Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Pembandingan atas Keempat Injil
Pembandingan atas Keempat Injil
Pembandingan atas Keempat Injil
eBook433 halaman6 jam

Pembandingan atas Keempat Injil

Penilaian: 5 dari 5 bintang

5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Sebelumnya berjudulkan "Injil Sinoptik," buku Dr. Paul Caram yang berisikan studi tentang kitab-kitab injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes akan memampukan pembaca untuk memahami keseluruhan kisah dari injil-injil dengan mahir merangkai catatan semua penulis injil. Anda akan melihat perbedaan dan ketidaksamaan yang tampak ketika dilihat secara bersamaan akan memberikan sebuah perspektif yang memberi pencerahan tentang kehidupan dan segala ajaran Kristus, sehingga setiap orang percaya tidak hanya akan tahu dan memahami jalan-jalan Tuhan, melainkan juga mengikuti jejak langkah-Nya sebagai murid-murid sejati dari Tuhan Yesus kita.
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Des 2022
ISBN9781596659537
Pembandingan atas Keempat Injil

Baca buku lainnya dari Dr. Paul G. Caram

Terkait dengan Pembandingan atas Keempat Injil

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Pembandingan atas Keempat Injil

Penilaian: 5 dari 5 bintang
5/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Pembandingan atas Keempat Injil - Dr. Paul G. Caram

    PEMBANDINGAN ATAS KEEMPAT INJIL

    Pembandingan antara

    Matius – Markus – Lukas - Yohanes

    Dr. Paul G. Caram

    Judul asli dalam bahasa Inggris A COMPARISON OF THE FOUR GOSPELS

     © 2004 PAUL G. CARAM

     Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 2.0 (2015)

    PEMBANDINGAN ATAS KEEMPAT INJIL

    © 2011 PAUL G. CARAM

    Versi nomor 2.0 (Direvisi 2022)

    Alih Bahasa

    Dra. Yuliati P.

    Penyunting

    Melissa L.

    Disain sampul:

    © Paul G. Caram.

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit:  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada tahun 2022

    ISBN buku elektronik 978-1-59665-953-7

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

    Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Fax: (607)-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang saya sebutkan di bawah ini:

    Dr. Brian J. Bailey

    Bulinger’s Companion Bible

    Zondervan’s Pictorial Bible Dictionary

    Vine’s Expository Dictionary of New Testament Words

    Matthew Henry’s Commentaries

    Keahlian dari Mary Humphrey dalam menyunting dan

    ketelitian Sharon J. Miller serta Gary L. Perkins dalam membaca ulang

    Berbagai sumber lain yang terkumpul dari empat puluh tahun belajar dan mengajar

    Prakata

    Kitab-kitab Injil itu adalah kitab-kitab yang terpenting dalam Alkitab. Kitab-kitab tersebut adalah perkataan serta kehidupan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dalam studi ini kita akan membandingkan delapan puluh tiga kisah yang mirip yang dicatat oleh Matius, Markus, Lukas. Dari semua ini, dua puluh empat di antaranya juga ditemukan dalam kitab Yohanes.

    Selain itu, kita akan melihat 52 kisah yang ditemukan hanya dalam kitab Injil Lukas, dan 27 kisah yang hanya ditemukan dalam kitab Matius.

    Ada sebuah peta pada awal diktat ini. Saya menyarankan agar Anda merenungkannya dan menyerapnya dengan teliti. Peta itu sangat bermanfaat untuk memperoleh gambaran dalam pikiranmu tentang di mana setiap kejadian terjadi. Khususnya Anda harus membayangkan lima wilayah utama di Israel di mana Kristus melayani ~ Galilea, Samaria, Yudea, Dekapolis, dan Perea.

    Kronologi juga sangat penting. Garis besar juga tidak boleh dilewati begitu saja. Sebaliknya, garis besar tersebut harus sering-sering dilihat kembali. Hampir semua kitab Injil tidak ditulis dalam urutan waktu yang sempurna. Garis besar menolong kita untuk menuntun kita secara akurat dari satu peristiwa kepada peristiwa lainnya menurut urutan kejadiannya.

    Tatkala kita menggabungkan kitab-kitab Injil, kita akan memperoleh gambaran keseluruhan dari setiap kejadian. Setiap penulis kitab Injil menyumbangkan sesuatu yang tidak dituliskan oleh penulis-penulis lainnya. Dengan menggabungkan seluruh narasi, peristiwa-peristiwanya menjadi jelas sekali dan kebenaran-kebenaran baru dari kehidupan Kristus pun tersingkaplah bagi kita.

