Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Perjakaku Direnggut Ibu Teman
Perjakaku Direnggut Ibu Teman
Perjakaku Direnggut Ibu Teman
eBook92 halaman47 menit

Perjakaku Direnggut Ibu Teman

Penilaian: 4 dari 5 bintang

4/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Ini pengalamanku yang tak terlupakan, ketika keperjakaanku direnggut oleh perempuan cantik jelita, yakni tante Ambarita, ibu teman baikku...
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis17 Sep 2022
ISBN9798215904237
Perjakaku Direnggut Ibu Teman

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Perjakaku Direnggut Ibu Teman

E-book terkait

Romansa Kontemporer untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Perjakaku Direnggut Ibu Teman

Penilaian: 4.125 dari 5 bintang
4/5

24 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Perjakaku Direnggut Ibu Teman - Enny Arrow

    Diterbitkan oleh

    EnnyArrow Digitals

    Versi Baru

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Sebagaimana diceritakan Adyatama Kusumo

    1

    SEMUA yang pertama selalu menyenangkan. Semua pengalaman pertama selalu mendatangkan kesan mendalam, apalagi yang berkaitan dengan perempuan.

    Ini juga yang aku alami. Pengalaman yang sampai sekarang masih terbayang-bayang. Pengalaman yang sampai sekarang membuat aku bergetar.

    Namaku Adyatama, lengkapnya Adyatama Kusumo. Biasa dipanggil Ady. Ada juga yang memanggilku Tama.

    Aku masih muda, dan tadinya masih perjaka.

    Aku sekarang tak lagi perjaka.

    Perjakaku telah direnggut oleh seseorang yang tidak aku sangka.

    Pengalaman ini, ketika aku kehilangan keperjakaanku,  yang akan aku ceritakan kali ini.

    Semua berawal ketika aku secara rutin berkunjung ke rumah teman sekolahku, Faturahman. Aku dan Faturahman teman sekelas di sebuah sekolah menengah atas di Jakarta. Karena teman sekelas, kami menjadi dekat dan akrab. Terutama karena kami memang bertetangga.

    Karena berteman, aku biasanya berkunjung ke rumah Fatur, untuk belajar bersama. Aku tetap berkunjung secara rutin meski Covid kemudian melanda dunia, termasuk Indonesia.

    Karena Covid, kami hanya belajar online. Namun untuk tugas, setiap hari para guru kami di sekolah selalu memberikan pekerjaan rumah (PR). Tugas dan PR ini ada yang hanya perlu dikerjakan sendiri dan ada yang harus dikerjakan bersama.

    Jika mendapat tugas dan PR, aku lebih suka untuk mengerjakan bersama Fatur. Terutama karena Fatur memang anak yang tergolong cerdas. Dia salah satu murid terpintar di kelas kami. Jadi jika ada PR, aku segera ke rumah Fatur dan mengerjakannya bersama-sama.

    Biasanya di kamar Fatur hanya kami berdua yang belajar. Namun pada beberapa kesempatan, teman kami Razak Hendratmo ikut bergabung untuk belajar bersama.

    Setelah mengerjakan PR, kami pun bersantai. Biasanya kami bermain game online yang sama-sama kami sukai. Selain bermain game di ponsel, terkadang kami bermain menggunakan televisi layar datar. Pada televisi layar datar selain game online kami juga memainkan sejumlah permainan menggunakan Playstation.

    Terkadang, jika kami selesai mengerjakan PR dan waktunya sudah larut malam, aku menginap dan tidur di kamar Fatur. Kadang-kadang Razak ikut menginap.

    Karena ranjang milik Fatur hanya untuk satu orang, biasanya aku tidur di lantai, baik sendirian atau bersama Razak.

    Aku masih sering ke rumah Fatur meski Covid sudah berlalu dan kami sudah bersekolah seperti biasa. Aku tetap berkunjung meskipun tak punya tugas sekolah yang dikerjakan. Aku berkunjung semata untuk bersantai dan bermain bersama.

    Karena sudah sering ke rumah Fatur, aku sudah dikenal oleh kedua orang tuanya, yakni pak Herlambang dan tante Ambarita. Fatur sendiri merupakan anak tunggal.

    Kedua orang tua Fatur tergolong berhasil. Pak Herlambang merupakan pejabat penting di kantor gubernur sementara tante Ambarita memegang posisi yang strategis di sebuah perusahaan swasta.

    Rumah Fatur sangat asri dan terdiri atas dua lantai. Kamar Fatur berada di lantai 2.

    2

    PAK Herlambang dan tante Ambarita merupakan pasangan yang sangat serasi. Mereka terlihat sangat rukun.

    Pak Herlambang itu dikenal sebagai sosok yang ramah. Dia suka menyapa siapa saja, bahkan termasuk kami yang masih remaja. Bahkan terkadang, dia suka bercakap-cakap dengan aku dan Razak jika kebetulan dia berada di rumah. Pak Herlambang suka menceritakan pengalamannya semasa muda. Terkadang dia juga menceritakan apa yang dia alami ketika berkunjung ke sejumlah daerah.

    Dengan tante Ambarita, kami, aku dan Razak tidak terlalu akrab. tante Ambarita adalah tipe ibu rumah tangga yang sengaja menjaga jarak dengan teman-teman anaknya. Ibu Amarita adalah tipe ibu-ibu yang tak suka bercakap-cakap dengan teman anaknya. Kalau pun ada, itu lebih ke basa-basi.

    Karena Fatur anak tunggal, dia selalu diperhatikan oleh kedua orang tuanya, terutama ibunya. Setiap malam, tante Ambarita akan mengecek ke kamar Fatur, untuk melihat apa yang sedang dilakukan. Terkadang tante Ambarita menegur kalau memergoki Fatur sedang bermain ponsel sambil tidur.

    Nanti mata kamu rusak jika main ponsel sambil tiduran, Fatur, begitu yang biasa dibilang tante Ambarita.

    Dia juga memastikan kalau semua tugas dan pekerjaan rumah sudah selesai sebelum Fatur, juga kami, bermain ponsel.

    Untuk aku dan Razak, tante Ambarita punya syarat jika kami berkunjung dan mendatangi kamar Fatur. Yakni, kami harus sudah mandi.

    "Kalau belum mandi belum boleh

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1