Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Roh Kudus: Sang Penghibur
Roh Kudus: Sang Penghibur
Roh Kudus: Sang Penghibur
eBook413 halaman5 jam

Roh Kudus: Sang Penghibur

Penilaian: 5 dari 5 bintang

5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Roh Kudus Sang Penghibur mengulas tentang Pribadi ke Tiga dari Allah Tritunggal. Pokok bahasan berikut dibukakan secara panjang lebar:
- Pribadi, Pelayanan dan 7 Roh Allah
- Baptisan dan Karunia Roh
- Buah Roh dan Hidup yang Dipimpin Roh

Roh Kudus Sang Penghibur bukanlah sekadar buku tentang teologi, melainkan merupakan pedoman praktis dan bermanfaat untuk menemukan jalan menuju kehidupan yang dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus.
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis8 Mei 2020
ISBN9781596659223
Roh Kudus: Sang Penghibur

Baca buku lainnya dari Dr. Brian J. Bailey

Terkait dengan Roh Kudus

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Roh Kudus

Penilaian: 5 dari 5 bintang
5/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Roh Kudus - Dr. Brian J. Bailey

    ROH KUDUS

    SANG PENGHIBUR

    PRIBADI, PELAYANAN, & 7 ROH ALLAH

    DR.BRIAN J. BAILEY

    Judul asli dalam bahasa Inggris THE COMFORTER

    ©1996 BRIAN J. BAILEY

    ROH KUDUS-SANG PENGHIBUR

     ©2005  BRIAN J. BAILEY

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 1.0

    Alih Bahasa: Dra. Yuliati Purnomo

    Penyunting: Dra. Yuliati Purnomo

    Disain sampul:

     ©  Zion Fellowship Inc. 

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit (buku elektronik):  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada April 2020

     ISBN buku elektronik 1-59665-922-X

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi. Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Toll free: 1-877-768-7466

    Fax: 607-565-3329   http://www.zcpublishers.com/

    DEDIKASI

    Dengan rasa hormat buku ini

    didedikasikan kepada sang Tritunggal yang Kudus,

    karena saya per¬caya bahwa sedikitnya buku ini melukiskan kehidupan, pekerjaan, dan pelayanan Roh Kudus yang mulia.

    Dengan demikian, doa saya adalah agar Bapa, Putra, Tuhan

    dan Juruselamat kita Yesus Kris¬tus, dan sang Penghibur

    yang adalah Roh Kudus, akan menerima

    Kemuliaan.

    PENGANTAR

    Kami memilih Roh Kudus, Sang Penghibur sebagai judul buku ini, karena inilah pelayanan Roh Kudus yang utama. Ketika Tuhan Yesus menjalani perjalanan-Nya yang terakhir di muka bumi dari Perjamuan Terakhir di ruang atas sampai ke Getsemani, Ia berkata kepada murid-murid-Nya, Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (Yoh. 16:7).

    Sang Penghibur terkasih ini selalu ada bersama kita untuk memberikan dorongan dan menguat¬kan kita di dalam perjalanan kehidupan kita dari bumi menuju surga. Ia akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, dan Ia akan menunjukkan kepada kita hal-hal yang akan datang di dalam kehidupan kita, demikian juga hal-hal yang akan terjadi di antara bangsa-bangsa dan Gereja universal.

    Seri ini dipersembahkan dengan harapan agar Saudara dapat mengalami dan mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi yang memampukanmu untuk dilahirkan kembali, Pribadi yang meleng¬kapimu dengan kuasa dari tempat yang tinggi tatkala Saudara dibaptis dengan Roh Kudus, dan Pribadi yang mengurapimu untuk melayani.

    Brian J. Bailey

    1.  PRIBADI  ROH KUDUS

    SANG TRITUNGGAL

    Allah dari segenap alam semesta, satu-satunya Allah sejati yang kita layani, terdiri dari tiga Pribadi yang nyata-nyata berbeda. Ketiga Pribadi ini adalah Allah Bapa, Allah Putra (Tuhan Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Sekalipun Mereka terdiri dari tiga Pribadi, kita harus mengerti bahwa Mereka hanya satu Allah, bukan tiga allah dalam satu pribadi. Tritunggal itu dinya¬takan sebagai bentuk jamak di dalam Kejadian 1:26, di mana Allah berkata, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita." Dari awal Firman Tuhan, di dalam Alkitab pasal pertama, Tuhan sudah menjadikan hal ini jelas bahwa ada tiga Pribadi di dalam Tritunggal.