    Diktat ini tidak boleh dibaca sepintas saja seperti membaca surat kabar. Tentunya, demikian pula seharusnya dengan membaca ayat-ayat Alkitab. Bacalah secara perlahan-lahan setiap paragraf, dan mintalah agar Tuhan membuat Firman-Nya menjadi hidup bagimu. Garisbawahilah bagian-bagian yang dihidupkan oleh Roh Kudus, dan renungkanlah. Catatlah dalam sebuah buku catatan khusus hal-hal yang Allah cerahkan. Mintalah agar Tuhan menuliskan Firman-Nya dalam hatimu. Demi keuntunganmu sendiri, Anda harus membaca  dan membaca kembali diktatmu kelak. Semoga Roh Kudus menjadi Pengajarmu sekarang saat Anda membalik halaman demi halaman dalam diktat ini.

    Segala berkat dalam Kristus Yesus,

    Paul G. Caram

    Kota-Kota pada Zaman Perjanjian Baru

    Temukan dan hafalkanlah lokasi dari setiap kota berikut ini:

    Ainon ~ tempat Yohanes membaptis karena di sana banyak air.

    Arimatea ~ kotanya Yusuf, penasihat yang saleh yang mengubur Yesus di tanah kuburnya sendiri (Luk. 23:51)

    Asdod ~ kota tempat Filipus diangkat dan dilarikan oleh Roh Tuhan, setelah berada di Gaza (Kis. 8:26-40).

    Betania ~ kota tempat Maria, Marta, dan Lazarus.

    Betsaida ~ di Galilea, kampung halaman Filipus, Petrus, dan Andreas, dekat tempat di mana Yesus memberi makan 5000 orang.

    Betlehem ~ tempat Yesus dilahirkan, kota Daud.

    Bersyeba ~ sebagian besar bagian selatan Yudea.

    Bet-Abara [di dalam Alkitab Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Betania] ~  sebuah tempat lain di mana Yohanes membaptis.

    Kaisarea ~ markas ketentaraan Roma di Mediteranea di mana Pilatus, Kornelius, dan lainnya tinggal.

    Kaisarea Filipi ~ di kaki Bukit Hermon, di mana Petrus mengaku – Engkau adalah Mesias.

    Kapernaum ~ Kristus menetapkan markas besarnya di sini (di Galilea) selama pelayanan-Nya, juga Petrus.

    Kana ~ tempat Yesus mengadakan mukjizat-Nya yang pertama, yaitu mengubah air menjadi anggur pada sebuah pesta pernikahan.

    Khorazim ~ sebuah kota yang dikutuk Kristus karena mukjizat-mukjizat yang telah mereka lihat, tetapi mereka tetap tidak bertobat.

    Damsyik ~ kota tertua di atas bumi / tempat Paulus bertobat / 140 mil timur laut Yerusalem.

    Dekapolis ~ sebuah wilayah di timur Sungai Yordan di mana Kristus melayani.

    Efraim ~ sebuah kota kecil di timur laut kota Yerusalem (Yoh. 11:54) dekat padang gurun di mana Yesus tinggal sementara.

    Gadara ~ sebuah kota kecil dekat Danau Galilea di mana Yesus melepaskan seorang laki-laki yang kerasukan.

    Galilea ~ sebuah danau, juga sebuah wilayah yang luas di sebelah utara Israel di mana Yesus dan semua rasul-Nya berasal.

    Gaza ~ tempat Filipus berkhotbah kepada sida-sida Etiopia.

    Hebron ~ salah satu kota tertua di bumi, namun tidak pernah disebut sekalipun dalam Perjanjian Baru.

    Yerikho ~ tempat Yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta.

    Yope ~ tempat Petrus mendapat penglihatan di petang hari tentang Allah menyucikan dan menerima bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi.

    Yordan [Sungai] ~ berawal di kaki Bukit Hermon, mengalir sampai ke Danau Galilea, lalu ke Laut Mati.

    Yudea ~ Ini adalah Israel bagian selatan. Yerusalem adalah ibukotanya. Bait Suci terdapat di sini – pusat ke-Yahudi-an.

    Lida ~ tempat Petrus menyembuhkan Eneas, dan semua yang tinggal di Lida serta Saron berpaling kepada Tuhan.

