Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!
Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!
Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!
eBook352 halaman3 jam

Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!

Penilaian: 4 dari 5 bintang

4/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Kita tahu bahwa pertumbuhan gereja sulit dipahami dan sulit untuk dicapai. Semua pendeta berharap gerejanya bertumbuh. Buku ini adalah jawaban bagi pertanyaan Anda akan pertumbuhan gereja. Anda akan mengerti bagaimana "banyak hal yang berbeda-beda saling bekerja sama" untuk mencapai pertumbuhan gereja. Saudara-saudara Pendeta, ketika kata-kata dan pengurapan dari buku ini mendapatkan jalannya untuk masuk ke dalam hati Anda, Anda akan mengalami pertumbuhan gereja yang sudah Anda doakan.

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis29 Jul 2016
ISBN9781613951293
Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!
Penulis

Dag Heward-Mills

Bishop Dag Heward-Mills is a medical doctor by profession and the founder of the United Denominations Originating from the Lighthouse Group of Churches (UD-OLGC). The UD-OLGC comprises over three thousand churches pastored by seasoned ministers, groomed and trained in-house. Bishop Dag Heward-Mills oversees this charismatic group of denominations, which operates in over 90 different countries in Africa, Asia, Europe, the Caribbean, Australia, and North and South America. With a ministry spanning over thirty years, Dag Heward-Mills has authored several books with bestsellers including ‘The Art of Leadership’, ‘Loyalty and Disloyalty’, and ‘The Mega Church’. He is considered to be the largest publishing author in Africa, having had his books translated into over 52 languages with more than 40 million copies in print.

Baca buku lainnya dari Dag Heward Mills

Terkait dengan Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin!

Penilaian: 4.2 dari 5 bintang
4/5

5 rating1 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    Main165.com merupakan situs online aman dan terpercaya yang menyediakan Promo Tripple Bonus yang Wow dan tidak pernah anda jumpai di tempat lain.
    Buruan bergabung Menangkan Hadiah & permainan nya, Cukup 1 user id saja anda bisa banyak bermain game di Main165.com.
    Pelayanan cepat, aman & terbaik!, Cs kami siap melayani Anda 24 jam nonstop!!!
    Untuk info lebih lanjut bisa hub cs kami di livechat/Wa : +855973489346
    silahkan bisa di cek ke TKP dan buktikan sekarang juga. . .

Pratinjau buku

Pertumbuhan Gereja...adalah mungkin! - Dag Heward-Mills

PERTUMBUHAN GEREJA DAN SUATU KERINDUAN YANG MENYALA-NYALA

Bab 1

Pertumbuhan Gereja dan Suatu Kerinduan yang Menyala-nyala

Jika Tidak ada visi…

Amsal 29:18

Apakah Sebuah Visi Sungguh-sungguh Menuntun Kepada Pertumbuhan Gereja?

Beberapa tahun yang lalu, saya membaca dari majalah Yonggi Cho tentang betapa pentingnya memiliki sebuah visi dan impian untuk pertumbuhan gereja. Saya tidak pernah mengerti mengapa dan bagaimana sebuah visi itu penting untuk pertumbuhan gereja.

Dr David Yongi Cho, pendeta gereja terbesar di seluruh dunia dan pemrakarsa konsep pertumbuhan gereja mengatakan hal lain yang tidak saya mengerti. Dia berkata, Visi Andalah yang menjadikan Anda. Anda tidak membuat visi itu. Saya juga tidak memahami hal itu. Sejujurnya, saya menganggap bahwa topik mengenai memiliki sebuah visi selalu disebutkan sebagai sebuah standar topik pembuka untuk semua pengajaran mengenai kepemimpinan.

Ketika saya mendengarkan orang-orang mengajarkan tentang pentingnya memiliki sebuah visi, menuliskan sasaran dsb., saya masih tetap tidak mengerti apa hubungannya dengan pertumbuhan gereja.

Setiap pendeta yang mengikuti konferensi-konferensi pertumbuhan gereja tampaknya penuh dengan visi dan kerinduan untuk pertumbuhan gereja. Saya berpikir, Semua pendeta memiliki suatu kerinduan agar gereja mereka bertumbuh, tetapi gereja mereka tetap tidak bertumbuh. Jika visi dan kerinduan yang menuntun kepada pertumbuhan gereja, maka setiap gereja akan menjadi sebuah gereja yang besar!

