Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?
Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?
Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?
eBook546 halaman7 jam

Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Rasul Matius menjelaskan kepada kita bahwa Firman Jahshua diberitakan kepada semua orang di dunia ini, karena ia melihat Jahshua sebagai Raja segala raja. Sekarang, orang-orang Kristen di seluruh dunia, yang sudah dilahirkan kembali dengan percaya kepada Injil air dan Roh yang kita baca, memang sungguh-sungguh ingin makan roti kehidupan itu. Tetapi sulit sekali bagi mereka untuk memiliki persekutuan di dalam Injil yang benar dengan kita, karena mereka memang sangat berbeda dengan kita.
Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan rohani dari umat Jahshua Kristus itu, Raja segala raja, khotbah di dalam buku ini sudah dipersiapkan sebagai roti kehidupan yang baru untuk mereka untuk memberikan pertumbuhan rohani kepada mereka. Penulis buku ini menyatakan bahwa barangsiapa menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Firman Jahshua Kristus, Raja segala raja itu, haruslah makan dari FirmanNya yang murni agar bisa mempertahankan iman mereka dan memelihara kehidupan rohani mereka.
Buku ini akan memberikan roti kehidupan rohani yang sesungguhnya kepada anda semua yang sudah menjadi anggota kerajaan dari Raja itu dengan iman. Melalui GerejaNya dan para hambaNya, Allah akan terus memberikan kepada anda roti kehidupan ini. Kiranya berkat Allah akan beserta dengan anda yang sudah dilahirkan kembali dari air dan Roh, yang ingin memiliki persekutuan yang sebenarnya dengan kita di dalam Jahshua Kristus.

BahasaBahasa indonesia
PenerbitPaul C. Jong
Tanggal rilis15 Sep 2020
ISBN9788965326465
Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?

Terkait dengan Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?

E-book terkait

Kategori terkait

Ulasan untuk Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa?

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Khotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa? - Paul C. Jong

    Pendahuluan

    Di berbagai negara, banyak orang menerima pengampunan dosa. Sebagai hasilnya, kita membutuhkan orang-orang yang akan membawa mereka dalam perjalanan mereka bersama dengan Tuhan, Jahshua Kristus. Kita harus memimpin orang-orang yang sudah menerima pengampunan dari segala dosa mereka ke dalam gereja. Saya sungguh-sungguh berharap bahwa banyak pemimpin akan muncul dari antara setiap negara di dunia ini. Saya harap saya bisa membagikan semua staff saya untuk pergi ke seluruh dunia sebagai utusan Jahweh, sebagai missionary. Akan tetapi, kalau mereka disebar ke segala negara, lalu siapa yang bisa mendukung Injil kebenaran di sini bagi pekerjaan Jahweh sebagai sebuah hiasan yang indah di dalam kaki dian itu? Saya, karena itu, berharap dan berdoa bahwa para pekerja Jahweh akan dimunculkan dari setiap negara untuk negara mereka sendiri.

    Tulisan ini adalah volume kedua dari seri pertumbuhan rohani masa depan dari orang-orang yang sudah ditebus. Saat saya melayani Tuhan saya yakin bahwa umat Jahweh akan bangkit. Dalam antisipasi untuk para pemimpin masa depan, saya sudah mempersiapkan khotbah-khotbah itu dalam kaset, yang sekarang saya persembahkan kepada anda. Khotbah-khotbah itu, yang sudah diedit dan diterjemahkan dalam rangka pelatihan untuk para pemimpin hari depan, akan memberikan berita yang menjadi makanan rohani bagi hati anda.

    Saya yakin bahwa khotbah-khotbah itu memang sungguh-sungguh menjadi makanan rohani bagi semua manusia. Karena mustahil bagi kita semua untuk memiliki persekutuan muka dengan muka dengan semua orang percaya dan hamba Jahweh dari negara-negara lain, saya berharap bahwa dengan membagikan buku ini, saya bisa memiliki persekutuan rohani dengan mereka, yang sudah percaya kepada Injil air dan Roh. Kita semua sangat bersyukur bahwa Ia menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya, dengan memberi makanan dari Makanan Kehidupan itu kepada kita.

    Kami sudah, sampai sekarang, menerbitkan 10 buku lebih dalam bahasa Inggris. Dan kami mendapati bahwa banyak di antara mereka yang sudah membaca buku-buku ini mengucapkan terima kasih karena menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Sekarang, melalui khotbah-khotbah bagi pertumbuhan rohani mereka, saya sekali lagi menyaksikan bahwa Injil air dan Roh adalah satu-satunya kebenaran yang memberikan kehidupan. Saya yakin bahwa mereka semua akan memahami bahwa segala yang ada di dalam Kitab Suci dipenuhi dengan kebenaran ia. Dan akhirnya, semua manusia di dunia ini akan sampai kepada pemahaman yang mendalam bahwa Injil air dan Roh adalah satu-satunya kebenaran. Sekali mereka memahami kebenaran dan membuang iman mereka yang hanya didasari oleh emosi semata, hati mereka akan dipenuhi dengan Injil air dan Roh yang merupakan satu-satunya cara untuk menerima penebusan kekal. Dengan demikian, manusia di seluruh dunia kemudian akan hidup sebagai Murid Kristus. Sekarang, kita akan menjadi alat yang menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang dan kita akan melakukan karyaNya bagi domba-domba yg hilang di antara bangsa-bangsa dengan keyakinan kepada kuasa Injil air dan Roh.

    Sebagaimana setiap pohon berbunga dan kemudian menghasilkan buah, saya yakin bahwa kuasa Injil yang sejati tidak hanya memberkati orang-orang yang percaya kepadanya tetapi juga akan menolong mereka menjalani kehidupan sebagai hamba-hamba Jahweh. Mereka akan diberkati secara fisik dan rohani. Sekarang, para hamba Jahweh di segala bangsa akan menabur benih Injil air dan Roh, dan menyelamatkan orang dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya dari dosa-dosa mereka. Ketika kita memberitakan Injil air dan Roh, kita akan senantiasa menang. Kita akan menghasilkan buah bagi Kerajaan Jahweh sebagai orang-orang yang percaya kepada Injil air dan Roh yang benar ini. Kita sedang hidup di dalam masa penuaian dan kita seharusnya memiliki kerinduan yang lebih besar akan menghasilkan buah-buah keselamatan. Sekarang, kita percaya kepada FirmanNya, bersyukur kepadaNya, dan memuliakan Dia.