    Makhaerus ~ lokasi kastil Herodes di mana Yohanes dipenjarakan dan dihukum mati.

    Bukit Hermon ~ tempat yang dipercaya sebagai tempat di mana Yesus berubah rupa.

    Nazaret ~ kampung halaman Yesus, dua puluh mil di barat daya Kapernaum.

    Nain ~ tempat Yesus membangkitkan putra seorang janda yang meninggal.

    Perea ~ wilayah yang langsung di sebelah timur Yerusalem, seberang Yordan, tempat Yesus melayani.

    Fenisia ~ wilayah di Lebanon (Tirus) yang merupakan tempat di mana anak perempuan seorang perempuan Siro-Fenisia disembuhkan.

    Sikhar ~ di Samaria, tempat sumur Yakub berada (Yoh. 4:5-6) di mana Yesus berbicara kepada perempuan di tepi sumur.

    Khususnya ingatlah baik-baik kelima wilayah utama dari Israel di mana Yesus melayani:

    YUDEA

    SAMARIA

    GALILEA

    DEKAPOLIS

    PEREA

    PALESTINA PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU

    MapofPalestineiNewTestamentTimes

    INJIL-INJIL SINOPTIK

    (Matius, Markus, Lukas)

    PENDAHULUAN

    Injil-injil Matius, Markus, dan Lukas disebut sinoptik. Sinoptik berasal dari kata Yunani synoptikos, yang artinya melihat keseluruhannya bersama-sama, mengambil sudut pandang yang lengkap dan menyeluruh. Bersama-sama ketiga Injil ini mempersembahkan kehidupan dan ajaran-ajaran Kristus, masing-masing dari suatu sudut pandang yang berbeda. Dibutuhkan ketiga Injil ini secara bersama-sama untuk memiliki gambaran yang lengkap.

    Kita dapat mempersamakan hal ini dengan posisi sebagai saksi di dalam suatu sidang pengadilan. Setiap orang menjabarkan insiden yang sama namun dari pandangannya sendiri. Ketika John F. Kennedy dibunuh, beberapa orang melihat kejadian tersebut dari gedung-gedung di sekitarnya. Sejumlah orang lagi melihatnya ketika sedang berdiri di dekat iring-iringan mobil di sisi-sisi jalan raya. Beberapa di antaranya berada dalam iring-iringan mobil tersebut. Setiap orang menjabarkan apa yang ia dengar dan lihat dari suatu sudut pandang yang berbeda. Demikianlah juga dengan penulisan Injil-Injil Sinoptik. Mereka mencatat banyak peristiwa yang sama namun dari sudut yang berbeda. Injil Yohanes secara unik terpisah dari ketiga Injil lainnya.

    Dua Alasan Adanya Perbedaan-Perbedaan dalam Kisah-Kisah Injil

    Mengapa Injil-injil itu tidak sama? Ada dua hal utama yang kita harus pertimbangkan saat kita membandingkan perbedaan-perbedaan di antara Injil-injil. Pertama, kepribadian para penulis Injil berbeda. Ke dua, para pendengar kepada siapa tulisan mereka ditujukan juga berbeda. Matius, seorang akuntan, menulis kepada orang-orang Yahudi. Markus, seorang penerjemah dalam bahasa Latin bagi Petrus, menulis kepada orang-orang Roma. Lukas, seorang dokter dan sarjana, menulis kepada orang-orang Yunani. Tetapi Yohanes menulis kepada semua orang.

    Matius, Markus, dan Lukas memang berbeda-beda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Namun, mereka semua menyajikan Injil yang sama dan mereka semua beroleh inspirasinya dari Roh yang sama. Ketiga penulis ini menujukan pesan-pesan mereka kepada para pendengar yang berbeda yang memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda. Setiap penulis memilih dan mencatat ajaran Kristus yang akan sesuai dengan para pembaca surat mereka masing-masing. Ajaran-ajaran lain dengan sengaja tidak dicatat. Misalnya, Markus menyebut tentang perempuan-perempuan tidak boleh menceraikan suami mereka (Mrk. 10:12), sementara Matius tidak mencatat hal ini di dalam Injilnya yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi, karena hukum Yahudi walau bagaimana pun juga memang tidak mengizinkan seorang perempuan menceraikan suaminya.

