Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh
Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh
Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh
eBook102 halaman53 menit

Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh

Penilaian: 3.5 dari 5 bintang

3.5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Saputra yang sedang menjalani isolasi mandiri meminta aku untuk menemani Zandra istrinya, yang setiap hari membawakan
makanan untuk Saputra.

 

Kedekatanku dengan Zandra kemudian berlanjut menjadi tak terduga. Apa yang aku lakukan dengan Zandra, yang selama ini
dikenal sebagai istri cantik jelitan nan setia?
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Mei 2021
ISBN9798201775735
Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh

E-book terkait

Romansa Kontemporer untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh

Penilaian: 3.640449438202247 dari 5 bintang
3.5/5

178 rating3 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 4 dari 5 bintang
    4/5
    Wah artikel ini sangat bagus,update lagi ya.sampulnya juga bagus banget
  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    Keren,,lanjut dong bang part 2 nya,,,alur ceritanya keren banget sumpah,,,

    7 orang merasa ini bermanfaat.

  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    Ayo perbanyak lagi tentang fantasi fantasi seperti cerita di atas

    3 orang merasa ini bermanfaat.

Pratinjau buku

Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh - Enny Arrow

Edisi baru

DITERBITKAN OLEH

EnnyArrow Digitals

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Sebagaimana diceritakan Faisal Asmasubrata

1

COVID-19 yang kini menjadi pandemi di seluruh dunia sudah terbukti bisa menyerang siapa saja. Ada banyak orang yang kukenal yang terkena, dan dinyatakan positif.

Salah satu adalah temanku, sebut saja namanya Saputra (karena ini kisah nyata, tentu bukan nama sebenarnya). Saputra dinyatakan positif Covid setelah melakukan uji swab PCR. Info bahwa Saputra terkena Covid menyebar di grup WA, juga perbincangan dari mulut ke mulut. Sebagaimana yang biasa terjadi di berbagai penjuru Indonesia, seseorang yang dinyatakan positif Covid otomatis menjadi perbincangan dan pergunjingan.

Begitu mendengar kalau Saputra positif Covid, aku segera menelponnya. Aku dan Saputra memang berteman akrab, meski tinggal pada perumahan yang berbeda.

Halo Faisal... Terdengar suara Saputra. Nada bicaranya agak riang, jauh dari kesan sakit.

Hai Putra, gimana kabarnya?

Yah begitulah bro. Kamu pasti udah dengar kalau aku positif kan?

Iya bro, makanya aku nelpon mau nanya gimana kabar kamu.

Aku baik sih. Gak ada gejala sejauh ini...

Oh bagus kalo gak ada gejala. Jadi kamu isolasi di mana? Di rumah sakit mana? Aku bertanya.

Aku gak isolasi di rumah sakit. Dokter yang memeriksa menganjurkan aku untuk isolasi mandiri aja karena rumah sakit terdekat udah hampir penuh, jawab Saputra.

Oh jadi kamu isolasi di rumah kamu?

Iya tapi bukan di rumah yang kami tempati sekarang, kata Saputra. Kamu kan tahu, kita punya rumah yang dulunya dikontrakin, tapi sejak pertengahan tahun lalu kontraknya gak diperpanjang, kata Saputra sambil menyebut sebuah kawasan di Jakarta yang berjarak sekitar dua puluh menit perjalanan dengan mobil dari tempat tinggal kami.

Oh gitu ya. Terus, gimana makannya?

Sejak kemarin  dua kali sehari Zandra istriku datang membawa makanan, yakni sarapan dan makan siang sekaligus makan malam, kata Saputra.

Oke bro, cepat sembuh ya, jangan lupa minum obat dan vitamin, semoga bisa negatif secepatnya, kataku. Kalu kamu perlu apa-apa nelpon aja.

Oke makasi Faisal...

***

Aku dan Saputra berteman karena dulu kami pernah menjadi tetangga. Saat itu kami menjadi teman se-gang. Kami sering nongkrong bareng, terutama ketika menonton tayangan langsung sepak bola atau bulu tangkis.

Kami tetap menjaga hubungan pertemanan kendati Saputra dan keluarganya memutuskan untuk pindah dan menetap di perumahan yang letaknya sekitar sepuluh menit perjalanan dengan sepeda motor dari kediamanku. Kami tergabung dalam grup WA di antara teman semasa di kompleks.

Meski sangat akrab dengan Saputra, aku tak terlalu terlalu dekat dengan istrinya, Zandra. Itu terutama karena Zandra memang terkesan menjaga jarak dengan semua laki-laki teman suaminya.

Perkawinan Saputra dan Zandra dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan, yang sudah SMP dan SD.

Satu hari setelah aku menelpon Saputra, aku menerima telepon dari temanku itu.

Halo bro? Pa kabar? Aku menjawab teleponnya dengan hati bertanya-tanya, seraya berharap kalau temanku itu baik-baik saja.

Kabar baik bro. Tapi kalu bisa sih aku mau minta tolong, kata Saputra.

Oh kalu aku bisa bantu tentu akan kubantu dengan senang hati. Apa yang bisa kubantu?

Gini bro, kata Saputra. Tiap hari Zandra istriku harus bawa makanan ke sini kan? Cuma Zandra merasa gak nyaman jika setiap hari pake taksi online bawa-bawa makanan. Apalagi kitanya punya mobil.

Emang Zandra belum bisa nyetir? Aku bertanya.

Dia pernah belajar, pernah kursus mengemudi tapi terhenti. Karena gak lanjut Zandra gak pede mau nyetir sendiri. Jadi kalo kamu ada waktu, bisa gak kamu jadi sopir, pake mobil kami dan antar istriku ke sini kalu mau bawa makanan? Ya selama aku menjalani isolasi mandiri...

Oh boleh sih,jawabku.

Terus kantor kamu gimana, kamu masih ngantor?

Gak, jawabku. Karena penerapan PSBB, kantor kami menerapkan kebijakan work from home. Jadi kayaknya aku punya waktu untuk antar istri kamu bawa makanan.

Ok ok, kata Saputra. Eh satu hal lagi. Kamu udah kenal Zandra kan? Dia orangnya, gimana ya, rada judes pada laki-laki. Jadi kalo nanti kalian ketemu dan dia rada gak ramah tolong jangan disimpan di hati ya...

Sip bro, jawabku. Gak masalah. Nanti aku menyesuaikan. Jadi kapan aku bisa mulai?

Kalo besok pagi udah bisa tentu bagus.

Kayaknya besok aku bisa.

Oke sip, nanti aku telpon Zandra untuk mengabarkan kalo besok kamu udah bisa.

Jam berapaan bagusnya aku ke rumah kamu?

Pagilah. Kan Zandra mau bawa sarapan untuk aku. Sebelum jam delapan pagi kalu bisa sih.

Baik. Sekitar jam tujuh lebih sedikit aku meluncur ke rumah kamu.

Oke, makasi sebelumnya ya. Aku telpon Zandra sekarang guna mengabarkan kalu mulai besok pagi kamu yang nyetir pake mobil kita...

Okay bro...

Begitu telepon terputus, aku membayangkan wajah Zandra,

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1