    Kalau Jahweh mengijinkan, kita akan melakukan hal-hal itu dan banyak hal yang lain lagi. Dan saya percaya bahwa Ia akan memberkati kita masing-masing. Kiranya Jahweh memberikan berkat jasmani dan rohani yang berlimpah—berkat-berkat iman yang kudus dari Surga dan kemakmuran di dunia ini—kepada semua orang yang percaya kepada Injil air dan Roh.

    PAUL C. JONG

    PASAL 9

    Percayalah kepada Yesus

    Kristus yang Datang

    sebagai Allah Kita

    < Matius 9:1-13 >

    Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: Ia menghujat Allah. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa -- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! Dan orang itu pun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: Ikutlah Aku. Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa? Yesus mendengarnya dan berkata: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

    Melalui bagian Kitab Suci hari ini, saya berharap bahwa saya bisa membagikan berkat Allah(Jahweh) kepada anda semua. Bagian di atas menjelaskan mengenai Yesus menyembuhkan seorang lumpuh. Ketika orang membawa seorang lumpuh kepada Yesus, Dia mengatakan kepadanya, Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Pada saat itu, mendengar apa yang dikatakan Yesus, beberapa orang berpikir di dalam hatinya, Dia menghujat! Dia begitu sombong Mengetahui apa yang ada di dalam pikiran ahli Taurat itu, Yesus mengatakan, Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa. Tidak mungkin Yesus tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati para ahli Taurat itu. Inilah sebabnya Dia berkata, Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

    Apa, kemudian, pikiran jahat itu? Hal itu adalah tidak percaya kepada kuasa Tuhan. Tidak mengenal Tuhan dan tidak percaya kepada-Nya itulah yang disebut kejahatan. Yesus sudah mengampuni segala dosa kita kecuali dosa menghujat Roh Kudus, yang adalah satu-satunya dosa yang tidak bisa diampuni. Dosa ini adalah tidak percaya kepada Yesus, dan tidak percaya kepada Injil air dan Roh yang sudah digenapi-Nya. Karena itu mustahil bagi mereka yang melakukan jenis dosa ini untuk menjadi tidak memiliki dosa. Kalau kita berbicara mengenai dosa yang terbesar di antara segala dosa, adalah dosa ketidakpercayaan. Dosa ketidakpercayaan ini adalah sejuta kali lebih besar dari dosa-dosa yang kita dengan tindakan kita. Tidak percaya kepada-Nya adalah dosa yang paling jahat dan paling besar.

    Ketika empat orang itu membawa seorang lumpuh kepada Yesus, Yesus langsung mengatakan kepadanya, Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Pada sat itu, ada ahli-ahli Taurat sedang berdiri di dekat Yesus. Para ahli Taurat adalah orang-orang yang memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai. Dalam situasi sekarang, mereka sama dengan pejabat-pejabat pemerintah. Jadi para ahli Taurat itu adalah para pejabat pemerintah bagi negara Israel pada jaman itu. Mendengar apa yang dikatakan Yesus kepada seorang lumpuh itu, mereka berkata di dalam hati, Dia sangat sombong! Dia paling sombong di antara semua orang yang pernah ada! Bagaimana mungkin ada orang yang mengatakan, ‘Anak-Ku, dosamu sudah diampuni’! Aku tidak bisa mengerti bagaimana Manusia yang bernama Yesus ini bisa mengatakan hal yang demikian! Dia melakukan penghujatan! Mereka berpikir bahwa Yesus mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak dikatakan manusia. Karena Yesus mengatakan, Anak-Ku, dosamu sudah diampuni, para ahli Taurat itu, yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah(Jahweh), tidak bisa tidak berpikir demikian.

    Yesus Adalah Allah Untuk Semua Manusia

    Pada jaman dan masa ini, ketika kita menyaksikan TV, kita sering melihat beberapa pemimpin agama yang muncul beberapa kali dan mengtakan, Aku sudah mengampuni dosamu. Karena orang-orang ini, yang manusia biasa, mengatakan perkataan-perkataan itu seolah-olah mereka itu Allah(Jahweh), kita bisa mengatakan bahwa orang-orang itu sungguh-sungguh sangat sombong.

    Para ahli Taurat di dalam bagian Kitab Suci yang kita baca hari ini, menganggap Yesus sebagai orang yang sangat sombong. Mereka tidak mengucapkan kata-kata yang demikian, tetapi Yesus masih tahu bahwa mereka memikirkannya, dan Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka memikirkan pikiran jahat di dalam hati mereka. Dia menegur pikiran jahat mereka dengan mengatakan, Aku berkata demikian supaya kamu tahu bahwa Anak Manusia memiliki kuasa di atas bumi ini untuk mengampuni dosa. Dan Dia sungguh-sungguh menghendaki agar semua manusia memahami bahwa Yesus Kristus yang datang sebagai Anak Manusia memang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa-dosa.

    Kita mengatakan bahwa seseorang itu menghujat ketika orang ini, dalam kesombongan dan keangkuhannya, tidak mengenal keadaan dirinya dan berusaha meninggikan dirinya melebihi Allah(Jahweh). Para ahli Taurat berpikir bahwa yang dikatakan Yesus menunjukkan kesombongan karena mereka tidak percaya bahwa Dia adalah Allah(Jahweh) sendiri dan Anak Allah(Jahweh). Tetapi ini hanyalah refleksi dari kejahatan mereka, karena Yesus memang Allah(Jahweh) sendiri. Yesus adalah Tuhan atas segala sesuatu yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, dan Dia adalah Tuhan semesta alam, atas segala sesuatu yang ditemukan di dalam wilayah alam semesta ini.

    Inilah yang sebenarnya dimaksud oleh Yesus bagi kita, tetapi para ahli Taurat itu tidak memahami pendirian-Nya. Yesus mengatakan kepada mereka bahwa mereka memikirkan yang jahat di dalam hati mereka karena Dia tahu bagaimana pikiran mereka tentang Dia. Karena itu Dia berkata, Aku mengatakan apa yang Aku katakan supaya kamu tahu bahwa Anak Manusia memiliki kuasa di atas bumi ini untuk mengampuni dosa. Kalau Aku mengatakan, ‘Anak-Ku, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah,’ dan kalau orang lumpuh itu bangun, mengangkat tempat tidurnya dan pulang, mungkin kamu bisa memahami hal ini. Tetapi bukan demikian seharusnya.

