Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Panduan Dasar VMware vSphere: Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7
Panduan Dasar VMware vSphere: Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7
Panduan Dasar VMware vSphere: Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7
eBook337 halaman1 jam

Panduan Dasar VMware vSphere: Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7

Penilaian: 5 dari 5 bintang

5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Buku "Panduan Dasar VMware vSphere : Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7" merupakan buku berbahasa Indonesia yang mengulas secara lengkap teknologi virtualisasi server berbasis VMware vSphere versi terbaru.
Disusun berdasarkan pengalaman implementasi sistem berbasis VMware vSphere pada berbagai instansi pemerintah, korporasi swasta besar, lembaga perbankan hingga institusi pendidikan di Indonesia. Disarikan dengan pengalaman mengajar materi VMware vSphere sejak tahun 2011, buku ini bisa menjadi pengantar dan referensi yang sangat memudahkan proses pembelajaran teknologi virtualisasi VMware vSphere.


Ditulis dengan gaya bahasa ringan dan memuat kombinasi antara penjelasan teori dan tutorial praktek, buku ini cocok bagi System Administrator yang ingin mengelola data center menggunakan market leader teknologi virtualisasi server di dunia : VMware vSphere.

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis3 Sep 2018
Panduan Dasar VMware vSphere: Virtualisasi Server Handal Menggunakan VMware vSphere 6.7

Baca buku lainnya dari Fajar Mukharom

Terkait dengan Panduan Dasar VMware vSphere

E-book terkait

Kategori terkait

Ulasan untuk Panduan Dasar VMware vSphere

Penilaian: 5 dari 5 bintang
5/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Panduan Dasar VMware vSphere - Fajar Mukharom

    Chapter 1

    VMware Overview

    Sejarah Singkat VMware

    VMware merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan cloud dan virtualization dan didirikan pada tahun 1998, di kota Palo Alto, California.

    VMware didirikan oleh Diane Greene, Mendel Rosenblum, Scott Devine, Ellen Wang, dan Edouard Bugnion. Greene dan Rosenblum yang merupakan pasangan suami-istri, bertemu pertama kali saat belajar di University of California.

    Edouard Bugnion menjadi CTO (Chief Technology Officer) perusahaan VMware, sampai akhirnya pada tahun 2005 Bugnion memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri, yaitu Nouva Systems.

    Tahun pertama setelah didirikan, VMware hanya memiliki 20 orang pekerja. Produk pertamanya dipublikasikan secara resmi pada tahun kedua-Februari 1999-pada konferensi yang diadakan oleh Chris Shipley. Akhirnya VMware memasuki pasar penjualan pada tahun 2001 dengan produknya yaitu, VMware GSX Server (Hosted) dan VMware ESX Server (Hostless).

    Sudah 20 tahun sejak VMware berhasil untuk memasarkan produknya dan mengembangkan beberapa produk yang unik dan inovatif. Tahun 2004, VMware dibeli oleh EMC Corporation (sekarang DELL EMC) dan menjadi anak perusahaan tersebut. Tahun 2008, VMware mengumumkan kerjasamanya dengan Cisco, di bidang datacenter.

    Dalam jangka waktu 20 tahun, VMware sudah berkembang secara signifikan. Dedikasi dan kerja keras setiap orang yang berkontribusi untuk VMware memiliki peran yang besar dalam kesuksesan VMware hingga menjadi market leader dibidang teknologi virtualisasi.

    Berikut adalah timeline perkembangan perusahaan VMware :

    Pada tahun 1960 an IBM mengenalkan konsep virtualisasi pada produk Mainframenya, dimana pada sebuah Mainframe dapat dibangun virtual machine–virtual machine dengan memanfaatkan resource dari Mainframe IBM yang sangat besar.

    Pada tahun 1980 an technology Computer X86 mulai terkenal dan banyak digunakan.

    Pada Tahun 1998 VMware didirikan oleh sepasang suami istri Diane Grene, Mendel Rosenblum, dan tiga orang ahli komputer yaitu Scott Devine, Edward Wang dan Edouard Bugnion

    Gambar 1.1 VMware Founder

    Pada Tahun 1999 VMware berhasil memvirtualisasikan Computer berbasis X86 tepatnya pada bulan Mei 1999 dengan produk pertamanya yaitu VMware workstation.