    KEUNIKAN INJIL YOHANES

    Injil Yohanes tidak seperti Matius, Markus, dan Lukas. Injil Yohanes terutama berurusan dengan berbagai perkataan dan khotbah Tuhan Yesus Kristus. Yohanes tidak mencatat perumpamaan-perumpamaan mana pun. Markus hanya mencatat beberapa perumpamaan, Lukas mencatat sembilan belas, dan Matius mencatat delapan belas. Kata iman tidak ditemukan di dalam Injil Yohanes, sekalipun percaya seringkali digunakan. Sepertiga Injil Yohanes terjadi dalam satu hari ~ yaitu hari Paskah saat Tuhan kita disalibkan. Pasal 13 sampai 19 semuanya terjadi dalam 1 X 24 jam.

    Matius, Markus, dan Lukas semuanya menubuatkan kehancuran yang akan terjadi atas kota Yerusalem (70 M), dan ditulis sebelum jatuhnya Yerusalem. Yohanes ditulis lama setelah kota itu digempur, dan tidak meramalkan kejatuhannya. Yohanes menggunakan perhitungan waktu Roma, yang sama seperti perhitungan waktu kita. Injil-injil sinoptik menggunakan perhitungan waktu Ibrani. Hari orang Yahudi dimulai enam jam lebih awal, yaitu pada pukul 6:00 sore. Hari kita dimulai pada pukul 12:00 tengah malam. Lihatlah diagram Waktu Yahudi Waktu Kita di bagian agak belakang.

    RINGKASAN INJIL MATIUS

    Kepribadian Matius ~ Seorang Akuntan

    Matius, seorang mantan penagih pajak, adalah satu-satunya penulis Injil yang mencatat kisah tentang Yesus membayar pajak bait suci (Mat. 17:24-27). Pengalaman hidup seseorang selalu muncul dalam khotbahnya. Lebih banyak contoh yang berkenaan dengan uang muncul dalam tulisan-tulisannya ketimbang dalam tulisan-tulisan rekan-rekannya. Matius merujuk tentang koin-koin yang agak langka, sementara Markus menyebut tentang tiga koin yang dipakai oleh kalangan yang paling miskin, (peser, duit, dinar). Lukas merujuk kepada peser, duit, dan mina, sementara Matius yang terbiasa menangani uang menggunakan istilah-istilah seperti bea bait Allah (17:24); mata uang empat dirham (17:27); dan talenta (18:24, 25:15), yang bernilai sekitar enam puluh kali lebih tinggi daripada dinar yang disebut oleh Lukas. Matius juga berbicara tentang emas, perak, dan tembaga, serta peristilahan keuangan seperti perhitungan utang-piutang, dan penukar uang yang tidak asing bagi seorang akuntan.

    Matius juga suka menggolong-golongkan segala sesuatu ke dalam kategorinya masing-masing. Sesuai dengan nalurinya sebagai akuntan, ia menata Injilnya dengan memasukkannya ke bawah kepala-kepala karangan [headings]. Ia mengambil bagian-bagian dari khotbah-khotbah Tuhan dan menempatkannya menjadi satu ke dalam satu khotbah yang panjang yang kita sebut Khotbah di Bukit dalam pasal 5, 6, dan 7. Kristus tidak menyampaikan khotbah ini sekaligus dalam suatu waktu. Lukas membantu kita untuk lebih menghargai kapan Yesus menyampaikan khotbah-khotbah yang tercerai-berai ini (Luk. 6:20-49, 11:1-13, 11:33-36, 12:22-34). Matius mengumpulkan perumpamaan-perumpamaan Tuhan tentang kerajaan dan mengelompokkannya menjadi satu di dalam pasal 13. Ia juga menyatukan pesan-pesan lain dan narasi-narasi penting serta menempatkannya ke bawah judul-judul yang khusus:

    Pasal 1-2 ~ Silsilah dan Kelahiran Yesus

    Pasal 3 ~ Baptisan Yesus

    Pasal 4 ~ Pencobaan dan Awal Pelayanan Kristus

    Pasal 5-7 ~ Khotbah di Bukit

    Pasal 10 ~ Penugasan kepada Dua Belas Murid / Perintah untuk Memikul Salib Kita Setiap Hari

