Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya
Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya
Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya
eBook141 halaman1 jam

Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya

Penilaian: 3.5 dari 5 bintang

3.5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Shakila, CEO sebuah perusahaan ternama tanpa sengaja mengetahui kalau diam-diam, Hardian yang menjadi pasangan selingkuhnya ternyata juga berhubungan gelap dengan Erika, sekretaris pribadi Shakila. Kekagetan Shakila semakin menjadi ketika mengetahui kalau putri tunggalnya, Amira, diam-diam berpacaran dengan Hardian.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Shakila mengijinkan putri semata wayangnya berpacaran dengan laki-laki yang diam-diam menjadi kekasih gelapnya?
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis27 Jul 2022
ISBN9798201906825
Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya

E-book terkait

Ulasan untuk Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya

Penilaian: 3.5 dari 5 bintang
3.5/5

8 rating1 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 1 dari 5 bintang
    1/5
    Sangat bagus sekali ceritanya membuat penasaran cerita yg membuat kita penasaran

Pratinjau buku

Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya - Enny Arrow

Diterbitkan oleh

EnnyArrow Digitals

Versi Baru

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Diangkat dari kisah nyata yang selama ini dirahasiakan

1

BUNYI bel berdentang perlahan. Suaranya terdengar nyaring dalam kesunyian. Hardian Danuwijaya mengerutkan keningnya.

Siapa yang mendatangi kamar hotelnya di saat seperti ini? Dia tak memesan apa-apa dan seharusnya dia tidak mendapat tamu.

Bel kembali berdentang. Dengan agak malas Hardian yang hanya mengenakan handuk yang menutupi pinggang mendekati pintu. Dia mendekatkan wajahnya ke lubang kecil persis di tengah pintu, lubang kecil yang sengaja diciptakan untuk mengintip. Lubang kecil yang berada di semua kamar hotel.

Dari balik lubang intip Hardian melihat seorang perempuan.

Hardian terkesiap. Dia sama sekali tidak menduga kalau sosok perempuan itu akan berada di balik pintu kamar hotelnya.

Dia mengintip sekali lagi untuk memastikan. Tak salah lagi. Itu Erika. Tepatnya Erika Putriningtyas.

Mau apa Erika ke sini, ke kamar ini?

Kembali bel berdentang. Kini berbunyi tiga kali secara berurutan, pertanda kalau seseorang di balik pintu itu sudah tidak sabar.

Hardian melirik sekilas ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Sejenak dia ragu. Setelah melirik sekali lagi, dengan enggan dia membuka pintu.

Kejutaaannn!!! Erika berteriak sambil mengangkat kedua tangannya.

Hardian tersenyum kecut sambil berusaha mengatur agar wajahnya terlihat terkejut.

Erika tak sepenuhnya salah. Ini memang kejutan. Kedatangan Erika sungguh merupakan kejutan. Kejutan yang sama sekali tidak diharapkan.

Dengan tangan kanan Erika menyeret kopernya. Kemudian, setelah menutup pintu, dia menyerang.

Dia menyerbu.

Kedua tangannya memeluk leher Hardian. Bibirnya menyergap bibir Hardian.

Eh... Rika... Ngapain... kamu ke sini? Hardian bertanya gelagapan.

Emang gak boleh? Erika balik bertanya. Bibirnya kini mengecup leher Hardian. Di saat yang sama, kedua tangannya kini memegang bagian atas handuk yang melilit pinggang Hardian.

Bukannya... kamu seharusnya datang besok? Hardian kembali bertanya. Kedua tangannya ikut memegang handuk yang melilit pinggang. Dia berusaha menjaga agar handuk tetap melingkari pinggangnya. Namun dia kalah cepat. Dengan cekatan Erika berhasil melepaskan lilitan. Handuk berwarna putih besar itu kini jatuh ke atas lantai.

Hardian kini berdiri telanjang bulat.

Seharusnya aku datang besok. Tapi aku memutuskan... untuk datang... sekarang. Erika berujar cepat. Kedua tangannya juga bergerak cepat, membuka seluruh pakaian yang dikenakannya.

Dalam waktu singkat Erika juga sudah tanpa busana.

Rika... Ini... Ini... Hardian berujar agak gelagapan. Dia mencoba mencegah serangan Erika yang lagi-lagi telah mencecarnya dengan ciuman panas.

Hardi, aku tadi mendengar ada... astaga...

Terdengar suara diikuti munculnya sesosok perempuan dari kamar mandi. Sosok itu juga tak mengenakan apa-apa. Hanya sebuah plastik transparan yang menutupi rambutnya.

Erika yang sedang asyik mencecar Hardian dengan ciuman terdiam. Tubuhnya mengejang. Dia mengenali suara itu. Suara yang bening namun tegas.