    Tuhan kita menjelaskan dengan membuat kontras antara dua cara yang bisa diambil-Nya, dan bertanya kepada para ahli Taurat itu, Yang manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosa-dosamu sudah diampuni,’ atau mengatakan, ‘Bangkit dan berjalanlah’? Menurut anda, para ahli Taurat menganggap yang mana yang lebih mudah? Masih bisa mereka terima jika seandainya Yesus mengatakan, Anak-Ku, sembuhlah dari lumpuhmu, angkat tempat tidurmu dan berjalanlah, dibandingkan dengan mengatakan, Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni. Tetapi karena Yesus adalah Anak Allah(Jahweh), Yang Maha Mutlak, yang kuasanya jauh melebihi hal itu, Dia mengatakan, Dosa-dosamu sudah diampuni, supaya manusia mengerti bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk mengampuni dosa-dosa manusia. Adalah untuk membuat manusia mengerti bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa sehingga Dia mengatakan hal demikian.

    Ketika kita mengaku percaya kepada Yesus ini, kita semua percaya bahwa Dia adalah sang Pencipta yang menjadikan alam semesta dan Juruselamat yang sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Tetapi sebenarnya, ada saat-saat dimana kita merendahkan keberadaan-Nya, karena Allah(Jahweh) adalah Bapa, dan Yesus adalah Anak-Nya. Namun, meskipun Yesus memang Anak Allah(Jahweh), Dia sendiri pada hakekat-Nya adalah Allah(Jahweh) yang Mahakuasa juga. Yesus adalah Allah(Jahweh) sendiri yang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa-dosa manusia, dan Dia adalah Juruselamat kita. Dan Yesus Kristus datang ke bumi ini dan sungguh-sungguh menghapuskan segala dosa kita dengan baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib.

    Apakah pemahaman anda tentang Yesus, dan bagaimana anda percaya kepada-Nya di dalam hati anda? Tidakkah anda, entah karena apa, percaya kepada Yesus sebagaimana ahli Taurat itu telah percaya? Ketika Petrus percaya kepada Yesus dan membuat pengakuan imannya, dia mengatakan, Engkau adalah Kristus, Anak Allah(Jahweh) yang Hidup. Bagaimana anda memandang Yesus, dan siapakah Dia di dalam keyakinan anda? Apakah anda sungguh-sungguh yakin bahwa Yesus Kristus adalah Allah(Jahweh) yang benar? Ada Allah(Jahweh) Bapa dari Yesus Kristus, dan bagi anda dan saya, Yesus adalah Allah(Jahweh) yang sama.

    Sudahkah Anda Mengenal Yesus dengan Benar?

    Ketika Yesus datang ke dunia ini, Dia sungguh-sungguh dihina dan direndahkan, diperlakukan sebagai orang yang patut diabaikan. Alkitab mengatakan, Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya (Yohanes 1:10). Dengan kata lain, Dia yang adalah Pencipta dan Tuan atas semuanya sudah datang ke dunia ini, tetapi dunia tidak mengenal-Nya dan tidak menerima-Nya. Siapa sebenarnya yang tidak menerima-Nya? Semua manusia di seluruh dunia ini.

    Apakah kita sudah melupakan kebenaran ini, meskipun kita sudah sudah diselamatkan dari segala dosa dengan percaya kepada-Nya melalui Injil air dan Roh? Apakah anda, entah bagaimana, melupakan siapa Yesus itu, mengabaikan kemuliaan dan keagungan-Nya, menyingkirkan Dia di belakang anda? Ada Bapa bagi Yesus Kristus, tetapi bagi kita, Allah(Jahweh) Bapa, Bapa dari Yesus Kristus, adalah Allah(Jahweh), dan demikian juga Yesus Kristus Allah(Jahweh) yang sama dan Yang Mutlak. Mengapa? Karena Dia adalah Tuhan kita, dan karena Dia sungguh-sungguh datang ke bumi ini dan sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui Injil air dan Roh. Tidak hanya Dia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa-dosa kita, tetapi Dia juga Tuhan kita, dan sang Pencipta yang sungguh-sungguh sudah menciptakan kita. Dia memang Tuhan kita, Allah(Jahweh) dan Juruselamat bagi semua manusia.

    Apakah anda, entah karena apa, memandang rendah Yesus? Apakah kita, dengan kata lain, berpikir bahwa Yesus adalah lebih rendah dari Allah(Jahweh) Bapa, karena Dia adalah Anak Allah(Jahweh), meskipun kenyataannya Yesus adalah Allah(Jahweh) sendiri? Dari pandangan manusia, banyak orang memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa Yesus Kristus memiliki satu tingkat di bawah Bapa-Nya. Tetapi Yesus juga adalah Allah(Jahweh) yang benar bagi kita (1 Yohanes 5:20). Bagi Bapa-Nya, Yesus Kristus memang Anak, tetapi bagi kita Dia adalah Allah(Jahweh). Iman ini teramat sangat penting.

    Yesus adalah Allah(Jahweh) sendiri yang sama sekali tidak boleh diabaikan, Yang Mahakuasa dan Mahatahu yang tidak boleh direndahkan walau sedikitpun. Tidak percaya kepada keilahian Yesus itu sama saja dengan melakukan dosa penghujatan. Allah(Jahweh) yang sudah tidak hanya menjadi Juruselamat yang sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita, dan juga Tuhan kita, tidak lain dari Yesus Kristus sendiri.

    Kalau kita tidak memiliki iman yang memahami dan percaya kepada Yesus dengan benar, kita terikat oleh pikiran jahat sebagaimana para ahli Taurat itu. Dan akhirnya kita akan menghina Yesus. Bukankah jahat sekali kalau kita menuduh Yesus melakukan penghujatan, bukan? Bukankah jahat kalau kita tidak percaya kepada-Nya? Tidak percaya kepada-Nya adalah dosa yang terbesar di antara segala dosa. Adalah karena manusia tidak percaya kepada-Nya sehingga mereka ditentukan untuk masuk neraka.

