Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di In-hoa-kiong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu
Oleh Tang Bun An
3.5/5
()
Tentang eBuku ini
Seorang pemuda ditemukan pingsan di dekat pintu gerbang In-hoa-kiong. Setelah diperiksa, di tubuh laki-laki itu ternyata
ada racun pembangkit birahi yang membuat pemuda itu kehilangan kesadaran. Pemimpin In-hoa-kiong, yakni Kiau-sing Kiongcu
dan Lian-goat Kiongcu harus memutuskan apakah membiarkan pemuda itu menjadi gila, atau mengobatinya dengan cara bermain
cinta dengannya.
Baca buku lainnya dari Tang Bun An
Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Lembah Birahi Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang Kenikmatan Lie Mo Ciu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPendekar Pemuas Nafsu: Desah Kenikmatan di Cin Ling San Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Si Pemetik Bintang: Geliat Jago Pedang Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemikat Kembang: Go-bi Sin-kiam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemikat Kembang: Asmara di Kang-lam-pay Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Terkait dengan Pendekar Pemuas Nafsu
Judul dalam Seri Ini (3)
Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Cin-ling-san: Seri Pendekar Pemuas Nafsu, #1 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di In-hoa-kiong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan Bibi Liong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
E-book terkait
Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan Bibi Liong: Seri Pendekar Pemuas Nafsu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemikat Kembang: Go-bi Sin-kiam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rahasia di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Rintih Kenikmatan di Cin-ling-san: Seri Pendekar Pemuas Nafsu, #1 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pedang Naga Menangis: Malaekat Putih: Seri Pendekar Pedang Naga Menangis, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Part Time Lover with Mrs. Nagitta and Mrs. Amelia Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Demoniac the anti god Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pedang Bermandikan Kembang Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Harum: Maling Romantis: Serial Pendekar Harum Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Suster Riska Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Sheila, Astrid dan Saskia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Negeri Minahasa Buku Kedua: Api: Kisah Para Waraney Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Tanpa Air Mata Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Adagio. Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Perempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMemori Tanpa Nama Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Senjata Rahasia Bulu Merak: Seri Tujuh Senjata, #2 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianO Sole Mio Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Empat Alis: Duel Jago Pedang: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Empat Alis: Kekaisaran Rajawali Emas: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Merah (Short Story) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Hestius "demi masa" Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pawang Mimpi Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Yang Terlarang: Kisah Humor Keluarga Vampir Kontemporer Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaiankOWAI - SERAM Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Empat Alis: Bandit Penyulam: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGypsy Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Alkimia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Dunia Yang Hancur Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Romansa untuk Anda
Digoda Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Guru Judes Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Airin Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Rahasia Perawan Ginaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Vila Puncak Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Menggoda Aurell, Kekasih Teman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Perjakaku Direnggut Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Suster Riska Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Aku Berselingkuh, dan Ini Catatannya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Delisha, Tetangga Hamil Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Aizza, Istri yang Dipaksa Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSelingkuh Undercover: Amanda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Pesta Lajang Alisha, Maura dan Salina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Bulan Madu Nabella Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Perjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Puncak Gunung Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Salsa, Perawan yang Tergoda Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoyang Fazira, Istri Ketua Ormas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5My Friend's Wife: Raisa: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Dokter Clara Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Malin Kundang: Si Arcaraga Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Teman Mama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Ulasan untuk Pendekar Pemuas Nafsu
4 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Pendekar Pemuas Nafsu - Tang Bun An
Diterbitkan oleh
Sungai Telaga Corporation
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
1
DI dunia persilatan, ada beberapa tempat yang dikenal sangat angker. Selain sukar didatangi orang biasa, tempat-tempat itu menjadi kediaman tokoh sakti yang tak sungkan menurunkan tangan besi kepada pendatang tak diundang. Beberapa tempat yang ditakuti itu antara lain Ok-jin-kok (Lembah Kaum Penjahat), Ban-hwa-kok (Lembah Selaksa Bunga), Liong-hwee-kok (Lembah Naga Api) dan In-hoa-kiong (Istana Awan Bunga).
Dari semua tempat yang angker dan ditakuti ini, adalah In-hoa-kiong yang paling membuat warga, termasuk mereka yang biasa berkecimpung di dunia kangouw, merasa ngeri. Terutama untuk para lelaki.
In-hoa-kiong merupakan tempat yang hanya dihuni perempuan. Semua penghuninya perempuan. Siapapun yang berjenis kelamin laki-laki dilarang memasuki wilayah In-hoa-kiong. Tak sedikit laki-laki yang dibunuh di tempat karena mencoba memasuki tempat itu tanpa ijin.