    Allah Bapa disebut sebagai Yang Lanjut Usianya (Dan. 7:9,13), dan Yang Mahabesar (Ibr. 1:3). Biasanya Ia terlihat sedang duduk di takhta (Dan. 7:9; Why. 5:6-7). Ia adalah sumber dan asal dari segala sesuatu. Dari-Nya muncul kedua Pribadi lainnya yang selalu ada di dalam-Nya. Bapa memiliki suatu bentuk seperti Putra, tetapi Ia juga adalah roh (baca Yoh. 5:37; 4:24). Allah Putra, Tuhan Yesus Kristus, adalah Yehova dari Perjanjian Lama. Dialah yang menampakkan diri-Nya kepada Abraham, Musa, dan nabi-nabi lainnya; bukan Allah Bapa. Ia tampak persis seperti Bapa, hanya lebih muda.

    Tuhan Yesus dapat berkata kepada Filipus di dalam Yohanes 14:9, Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Rupa mereka persis sama satu dengan yang lainnya. Putra adalah gambar wujud Bapa (Ibr. 1:3), tetapi Bapa tampak lebih berumur. Putra memiliki tubuh yang kelihatan oleh mata jasmani, karena Ia adalah wujud fisik dari Tritunggal, dan Dialah yang memerintah dan memimpin kerajaan Bapa-Nya.

    Roh Kudus juga merupakan sebuah Pribadi. Ia adalah Pribadi ke tiga dari Tritunggal. Ia adalah Pribadi yang berbeda yang keluar dari Allah, sekalipun Ia sama dengan Allah (baca Yoh. 15:26). Ia adalah roh, tetapi Ia juga memiliki bentuk seperti Bapa dan Putra. Di dalam Alkitab versi bahasa Inggris, Roh Kudus selalu memakai kata ganti orang Ia (He) dan bukan kata ganti benda (It). Ia bukan hanya suatu pengaruh, tetapi seorang Pribadi. Ia melaksanakan perintah Bapa dan Putra, dan tujuan-Nya yang utama adalah mening¬gikan Putra.

    Bapa, Putra, dan Roh Kudus itu sama. Pada dasarnya mereka sama dalam hal karakter, dan Mereka memiliki kesatuan dalam hal visi, pikiran, dan tujuan. Filipi 2:6 berkata tentang Yesus, Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Di dalam Yohanes 5:17 Yesus berkata, Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.

    Hasil dari pernyataan ini dapat dilihat di dalam ayat 18. "Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah." Jadi, Bapa dan Putra itu jelas sama.

    Persis sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Ia berjanji bahwa Ia akan mengirimkan seorang Penolong yang lain sebagai ganti-Nya, yang kita kenal sebagai Roh Kudus yang mulia (Yoh. 14:16; 16:7). (Kata yang lain ini di dalam bahasa Yunaninya secara harfiah berarti seseorang yang sejenis.) Hanya seseorang yang sama yang dapat diutus sebagai wakil. Karena itu, kita dapat dengan jelas berkata dari Alkitab bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus itu sama.

    Namun ada tingkat-tingkat otoritas yang berbeda di dalam Tritunggal. Bapa adalah yang tertinggi. Ia memiliki posisi dan otoritas yang tertinggi. Sang Putra menyatakan hal ini secara jelas sekali di dalam Yohanes 14:28, di mana Ia berkata, Bapa lebih besar [dalam hal otoritas dan posisi] daripada Aku. Putra dan Roh Kudus tunduk kepada kehendak Bapa. Yesus berkata kepada Bapa-Nya, Janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki. Allah Putra adalah ahli waris segenap milik Bapa-Nya, dan Bapa telah memberikan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya (Baca Ibr. 1:2; Yoh. 3:35; 13:3). Kerinduan-Nya adalah menjadikan kita sebagai ahli waris bersama-Nya.

    Tuhan Yesus akan mewarisi seluruh kerajaan dunia ini (Why. 11:15). Ia memerintah kerajaan Bapa-Nya dengan pertolongan Roh Kudus. Di dalam Masa Seribu Tahun, Allah Putra akan memer¬intah di atas bumi secara fisik. Namun, Ia akan tetap tunduk kepada Bapa-Nya. I Korintus 15:28 menjelaskan hal ini: Tetapi kalau segala sesua¬tu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menakluk¬kan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Demikian juga, Roh Kudus hanya melakukan apa yang Bapa perintahkan kepada-Nya (Yoh. 16:13). Tritunggal bekerja bersama-sama dalam kesatuan yang sempurna dan harmonis untuk memerintah alam semesta.

