Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman
My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman
My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman
eBook46 halaman30 menit

My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman

Penilaian: 2 dari 5 bintang

2/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Aku dan Larasati harus menyelesaikan proposal pengumpulan dana kegiatan 17 Agustus. Padahal, di saat yang sama aku ada janji dengan kekasihku. Supaya aku fokus, Larasati mengunci pintu ruang kerja tempat kami membuat proposal. Kami punbertaruh. Pertaruhan yang menjadi awal dari kisah panas nan membara
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis16 Jan 2018
ISBN9781386801955
My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman

Baca buku lainnya dari Kevin Prasastha

Terkait dengan My Friend's Wife

E-book terkait

Romansa untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk My Friend's Wife

Penilaian: 2 dari 5 bintang
2/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    My Friend's Wife - Kevin Prasastha

    Diterbitkan oleh Smaradhana Digital Creative

    Hak Cipta dilindungi Undang-undang

    Kisah ini benar-benar terjadi

    Untuk alasan privasi, nama dan detil alamat dalam kisah ini sengaja disamarkan

    MY FRIEND’S WIFE: LARASATI

    SELALU menyenangkan bisa bermain cinta dengan perempuan cantik. Apalagi jika perempuan itu dikenal setia pada suami, menjunjung tinggi norma kesusilaan dan taat beragama. Perempuan seperti ini biasanya tak pernah berencana untuk bermain api dengan laki-laki lain. Kalau toh mereka akhirnya mau dan bersedia untuk bermain-main denganku, umumnya itu lebih karena keberuntungan. Ketika aku berada di saat dan lokasi yang tepat.

    Ini yang terjadi pada Larasati. Dia tinggal satu RT denganku, hanya berbeda blok. Kisah ini berawal ketika aku dan Larasati terpilih menjadi panitia peringatan Proklamasi Kemerdekaan tingkat RW, tahun lalu. Larasati terpilih menjadi ketua panitia dan aku sekretaris.

    Larasati bekerja di sebuah perusahaan swasta dan sudah menempati posisi yang lumayan tinggi, sebagai manajer. Di RT kami dia dikenal sebagai salah satu perempuan cantik jelita. Para anak muda mengenalnya sebagai salah satu MILF idaman. MILF adalah singkatan dari ‘mother I like tu f***’ alias ‘ mama yang ingin ku-gituin’.

    Wajar jika Larasati menjadi obyek fantasi para anak muda. Wajahnya cantik. Sangat cantik. Perpaduan antara kecantikan khas Timur Tengah dengan Solo. Kakek Larasati, dari yang kudengar memang asli Arab yang menikah dengan putri Solo.

    Selain jelita, Larasati juga punya tubuh sempurna. Tinggi dan ramping. Meski sudah punya satu anak berusia sepuluh tahun namun Larasati masih terlihat seperti gadis berusia awal 20-an.

    Sehari-hari Larasati biasa berbusana tertutup. Jika ke kantor, tubuhnya tertutup mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Begitu juga jika beraktivitas di kompleks. Dia selalu berbusana sopan.

    Meski berpakaian serba tertutup namun Larasati sangat modis. Busana yang dikenakan selalu terlihat elegan dan secara langsung membuat dia semakin memesona.

    Yang membuat banyak anak muda gemas adalah Larasati itu bukan tipe perempuan ramah dan murah senyum. Tidak. Dia biasanya enggan meladeni gurauan para anak muda, termasuk para lelaki beristri. Kadang dia hanya tersenyum tipis. Namun seringkali dia melirik tajam. Lirikannya yang tajam menusuk ampuh membuat siapapun yang mengajaknya bergurau untuk mati kutu.

    Dengan Larasati aku tidak terlalu akrab, terutama karena sikapnya yang memang terlihat enggan bergaul terlalu ramah dengan laki-laki. Aku justru akrab dengan Harsono, suaminya. Aku menjalin perahabatan dengan Harsono ketika kami sama-sama menjadi juri pada lomba kebersihan antar-RT yang digelar kelurahan, dua tahun lalu.

    Harsono orangnya peramah, berpikiran terbuka dan asyik diajak berdiskusi. Harsono

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1