Bahwa In-hoa-kiong tak sungkan membunuh para lelaki itu karena para penghuninya memang punya ilmu silat yang sangat tinggi. Kedua pimpinan di tempat itu, yakni Kiau-sing Kiongcu dan Lian-goat Kiongcu bahkan disebut-sebut sebagai dua tokoh tersakti di dunia persilatan. Mereka konon punya kesaktian yang setara dengan dewa.
Meski terkenal karena keangkeran dan kesaktian, Kiau-sing Kiongcu dan Lian-goat Kiongcu jarang menampakkan diri ke dunia persilatan. Biasanya kalau ada urusan, atau jika menerima undangan dari pimpinan partai atau perkumpulan ternama, mereka mengirim salah satu atau beberapa pembantu utama. Kiau-sing Kiongcu dan Lian-goat Kiongcu punya empat pembantu yang selain berkepandaian tinggi juga berwajah cantik.
Kecantikan, memang menjadi salah satu ciri khas In-hoa-kiong, terutama kedua pemimpinnya. Kedua perempuan kakak-beradik selain punya kesaktian setara dewa, juga punya kecantikan yang setara bidadari di khayangan.
Kehidupan di In-hoa-kiong berlangsung biasa, ketika sesuatu terjadi. Sesuatu yang akan mengubah In-hoa-kiong selamanya.
Semua berawal ketika muncul laporan dari penjaga bahwa ada lelaki yang ditemukan pingsan. Lelaki itu pingsan di lembah dekat pintu gerbang sebelah timur. Kiau-sing Kiongcu dan Lian-goat Kiongcu ditemani para pembantunya segera mendatangi tempat di mana lelaki asing itu berada.
Laporan itu ternyata benar. Ada seorang lelaki yang terbaring tak sadarkan diri.
Lelaki itu mengenakan pakaian yang koyak-koyak, memperlihatkan tubuhnya yang berisi. Dia belum begitu tua, meski juga tak bisa dikatakan muda. Kemungkinan dia berusia pada kisaran akhir dua puluhan atau awal tiga puluhan. Dia berambut panjang. Kedua matanya terpejam, dengan kedua alis yang tebal. Bibirnya terkatub dengan hidung yang mancung.
Ihhh... Dia tampan sekali...
Bisik Kim Lan, salah satu dari Empat Bidadari Istana Bunga, empat anggota kepercayaan di In-hoa-kong.
Uhhh.... Sejak kapan kamu jadi genit?
Tapi dia memang tampan. Juga terlihat, eh apa istilahnya? Jantan. Dia terlihat berbeda dengan laki-laki yang pernah kukenal.
Mereka, termasuk Kiau-sing Kiongcu dan Lian-goat Kiongcu terdiam. Namun mereka harus mengakui kalau yang dikatakan Kim Lan barusan itu benar. Laki-laki ini bukan hanya tampan namun jantan.
Apa yang harus kita lakukan Toa-kiongcu (Puteri pertama)? Apakah harus kita biarkan di sini atau kita tolong?
Kim Lan bertanya pada Kiau-sing.
Yang ditanya terdiam penuh keraguan. Dia menatap ke adiknya, Lian-goat.
Lelaki ini tidak sadarkan diri. Aku merasa tidak patut jika kita biarkan dia mati di sini. Kita coba sadarkan dia dan jika ternyata dia patut mati kita bunuh saja.
Lian-goat berujar tenang.
Kiau-sing mengangguk setuju. Dalam banyak hal, Lian-goat yang oleh anak buah biasa disapa Ji-kiongcu (Puteri kedua) punya pandangan yang luas.
Para anak buah kemudian menggotong lelaki itu ke ruang pengobatan. Lian-goat menyuruh memanggil Ang Leng In yang merupakan tabib di tempat itu.
Leng In segera datang. Alisnya langsung berkerut ketika melihat siapa yang terbaring tak sadarkan diri itu. Ternyata seorang laki-laki. Diam-diam dia merasa heran kenapa kedua ketua tidak membunuh laki-laki ini, bahkan justru memanggil dia untuk mengobati.
Bantu aku buka bajunya,
kata Leng In kepada Kim Lan, satu-satunya anggota Sie Sianli Hwa Kiong (Empat Bidadari Istana Bunga) yang ada di ruangan itu. Dengan cepat mereka membuka pakaian laki-laki itu yang sudah koyak.
Mereka melihat tubuh bagian atas yang tegap. Bekas luka yang sudah mengering nampak di dada dan perut, pertanda laki-laki ini sudah melewati banyak pertarungan dan merupakan jagoan di dunia persilatan.
Buka juga celananya,
kata Leng In.
Celana?
Iya. Celana.
Semua?
Tentu semua. Kenapa? Kau belum pernah melihat laki-laki telanjang sebelumnya?
Leng In bertanya. Kim Lan yang ditanya bersemu merah. Dengan