Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Bukan Istri Majikan
Bukan Istri Majikan
Bukan Istri Majikan
eBook40 halaman21 menit

Bukan Istri Majikan

Penilaian: 4 dari 5 bintang

4/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Berkisah tentang hubungan yang unik dan tak biasa antara Nurdiansyah sang majikan dengan Syakirah, pembantunya yang jelita
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Apr 2023
ISBN9798215818671
Bukan Istri Majikan

Terkait dengan Bukan Istri Majikan

E-book terkait

Romansa untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Bukan Istri Majikan

Penilaian: 4 dari 5 bintang
4/5

2 rating2 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 3 dari 5 bintang
    3/5
    Realistis, manusiawi, saya suka , endingnya bikin penasaran. Good job
  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    Enak membacanya. Aku suka kisahnya yang sangat mendebarkan. Jantungku ikut berdebar kencang..

Pratinjau buku

Bukan Istri Majikan - Isqandar Dzulka

Diterbitkan oleh

Qandar Digital Media

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang mengcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini, tanpa izin tertulis dari Penerbit

1

NURDIANSYAH meniduri perempuan itu pada suatu hari menjelang subuh. Waktu itu, ia terkejut bangun lantaran ada sesuatu yang jatuh dan pecah, dan ketika ia tiba di ruang tengah, ia melihat Syakirah sedang menjongkok memungut pecahan-pecahan piring yang berserakan di lantai.

Kucing, Tuan, Syakirah berujar perlahan sambil menundukkan kepala.

Nurdiansyah menggumam tidak jelas, memaki-maki karena tidumya yang terganggu, lalu masuk ke kamar mandi. Walau masih subuh, Nurdiansyah merasa saat itu sudah terlalu siang untuk kembali tidur, hari  terasa masih terlalu pagi untuk mandi. la cuma berkumur-kumur sebentar sesudah buang air kecil, lalu keluar dan mengambil rokok yang ditaruhnya di atas bufet. Lalu berjalan ke belakang. 

la membuka pintu kamar Syakirah pembantunya, dan ternyata tidak terkunci. Perempuan itu sedang menyuruk di bawah tempat tidurnya. Lalu mundur dengan memegang tangkai penahan obat nyamuk.

Banyak nyamuk, ujar perempuan itu. Lalu mengambil obat nyamuk yang baru dari dalam dos yang terletak di atas meja, memasangkan pada tiang penyangga dari kaleng itu.

Tuan punya api? 

Nurdiansyah merogoh saku kimononya, lalu menyerahkan sekotak korek api. Syakirah menerima lalu membakar ujung obat nyamuk yang hijau melingkar. Sesudah itu, ia menggoyangkan tangannya yang memegang batang korek api yang menyala sampai padam, sementara mana ia meniup nyala di ujung obat nyamuk. Asap yang tipis nampak melingkar naik.

Syakirah menyerahkan kembali korek api, lalu berlutut di lantai dan tidur untuk menempatkan obat nyamuk itu. Sedang Nurdiansyah cuma berdiri bersandar di tiang pintu, sambil diam-diam

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1