dan Lili kemudian menggilir sang pemuda yang sedang pingsan. Keduanya secara bergantian menggoyang si pemuda.

Dan sejak itu, sang pemuda bernama Bu Seng Kin yang juga dirasuk racun ular merah, menjalani pengobatan yang aneh dengan kedua penghuni Pulau Salju yang sakti.

Ritual pengobatan dengan cara bermain cinta terus berlangsung, hingga Niraya dan Lili menyadari

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1