    Pasal 13 ~ Perumpamaan-Perumpamaan tentang Kerajaan Allah

    Pasal 18 ~ Pengajaran tentang Kebesaran dan Pengampunan

    Pasal 23 ~ Celaan Terang-Terangan kepada Orang-Orang Farisi

    Pasal 24 ~ Percakapan di Bukit Zaitun / Kedatangan-Nya

    Pasal 25 ~ Perumpamaan-Perumpamaan Berkenaan dengan Kedatangan-Nya

    Matius Menujukan Suratnya kepada Orang-Orang Yahudi

    Matius menulis kepada orang-orang Yahudi. Ia menulis dengan unik dan sepenuhnya dengan cara berpikir orang Yahudi. Hal ini terlihat dalam silsilah yang menelusuri sejarah leluhur Kristus lewat Daud sampai kepada Abraham (1:1), dan penekanannya pada penggenapan nubuat Perjanjian Lama yang akan terasa sangat bermakna bagi bangsa Yahudi. Matius mencatat sekitar 129 referensi Perjanjian Lama; Markus mencatat sedikit saja. Injil Markus, yang ditujukan kepada orang-orang Roma, mencatat sedikit latar belakang dan apresiasi terhadap Perjanjian Lama.

    Matius berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret ialah Mesias yang diberitakan dalam Perjanjian Lama. Ia berulang kali mengaitkan nubuat-nubuat tentang Mesias dengan kehidupan dan pelayanan Yesus, memperlihatkan betapa semua nubuat itu digenapi di dalam Dia. Karena Matius menulis kepada orang-orang Yahudi, maka ia berusaha untuk menjawab tiga pertanyaan utama yang terpenting dalam benak orang-orang Yahudi mengenai Mesias:

    1. DAPATKAH SILSILAH YESUS DITELUSURI KEMBALI SAMPAI KEPADA DAUD?

    2. APAKAH YESUS MENJUNJUNG TINGGI HUKUM TAURAT?

    3. APAKAH YESUS DATANG UNTUK MEMBANGUN KERAJAAN?

    1. SILSILAH YESUS DITELUSURI KEMBALI SAMPAI KEPADA DAUD. Yang pertama harus diketahui oleh orang Yahudi tentang Yesus adalah keterkaitan-Nya dengan Daud sebagai leluhur-Nya. Mereka semua tahu dan memahami bahwa Mesias akan lahir dari garis keturunan Daud. Sebab itu, Matius dengan jelas menjawab pertanyaan pertama orang Yahudi ketika ia membuka Injilnya dengan catatan tentang silsilah Kristus. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham (1:1).

    Yesus disebut sebagai Anak Daud berulang-ulang (9:27, 12:23, 15:22, 20:30, 21:9, 21:15). Yesus menerangkan dengan sangat jelas bahwa Ia bukan sekadar seorang keturunan Daud, tetapi Ia juga Tuan/Tuhannya Daud (22:42-45). Kristus menerima tubuh jasmani-Nya dari garis keturunan Daud (Rm. 1:3). Roh-Nya, tentu saja bersifat kekal. Mukjizat penjelmaan sebagai manusia membuat Yesus menjadi Allah dan sekaligus manusia secara bersamaan.

    2. YESUS TENTU MENJUNJUNG TINGGI HUKUM TAURAT. Ia menyatakan, Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi (Mat. 5:17-18). Kristus datang untuk menggenapi Hukum Taurat dalam pengertian yang sesungguhnya, membawa Hukum Taurat ke dalam hati melalui sebuah perjanjian yang baru dan lebih baik. Ia datang untuk membawa penebusan ke dalam inti keberadaan manusia. Yesus mengajarkan bahwa kebenaran seseorang harus melebihi kebenaran para ahli Taurat dan orang-orang Farisi (yang cuma secara lahiriah) jika ia ingin menjadi layak untuk masuk ke dalam kerajaan sorga (Mat. 5:20). Kristus menjunjung tinggi suatu standar yang sangat tinggi, memerintahkan kita untuk, Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (5:48). Lihat Lampiran I di bagian akhir buku ini.