Perlahan Erika melepaskan pelukan dan ciumannya. Dia menatap ke arah perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

I... Ibu? Ibu Shakila?

2

KETIGA orang itu saling pandang dengan canggung. Mereka, dua perempuan dan satu laki-laki yang sama-sama tanpa busana.

Dalam saling pandang itu kemudian muncul adanya kesadaran tentang apa yang telah dan sedang terjadi. Bahwa ternyata baik Shakila maupun Erika selama ini menjadi kekasih Hardian. Kekasih gelap.

A... aku... aku minta maaf.. Aku... Erika berujar gelagapan. Wajahnya memucat. Dia menatap Shakila dengan ketakutan, persis seperti mata kelinci yang tersudut.

Shakila yang disapa sama sekali tidak mempedulikan Erika. Shakila menatap Hardian. Sepasang mata Shakila seperti berapi.

Hmmm... Jadi, selain dengan aku kamu juga berhubungan dengan Erika? Shakila berdesis

Hardian berdiri cengengesan. Situasi saat ini tak memungkinkan bagi dia untuk berkilah. Semua sudah sangat jelas sehingga dia sebenarnya tak perlu memberikan penjelasan.

Erika menangkap basah keberadaan Shakila di kamar hotelnya, di saat yang sama ketika Shakila menyaksikan Erika yang tanpa busana.

Jadi, selain dengan aku, atasanmu, kamu juga berhubungan dengan Erika, sekretaris pribadiku? Shakila kembali bertanya. Sepasang matanya masih menyorot tajam. Dia terlihat seperti singa betina yang sedang murka.

Hardian, lagi-lagi tidak menjawab. Dia menganggap pertanyaan Shakila itu bernuansa retorika, pertanyaan yang tak memerlukan jawaban.

Hardian tak perlu menjawab karena semua jawaban sudah tertera di depan mata.

Shakila baru saja memergoki Erika yang sedang mencumbu Hardian. Shakila memergoki Erika yang tanpa busana, sama halnya dengan Hardian yang juga tanpa busana.

Di pihak lain, Erika juga tanpa sengaja bisa mengetahui sesuatu yang seharusnya tak boleh diketahuinya. Dia memergoki Shakila, atasannya di kamar Hardian. Erika memergoki Shakila yang keluar dari kamar mandi dalam kondisi tanpa busana.

Erika tak perlu menjadi seorang yang jenius untuk bisa memahami apa yang terjadi antara Hardian dengan Shakila.

Karena kita bertiga sama-sama gak pake baju, gimana jika mandi bersama aja? Hardian berujar dengan ringan, seolah apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang biasa baginya.

Ma... mandi bersama? Erika bertanya dengan nada tidak percaya.

Iya, mandi bersama. Kita mandi bareng. Tadi aku dan ibu Kila baru aja mau mandi, dan kebetulan kamu ada di sini. Kita mandi bersama aja. Pasti asik jika kita mandi bertiga, Hardian berkata sambil menggandeng lengan Erika. Dia melakukan hal yang sama pada Shakila.

Wajah Erika bersemu merah. Dia berusaha menepis tangan Hardian, namun terlambat. Lengan Hardian sudah terlanjur memeluk pinggangnya.

Sementara Shakila hanya berdiam diri. Dia melirik sejenak ke lengan Hardian yang melingkari pinggangnya. Namun dia tidak berkata apa-apa.

Perlahan, dengan agak enggan kedua perempuan itu mengikuti Hardian yang setengah menyeret mereka memasuki kamar mandi.

3

"GIMANA, air panasnya udah pas bu?’ Hardian bertanya.

Iya tadi aku udah atur, kayaknya udah pas. Tapi gak tau dengan Erika. Kali aja dia merasa air panasnya belum pas, Shakila berkata perlahan. Suaranya terdengar agak ketus.

A... aku ikut ibu aja... kalo ibu udah atur pasti udah cocok... Erika berkata agak gelagapan.

Gadis itu berdiri di dekat pintu. Dia masih mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Yang dihadapinya saat ini sama sekali berbeda dengan yang dibayangkannya ketika mendatangi kamar hotel Hardian.

Tadinya Erika berpikir, dia akan melewatkan waktu berduaan dengan Hardian. Mereka akan beradu asmara sepuas mungkin. Karena itu, dia memutuskan untuk mendatangi kamar hotel tempat Hardian menginap.

Namun yang ditemuinya benar-benar tidak disangka dan tidak diduga. Ternyata di kamar ini dia mendapati kalau Hardian tidak sendirian.

Hardian bersama seorang perempuan yang dari lagaknya jelas terlihat kalau antara Hardian dan perempuan itu punya hubungan khusus.

Perempuan itu adalah Shakila. Bos atau pimpinan langsung Erika!!

Fakta bahwa antara

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1