    Anda dan saya harus percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita dan Anak Allah(Jahweh). Kita jangan pernah berpikir bahwa Yesus kita itu lebih rendah dari Allah(Jahweh) Bapa. Kita harus percaya kepada Yesus sebagai Allah(Jahweh) sendiri yang tidak memiliki kekurangan. Yesus Kristus adalah Allah(Jahweh) bagi kita. Dia adalah Allah(Jahweh) yang setara dengan Bapa.

    Ketika Yesus Kristus datang ke bumi ini, Dia melakukan hal itu dengan merendahkan diri-Nya sampai taraf yang tidak terkatakan. Adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa sampai Yesus Kristus datang ke dunia ini dalam rupa manusia. Tetapi, tidak sebanding dengan kehebatan-Nya, Dia hanya menerima sedikit penghargaan, dan bahkan Dia dihina bukan? Betapa banyaknya penderitaan yang ditanggungnya setiap kali Dia dihina sampai tak ada batasnya bukan?

    Apakah kita, orang-orang yang dilahirkan kembali, tidak menjadi marah ketika orang-orang yang tidak dilahirkan kembali itu membanggakan diri, mengabaikan kita dan menghina kita? Ini karena di dalam hati kita kita memiliki iman bahwa kita adalah umat Allah(Jahweh), dan karena kita memang menjadi milik Yesus dan akan memerintah bersama dengan Dia. Karena kita adalah umat Allah(Jahweh), kita pada dasarnya berbeda dengan mereka yang ada di dunia ini yang tidak percaya kepada Yesus Kristus. Kita adalah ciptaan baru, sementara mereka adalah ciptaan lama, dan mereka akan binasa, sementara kita akan menikmati sukacita kekal dan memerintah bersama Yesus. Inilah sebabnya ketika kita diabaikan atau dihina oleh mereka yang belum dilahirkan kembali, harga diri kita terluka dan kita merasa sangat tersinggung sekali.

    Jadi ketika kita sendiri merasa demikian, bagaimana dengan Yesus, yang adalah Allah(Jahweh) sendiri, apa yang dirasakan-Nya? Kita bahkan tidak bisa membayangkan betapa terhinanya Dia setiap kali milik-Nya, ciptaan-Nya sediri mengabaikan Dia, Allah(Jahweh) sang Pencipta.

    Ketika empat orang membawa seorang lumpuh kepada Yesus, Dia mengatakan kepadanya, Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni. Berdirilah dan berjalanlah. Ini adalah sesuatu yang sangat bisa dilakukan Yesus. Yesus mengatakan hal ini kepada orang lumpuh itu karena orang itu sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah(Jahweh) dan Yang Maha Mutlak. Orang lumpuh ini sungguh-sungguh percaya di dalam hatinya bahwa Yesus memang Juruselamatnya dan Allah(Jahweh) sendiri. Dia percaya, dengan kata lain, bahwa Kristus sungguh-sungguh datang ke bumi ini dan menjadi manusia serta menyelamatkan dia.

    Adalah karena dia sudah mendatangi Yesus dengan hati yang demikian sehingga Tuhan kita, yang memahami lubuk hati manusia, mengatakan kepadanya, Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni. Adalah karena seorang lumpuh itu memahami siapakah Yesus itu dan percaya kepada-Nya sehingga dia kemudian sungguh-sungguh diampuni dari segala dosanya dengan iman.

    Inilah sebabnya sangatlah penting bagi kita untuk memahami siapa sebenarnya Yesus itu ketika kita mengakui diri percaya kepada-Nya. Kalau kita tidak memiliki pengenalan dan pemahaman yang benar akan Yesus, maka segala kepercayaan kita pasti akan runtuh. Adalah ketika kita mengenal Allah(Jahweh) dengan benar bahwa iman kita bisa menjadi sempurna. Kalau kita tidak mengenal Yesus Kristus dengan benar ketika kita percaya kepada-Nya, hati kita tidak akan bisa berdiri teguh dalam iman, bahkan jika kita sidah diselamatkan dari dosa-dosa kita dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Orang-orang yang tidak memiliki iman yang benar tidak akan bisa berdiri teguh. Meskipun mereka sudah sampai kepada pengenalan yang memampukan mereka untuk menerima pengampunan dosa, mereka tidak tahu bagaimana untuk memimpin, siapa yang harus ditaati, atau bagaimana menjalani kehidupan. Dan akhirnya, mereka akan meninggalkan iman mereka.

    Itulah sebabnya kita tidak hanya harus percaya kepada Injil ini, tetapi kita harus menjalani jenis kehidupan yang percaya kepada Yesus dan mengikuti Dia. Kalau kita sudah diampuni dari dosa-dosa kita dengan percaya kepada Yesus Kristus, kemudian kita telah menjadi umat-Nya yang harus taat kepada kehendak-Nya sesuai dengan perintah-perintah-Nya. Sangatlah layak bahwa Yesus akan memberikan pengampunan dosa dan memerintahkan bukan hanya atas kita umat Allah(Jahweh), tetapi kepada semua manusia di dunia ini.

    Jadi yang dikatakan Yesus di sini hanyalah layak karena Dia yang mengatakannya, akan tetapi karena orang tidak sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus itu, mereka tidak bisa memahami Firman kebenaran yang dikatakan-Nya.

    Yesus Kristus sendiri, dengan kata lain, bisa mengampuni dosa-dosa kita. Tidak ada nama lain yang olehnya kita bisa diampuni dari dosa-dosa kita. Ada tertulis di dalam Alkitab, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12). Dalam bagian Kitab Suci hari ini, Yesus sendiri juga mengatakan, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (Matius 9:13). Hanya Yesus yang memiliki kuasa yang demikian.

