Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Suami Pengganti untuk Tante Laila
Suami Pengganti untuk Tante Laila
Suami Pengganti untuk Tante Laila
eBook75 halaman40 menit

Suami Pengganti untuk Tante Laila

Penilaian: 3.5 dari 5 bintang

3.5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Aku diminta pak Faisal untuk menjadi sopir part time untuk istrinya, tante Laila. Sepekan dua kali tante Laila berkunjung ke apartemen milik
mereka untuk beres-beres.

 

Di apartemen itu kemudian terjadi sesuatu, antara aku dan tante Laila yang selama ini dikenal sebagai perempuan yang judes dan tidak
ramah.

 

Apa yang terjadi? Silakan ikuti kisahnya
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis9 Nov 2020
ISBN9781393431459
Suami Pengganti untuk Tante Laila

Baca buku lainnya dari Dirga Prasodjo

Terkait dengan Suami Pengganti untuk Tante Laila

E-book terkait

Romansa Kontemporer untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Suami Pengganti untuk Tante Laila

Penilaian: 3.6923076923076925 dari 5 bintang
3.5/5

13 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Suami Pengganti untuk Tante Laila - Dirga Prasodjo

    Diterbitkan oleh

    Dirga Wahana Press

    Cerita ini dibuat berdasarkan peristiwa yang benar-benar terjadi

    1

    ADA banyak laki-laki yang beruntung di dunia ini. Aku mungkin termasuk di antaranya. Beruntung, karena aku punya sejumlah pengalaman mendebarkan dengan perempuan cantik.

    Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, aku beberapa kali menjadi suami pengganti bagi beberapa perempuan cantik. Kisahnya memang berbeda namun umumnya penyebabnya sama. Yakni suami para perempuan cantik itu tak mampu menjalankan fungsi selayaknya seorang suami. Aku kemudian menjadi pemeran pengganti.

    Ada beberapa kasus ketika aku menjadi "suami pengganti’ atas sepengetahuan suami yang bersangkutan. Bahkan ada beberapa peristiwa ketika aku justru diminta oleh sang suami untuk menggantikan peran mereka.

    Namun ada beberapa kasus ketika aku menjadi suami pengganti tanpa sepengetahuan sang suami. Jadi kami, aku dan sang istri melakukannya secara diam-diam di belakang layar.

    Anda mungkin sudah membaca sejumlah kisahku sebagai suami pengganti. Beberapa dari kisahku itu telah kutulis dan dijual di sejumlah ritel online. Jika belum membaca, belum terlambat bagi Anda untuk membacanya.

    Pada kisah kali ini, aku akan menceritakan bagaimana aku menjadi suami pengganti untuk tante, atau mbak Laila (karena ini kisah nyata maka Laila itu bukan nama sebenarnya).

    Awal kisahnya terjadi beberapa bulan lalu.

    Saat itu, aku diminta pak Faisal, tetanggaku ke rumahnya.

    Aku mau minta tolong, tapi nanti kita bicara di rumah aja, begitu bunyi pesan singkat yang kuterima.

    Aku pun mendatangi kediaman pak Faisal. Pak Faisal—juga bukan nama sebenarnya, merupakan pengusaha yang cukup berhasil, sama halnya dengan istrinya, ibu atau tante Laila, yang juga pengusaha. Rumah mereka lumayan besar dengan dua lantai.

    Begitu aku tiba, kami pun terlibat dalam percakapan. Aku dan pak Faisal membicarakan topik yang sedang hangat-hangatnya saat itu, yakni pandemi Covid-19. Kami membicarakan situasi Tanah Air, termasuk perkembangan terbaru penyebaran Covid di DKI Jakarta.

    Denger-denger katanya kamu udah uji swab ya? pak Faisal bertanya.

    Iya, kantor yang bikin. Kebetulan gratis ya ikut aja, dan alhamdulilah aku negatif, kataku.

    Aku dan Laila serta anak-anak juga udah swab dan hasilnya negatif, kata pak Faisal. Dan itu sebabnya aku mengundang kamu ke sini.

    Aku mengangguk dan bersiap untuk mendengarkan.

    Begini, kami punya apartemen, letaknya di kawasan yang di sana, pak Faisal menyebut kompleks apartemen yang cukup mewah di Jakarta. Rencananya kita akan menjadikan apartemen itu sebagai tempat isolasi, jika misalnya ada anggota keluarga kita positif Covid.

    Aku kembali mengangguk. Sepanjang yang aku dengar, pemerintah memang menyediakan fasilitas isolasi untuk pasien yang positif Covid. Namun untuk pasien tanpa gejala, mereka diperbolehkan untuk isolasi mandiri di rumah atau di tempat lain yang aman.

    Rupanya pak Faisal dan keluarga jauh-jauh hari sudah mengantisipasi dengan menyiapkan tempat isolasi. Biasanya, mereka yang punya uang akan memilih menjalani isolasi di hotel. Namun pak Faisal dan keluarganya rupanya berpikir isolasi di apartemen lebih bagus.

    Apartemen itu kan gak pernah kita tempati. Jadi Laila maunya tiap minggu akan ke sana, guna mengisi perabotan sekalian beres-beres, pak Faisal melanjutkan.

    Aku kembali mengangguk sambil mencoba menebak apa kaitannya dengan aku.

    Laila itu, meski udah bisa nyetir, namun malas nyetir mobil sendiri. Sementara sopir yang disewa Laila sejak pulang kampung Lebaran kemarin belum kembali juga, dan kayaknya gak bakal balik. Pak Faisal kemudian menyeruput kopi di depannya dan mempersilakan agar aku juga meminum kopi yang disajikan.

    Karena Laila juga akan jarang ke kantor karena Covid, kami memutuskan gak akan mencari sopir yang permanen. Jadi kita pingin cari sopir part time.

    Aku kembali mengangguk dan bisa menebak arah pembicaraan ini.

    Jadi, karena kami tau kamu bisa nyetir, juga kamu udah uji PCR, kami menawarkan jika punya waktu, kamu jadi sopir part time untuk Laila. Gimana? Pak Faisal bertanya.

    Aku, untuk kesekian kali,

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1