Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Suami Pengganti untuk Ambarwati
Suami Pengganti untuk Ambarwati
Suami Pengganti untuk Ambarwati
eBook71 halaman38 menit

Suami Pengganti untuk Ambarwati

Penilaian: 4 dari 5 bintang

4/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Setelah punya pacar, aku harus menempuh perjalanan panjang Jakarta-Bekasi setiap malam Sabtu dan malam Minggu guna mengunjungi kekasihku.

Aku lalu meminta pada rekan sekantorku, Dwiaji, agar diijinkan menginap di rumahnya yang kebetulan
satu kompleks dengan pacarku, usai berkunjung ke kekasihku.

Dwiaji dan istrinya, Ambarwati, setuju dengan permintaanku. T

anpa kusangka, aku kemudian terlibat dalam kisah yang mendebarkan dengan Ambarwati, istri Dwiaji yang cantik jelita.

Kisah mendebarkan seperti apa? Silakan simak kisahnya...
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis12 Jan 2019
ISBN9781386720201
Suami Pengganti untuk Ambarwati

Baca buku lainnya dari Dirga Prasodjo

Terkait dengan Suami Pengganti untuk Ambarwati

E-book terkait

Komedi Romantis untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Suami Pengganti untuk Ambarwati

Penilaian: 4.083333333333333 dari 5 bintang
4/5

12 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Suami Pengganti untuk Ambarwati - Dirga Prasodjo

    Diterbitkan oleh

    Dirga Wahana Press

    ––––––––

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Ditulis berdasarkan kisah nyata

    1

    ADA banyak rahasia yang terpendam dalam sebuah rumah tangga. Rahasia yang sengaja disimpan dan ditutupi, demi alasan nama baik. Juga prestise.

    Tekadang, rahasia itu tetap menjadi rahasia yang tak pernah keluar dari rumah dan tak pernah didengar orang lain. Ada kalanya, rahasia itu terbuka sedikit dan diketahui oleh sangat sedikit orang.

    Aku termasuk beruntung karena mengetahui rahasia terdalam beberapa keluarga. Aku mengetahui kalau di balik kebahagiaan yang terpancar pada sebuah keluarga, diam-diam ada kepura-puraan. Ada sandiwara. Ada drama.

    Aku tahu seputar rahasia terdalam sejumlah keluarga ketika aku melakoni predikat sebagai suami pengganti’. Ya, selang beberapa tahun terakhir aku melakoni peran sebagai suami pengganti, menjadi suami" bagi sejumlah istri yang suami sahnya tak bisa menjalankan tugas layaknya suami.

    Aku menjadi suami pengganti guna menutupi penderitaan para istri yang tak lagi mendapat sentuhan suami. Aku menjadi suami pengganti guna mengisi kekosongan bathin para istri yang tak bisa mendapatkan kehangatan dari suami. Aku menjadi air pelepas dahaga para istri yang kehausan karena sang sumur suaminya sudah kering kerontang.

    Anda mungkin sudah membaca sejumlah kisahku sebagai suami pengganti. Beberapa dari kisahku sudah bisa ditemui di sejumlah ritel buku digital.

    Salah satu kisah yang lumayan menyenangkan, akan kupaparkan kali ini. Ketika aku menjadi suami pengganti untuk Ambarwati, perempuan cantik yang istri teman sekantorku.

    Kisah ini bermula ketika aku berkenalan, dan kemudian pacaran dengan gadis yang sangat cantik. Aku memang punya selera yang sangat tinggi untuk perempuan yang bakal kujadikan kekasih. Aku termasuk cowok yang suka pilih-pilih.

    Apalagi, ketika melakoni predikat sebagai suami pengganti aku berinteraksi dengan sejumlah perempuan, istri orang yang benar-benar cantik. Jadi setidaknya kekasihku harus memiliki kecantikan yang setara dengan perempuan yang menjadikan aku sebagai suami pengganti.

    Perempuan yang kemudian menjadi pacarku bernama Nadira (tentu bukan nama sebenarnya). Kami bertemu di sebuah acara, dan langsung merasa cocok satu sama lain. Setelah beberapa kali kencan di restoran usai jam kerja, kami pun resmi pacaran.

    Sebagaimana layaknya anak muda yang pacaran, tentu harus ada kunjungan malam hari yang disebut apel. Biasanya apel ke pacar itu malam minggu. Namun karena baik aku maupun Nadira libur kerja di hari Sabtu, maka jam apel bertambah menjadi malam Sabtu dan malam Minggu.

    Yang menjadi masalah, Nadira tinggal di Bekasi, sementara aku di Jakarta. (Detil alamat kami, mohon maaf, tak bisa diungkap di sini). Untuk mendatangi rumah Nadira di Bekasi, aku harus menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor hampir dua jam. Meski punya mobil, aku memang memilih apel menggunakan sepeda motor yang lebih luwes dan cepat, terutama di saat macet.

    Berkendara sepeda motor selama dua jam pulang pergi itu melelahkan. Tapi atas nama cinta, aku melakoni perjalanan ini dengan rasa syukur.

    Hingga, suatu ketika, aku mengetahui kalau ada teman sekantorku yang rumahnya tak jauh dari rumah Nadira. Teman sekantorku itu, sebut saja namanya Dwiaji.

    Hubunganku dengan Dwiaji lumayan dekat. Tidak dekat-dekat amat, namun lumayan dekat. Kedekatan kami memungkinkan kami bisa dan biasa bercanda atau saling meledek tanpa kuatir yang diledek akan tersinggung. Sesekali, bersama teman sekantor lain, kami makan siang bersama.

    Setelah tahu kalau rumah Dwiaji berdekatan dengan rumah Nadira, aku pun mendatanginya. Kebetulan unitnya bersebelahan dengan unitku. Aku dengan terus terang menyatakan kalau kini aku pacaran dengan Nadira, dan secara rutin mengunjunginya.

    Oh Nadira? Yang kerja di perusahaan itu ya? (Dwiaji menyebut nama perusahannya). Ya aku kenal orangnya. Dia cantik banget lho, namun dengar-dengar ayahnya galak. Kamu udah aman dengan ayahnya?

    "Dengan ayahnya aku udah

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1