    Gambar 1.2 Before-After Virtualization

    Tahun 2000 VMware Workstation 2.0 dirilis

    Tahun 2001 : VMware ESX 1.0 (elastis Sky X) dan VMware GSX 1.0 (Ground Storm X) dirilis, VMware Workstation 3.0 dirilis

    Tahun 2002 : VMware ESX 1.5 dirilis, VMware Server GSX 2.0 dirilis

    Tahun 2003 : VMware VirtualCenter 1.0 dirilis dengan vMotion, VMware ESX 2.0 dirilis dengan dukungan vSMP, P2V 1.0 dirilis, VMware Server GSX 2.5 dirilis, VMware Workstation 4.0 dirilis

    Tahun 2004 : VMworld di San Diego, CA (1.400 peserta), VMware ESX 2.5 dirilis, VMware Server GSX 3.0 dirilis, VMTN (VMware Technical Network) diluncurkan, EMC mengakuisisi VMware

    Tahun 2005 : VMware Player 1.0 dirilis, P2V 2.0 dirilis, VMworld kedua (3.500 peserta), VMware Workstation 5.0 dan 5.5 dirilis

    Tahun 2006 : VMworld ketiga (6.700 peserta), VMware Infrastructure 3 dirilis dengan VMware ESX 3.0 dan VirtualCenter 2.0, VMware Server 1.0 dirilis, VMware GSX didrop dari daftar produk

    Tahun 2007 : VMworld keempat (10.800 peserta), VMware ESX 3i dirilis , VMware Converter 3.0 dirilis (sebelumnya memiliki nama P2V), VMware Fusion 1.0 untuk Mac dirilis, VMware ESX 3.5 dan VirtualCenter 2.5 dirilis, VMware Workstation 6.0 dirilis

    Tahun 2008 : VMworld kelima (14.000 peserta), VMware Fusion 2.0 dirilis, VMware Server 2.0 dirilis, VMware Workstation 6.5 dirilis, VMware ESXi menjadi tersedia secara gratis, VMware Converter 4.0 released VMware Converter 4.0 dirilis, VMware Infrastructure 4 akan dirilis

    Tahun 2011, VMware vSphere 5 dirilis, pendapatannya mencapai $3.77 billion, 300.000 customer dan 25.000 partner.

    Tahun 2012 VMware mengakuisisi sebuah perusahaan network virtualization, Nicira. Akuisisi ini menjadi salah satu basis pengembangan produk VMware, yaitu NSX dan menjadi bagian dari strategi VMWare dalam menyediakan produk Software-Defined Data Center (SDDC)

    Tahun 2015, Dell mengakuisisi EMC termasuk kepemilikan terhadap VMware didalamnya dengan nilai akuisisi mencapai US$ 67 Miliar dan menjadi salah satu akuisisi terbesar dibidang IT

    Tahun 2016 VMware dan Amazon Web Services mengumumkan kerjasama VMware Cloud on AWS

    Tahun 2017 VMware merilis produk Pivotal Container Services (disingkat PKS) yang yang memudahkan deployment container services termasuk Kubernetes (huruf K dalam PKS). VMware mencapai 20 ribu lebih staff di seluruh dunia.

    Tahun 2018, VMware merayakan 20 tahun keberadaan VMware di dunia IT. Layanan compute, cloud, mobility, networking dan security dari VMware memberikan pondasi digital yang dinamis dan efisien bagi lebih dari 500.000 customers di seluruh dunia

    Hanya butuh beberapa tahun, VMware berevolusi dari sebuah perusahaan kecil menjadi perusahaan multinasional yang mendominasi marketshare dibidang virtualization dan cloud.

    Keuntungan Penggunaan Virtualization Berbasis VMware vSphere

    Meski teknologi virtualisasi server sudah dikenal sejak lama, ada kemungkinan pihak manajemen perusahaan masih bertanya-tanya mengenai apa benefit dari teknologi virtualisasi ini, apalagi dengan adanya isu-isu mengenai performa sistem yang dijalankan diatas virtualization server dan isu mengenai kompatibilitas sistem.

    Berikut adalah beberapa keuntungan penggunaan teknologi virtualisasi :

    Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.

    Gambar 1.3 Virtualization Defined

    Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya

    Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem.

    Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik.

    Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa.

    Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani

    Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik

    Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful

    Selain keuntungan diatas, VMware juga memiliki kelebihan dalam bentuk :

    Teknologi Bare-Metal OS. VMware vSphere merupakan satu dari sedikit teknologi Virtualisasi server yang dijalankan dalam modus Bare-Metal OS. Ini artinya hanya ada 1 layer antara vSphere dengan sistem yang berjalan diatasnya. Pendekatan ini berbeda dengan teknologi virtualisasi lain yang berjalan diatas suatu sistem operasi tertentu. Jika anda pernah menggunakan virtualization technology level desktop seperti VirtualBox, VMware Workstation, KVM, Xen maupun VMware Server yang berjalan diatas sistem operasi tertentu pasti pernah merasakan adanya delay proses karena sistem tersebut harus membagi dua resourcesnya antara host dengan guest. Jika RAM yang dimiliki sebesar 2 GB, ada kemungkinan 1 GB digunakan oleh host/komputer induk untuk operasional sistem. Untuk mengatasi kendala seperti ini, muncul teknologi virtualisasi dengan model bare metal OS. Apa itu Bare metal OS?

