Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Kemah Musa
Kemah Musa
Kemah Musa
eBook162 halaman3 jam

Kemah Musa

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Apakah Kemah Musa memiliki makna bagi orang-orang percaya pada zaman sekarang? Ya! Kemah Suci itu bukan sekadar suatu bangunan yang bermakna sejarah, tetapi mengandung banyak makna bagi Anda dan saya. Kita harus memahami bahwa seluruh maksud tujuan Tuhan dalam mendirikan Kemah Musa adalah agar Ia dapat tinggal bersama kita. Ia berkata, “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (Kel. 25:6). Hal itu mengungkapkan isi hati Tuhan ~ yaitu Ia ingin memiliki persatuan dan persekutuan yang akrab dengan umat-Nya.
Dalam studi yang diurapi ini. Dr. Bailey menguraikan banyak kebenaran tersembunyi dalam Kemah Musa, sehingga memimpin kita melalui pengalaman-pengalaman rohani yang ada dalam Pelataran Luar, Tempat Kudus, dan ke dalam hadirat Tuhan secara langsung di dalam Tempat Maha Kudus.
Doa kami adalah agar kita boleh datang untuk mengenal Tuhan lebih akrab lagi melalui setiap pengalaman yang indah ini. Semoga kita memperoleh suatu pengertian yang lebih dalam tentang jalan-jalan-Nya sebagaimana dilukiskan dalam Kemah Suci ini, dan tinggal selama-lamanya bersama Dia. Amin!
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis25 Agu 2022
ISBN9781596659292
Kemah Musa

Baca buku lainnya dari Dr. Brian J. Bailey

Terkait dengan Kemah Musa

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Kemah Musa

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Kemah Musa - Dr. Brian J. Bailey

    KEMAH MUSA

    Dr. Brian J. Bailey

    Judul asli dalam bahasa Inggris THE TABERNACLE OF MOSES

     ©1997 BRIAN J. BAILEY

    KEMAH MUSA

     ©2014 BRIAN J. BAILEY

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 2.0 (2005)

    Alih Bahasa: Drs. Yahya Kristiyanto

    Penyunting: Dra. Yuliati Purnomo

    Disain sampul:

     © Zion Fellowship Inc

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit (buku elektronik):  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada 2022

     ISBN buku elektronik 1-59665-929-7

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

     Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Toll free: 1-877-768-7466

    Fax: 607-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Tim Editorial: Carla Borges, Suzette Erb, Barbara Fuller, Mary Humphreys, David Kropf, Justin Kropf, Caroline Tham, dan Suzanne Ying.

    Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari terkasih ini karena tanpa bantuan mereka yang tak ternilai dalam waktu yang lama, buku ini tidak akan mungkin terselesaikan. Kami sangat berterima kasih atas kerajinan dan kreativitas mereka, serta keunggulan yang mereka tunjukkan dalam penyusunan buku ini demi kemuliaan Tuhan

    PRAKATA

    Ada dua alasan yang sangat penting mengapa Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun Kemah Suci. Pertama, Kemah didirikan untuk memenuhi kerinduan di hati Tuhan yang kudus untuk membangun kembali persekutuan dengan umat-Nya yang telah hilang ketika Adam jatuh ke dalam dosa. Tuhan ingin berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Ia berfirman kepada Musa di dalam Keluaran 25:8, "Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka."

    Ke dua, Tuhan hendak mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada umat-Nya. Pemazmur mengatakan di dalam Mazmur 77:13 [KJV], "Ya Allah, jalan-Mu ada di tempat kudus! ..." Dari studi tentang Kemah Musa, kita diberikan instruksi di dalam jalan-jalan Tuhan, karena jalan-jalan-Nya disingkapkan di dalam Kemah. Meskipun umat Israel sudah melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang dahsyat, mereka tidak mengenal jalan-jalan-Nya (Mzm. 95:10). Allah menghendaki kita untuk mengenal jalan-jalan-Nya, sebagaimana halnya Musa (Mzm. 103:7).

    Oleh karena itu, ketika kita mempelajari Kemah Musa dengan pencerahan dari Roh Kudus, kita akan dimampukan untuk memasuki suatu tingkat yang baru dari persatuan dan persekutuan dengan Tuhan, dan kita diberikan instruksi di dalam jalan-jalan Tuhan.

    Dr. Brian J. Bailey

    PENDAHULUAN

    Di dalam Kitab Suci, Kemah Musa dijabarkan dari sudut pandang Tuhan. Dengan kata lain, di dalam deskripsi Tuhan tentang Kemah Suci ini, Ia mulai dari Tempat Maha Kudus (karena di situlah Ia bersemayam). Selanjutnya Ia mendeskripsikan Tempat Kudus dan Pelataran Luar, dan yang terakhir Pintu Gerbang Kemah, yang sebenarnya merupakan jalan masuk ke dalam Kemah.

    Urutan yang logis, semestinya dimulai dari jalan masuk di Pelataran Luar dan selanjutnya maju ke Tempat Maha Kudus. Namun, dengan memulai dari Tempat Maha Kudus, Tuhan ingin memperlihatkan bahwa Ia rindu agar kita diam bersama-Nya di balik tirai untuk bersekutu secara akrab dengan-Nya. Di dalam Keluaran 25:8 dikatakan, "Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka." Kemah ini tidak dibuat untuk manusia, melainkan untuk Tuhan, demi memenuhi kerinduan-Nya untuk mengalami persatuan dan persekutuan yang akrab dengan umat-Nya.