    Sebenarnya, apa yang kelihatannya rumit dalam pandangan kita itu sangat sederhana bagi Dia. Kita harus percaya kepada-Nya dari titik pandang-Nya. Didasari oleh iman demikian, kita memanggil Allah(Jahweh) terlebih dahulu setiapkali kita berdoa. Dengan demikian, kita mengaku bahwa Dia adalah Allah(Jahweh), dan kita bukan hanya memanggil Allah(Jahweh) Bapa, tetapi juga Yesus dan Roh Kudus. Bagi kita, Allah(Jahweh) Bapa itu Allah(Jahweh), sebagaimana Yesus itu Allah(Jahweh), dan demikian juga Roh Kudus. Karena Allah(Jahweh) Tritunggal itu adalah Allah(Jahweh) yang satu, ketika kita memanggil nama-Nya dan percaya kepada-Nya, kita jangan hanya berpikir tentang Yesus atau Roh Kudus sebagai Allah(Jahweh) yang lebih rendah dibandingkan Allah(Jahweh) Bapa. Namun, kita harus berpikir tentang semuanya sebagai Allah(Jahweh) yang sama.

    Karena Allah(Jahweh) Tritunggal itu sebenarnya Allah(Jahweh) yang sama, kita semua harus percaya. Allah(Jahweh) Bapa, Yesus, dan Roh Kudus berbeda satu dengan lainnya hanya di dalam posisi dan peranan, tetapi bagi kita, Bapa, Anak dan Roh Kudus itu tetap Allah(Jahweh) yang sama. Karena itu, ketika kita berdoa, dan ketika kita berpikir tentang Yesus dan memanggil nama-Nya, kita harus percaya kepada-Nya sebagai Allah(Jahweh) yang sungguh-sungguh mahatahu dan mahakuasa, Allah(Jahweh) yang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa manusia dan menghakimi semuanya.

    Di dalam hati kita, harus ada iman yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Allah(Jahweh), sebagai Dia yang Mutlak yang berkuasa atas kita semua. Ketika kita memiliki iman yang demikian, kita tidak akan terhilang atau tersesat dari jalan yang benar, tetapi kita bisa hidup sedemikian sehingga membuat kehidupan kita itu relevan dengan semua Firman Yesus Kristus. Mengapa? Adalah karena Yesus itu Allah(Jahweh), Yang Mutlak, sehingga kita tidak bisa menganggap Dia melakukan hal yang tidak berguna, tetapi kita menerima karya-Nya sebagai Firman yang mutlak yang harus dipercaya dan ditaati. Karena itu, kita tidak pernah bertindak tanpa ada kaitannya dengan kenyataan bahwa Yesus sudah mengampuni dosa-dosa kita, dan bahwa Yesus berkuasa atas kita. Sangat wajar bahwa kita dikuasai dan diperintah oleh-Nya, dan bagi kita, hal ini menjadi sumber kebahagiaan kita. Bukankah demikian juga dengan anda?

    Sampai hari ini, pertanyaan tentang apakah Yesus itu Allah(Jahweh) atau manusia adalah sebuah pokok yang sangat sering diperdebatkan dan diperbincangkan di antara para teolog, dan tanpa ada jalan keluar, perdebatan itu tidak ada akhirnya. Banyak di antara mereka yang bahkan tidak bisa menjelaskan tentang doktrin Tritunggal kalau ditanya. Sebagai akibatnya, meski mereka mengaku percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat mereka, dosa-dosa mereka masih tetap ada di dalam hati mereka; mereka berkata bahwa Yesus sudah menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak tahu pengampunan dosa yang sebenarnya; dan bahkan dalam beberapa kasus, para pluralis di dalam agama sampai mengatakan bahwa keselamatan terdapat juga di dalam agama-agama lain juga.

    Karena mereka tidak mengerti tentang keilahian Yesus dan tidak percaya di dalamnya, mereka tidak diselamatkan dari dosa-dosa mereka bahkan kalaupun mereka mengaku beragama Kristen. Dan mereka mengatakan bahwa orang bisa menemukan keselamatannya dan masuk ke dalam Kerajaan Surga melalui agama bukan Kristen, dengan tujuan untuk bisa menjaga keselarasan damai sejahtera dengan agama-agama lain. Inilah sebabnya mereka semua akan dibinasakan.

    Apa yangmembuat orang-orang yang sudah doktor dalam ilmu agama untuk mengatakan hal-hal yang demikian? Mereka mengatakan demikian karena mereka tidak mengenal siapa Yesus itu, dan mereka tidak percaya bahwa Dia adalah Allah(Jahweh) sendiri. Jadi sementara mereka mengakui bahwa Dia adalah Juruselamat yang memiliki kuasa mengampuni dosa-dosa, ketika sampai kepada pertanyaan apakah Dia itu manusia atau Allah(Jahweh), mereka tidak memahami bahwa Dia sebenarnya adalah Allah(Jahweh). Iman mereka adalah seperti rumah yang dibangun di atas pasir, dan akan jatuh dalam sekejap mata.

    Puing-Puing Pendiri Kultus yang Sangat Kuat

    Ada seorang terkenal yang adalah pendiri sebuah kultus Kristen yang juga sangat berpengaruh di seluruh Korea untuk beberapa waktu. Sebelum dia mendirikan kultus ini, dia dahulunya adalah seorang penatua di Gereja Presbiterian. Suatu saat, sebuah kuasa yang ajaib, dan yang luar biasa turun ke atasnya. Setiap kali dia menyentuh orang di dalam nama Yesus, orang-orang itu disembuhkan dari penyakit mereka, dan begitu banyak orang mulai menghormati dan mengikuti dia. Dia akhirnya meninggalkan Gereja Presbiterian untuk mendirikan denominasinya sendiri. Dengan memakai jubah putih dan berdiri di depan banyak orang, dia menunjukkan kuasanya yang nampak sangat ajaib itu, dan setiap kali dia melakukannya, para pengikutnya akan melompat kesana-kemari, bertepuk tangan, dan berseru dengan sukacita, yang menjadi sebuah pertunjukan yang menarik juga. Para pengikutnya sepenuhnya menjadi lupa diri, memasukkan barang berharga mereka ke perbendaharaan pemimpin itu, mulai dari emas sampai kepada perak. Hanya dengan satu kali pertemuan, dia bisa mengumpulkan barang berharga dan uang sampai satu tas besar, sehingga dia bisa menjadi sangat kaya dalam sekejap, membeli tanah yang sangat luas sekali dan juga banyak rumah.