Visi Anda Harus Menjadi Sebuah Visi yang Menyala-nyala

Ketika tahun demi tahun berlalu, saya menyadari bahwa visi yang Anda miliki haruslah sebuah visi yang menyala-nyala. Anda tidak bisa memiliki sebuah visi yang dangkal untuk sebuah gereja besar. Sebuah visi yang dangkal tidak akan membuat gereja Anda bertumbuh. Visi itu harus menguasai Anda dan menyala di dalam jiwa Anda. Maka, semua yang dikatakan oleh Dr Cho akan terjadi. Visi yang menyala-nyala itu akan sungguh-sungguh menjadikan Anda seorang pendeta gereja besar.

Sesungguhnya, tanpa adanya visi yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar, Anda tidak akan pernah memiliki pertumbuhan gereja. Cara visi yang menyala-nyala membuat pertumbuhan gereja adalah dengan mengilhami dan menuntun Anda pada jalan sulit menuju pertumbuhan gereja yang nyata, yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh siapa pun bagi Anda.

Sebuah Visi yang Menyala-nyala Menjadi Mesin Tak Kelihatan dari Semua Pertumbuhan Gereja

Adalah suatu perjalanan panjang dan berliku-liku untuk menjadi pendeta sebuah gereja besar. Sebuah visi yang menyala-nyala adalah mesin tak kelihatan yang mendorong seorang hamba Tuhan pada perjalanan dari pendeta sebuah gereja kecil menjadi pendeta sebuah gereja besar.

Beberapa pendeta tidak memiliki mesin internal seperti itu yang dibutuhkan untuk membuat mereka melakukan banyak hal-hal berat dan sulit yang diperlukan untuk pertumbuhan gereja.

Pengaruh dari Luar Tidak Dapat Menjadikan Anda Seorang Pendeta Gereja Besar

Tidak ada nasihat atau input dari luar (eksternal) yang secara memadai dapat mendorong seorang individu pada jalan yang sulit untuk menjadi seorang pendeta gereja besar. Semua pengaruh dari luar akan sirna jauh sebelum Anda menjadi seorang pendeta gereja besar. Nasihat, penguatan, dan saran dari luar terlalu pendek masa hidupnya untuk membuat pelayan Injil mana pun berhasil bertahan di jalan menuju pertumbuhan gereja.

Apa yang Dapat Dilakukan Oleh Sebuah Visi Bagi Anda

Ada yang dilakukan oleh sebuah visi dan impian yang menyala-nyala di dalam diri Anda yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun bagi Anda. Visi yang menyala-nyala di dalam diri Anda membuat Anda cukup rendah hati untuk melakukan segala hal yang harus Anda harus lakukan untuk memiliki pertumbuhan gereja.

Sebuah visi dan impian yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar membuat Anda berdoa untuk pertumbuhan gereja. Tanpa sebuah visi dan impian yang menyala-nyala, Anda tidak akan pernah berdoa cukup keras untuk menarik perhatian Tuhan.

Sebuah visi dan impian yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar membuat Anda mencari hikmat dan strategi-strategi yang diperlukan untuk pertumbuhan gereja. Tanpa suatu visi dan impian yang menyala-nyala, Anda tidak akan meluangkan waktu yang dibutuhkan untuk mencari hikmat yang membawa kepada pertumbuhan gereja. Segera Anda akan dibuat jengkel oleh strategi-strategi yang diajarkan oleh pendeta-pendeta dari gereja yang bertumbuh. Tanpa sebuah visi yang menyala-nyala Anda akan mengatakan bahwa pengajaran-pengajaran tersebut tidak berhasil.

Visi yang menyala-nyala dari dalam diri Anda akan menyebabkan Anda terus membaca dan membaca kembali hal-hal yang sama sampai sesuatu terjadi. Tanpa sebuah visi dan impian yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar, Anda tidak akan memiliki waktu untuk membaca buku-buku yang menuntun kepada pertumbuhan gereja.

Sebuah visi dan impian yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar akan mendorong Anda untuk bertemu dengan orang-orang yang akan membantu Anda mencapai pertumbuhan gereja. Hal itu akan membuat Anda cukup rendah hati untuk berhubungan dan bersekutu dengan orang-orang yang tepat sampai pengaruh dan urapan mereka melekat kepada Anda.