    Di dalam buku ini, kita akan mempelajari Kemah Musa dari sudut pandang manusia, yaitu dimulai dari Pelataran Luar, kemudian bergerak maju ke Tempat Kudus, dan selanjutnya ke tujuan akhir kita, yakni Tempat Maha Kudus. Dengan melakukan hal ini, kita juga akan memerhatikan bagaimana Kemah Musa ini berkaitan dengan perjalanan dan pelayanan kristiani kita.

    Kemah Musa merupakan sebuah gambaran dan bayangan dari hal-hal yang bersifat surgawi dan spiritual. Ibrani 8:5 menceritakan tentang imam-imam Perjanjian Lama, "Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, ... Itu merupakan replika dari Kemah Suci yang ada di surga (Why. 15:5). Terlebih lagi, Kemah Suci itu menyingkapkan jalan-jalan Allah dan maksud tujuan-Nya bagi umat-Nya. Mazmur 77:13 mengatakan, Ya Allah, jalan-Mu ada di dalam tempat kudus!"

    Secara spiritual, tiap-tiap kita dipanggil untuk masuk ke balik tirai, ke dalam Tempat Maha Kudus, kepada hadirat Allah secara harfiah. Ini merupakan panggilan terutama bagi setiap orang Kristen. Tetapi, banyak langkah progresif (atau langkah maju) yang harus kita lakukan sebelum kita dapat masuk ke dalam Tempat yang Paling Kudus.

    Kemah Musa dapat disamakan dengan ketiga tahap pertumbuhan dan kedewasaan spiritual di dalam kehidupan orang Kristen yang ditulis di dalam 1 Yohanes 2:12-14. Rasul Yohanes berkata, "Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat."

    Tiga tahap kemajuan dari kedewasaan adalah anak-anak kecil, orang-orang muda, dan bapa-bapa. Secara spiritual, Pelataran Luar adalah tempat di mana orang-orang dilahirkan ke dalam kerajaan Allah sebagai anak-anak kecil. Di sana mereka mengalami pengampunan dari dosa dan memperoleh keselamatan. Tempat Kudus melambangkan tahap yang lebih besar dari kedewasaan di mana kita bisa melihat orang-orang muda yang kuat yang menang atas Setan, dan Firman Tuhan yang berdiam di dalam mereka. Namun, dari dataran spiritual ini kita harus bergerak maju ke dalam Tempat Maha Kudus, di mana tempat bagi para bapa. Di sinilah hati bapa dihasilkan di dalam kita dan kita mengenal Tuhan dengan cara yang sangat akrab. Dari tempat inilah kita memerintah di dalam kehidupan oleh Kristus Yesus.

    Pelataran Luar, Tempat Kudus, dan Tempat Maha Kudus juga menggambarkan tentang suatu jenis pelayanan yang merupakan panggilan Tuhan bagi kita. Dengan kata lain, bergantung pada pelayanan yang merupakan panggilan Tuhan bagi kita, kita dapat saja melayani di Pelataran Luar, Tempat Kudus, maupun di Tempat Maha Kudus. Penting bagi kita untuk memahami hal-hal ini dan pelayanan di masing-masing tempat ini. Sekarang mari kita lihat Kemah Suci ini secara rinci.

    Perabot Kemah Suci

    Ada tujuh macam perabot di dalam Kemah Musa. Di Pelataran Luar terdapat Mezbah Tembaga dan Bejana Pembasuhan. Di Tempat Kudus terdapat Kandil (kaki dian), Meja Roti Sajian dan Mezbah Ukupan. Di Tempat Maha Kudus terdapat Tabut Perjanjian dan Tutup Pendamaian, yang terletak di atas Tabut Perjanjian. Di atas Tutup Pendamaianlah kemuliaan Allah yang sepenuhnya bersemayam.

    Ketujuh perabot ini sangat penting bagi hidup kita, karena semuanya berbicara tentang pengalaman spiritual yang harus kita alami supaya dapat mengenal kepenuhan kemuliaan Allah dan hadirat-Nya.

    Tuhan Yesus Kristus menggenapi semua aspek dari Kemah Musa. Hal ini menuntut hidup yang taat kepada kehendak Bapa, yang mencapai puncaknya dengan kematian-Nya di atas kayu salib di Kalvari. Oleh sebab itu, karena Kristus adalah pola kita, maka pengalaman-pengalaman spiritual Kemah Suci ini harus digenapi di dalam kita. Setelah hal ini terjadi, kita pun akan mampu memimpin orang lain untuk masuk ke dalam bidang-bidang kedewasaan ini. Kita ingin mempunyai pelayanan yang sangat seimbang yang menghasilkan anak-anak rohani yang dewasa yang akan menjadi raja dan imam bagi Tuhan (Why. 5:10).

    GARIS  BESAR

    I.  PELATARAN LUAR

    A. DINDING KAIN LENAN

    B. PINTU GERBANG

    C. MEZBAH KORBAN BAKARAN

    D. BEJANA PEMBASUHAN

    E. TANDUK-TANDUK MEZBAH

    II. TEMPAT KUDUS

    A. BANGUNAN KEMAH SUCI

    1. Tiang-tiang

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1