    Demi kepentingan para pembaca bangsa Yahudi, Matius menggambarkan Yesus sebagai sosok Musa yang baru dan lebih besar. Musa yang baru dan lebih besar ini memberikan pengertian-pengertian tersirat yang lebih dalam atas Hukum Taurat. Ia mengajarkan, Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: ... Tetapi Aku berkata kepadamu ... (5:21-22; 5:27-28; 5:31-32; 5:33-34; 5:38-39; 5:43-44). Setiap kali Ia berkata, Tetapi Aku berkata kepadamu, Ia sesungguhnya sedang memberikan tafsiran-tafsiran yang lebih dalam terhadap Hukum Taurat. Yesus tidak cuma menekankan pentingnya perbuatan-perbuatan tetapi terlebih lagi sikap-sikap hati. Khotbah di Bukit (pasal 5-7) adalah sebuah gambaran tentang Hukum Taurat yang tertulis dalam hati. Kristus, sebagai Pemberi Taurat yang baru dan lebih besar, berusaha membawa Hukum Taurat ke dalam hati umat-Nya. Ia berbicara seperti seseorang yang memiliki otoritas, dan bukan seperti salah satu ahli Taurat (7:28-29).

    3. YESUS BENAR-BENAR DATANG UNTUK MEMBANGUN KERAJAAN. Hanya Matius yang menggunakan ungkapan kerajaan sorga, dan ia menggunakannya sebanyak 33 kali. Pertama dan yang terpenting, Kristus datang untuk mendirikan sebuah kerajaan rohani di dalam batin orang-orang. Prinsip-prinsip untuk hidup dalam kerajaan tertera dalam Khotbah di Bukit. Kristus mengajarkan bahwa hati perlu ditaklukkan (15:18-20). Supaya masyarakat berubah, hati orang-orang perlu berubah juga. Problem-problem yang sesungguhnya dalam hidup itu bersifat rohani. Jadi, Kristus lebih sering berbicara tentang subyek hati daripada yang lainnya. Politik bukanlah jawabannya. Hanya gerakan Roh Allah-lah yang dapat mengubah cara hidup orang-orang. Masyarakat tidak pernah berubah kalau para laki-laki dan perempuan tidak mengalami perubahan ilahi di dalam hati mereka. Kerajaan rohani yang akan Kristus bangun lewat kedatangan-Nya adalah sebuah realita batiniah tentang kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita di dalam Roh Kudus (Rm. 14:17).

    Karena itu, kerajaan sorga merujuk pada tiga alam: 1) Sorga itu sendiri, 2) Kerajaan sorga yang perlu datang ke dalam kehidupan pribadi kita. Yesus mengajarkan dalam KJV, Kerajaan Allah ada di dalam kamu. 3) Pada akhirnya, akan ada sebuah kerajaan secara fisik yang akan turun ke bumi. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Hal ini akan terjadi dalam Zaman Kerajaan Seribu Tahun, tetapi dimulai di dalam hati.

    Injil Matius sangat bersifat ke-Yahudi-an. Banyak pernyataan Kristus memiliki suatu cita rasa khusus Yahudi: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (15:24), dan Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (10:5-6). Matius adalah satu-satunya penulis Injil yang membantah dakwaan orang Yahudi bahwa para murid Yesuslah yang telah mencuri jasad-Nya (28:11-15).

    RINGKASAN INJIL MARKUS

    Injil Markus disusun oleh Yohanes Markus, di bawah arahan Petrus. Tatkala Rasul Petrus memberitakan Firman Tuhan di Roma, ada sejumlah besar orang yang hadir saat Yohanes Markus menerjemahkan pemberitaan Petrus ke dalam bahasa Latin. Para pendengar Petrus meminta Markus untuk meringkas ajaran-ajaran Petrus ke dalam bentuk tulisan. Maka jadilah Injil Markus. Di bawah tuntunan Roh Kudus, Markus mengambil perkataan Petrus dan menyusun Injilnya, mengkhususkannya kepada para pendengarnya yang berkebangsaan Roma (65 M).

    Gereja Mula-Mula sepakat mengenai dua hal: Injil Markus ditulis oleh Yohanes Markus, dan mencatat khotbah Petrus. Para leluhur Gereja Mula-Mula seperti Papias, Eusebius, Clement, dan Origen mengakui Injil ini sebagai tulisan Markus. Papias (140 M) mengutip Rasul Yohanes dengan berkata, Markus sebagai penerjemah Petrus, apa pun yang ia catat dan tulis ditulisnya dengan keakuratan yang besar … ia menyertai Petrus, yang memberi dia instruksi yang sangat diperlukan saja, namun tidak memberikan sebuah sejarah tentang khotbah-khotbah Tuhan.

