Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh
Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh
Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh
eBook87 halaman40 menit

Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh

Penilaian: 3 dari 5 bintang

3/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Aku diundang Komarudin ke rumahnya untuk nonton bareng Euro 2020. ketika Komarudin tertidur, Anissa istri Komarudin meminta
bantuanku untuk mengoleskan bedak cream ke punggungnya. Kegiatan oles-mengoles ini kemudian berkembang menjadi sesuatu yang
sama sekali tidak aku bayangkan.

 

Apa yang terjadi selanjutnya?

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis19 Jul 2021
ISBN9798201422196
Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh

E-book terkait

Romansa Kontemporer untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh

Penilaian: 3.21875 dari 5 bintang
3/5

32 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Karena Euro 2020, Anissa Selingkuh - Enny Arrow

    Diterbitkan oleh EnnyArrow Digitals

    Hak cipta dilindungi undang-undang

    Sebagaimana diceritakan Burhan K. Alamsyah

    Berdasarkan Kisah Nyata

    1

    AKU mau tidur dulu. Bangunkan aku ya, Komarudin berujar kepadaku. Dia kemudian merebahkan diri ke kasur kecil di sebelahnya.

    Mau dibangunin jam berapa bro? Jam 10 atau jam 2?

    Jam 2 aja. Aku mau nonton yang Italia. Aku malas nonton yang jam 10, jawabnya.

    Oke, kataku. Aku juga mau tiduran bentar lagi. Nanti aku pasang weker di ponselku.

    Aku saat itu berada di rumah Komarudin. Tadi sore dia meneleponku dan mengajak aku untuk tidur di rumahnya.

    Euro kan bentar lagi dimulai. Tapi aku malas nonton sendirian. Gak seru. Padahal sebentar Italia mau main, katanya.

    Sejak sebelum menikah Komarudin memang menggemari sepak bola, sama halnya dengan aku. Dulu, ketika masih kuliah, kami sering berdiskusi tentang sepakbola. Tentu saja semua pengetahuan kami itu didapatkan dari tabloid yang secara khusus membahas tentang seluk beluk sepakbola. Tabloid itu kini, sayang sekali sudah almarhum namun meninggalkan kesan yang mendalam bagi kami.

    Aku dan Komarudin sama-sama menyukai Liga Italia Serie A, meski kami memfavoritkan klub yang berbeda. Aku menyukai Juventus sementara Komarudin menggilai AC Milan. 

    Karena menyukai Serie A, bisa dimaklumi kalau untuk Euro 2020 ini kami memfavoritkan Italia. Alasan itulah yang membuat Komarudin mengundangku untuk nonton bareng.

    Beberapa tahun lalu, sebelum wabah Corona merebak, acara nonton bareng di ajang seperti Piala Eropa atau Piala Dunia merupakan hal yang ditunggu. Namun kehadiran Corona membuat acara nonton bareng dalam skala besar sama sekali tidak memungkinkan.

    Yang bisa dilakukan adalah nonton bareng skala kecil seperti yang akan aku dan Komarudin lakoni.

    Tak lama setelah mengatakan akan tidur, aku mendengar suara mendengkur. Komarudin mendengkur dengan mulut yang terbuka.

    Sejak dulu Komarudin memang dikenal suka tidur. Dia bukan hanya suka tidur namun dia juga mudah tertidur. Sama seperti saat ini. Belum dua menit merebahkan diri dia sudah mendengkur. Orang yang tidur sambil mendengkur pasti sudah tidur dengan nyenyak.

    Aku mengambil ponselku dan melihat jam. Ternyata baru pukul 21.05. Masih terlalu dini untuk tidur bagi rata-rata orang yang tinggal di Jakarta. Namun Komarudin memang bukan orang golongan rata-rata karena di jam seperti ini dia sudah tertidur lelap.

    Karena belum mengantuk, sementara acara di televisi tidak menarik, aku memutuskan untuk melihat-lihat media sosial. Aku tenggelam dalam keriuhan media sosial Indonesia yang terkadang aneh-aneh. Di saat itulah Anissa muncul.

    2

    ANISSA adalah istri Komarudin. Meski dengan Komarudin aku sangat akrab karena kami memang teman lama, tidak demikian halnya dengan Anissa. Dengan dia, aku tidak akrab.

    Dari yang aku dengar, Komarudin bertemu dengan Anissa dalam kaitan dengan pekerjaan. Dua tahun pacaran mereka kemudian menikah. Mereka kini dikaruniai dua anak yang masih kecil.

    Anissa itu berwajah cantik, bahkan menurutku terlalu cantik untuk Komarudin yang sebenarnya berwajah biasa-biasa saja. Anissa juga bertubuh langsing, beda dengan Komarudin yang bertubuh gemuk tambun.

    Selama beberapa kali bertemu Anissa, kesanku adalah dia cenderung pendiam. Bahkan pemalu. Dia juga terlihat tak suka bercakap-cakap dengan aku, atau teman Komarudin lain yang laki-laki. Anissa dengan jelas membuat jarak yang tegas dengan laki-laki teman suaminya.

    Menurut penuturan Komarudin, Anissa berdarah campuran Sunda dan Aceh. Paduan dua etnis ini menghadirkan kecantikan yang sangat khas di wajah Anissa. Dia memiliki sepasang mata yang menyorot tajam, dengan hidung yang mancung, bibir tipis dan pipi yang bening dan putih.

    Sejak setahun lalu, sepanjang yang aku amati, Anissa mulai mengenakan pakaian tertutup, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

    Penampilan sopan juga yang diperlihatkannya kali ini. Dia mengenakan penutup kepala berwarna kuning muda, dan mengenakan kaos

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1