    Meskipun dia sudah mengumpulkan kekayaannya dengan memanfaatkan keajaiban dan mujizat dengan nama Yesus, karena dia sendiri tidak percaya kepada Yesus sebagai Allah(Jahweh) sendiri, dan kepada Allah(Jahweh) serta Firman Allah(Jahweh), ketika dia menghadapi akhir jaman, dia kemudian akan mengutuk dan menghujat Yesus. Dia kemudian menyuruh semua pengikutnya untuk melepaskan semua lambang salib dari gedung gerejanya. Akhirnya, dia bahkan menyangkal Yesus, dan imannya kemudian runtuh sama sekali. Demikianlah akhirnya orang yang tidak percaya kepada Yesus sebagai Allah(Jahweh).

    Akar dari iman kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita adalah kenyataan bahwa Yesus itu Allah(Jahweh). Hanya ketika kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah(Jahweh) saja kita bisa percaya bahwa Dia datang ke bumi ini dalam rupa manusia bagi kita, menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan, mati di atas kayu Salib, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita. Adalah dengan percaya kepada hal ini kita bisa menerima pengampunan dosa-dosa kita. Hanya ketika kita percaya kepada keilahian Yesus saja kita bisa mengenal bahwa semua Firman yang dikatakan Yesus itu benar, dan mengikutinya.

    Kecuali kalau anda percaya bahwa Yesus itu Allah(Jahweh), iman anda ditentukan untuk runtuh sama sekali, tidak perduli betapapun tekunnya anda percaya kepada-Nya sebagai Juruselamatnya. Dan akhirnya, ketika anda harus menghadapi beberapa masalah rohani sementara melayani Tuhan, anda pasti akan meninggalkan Yesus dan Allah(Jahweh) Bapa. Karena itu, sangat penting sekali bagi kita untuk percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat kita, Allah(Jahweh) atas ciptaan, dan Tuhan atas penghakiman juga.

    Alasan mengapa para ahli Taurat di dalam bagian Kitab Suci hari ini gagal dalam iman mereka meskipun mereka percaya kepada Allah(Jahweh) adalah karena mereka tidak mengenal siapakah Yesus itu. Sebaliknya, orang lumpuh itu mengenali Yesus sebagai Allah(Jahweh) dan percaya kepada-Nya demikian di dalam hatinya, dan karena inilah Yesus mengatakan kepada orang itu, Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni—ia kemudian menerima berkat pengampunan dosanya, sepenuhnya disembuhkan dari sakit-sakitnya, dan bisa kembali ke rumah mereka dengan tubuh yang sudah disembuhkan. Para ahli Taurat, di sisi lain, justru ditegur, karena mereka tidak mengenal siapakah Yesus sebenarnya dan tidak percaya kepada-Nya. Mereka tidak hanya ditegur, tetapi mereka juga tidak bisa menerima pengampunan dosa-dosa mereka, dan mereka tetap saja terikat di dalam lubang api neraka yang kekal.

    Tuhan Datang Untuk Memanggil Orang-orang yang Lemah Seperti Kita

    Yesus mengatakan, Aku tidak datang untuk memanggil orang-orang yang benar, tetapi orang-orang berdosa, supaya bertobat. Inilah sebabnya Alkitab juga memanggil Yesus Kristus sebagai Anak Manusia, yang sudah dilahirkan ke bumi ini melalui tubuh seorang anak dara yang bernama Maria, dan nampak menjadi anak manusia. Karena Allah(Jahweh) menjadi anak manusia, dan karena Yang Mahakuasa datang sebagai anak manusia untuk menyelamatkan kita, Dia juga disebut sebagai Anak Manusia. Yesus, Allah(Jahweh) yang sejati, datang untuk menyelamatkan semua umat manusia sebagai Anak Manusia, tetapi sementara ada orang, yang lumpuh, mengenali Dia, orang-orang jenis yang lain tidak bisa mengenali Dia. Di sini terdapat persimpangan yang membawa manusia ke dua pilihan apakah Dia akan selamat atau tidak selamat.

    Karena itu, memiliki iman kepada keilahian Yesus sama pentingnya bagi kita untuk memiliki iman kepada Injil air dan Roh. Untuk percaya kepada Yesus sebagai Allah(Jahweh) adalah dasar yang paling mendasar untuk iman, dan adalah dengan iman ini kita akan memelihara kehidupan iman kita sampai hari akhir.

    Para teolog dan orang-orang yang tidak terhitung banyaknya berdebat akan pokok apakah Yesus itu manusia atau ilahi, dan debat ini masih belum selesai. Tetapi dengan iman, kita bisa menyelesaikan pokok ini sekali untuk selamanya. Yesus adalah Allah(Jahweh). Dia adalah Allah(Jahweh) yang Mahakuasa. Sebagaimana Allah(Jahweh) Bapa adalah Allah(Jahweh) yang Mahakuasa, demikian juga Roh Kudus, dan demikian juga Yesus Kristus.

    Yesus adalah Allah Juruselamat dan Anak Allah

    Kejadian 1:2 mengatakan, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

    Roh Allah(Jahweh) di sini menunjuk kepada Roh Kudus. Bahwa Roh Allah(Jahweh) ini melayang-layang di atas permukaan air berarti bahwa Roh Kudus melayang-layang di atas atmosfer ini. Allah(Jahweh) kemudian menciptakan segala sesuatu satu demi satu dengan Firman-Nya. Dalam Kejadian 1 sampai 2, yang mencatat tentang ciptaan Allah(Jahweh) atas langit dan bumi, bukan hanya Allah(Jahweh) yang disebutkan di sana, tetapi juga Anak dan Roh Kudus juga disebutkan. Ketika Allah(Jahweh) menciptakan manusia, Dia mengatakan, Marilah Kita menciptakan manusia seturut dengan gambar Kita. Jadi dari pernyataan Kita, kita bisa melihat dengan jelas bahwa Allah(Jahweh) itu Tritunggal.

    Ketika Allah(Jahweh) menciptakan langit dan bumi itu pada awalnya, Dia mengatakan, Jadilah terang. Bagian ini juga berbicara mengenai Yesus Kristus. Bagian, Roh Allah(Jahweh) melayang-layang di atas permukaan air, menunjuk kepada Roh Kudus. Jadi Allah(Jahweh) Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah(Jahweh) yang satu.

