Suami Pengganti untuk Savitri, Istri yang Perawan
Oleh Dirga Prasodjo
3.5/5
()
Tentang eBuku ini
Mulyadi dan Savitri adalah pasangan yang terlihat bahagia, atau setidaknya terlihat bahagia. Kalau toh ada ganjalan, itu karena mereka belum memiliki keturunan.
Dan ternyata ada rahasia yang menyebabkan mereka belum punya keturunan. Masalah yang bahkan membuat Savitri masih tetap perawan, meski sudah sepuluh tahun menikah.
Aku kemudian diundang Mulyadi untuk membantu, agar mereka bisa mendapatkan keturunan. Dengan usulan yang sama sekali tak kusangka. Usulan apa itu? Dan apa hubungannya dengan status Savitri yang masih perawan?
Baca buku lainnya dari Dirga Prasodjo
Suami Pengganti untuk Tante Lestari Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Dokter Clara Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Karina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Sheila, Astrid dan Saskia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Farah Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Suami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Terkait dengan Suami Pengganti untuk Savitri, Istri yang Perawan
E-book terkait
Suami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Zahra: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend's Wife: Salma: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend's Wife: Maia: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Part Time Lover with Mrs. Melinda: Seri Selingkuh Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend's Wife: Kartika: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Istri Caleg Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Part Time Lover with Mrs. Nagitta and Mrs. Amelia Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Digoda Hartati Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Najwa, Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Damayanti Istriku, Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Karena Euro 2020, Dalila Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Aku Berselingkuh, dan Ini Catatannya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Bulan Madu Nabella Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Istri Dosen: Seri Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Nandini dan Sarita: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Amanda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Terjebak Cinta Berbayar Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Filya Istri Bosku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digenjot Mutia, Istri Tetangga Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Perjakaku Direnggut Teman Mama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoyang Fazira, Istri Ketua Ormas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Last Second Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Komedi Romantis untuk Anda
Rahasia Perawan Ginaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Airin Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Guru Judes Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Gairah Suster Riska Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Si Pemetik Bintang: Geliat Jago Pedang Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Aurell, Kekasih Teman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoyang Delisha, Tetangga Hamil Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Vila Puncak Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Pesta Lajang Alisha, Maura dan Salina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Salsa, Perawan yang Tergoda Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Fazira, Istri Ketua Ormas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Bulan Madu Nabella Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Desah Kenikmatan di Cin Ling San Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Puncak Gunung Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Amanda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Raisa: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Aizza, Istri yang Dipaksa Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Ulasan untuk Suami Pengganti untuk Savitri, Istri yang Perawan
22 rating1 ulasan
- Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5ceritanya absurd... meskipun di depan ada embel "cerita nyata" tapi isi cerita kurang lebih sama dengan judul2 lainnya, situasinya saja yang dibedakan sedikit
1 orang merasa ini bermanfaat.
Pratinjau buku
Suami Pengganti untuk Savitri, Istri yang Perawan - Dirga Prasodjo
Diterbitkan oleh
Dirga Wahana Press
––––––––
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Ditulis berdasarkan kisah nyata
1
MULYADI dan Savitri (keduanya bukan nama sebenarnya), adalah pasangan yang berbahagia. Setidaknya itu kesan yang kami, para tetangga. Keduanya berusia pertengahan 30-an dan punya karir cerah. Mulyadi dipercaya menjadi Kepala Bidang di instansi pemerintah, sementara Savitri menempati posisi manajer di sebuah perusahaan ternama.
Mulyadi berwajah tampan dengan tubuh tegap. Dia ramah dan bersikap terbuka. Sementara Savitri berwajah cantik, kombinasi antara kelembutan putri Solo dan keluwesan Madura. Berbeda dengan Mulyadi suaminya yang tergolong ramah dan supel, Savitri lebih tertutup. Dalam pergaulan sehari-hari di kompleks, Savitri hanya bersikap ramah pada sesama perempuan. Sementara untuk para lelaki, termasuk para anak muda seperti kami, Savitri memilih menjaga jarak.
Savitri jarang tersenyum pada kami, dan selalu memasang muka masam ketika kami mengajaknya untuk bercanda.
Mereka menempati rumah dua lantai bercorak minimalis yang cukup megah di kompleks. Masing-masing dari mereka punya mobil sendiri dan garasi sendiri.
Mereka terlihat bahagia, atau setidaknya terlihat bahagia. Kalau toh ada ganjalan, itu karena mereka belum memiliki keturunan. Biasanya Mulyadi hanya tertawa ketika kami bercanda dengannya soal anak. Sementara pada Savitri, kami sama sekali tak berani untuk bergurau soal keturunan.
Ternyata, belum punya anak itu ada sebabnya. Bersama hal lain yang diam-diam mereka tutupi. Hal ini kuketahui ketika suatu ketika diundang Mulyadi ke rumahnya.
Aku sudah beberapa kali ke rumah mereka, terutama untuk urusan yang terkait dengan kegiatan kompleks perumahan, seperti acara Agustusan. Rumah Mulyadi kerap dijadikan lokasi rapat dan pertemuan.
Namun senja itu, aku berkunjung bukan untuk urusan kompleks perumahan, namun lebih menyangkut urusan pribadi.
Ketika tiba, awalnya kami berbincang basa-basi. Kami membicarakan perkembangan terkini di Tanah Air. Kami membicarakan kemungkinan yang bakal terjadi saat pemilihan presiden, tentang semakin merebaknya radikalisme, situasi di Timur Tengah dan tema seputar sepakbola.
Kami berbincang di ruang tamu, sementara pada jarak beberapa meter dari kami, nampak Savitri yang sedang asyik dengan henponnya. Savitri yang memang cantik terlihat lebih cantik karena baru saja mandi. Rambutnya yang basah ditutupi dengan selendang berwarna biru muda. Dia mengenakan kemeja tangan panjang berwarna biru dan celana panjang dari kain berwarna hitam.
Dalam keseharian, Savitri memang selalu berbusana sopan. Berpakaian tertutup dari ujung kepala hingga kaki. Begitu juga ketika ke kantor. Dia selalu berpakaian sopan.
Di rumah, Savitri juga berbusana sangat sopan. Dia menatapku tanpa ekspresi ketika aku masuk dan mengucapkaan salam. Ketika Savitri menyajikan teh manis dan kue kering, dia hanya berujar singkat silakan mas
dan kemudian berlalu. Dia kemudian tenggelam dalam ponselnya dan sama sekali tak peduli dengan yang aku dan Mulyadi percakapkan.
Setelah berbincang basa-basi, Mulyadi memperlihatkan raut wajah serius.
Bro, ada hal penting yang ingin kubicarakan,
katanya. Dan itu yang menjadi penyebab aku mengundang bro ke sini...
Aku mengangguk. Aku