Tanpa sebuah visi dan impian yang menyala-nyala untuk sebuah gereja besar, Anda tidak akan mendengarkan khotbah-khotbah yang membawa pertumbuhan gereja. Anda akan mengkritik hal yang paling Anda butuhkan dan bahkan menertawakannya.

Sebuah visi dan impian yang menyala-nyala adalah satu-satunya sumber yang benar untuk kekuatan bertahan, stamina, dan ketekunan yang dibutuhkan untuk perjalanan panjang menuju pertumbuhan gereja.

Bagian 2

PERTUMBUHAN GEREJA DAN KAUM AWAM

Bab 2

Bagaimana Anda Dapat Mencapai Hal-hal Besar Melalui Kaum Awam

Laikos – Kaum Awam

Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa hal-hal besar dapat diselesaikan melalui orang-orang yang kurang ketrampilan. Suatu pandangan sekilas tentang prestasi kaum awam atau orang-orang biasa akan menginspirasi Anda untuk memakai mereka untuk membuat gereja Anda bertumbuh.

Kata awam berasal dari kata Yunani LAIKOS yang berarti tidak memiliki ketrampilan. Berikut ini adalah beberapa definisi untuk kata ‘awam’.

1. Seorang awam adalah orang biasa.

2. Seorang awam adalah orang rata-rata.

3. Seorang awam adalah seseorang yang tidak profesional.

4. Seorang awam adalah seseorang yang bukan ahli.

5. Seorang awam adalah seorang yang bukan spesialis.

6. Seorang awam adalah seseorang yang tidak terampil.

7. Seorang awam adalah seseorang yang tidak terlatih.

8. Seorang awam adalah seseorang yang tidak berijazah.

9. Seorang awam adalah seseorang yang tidak berlisensi

Prestasi-prestasi Besar dalam Sejarah Gereja

1. Kaum awam adalah pilar dari reformasi besar gereja.

Terjemahan Alkitab oleh Martin Luther ke dalam bahasa yang digunakan oleh orang-orang biasa mengubah dunia. Alih-alih hanya dalam bahasa Latin, Alkitab dibuat lebih dapat dijangkau oleh orang-orang pada umumnya.

Ketika kaum awam memiliki penyingkapan pengetahuan di tangan mereka, mereka mengubah dunia. Menyadari bahwa keselamatan tersedia bagi semua manusia melalui anugerah dari Tuhan, mereka bangkit dan memenangkan apa yang saat ini kita kenal sebagai Reformasi.

2. Kaum Awam adalah pilar dari Gereja Methodis Besar

Pada pertengahan abad kedua puluh, Methodis adalah denominasi Protestan terbesar di Amerika Serikat. Gereja Methodis besar ditopang oleh kaum awam.

Tradisi berkhotbah yang paling awal dalam gereja-gereja Methodis adalah, seorang Pengkhotbah Awam ditunjuk untuk memimpin ibadah dan berkhotbah dalam kelompok gereja-gereja yang disebut ‘sirkuit’.

Pengkhotbah awam berjalan atau menunggang kuda dalam suatu perjalanan keliling untuk pergi ke tempat-tempat yang telah ditentukan menurut pola dan saat yang telah disepakati.

Setelah adanya penetapan para pelayan Tuhan dan pendeta, tradisi berkhotbah oleh kaum awam ini berlanjut dengan ‘’Pengkhotbah Lokal Methodist’’ ditunjuk oleh gereja-gereja individual, dan kemudian disetujui dan diundang oleh gereja-gereja yang berdekatan, sebagai asisten hamba Tuhan atau selama hamba-hamba Tuhan itu tidak berada di tempat.

3. Kaum awam adalah pilar-pilar dari satu-satunya gereja terbesar di dunia.

Salah satu prinsip mendasar yang membangun Gereja Yoido Full Gospel adalah prinsip bekerja melalui kaum awam.

Gereja Yoido Full Gospel, yang didirikan oleh David Yonggi Cho dan ibu mertuanya, , Choi Ja-shil, keduanya adalah Majelis Tuhan yang mengadakan ibadah pertama pada tanggal 15 Mei 1958 dengan empat wanita lain di rumah Choi Ja- shil.

Keanggotaan gereja telah mencapai lima ribu orang pada tahun 1977, angka yang berlipat ganda dalam waktu hanya dua tahun. Pada 30 November 1981, keanggotaan mencapai dua ratus ribu orang. Sampai saat ini, gereja itu adalah satu-satunya jemaat terbesar di dunia dan diakui oleh Los Angeles Times.