    Semua ketiga Pribadi Tritunggal Allah(Jahweh) adalah sama Allah(Jahweh) Yang Mahakuasa. Kita jangan sampai lupa bahwa kita sudah diselamatkan dengan percaya kepada semua ketiga Pribadi Allah(Jahweh) Tritungal itu. Saudara Kristen terkasih, apakah anda percaya bahwa Yesus adalah Allah(Jahweh) yang Mahakuasa dan Mutlak, dan bahwa Dia adalah Juruselamat? Semua orang harus percaya kepada kebenaran ini, karena ini sesuatu yang sangat penting. Jadi kita harus menegaskan iman ini di dalam hati kita terus menerus. Kita harus menempatkan kebenaran ini di dalam hati kita dan menegaskannya.

    Tidak perduli betapa tekunnya kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat kita, kalau kita tidak percaya kepada Pribadi-Nya sebagai Allah(Jahweh) yang Mutlak, maka iman kita akan runtuh. Iman jenis ini memang akan runtuh dan lumer karena tidak memiliki keteguhan, dan membuat kita tidak bisa memahami status kita sebagai anak-anak Allah(Jahweh) dan para pengerja-Nya. Dengan demikian, menjadi mustahil bagi kita untuk tetap memiliki kesombongan. Orang yang ada di dalam jenis iman yang demikian bertekun di dalam Kekristenan hanya sebagai salah satu agama di dunia, dan menganggap Yesus hanya sekedar sebagai pendiri agama mereka. Sebagai akibatnya, mereka akhirnya berpikir, Jadi saya harus percaya kepada salah satu di antara banyak agama di dunia ini, dan kemudian binasa. Adalah pengharapan dan doa saya bahwa iman anda bukanlah iman yang tidak memiliki tulang seperti ini.

    Ketika saya memahami Injil Kebenaran air dan Roh, saya mengerti bahwa iman doktrinal semata, tidak perduli berapapun lamanya orang mempelajarinya, adalah sia-sia saja, dan tidak lebih dari sekedar ragi. Ada banyak macam teologi yang tidak ada bedanya dengan ilmu pengetahuan di dunia ini, yang harus dibuang ke dalam tempat sampah. Begitu banyak ahli yang sama sekali tidak memiliki jawaban dan juga tidak memiliki kebenaran, dan hanya sekedar menambahkan kontroversi dari hari ke hari, tidaklah lebih dari sekedar ragi saja.

    Khususnya, saya mau memperingatkan anda bahwa orang-orang yang dilahirkan kembali dan orang-orang yang mau dilahirkan kembali harus menghindari hal yang demikian. Tuhan Yesus kita mengatakan, Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki (Matius 16:6). Mengapa? Karena sekali seseorang memakan roti yang beragi demikian, sangat sulit bagi dia untuk dilahirkan kembali, dan kalau orang yang dilahirkan kembali makan roti yang beragi demikian, mereka pasti akan mati. Saya begitu bersyukur untuk kehidupan iman yang sekarang saya miliki, dimana saya sudah bertemu dengan Injil air dan Roh dan saya dituntun oleh Yesus Kristus Allah(Jahweh) saya.

    Kita harus memahami dan percaya bahwa Yesus adalah Allah(Jahweh) yang mutlak sendiri bagi anda dan saya. Yesus adalah Dia yang Mutlak. Dia adalah Allah(Jahweh) yang benar yang memiliki kedaulatan, kuasa, kekuatan dan kemuliaan yang sama dengan Allah(Jahweh) Bapa.

    Yesus pernah mengatakan kepada Filipus, Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. (Yohanes 14:9). Sampai sekarang, tidak ada orang yang pernah melihat Allah(Jahweh) Bapa. Ini adalah karena Yesus adalah Allah(Jahweh) sendiri. Dan Yesus juga mengatakan bahwa Dia memiliki kuasa di atas bumi untuk mengampuni dosa-dosa. Kita harus memiliki iman kepada Firman Allah(Jahweh). Adalah kerinduan segenap hati saya bahwa anda dan saya akan berpegang kepada iman ini di dalam hati kita.

    Sementara saya sungguh-sungguh ingin agar kita memiliki jenis iman yang demikian, di dunia ini, ada banyak orang yang seperti para ahli Taurat itu. Kita harus memahami kenyataan ini. Ketika kita memberitakan Injil, bagi mereka yang belum percaya bahwa Yesus itu Allah(Jahweh), tidak perduli berapa kali kita menjelaskan kepada mereka tentang Injil air dan Roh, semuanya adalah sia-sia. Ini adalah karena ketika orang-orang yang demikian mendengar Firman tanpa percaya di dalam hati mereka bahwa Yesus itu Allah(Jahweh), yang mereka dengar hanyalah menjadi sekedar doktrin semata.

    Kalau anda dan saya tidak mau menjadi orang-orang yang demikian, harus ada iman di dalam hati kita, percaya bahwa Yesus yang sudah menyelamatkan kita itu pada dasarnya adalah Allah(Jahweh) sendiri. Firman Kebenaran bisa bekerja di dalam hati kita hanya ketika kita memiliki iman di dalam Yesus sebagai Allah(Jahweh) atas ciptaan yang menciptakan seluruh alam semesta dan segala yang ada di dalamnya, iman kepada-Nya sebagai Juruselamat, dan iman kepada-Nya sebagai Allah(Jahweh) atas penghakiman.

    Yesus itu hidup bahkan sampai sekarang, dan Dia berkuasa atas kita sebagai Allah(Jahweh) yang Mutlak. Sesudah menjadi Gembala kita, Dia memimpin kita ke tempat yang benar, dan Dia juga memerintah atas semua manusia juga—yang jahat dan yang baik, dan orang-orang yang percaya serta orang-orang yang tidak percaya. Kita harus percaya bahwa tidak lain dari Yesus Kristus itulah Allah(Jahweh). Kita harus memahami bahwa Yesus Kristus inilah yang kita percaya dan yang kita imani sebagai Allah(Jahweh) kita yang mengendalikan alam semesta.

    Siapakah Yesus Menurut Anda?

    Siapakah Yesus Kristus menurut anda? Apakah anda berpikir bahwa Dia adalah Allah(Jahweh), atau anda berpikir bahwa Dia hanyalah orang bijak di antara manusia? Apakah anda berpikir bahwa Yesus itu Allah(Jahweh), dan apakah anda percaya kepada-Nya sebagai Allah(Jahweh)?