    Markus Menulis kepada Bangsa Roma

    Markus menujukan Injilnya kepada bangsa Roma. Orang Roma bukanlah orang yang religius, dan juga bukan ahli filsafat seperti halnya orang Yunani. Mereka akan terkesan dengan kekuatan fisik dan militer. Bangsa Roma menghormati pemegang otoritas dan mereka adalah orang yang suka bertindak. Sebab itu, Injil Markus bersifat sangat cepat dan dipenuhi dengan aksi/tindakan. Dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James yang dipakai oleh penulis buku ini, perkataan immediately , straightway, forthwith, as soon as, anon [yang dalam bahasa Indonesia semuanya bisa diterjemahkan menjadi segera, seketika itu, lalu, dan lain-lain] ditemukan sebanyak 44 kali.

    Isi Injil Markus:

    • Sedikit pengajaran

    • Tidak memuat Khotbah di Bukit

    Sedikit perumpamaan – Matius memuat 18 buah, Lukas 19 buah

    Tidak mencatat kelahiran atau masa kecil Tuhan

    Tidak mencatat silsilah Yesus

    Beberapa kutipan dari Perjanjian Lama (Matius memuat 129 kutipan)

    Namun mencatat hampir semua mukjizat mencolok yang Kristus adakan

    TEMA: Kristus tidak diperkenalkan kepada bangsa Roma sebagai Guru Bangsa Israel atau seorang yang lebih besar daripada Musa, seperti gambaran yang Matius berikan kepada bangsa Yahudi. Sebaliknya, Markus memperkenalkan Dia sebagai pembuat mukjizat besar. Ia dapat mengendalikan alam – angin dan air di danau/laut menaati Dia. Alam roh gemetar di hadapan-Nya. Ia memiliki kuasa atas segala macam sakit-penyakit, dan bahkan kematian. Seluruh penduduk kota-kota disembuhkan oleh Dia. Ia memiliki kuasa atas ekonomi, memberi makan lima ribu orang dengan seporsi kecil makanan. Ia berkata-kata dengan suatu kuasa/otoritas yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain. Sekalipun Ia memiliki suatu otoritas yang menakjubkan, Ia mampu merendahkan diri-Nya di hadapan mereka yang jauh lebih lemah dan menyerahkan hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:42-45). Hal ini menantang pemikiran dan pikiran orang Roma.

    Kristus mengajarkan bahwa kebesaran yang sejati dan kekuatan yang sejati tidak dicapai dengan memaksakan kehendak kita kepada orang-orang lain demi berhasil mencapai puncak. Ini adalah cara dunia. Ia memberitahu kita bahwa jika kita mau menjadi yang terbesar, kita harus belajar untuk menjadi hamba bagi semua orang. Mereka yang benar-benar orang besar adalah mereka yang bersikap melayani. Mereka rela kelihatan seperti orang yang gagal, sedangkan orang yang lemah hati, tidak bisa tidak, harus tampak sukses. Yesus mampu masuk ke kota Yerusalem hanya dengan mengendarai seekor keledai. Hanya orang yang benar-benar besar dapat melakukan hal itu! Lihat Zakharia 9:9.

    Kepribadian yang Berbeda / Panggilan yang Berbeda

    Mengapa Matius, Markus, dan Lukas begitu mirip satu dengan yang lainnya? Mereka semua menulis Injil yang sama, dan mereka semua memperoleh inspirasi dari Roh Kudus yang sama. Namun, ketiga penulis ini memiliki kepribadian yang berbeda, dan mereka menulis kepada orang-orang yang memiliki latar belakang serta kebutuhan-kebutuhan yang berbeda. Setiap penulis, di bawah tuntunan Roh Kudus, memilih dari ajaran-ajaran Yesus yang akan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pembaca mereka masing-masing.

    Allah memakai manusia dengan berbagai kepribadian dan karunia yang berbeda untuk menjangkau jenis-jenis orang tertentu. Lukas yang fasih lidah diutus untuk menulis kepada bangsa Yunani yang berfilosofi. Matius Lewi melayani orang-orang Yahudi. Petrus yang meledak-ledak (melalui Yohanes Markus) melayani orang-orang Roma yang agresif.