Pada tahun 2007 keanggotaannya adalah 830,000 orang, dengan tujuh kebaktian di hari Minggu yang diterjemahkan ke dalam enam belas bahasa.

4. Kaum awam adalah pilar-pilar dari jaringan besar gereja-gereja yang berasal dari Nigeria dan Ghana.

Gereja Tuhan Kristen Tebusan yang berpusat di Nigeria dan Gereja Pentakosta yang berkantor pusat di Ghana, keduanya terkenal karena mempekerjakan kaum awam. Kedua pelayanan tersebut memiliki jaringan gereja yang besar dan secara teratur mempekerjakan jasa kaum awam untuk berkhotbah dan penggembalaan..

Gereja Pentakosta didirikan oleh seorang penginjil Irlandia yang diutus oleh Gereja Apostolik, Bradford, Inggris ke Gold Coast.

Gereja itu telah bertumbuh sampai memiliki keanggotaan lebih dari 1,7 juta orang, Gereja Pentakosta memiliki lebih dari 13.000 gereja di 70 negara di seluruh benua di dunia.

Pada tahun 1952, Gereja Tuhan Kristen Tebusan didirikan di Nigeria oleh Pa Josiah Akindayomi.

Di bawah kepemimpinan Pengawas Umum, Rev. E.A. Adeboye, gereja itu telah bertumbuh dengan memiliki gereja-gereja di lebih dari 140 negara, dengan jutaan pengunjung.

Sesungguhnya, itu semua adalah prestasi besar dan hal tersebut dimungkinkan karena input-input dari kaum awam.

Prestasi-prestasi Besar Dalam Dunia Sekuler

1. Sistem pemerintahan demokrasi besar dilahirkan melalui kaum awam.

Demokrasi adalah memberikan kesempatan kepada orang-orang biasa untuk bertindak dan mengubah pemerintahan bila mereka mau.

Demokrasi adalah kekuatan orang biasa untuk menolak hidup di bawah kondisi-kondisi yang tidak bisa diterima.

Demokrasi adalah partisipasi orang biasa dan pengaruhnya dalam sebuah negara. Demokrasi dibangun di atas prinsip kesempatan yang sama yang diberikan kepada semua orang biasa.

2. Kekuasaan super yang besar dilahirkan melalui kaum awam.

Revolusi Amerika adalah sebuah contoh klasik tentang kekuasaan kaum awam dalam membentuk sejarah.

Orang biasa melahirkan sebuah kekuatan besar. Pada pergantian abad yang lalu, Revolusi Amerika adalah suatu pengalaman yang berhasil yang menandai transisi dari sebuah dunia yang dikendalikan oleh segelintir orang kepada sebuah dunia yang dikendalikan oleh banyak orang.

Revolusi tersebut secara luas terjadi karena organisasi-organisasi kecil yang revolusioner seperti the Sons of Liberty. Organisasi-organisasi tersebut tidak dikendalikan oleh tuan-tuan tanah yang kaya dan berkuasa, tetapi oleh orang-orang biasa dari status sosial rata-rata yang berkumpul untuk menanamkan benih-benih Revolusi.

3. Kemenangan besar pemilu melalui kaum awam

Pada bulan Mei 2008, Barack Obama, presiden berkulit hitam pertama dari Amerika Serikat merebut nominasi Partai Demokrat untuk menjadi presiden Amerika Serikat.

Walaupun anggota Demokrat yang kaya dan berpengaruh di negara itu adalah pendukung Clinton dan menyediakan jutaan dollar, Obama mengungguli semua calon presiden lain sepanjang sejarah dengan menggunakan kekuatan orang-orang biasa. Obama menggalang dana lebih dari $80 juta dalam kampanyenya, yang sebagian besar berasal dari orang-orang biasa yang memberikan kontribusi kecil secara individu.

Bab 3

Bagaimana Kaum Awam Telah Membantu Gereja-gereja Untuk Bertumbuh

Saya memiliki pengalaman dua dunia pelayanan––pelayanan sepenuh waktu dan pelayanan awam. Sebagian besar pendeta hanya mengerti keberadaan dimensi pelayanan penuh waktu. Tujuan saya adalah membantu Anda menemukan kenyataan tentang bagaimana kaum awam dapat menyebabkan gereja bertumbuh.