    Yesus tidak bisa dibandingkan dengan sekedar ciptaan lainnya, karena Dia, dengan Allah(Jahweh) Bapa dan Roh Kudus, adalah Satu yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu di alam semesta ini sejak awalnya. Siapakah yang menciptakan dan mengatur galaksi ini? Siapakah yang menetapkan semua aturan dan mengatur alam semesta ini dengan ketepatan yang sempurna? Yesus Kristus.

    Nama Yesus berarti Juruselamat, dan nama Kristus berarti Raja yang diurapi. Ini berarti, dengan kata lain, bahwa Yesus adalah Allah(Jahweh) sendiri. Yesus Kristus Allah(Jahweh) kita sekarang mengatur alam semesta ini dan segala sesuatu di dalamnya. Baik Surga dan neraka juga ada di bawah penguasaan Yesus Kristus.

    Alasan mengapa saya terus memberi penekanan bahwa hati kita harus memiliki iman ini adalah karena iman tumbuh dari mendengar Firman, sebagaimana Alkitab mengatakan, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Iman anda adalah didasarkan kepada Firman Allah(Jahweh) yang akan memberikan kepada anda kekuatan untuk mengalahkan setiap penganiayaan atau pencobaan yang akan datang. Inilah sebabnya anda harus terus mendengar Firman dan membentengi iman anda, percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah(Jahweh) yang Mutlak, dan bahwa anda sudah dilahirkan kembali dari air dan Roh.

    Dengan iman yang konkrit ini, anda bisa sungguh-sungguh menerima pertolongan Allah(Jahweh) di dalam kehidupan anda setiap hari. Dan anda bisa menjadi berani, dan doa-doa anda bisa dijawab setiap kali anda berdoa kepada Allah(Jahweh) dengan menempatkan iman anda kepada Yesus sebagai Allah(Jahweh) yang Mutlak. Pengetahuan dan iman yang demikian itulah yang akan menguatkan kuasa doa-doa anda.

    Kekristenan sudah berkembang dengan luas ke seluruh penjuru dunia, tetapi dalam kenyataannya, bahkan dasarnyapun belum diletakkan secara kuat. Dasar ini dibangun di masa Gereja Mula-Mula, tetapi runtuh sejalan dengan waktu. Tidak perduli berapapun panjangnya sejarah Kekristenan sampai kini, karena dasarnya sudah hilang, sejarahnya harus ditulis kembali.

    Coba perhatikan para profesor dan doktor teologi di dunia ini. Bahkan ketika mereka dikritik dan diungkap secara terbuka, mereka tidak bisa mengatakan apapun sebagai jawaban, dan ketika mereka diminta untuk mengkritik doktrin atau penjelasan yang salah, mereka tidak bisa menyuarakan kritik sama sekali. Yang mereka lakukan hanyalah membuat sebuah lubang kecil tempat mereka bisa melihat dari bagian lain, tetapi karena mereka tidak mengerti apapun tentang Kebenaran, mereka tidak bisa memberikan kritik yang serius. Ketika mereka yang mengaku percaya kepada Firman Allah(Jahweh) bahkan tidak bisa memahaminya, atau mempercayainya secara semestinya, bukankah sangat jelas kalau mereka tidak memiliki ketajaman rohani?

    Ketika saya pertama kali menerbitkan pamflet kecil yang berisi Injil air dan Roh, beberapa pendeta dan teolog berusaha untuk membantah saya, karena beberapa aspek di dalam tulisan saya nampaknya berbeda dengan apa yang mereka yakini. Tetapi ketika mereka membandingkan apa yang saya katakan dengan Firman di dalam Kitab Suci, mereka tidak bisa menemukan apapun untuk dikritik, dan karena itu mereka menghentikan perdebatan untuk sementara waktu. Beberapa tahun sudah berlalu sejak itu, tetapi mereka belum mengatakan sepatah katapun melawan saya sampai hari ini.

    Bukalah Alkitab. Tertulis di dalam Alkitab adalah Injil baptisan yang diterima Yesus dan atas kayu Salib-Nya. Di sana ditulis mengenai air, yang adalah baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes. Kita bisa menemukan Firman Injil air dan Roh di setiap tempat di dalam Kitab Suci.

    Namun, karena mereka pada dasarnya tidak takut kepada Allah(Jahweh), mereka tidak perduli kepada Firman Allah(Jahweh), dan mereka bahkan mencoba untuk menyerang Kebenaran dengan pengetahuan duniawi mereka, yang menurut Allah(Jahweh) tidak lebih dari sekedar omong kosong saja. Adalah karena Yesus itu Allah(Jahweh) sehingga Dia datang ke bumi ini, dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya sampai mati, dan bangkit kembali dari kematian, semuanya untuk menyelamatkan kita secara pribadi. Tetapi meskipun demikian, orang-orang yang tidak tahu apapun kemudian mengajukan dan berbicara banyak mengenai doktrin yang keliru yang melenceng dari kebenaran dan sama sekali tidak berdasar. Mereka yang percaya kepada Allah(Jahweh) harus takut akan Dia, kembali kepada Firman-Nya, percaya di dalam Yesus yang adalah Allah(Jahweh) sendiri, dan sungguh-sungguh percaya kepada Injil air dan Roh yang digenapi oleh Yesus.

    Kristus sang Nabi, Anak Allah(Jahweh), dan Imam Besar surgawi. Yesus yang datang ke dunia ini adalah Raja di atas segala raja yang menanggung segala dosa kita dan menghapuskan semuanya. Raja atas semuanya itu adalah Kristus, dan Anak dari Allah(Jahweh) yang hidup itu adalah Yesus.

    Ketika Petrus mengakui, Engkau adalah Kristus, Anak Allah(Jahweh) yang Mahatinggi, yang dimaksudkannya adalah bahwa Yesus itu Allah(Jahweh) yang Mutlak. Dia adalah Anak Allah(Jahweh) dan Allah(Jahweh) yang sejati, yang menciptakan alam semesta dan segala yang ada di dalamnya, dan yang sudah menyelamatkan kita secara sempurna. Sementara Dia adalah Allah(Jahweh) sendiri, karena Dia memiliki Bapa, Dia adalah Anak Allah(Jahweh) Bapa. Tuhan kita adalah Kristus, Anak dari Allah(Jahweh) yang hidup. Setelah Petrus

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1