    Tritunggal Diungkapkan di Dalam Alkitab

    Tritunggal dapat dilihat di banyak ayat Alkitab. Kita sekar¬ang akan melihat beberapa di antaranya. Di dalam penciptaan, Allah Bapa mengeluarkan perintah agar bumi tercipta dan terben¬tuk. Ia melakukan hal ini melalui Putra-Nya, yang memproklamirkan perkataan Bapa-Nya (Ibr. 1:2; Ef. 3:9; Kol. 1:16). Namun Roh Kuduslah yang bergerak di atas muka bumi, dan membuat segala sesuatu menjadi ada dan teratur (Kej. 1:2-3).

    Ketiga anggota Tritunggal ini dapat juga dilihat di dalam penjelmaan Kristus. Bapa mempersiapkan sebuah tubuh manusia di dalam kandungan Maria bagi Yesus Putra-Nya melalui perantaraan Roh Kudus (baca Ibr. 10:5). Lukas 1:32-35 berkata, Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, ... Jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

    Di sini Bapa disebut sebagai Yang Mahatinggi dan juga Tuhan Allah.  Yesus disebut Anak/Putra Yang Mahatinggi, dan Roh Allah disebut sebagai Roh Kudus. Jadi, di dalam ayat-ayat Alkitab kita melihat dengan jelas bukti-bukti yang tidak dapat disangkal dari ketiga anggota Tritunggal.

    Bapa, Putra, dan Roh Kudus terlihat kembali pada baptisan air yang diterima Yesus di Sungai Yordan. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan (Mat. 3:16-17). Ketika sang Putra sedang berdiri dan dibaptis di sungai, Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam bentuk burung merpati, dan Bapa berbicara dari surga bahwa Ia berkenan kepada Putra-Nya.

    Tritunggal juga digambarkan dalam rumusan tentang baptisan air yang diberikan oleh Tuhan Yesus di dalam Matius 28:19: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan bap¬tislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Paulus membuat hal ini menjadi sangat jelas ketika ia menanyakan kepada orang-orang Korintus apakah di antara mereka ada yang telah dibap¬tis dalam namanya (baca 1 Kor. 1:12-15). Tentu saja Paulus tidak pernah membaptis siapa pun dalam namanya sendiri! Mereka semua dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

    Tritunggal juga dinyatakan dalam penyaliban Yesus. Paulus berkata dalam Ibrani 9:14, Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup? Putra Allah dimampukan untuk menuju ke salib oleh kuasa Roh Kudus yang ada bersama-Nya, mempersembahkan diri-Nya tanpa cacat kepada Bapa-Nya.

    Bapa membangkitkan Kristus dari antara orang mati melalui perantaraan Roh Kudus. Roma 8:11 memberi kita bukti alkitabiah tentang fakta ini: Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Paulus mengulangi kebenaran ini di dalam Roma 6:4: Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Roh yang sama inilah yang akan membangkitkan orang-orang kudus pada hari kebangkitan.

    Gambaran yang indah tentang Tritunggal terlihat pada saat Stefanus dirajam. Kisah Para Rasul 7:55-56 berkata tentang Stefa¬nus, Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Di sini Stefa¬nus yang penuh dengan Roh Kudus, dimampukan untuk melihat Putra Allah berdiri di sebelah kanan Bapa. Ia sedang menunggu untuk menerima Stefanus di surga. Biasanya, Kristus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, tetapi di sini Ia berdiri untuk menyambut salah satu orang kudus pilihan-Nya.

    Ketiga anggota Tritunggal juga terlihat di surga: Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu (Why. 5:6-7).

    Ketika Yohanes yang dikasihi Allah melihat sebuah buku yang dimeterai di surga, ia menangis karena tidak seorang pun yang layak untuk membuka buku ini. Namun, kemudian Anak Domba Allah, Tuhan Yesus, berhasil membuka buku itu dan Ia mengambil buku itu dari tangan kanan Allah Bapa yang duduk di atas takhta-Nya. Anak Domba itu tampak memiliki tujuh mata, yang merupakan ketujuh Roh Allah. Inilah Roh Kudus yang berdiam atas Kristus. Jadi, Tritung¬gal jelas dinyatakan di dalam ayat-ayat Alkitab.