Seorang awam adalah seseorang yang mempertahankan pekerjaan sekulernya namun aktif dalam pelayanan kepada Tuhan Yesus. Seorang hamba Tuhan sepenuh waktu adalah seseorang yang meninggalkan pekerjaan sekulernya untuk berkonsentrasi secara penuh dalam pelayanan.

Banyak hamba Tuhan yang berada dalam pelayanan sepenuh waktu merasa tidak nyaman dengan ide tentang kaum awam yang berpartisipasi dalam pelayanan. Ini karena mereka ingin mempertahankan pelayanan sebagai sesuatu yang ekslusif bagi sedikit orang yang terpanggil.

Beberapa hamba Tuhan sepenuh waktu tidak mau menerima kenyataan bahwa kaum awam mampu membuat suatu kontribusi penting (non finansial) bagi pelayanan. Banyak hamba Tuhan sepenuh waktu senang mempertahankan kaum awam mereka hanya sekedar sebagai pendukung keuangan mereka.

Para pendeta ingin merasa istimewa ketika mereka melaksanakan tugas pelayanan mereka yang ekslusif. Mengapa orang awam harus melakukan sesuatu yang saya lakukan? kata mereka. Mereka berpikir, Lagipula, jika Anda dapat melakukan tugas yang sedang saya lakukan, apa yang membuat saya istimewa? Apa yang membuat saya (pendeta) berbeda jika orang awam dapat melakukan hal-hal yang saya lakukan?

Banyak hamba Tuhan tidak yakin bahwa kaum awam dapat melakukan pekerjaan pelayanan. Saya pernah ditanyai oleh para pendeta, Apakah mereka bisa punya waktu untuk memperhatikan kebutuhan kawanan domba itu?, dan Dapatkah mereka menangani keadaan darurat? Dapatkah mereka melayani dengan penuh kuasa seperti yang kami lakukan?

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mudah - YA! Saya pernah berada dalam pelayanan kaum awam selama beberapa tahun dan telah mendapati bahwa hal itu sangat mungkin diterapkan.

Saya menulis buku ini untuk memperkenalkan kepada Anda suatu alternatif terhadap konsep tradisional mengenai pendeta sepenuh waktu yang hanya menantikan Tuhan di dalam bait suci. Pelayanan kaum awam adalah kunci menuju pertumbuhan gereja. Gereja-gereja yang telah mengalami pertumbuhan fenomenal semuanya telah menggunakan prinsip menggunakan kaum awam untuk pelayanan. Saya percaya bahwa ini adalah kunci untuk menggenapi Amanat Agung. Tidak ada cara lain untuk memenangkan dunia ini dengan imam dan pendeta yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Setiap orang harus terlibat. Banyak orang harus terlibat pada tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Harus ada suatu kebangkitan pelayanan kaum awam di gereja.

Ada sesuatu mengenai pendeta awam, yaitu, seorang pendeta yang menjalankan pekerjaan sekuler dan juga melakukan pelayanan. Sembilan puluh persen dari pendeta-pendeta di gereja saya adalah pendeta awam.

Para pendeta sepenuh waktu harus merasa aman dalam posisi mereka supaya dapat mendorong kaum awam untuk terlibat. Tidak ada yang mistis mengenai pelayanan! Ada pendeta-pendeta yang ingin menyelimuti pelayanan dalam misteri sehingga anggota mereka merasa tergantung kepada mereka.

Inilah saatnya untuk menyoroti seni menggembalakan orang-orang. Ini adalah suatu hal di mana banyak orang dapat dilibatkan. Betapa menjadi berkat jika kaum awam mengetahui bahwa mereka berguna dalam pelayanan! Betapa menjadi berkat bagi para pendeta ketika mereka menemukan bahwa kontribusi dari kaum awam dapat membuat gereja mereka bertumbuh.

Saya tidak sedang mengatakan bahwa hamba-hamba Tuhan sepenuh waktu tidak diperlukan. Saya sendiri adalah hamba Tuhan sepenuh waktu. Ada kebutuhan besar akan hamba-hamba Tuhan sepenuh waktu, yang dapat terlibat seratus persen dalam pekerjaan pelayanan. Ada hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan sepenuh waktu.