    Gambar 1.4 Baremetal Hosted

    A bare metal environment is a computer system or network in which a virtual machine is installed directly on hardware rather than within the host operating system (OS). The term bare metal refers to a hard disk, the usual medium on which a computer’s OS is installed.

    The term virtualization refers to the creation of a virtual (rather than actual) version of something, such as an OS, a server or a network resource. A virtual machine is a multi-user shared-resource OS that gives each user the impression of having sole control of all computer or network resources.

    Bare metal biasa juga disebut dengan hypervisor tipe 1/native hypervisors yang berjalan langsung pada hardware untuk menangani mesin virtual. Contoh teknologi virtualisasi bare metal OS adalah VMware ESXi, Citrix XenServer dan Microsoft Hyper-V hypervisor.

    Kebalikan dari hypervisor tipe 1 adalah hypervisor tipe 2 atau hosted hypervisors yang berjalan diatas sistem operasi konvensional. Contohnya adalah VirtualBox, VMware Workstation, VMware Server atau KVM dan Xen Hypervisor yang berjalan diatas sistem operasi Linux seperti SLES (SUSE Linux Enterprise Server), RHEL (Red Hat Enterprise Linux), Ubuntu, CentOS dan lain-lain.

    Model Bare-Metal OS secara native akan mengurangi penurunan kinerja sistem karena relasi antara VM dengan host berjalan secara langsung, tidak memerlukan emulasi sistem 2 kali seperti halnya model Host Virtualization. Dalam kondisi normal, vSphere hanya menggunakan memory dalam jumlah kecil sekali (dalam banyak kasus < 100 MB) sehingga memory dan kinerja server bisa difokuskan bagi performance VM

    Ukuran OS yang Kecil. VMware vSphere Hypervisor ESXi hanya berukuran 144 MB (ISO-nya berukuran sekitar 300 MB). Ukuran yang kecil ini otomatis akan mengurangi banyak beban server saat menjalankan sistem operasi VM. Ukuran yang kecil juga akan terkait dengan kebutuhan harddisk dan memory yang relatif kecil sehingga sebagian besar kinerja sistem bisa dioptimalkan untuk VM

    Pilihan Utama di Bidang Data Center. VMware vSphere merupakan salah satu pilihan utama yang paling banyak dipilih untuk digunakan di data center. Bukan hanya dalam skala puluhan atau ratusan server melainkan juga ribuan server. Jika data center yang notabene memiliki kebutuhan komputasi yang cukup kompleks dan stabil memilih vSphere, semestinya pilihan tersebut sudah teruji memiliki kapabilitas yang powerful. Jika kita sekarang belajar/menggunakan vSphere dilingkungan kecil, minimal kita sudah memiliki pengetahuan dasar untuk nantinya menerapkan ilmu yang kita miliki saat menangani jumlah server yang cukup besar

    Gambar 1.5 vSphere Schema

    Pilihan Utama untuk Virtualization & Cloud Computing. Trend masa mendatang yang bergerak kearah bisnis Cloud Computing akan membuat keberadaan Virtualization Technology semakin diperlukan karena Virtualization Technology merupakan pondasi dari Cloud Computing. vSphere bisa digunakan baik untuk public cloud maupun private cloud server.

    Market Share VMware di Dunia Virtualization. Sampai dengan saat ini secara de facto VMware merupakan penguasa pasar untuk Virtualization, bahkan Microsoft yang menjadi penguasa di dunia Desktop Computing dan mencoba menyaingi VMware dengan peluncuran Hyper-V belum mampu menyaingi VMware.

    Perbedaan Versi & Model Lisensi

    Perbedaan Versi

    VMware memiliki banyak sekali produk baik untuk desktop maupun untuk server, misalnya VMware vSphere, VMware View, VMware Workstation, VMware Fusion, VMware Server dan lain lain.

    Sebenarnya ada cara mudah untuk memahami produk VMware dengan mengacu pada beberapa hal berikut ini :

    Jika ingin mempelajari implementasi VMware untuk server, produknya adalah VMware vSphere dan VMware Server. VMware vSphere merupakan bare-metal OS sedangkan VMware Server merupakan hosted virtualization dan harus diinstall diatas sistem operasi. Saat ini VMware server tidak lagi dikembangkan jadi jika ingin menggunakan teknologi virtualisasi server sebaiknya langsung menggunakan VMware

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1