    Allah juga akan mempersiapkan Anda dan saya untuk suatu umat yang Ia pilihkan bagi kita. Allah tahu dan memahami setiap kita dengan sangat baik. Ia tahu persis umat yang mana yang dapat kita layani secara paling efektif. Kita mungkin berpikir bahwa kita mengenal orang-orang yang memiliki persamaan dengan kita, namun Allah mungkin memiliki suatu rencana yang lain bagi hidup kita. Kita akan mampu menjangkau orang yang tidak dapat dijangkau oleh orang lain. Orang-orang lainnya akan mampu menjangkau orang yang tidak dapat kita jangkau. Allah akan mengurapi kita dan mengalir melalui kita dalam cara-Nya sendiri yang unik, sama seperti yang Ia lakukan melalui Matius kepada orang Yahudi, Markus kepada orang Roma, dan Lukas kepada orang Yunani. Ingatlah perkataan Tuhan kepada kita dalam Mazmur 47:5, Ia memilih bagi kita tanah [harta] pusaka kita. Tuhanlah yang menentukan umat yang akan kita layani dan akan kita akui sebagai harta/milik pusaka rohani kita (Lihat Mzm. 2:8).

    Matius Diperbandingkan dengan Markus

    Klemen dari Aleksandria (144-220 M) menyatakan bahwa kitab-kitab Injil yang berisikan silsilah (mis. Matius dan Lukas) ditulis terlebih dahulu. Injil Markus dan Yohanes ditulis sesudah itu. Sebab itu, anggapan beberapa orang bahwa Matius pastilah telah meminjam isi kitab Markus, kemungkinan salah. Markus ditulis setelah Matius. (Perkiraan tahun penulisan: Matius – 50-an M; Markus – 65 M).

    • Matius ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan banyak mengutip dari Perjanjian Lama.

    • Markus ditujukan kepada orang-orang Roma dan sangat sedikit mengutip dari Perjanjian Lama.

    • Markus menjelaskan tradisi-tradisi Yahudi tertentu (bdgk. Mrk. 7:2-4; 7:11; 14:12).

    • Markus menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Aram (Mrk. 5:41; 7:34; 14:36; 15:22; 15:34).

    • Markus menjelaskan kaitan secara geografis antara Bukit Zaitun dengan bait suci (Mrk. 13:3).

    • Markus menjelaskan ungkapan-ungkapan Yunani dengan menggunakan persamaannya dalam bahasa Latin (Mrk. 12:42; 15:16).

    • Markus menyebutkan bahwa perempuan-perempuan tidak boleh menceraikan suami mereka.

    • Matius tidak menyertakan hal ini karena bagaimana pun juga para perempuan Yahudi memang tidak diperbolehkan untuk menceraikan suami mereka.

    Sangat jelas bahwa Matius dan Markus menulis kepada dua masyarakat yang berbeda. Matius tidak akan pernah berusaha menjelaskan adat-istiadat Yahudi kepada orang-orang Yahudi seperti yang dilakukan oleh Markus terhadap orang-orang Roma (Mrk. 7:2-4). Matius juga tidak akan pernah menjelaskan bahwa Bukit Zaitun itu letaknya berhadapan dengan bait suci (Mrk. 13:3). Setiap orang Yahudi tahu akan hal itu. Matius tidak perlu menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Aram kepada orang-orang Yahudi; tetapi Markus, yang menujukan tulisannya kepada suatu masyarakat non-Yahudi, menganggap penerjemahan tersebut cukup penting untuk dilakukan. Lukas, yang menujukan tulisannya kepada orang-orang Yunani, juga menjelaskan bahwa Hari Raya Roti Tidak Beragi disebut Hari Paskah. Setiap orang Yahudi pasti sudah tahu akan hal ini dari sejak mereka muda, tetapi tidak demikian dengan orang non-Yahudi (bdgk. Luk. 22:1).

    RINGKASAN INJIL LUKAS

    Lukas adalah seorang tabib/dokter yang mendampingi Rasul Paulus dalam perjalanannya (bdgk. Kol. 4:14). Paulus merujuk kepadanya sebagai tabib yang kekasih yang menunjukkan kemanisan karakternya. Banyak orang telah meninggalkan Paulus pada akhir hidupnya. Meskipun demikian, Lukas tetap sangat setia sampai akhir (bdgk. 2 Tim. 1:15; 4:16). Di antara perkataan Paulus yang terakhir adalah ~ Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2 Tim. 4:11).

    Lukas memiliki kapasitas yang tak lazim dalam hal mengadakan riset. Ia adalah seorang sejarawan yang akurat dan handal, memiliki gaya bahasa sehari-hari yang halus yang tidak tertandingi oleh penulis Perjanjian Baru mana pun. Selain pengetahuan medis yang dimilikinya, ia memiliki minat dalam hal perkapalan dan pengalaman berlayar di laut. Ia adalah seorang yang

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1