Dahulu Saya adalah Pendeta Awam

Di usia kurang lebih lima belas tahun, ketika masih SMP, saya bertemu Tuhan. Sejak hari ketika saya memberikan hidup saya kepada Kristus, saya menjadi sangat aktif dalam pelayanan. Saya terlibat dalam pelayanan memenangkan jiwa dan membimbing para petobat baru. Saya juga terlibat dalam menyanyi dan memainkan alat musik bagi Tuhan.

Dalam tahap pertama kehidupan Kristiani saya, saya bukanlah orang yang setia hadir di kebaktian Minggu di gereja. Pada kenyataannya, saya hampir tidak pernah pergi ke gereja pada hari Minggu. Kehidupan kekristenan saya begitu sibuk dari Senin sampai Sabtu sehingga pada hari Minggu saya memakainya untuk beristirahat! Pada setiap hari Senin dan Rabu, ada pertemuan doa dan Pemahaman Alkitab. Setiap hari Selasa dan Kamis ada latihan musik. Setiap hari Jumat kami mengadakan puasa dan pertemuan doa. Kemudian setiap hari Sabtu kami mengadakan retreat mulai pukul sepuluh pagi sampai pukul enam sore.

Ketika saya terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut, saya tidak pernah menelantarkan sekolah saya. Saya menyelesaikan GCE ‘O’ level saya dan saya lulus dengan mendapatkan medali kehormatan – saya memiliki tujuh nilai satu (satu adalah nilai tertinggi). Itu adalah prestasi yang luar biasa. Dalam GCE ‘A’ level, saya nomor satu di dalam kelas dan satu-satunya orang dari sekolah saya yang diterima di sekolah kedokteran. Di sepanjang periode tersebut, saya terlibat penuh dalam pelayanan. Saya berkhotbah! Saya memenangkan jiwa-jiwa! Saya mengunjungi orang-orang di rumah-rumah mereka! Saya mengkonseling banyak orang! Saya berpuasa dan berdoa! Ada suatu saat ketika saya begitu sering berpuasa sehingga saya menjadi kurus sekali. Seseorang bahkan bertanya kepada saya, Apakah menurutmu engkau akan masuk surga dengan menjadi tengkorak?

Saya tidak pernah dibayar untuk pekerjaan pelayanan yang saya lakukan. Ketika saya berusia sembilan belas tahun, saya terlibat penuh dalam pelayanan. Saya memiliki banyak domba yang meminta arahan dan doa dari saya. Menjelang tahun 1980 saya adalah seorang pendeta dan pemimpin yang kuat dari sebuah persekutuan, Scripture Union Fellowship. Yang sedang saya tekankan adalah bahwa pelayanan dapat dan mungkin dilakukan bersamaan dengan pencapaian-pencapaian lainnya.

Saya masuk universitas pada bulan Oktober 1982. Saya mendapat hak istimewa untuk mempelajari ilmu kedokteran – salah satu pelajaran yang paling sulit dan memakan waktu. Sementara di universitas, saya memulai sebuah persekutuan Kristen yang masih ada sampai dengan hari ini.

Ketika di tahun keempat, saya mulai mendirikan yayasan-yayasan untuk sebuah gereja. Kemudian saya menjadi seorang pendeta dan diakui seperti itu ketika saya masih menjadi mahasiswa kedokteran.

Selama waktu itu saya tidak dibayar oleh siapa pun untuk melakukan pekerjaan pelayanan. Saya pun tidak memperlambat kuliah saya. Sebaliknya, saya belajar dengan sangat baik dan memenangkan banyak penghargaan di sekolah kedokteran. Saya menerapkan hikmat dan mengorbankan waktu luang saya sehingga saya dapat terlibat di dalam pelayanan.

Pengorbanan dan Hikmat

Ini adalah dua kunci untuk berada dalam pelayanan kaum awam –– pengorbanan dan hikmat.

Apakah tugas utama seorang pendeta? Apakah untuk memimpin pemakaman dan memberkati pernikahan? Tentu saja tidak! Hal-hal tersebut memang merupakan tugas seorang pelayan Tuhan, tetapi bukan tugas utama. Jika pelayanan Anda telah memburuk sampai kepada titik di mana tugas utama Anda adalah untuk memberkati pernikahan dan menguburkan orang-orang, maka Anda perlu membaca kembali Alkitab Anda! Tugas utama dari seorang pelayan Tuhan adalah menggenapkan Amanat Agung.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Amin

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1