    Tritunggal Dinyatakan di Dalam Alkitab

    1. Dalam penciptaan

    2. Dalam penjelmaan Kristus

    3. Dalam baptisan air yang Yesus terima

    4. Dalam rumusan baptisan air

    5. Dalam penyaliban

    6. Dalam kebangkitan Yesus dan  setiap orang percaya

    7. Saat Stefanus dirajam

    8. Di surga

    Dalam 2 Korintus 13:13 ada sebuah doa rasuli yang dinaikkan oleh Rasul Paulus yang menolong kita untuk melihat Tri¬tunggal: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

    Paulus berbicara tentang kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus. Bagaimana kita dapat memiliki persekutuan dengan suatu pengaruh? Tentu saja tidak dapat. Jadi, Roh Kudus itu adalah sesosok pribadi (bukan suatu pengaruh), dan Ia rindu akan orang-orang yang dapat bersekutu dengan-Nya, dan dapat Ia bagikan perasaan dan keinginan-keinginan-Nya yang terdalam.

    Sebagaimana telah kita sebutkan, Allah Putra memiliki rupa yang persis seperti Allah Bapa. Satu-satunya perbedaan adalah penampilan Allah Bapa itu sedikit lebih berumur. Demikian juga Roh Kudus memiliki suatu bentuk. Namun, jarang sekali seseorang mendapat penglihatan tentang Roh Kudus, atau melihat Dia secara harfiah. Meskipun demikian, kita dapat bersekutu dengan-Nya karena kita dibuat dalam gambaran dan rupa-Nya, dan Ia adalah Allah. Mazmur 103:13 berbicara tentang Allah Bapa yang menyayangi (atau menimang dan membelai) kita seperti seorang bapa terhadap anak-anak-Nya.

    Bertahun-tahun yang lalu, saya mendapat sebuah penglihatan tentang Allah Bapa dari belakang, dan di dalam penglihatan ini Ia dengan lembut menjamah anak-anak di surga. Kadang-kadang kita mungkin akan merasakan tangan Tuhan Yesus Kristus atas kita. Saya pernah merasakan tangan Tuhan atas saya dalam beberapa kesempatan. Demikian juga kita dapat merasakan Roh Kudus menaungi serta mengurapi kita, dan kita dapat bersekutu dengan-Nya. Ini adalah suatu hak istime¬wa dan kehormatan bagi kita. Marilah kita tidak meremehkannya.

    Kita patut berdoa kepada Roh Kudus sama seperti kita berdoa kepada Allah Bapa dan kepada Tuhan Yesus. Mengapa? Karena Ia adalah Pribadi ke tiga dari Tritunggal. Roh Kudus harus menjadi suatu kenyataan bagi kita. Kita perlu bergantung kepada-Nya dan sadar akan kehadiran-Nya senantiasa. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, penuh Roh Kudus harus merasakan betapa kita butuh mendekat kepada Roh Kudus. Pada dasarnya, itulah tujuan dari buku Roh Kudus, Sang Penghibur ini.

    1.  TUJUH  ASPEK  DARI  PRIBADI  ROH  KUDUS

    Roh Kudus bukanlah sekadar suatu kekuatan atau pengaruh, melainkan individu yang memiliki seluruh atribut dan kualitas yang berkaitan dengan seorang tokoh yang nyata. Kalau kita mau memahami pentingnya anggota ke tiga dari Tritunggal, kita harus menyelidiki atribut-atribut ini. Karena itu, sekarang kita akan melihat ketujuh aspek dari pribadi Roh Kudus.

    a. Ia Memiliki Pikiran

    Rasul Paulus menyatakan di dalam Roma 8:27 (KJV) bahwa Ia yang "menyelidiki hati nurani, mengetahui pikiran Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." Dari ayat ini kita mengerti bahwa Roh Kudus memiliki pikiran. Pikiran tidak memiliki kaitan dengan suatu pengaruh. Itu adalah salah satu kunci atribut dari seorang pribadi.

    Di dalam Kisah Para Rasul 15:28, rasul-rasul menyatakan, "Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu ini." Dalam situasi di dalam Kisah Para Rasul 15 ini, Roh Kudus sedang menyatakan pikiran-pikiran-Nya secara jelas kepada para rasul mengenai peraturan-peraturan yang patut diperhatikan oleh orang-orang non-Yahudi. Jadi, kita memiliki sebuah contoh yang baik tentang pikiran Roh di sini.

    b. Ia Memiliki Kehendak

    Ketika Rasul Paulus sedang menyebut tentang pembagian sembilan karunia Roh Kudus di dalam 1 Korintus 12:11, ia berkata, "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya." Karena itu, Roh Kudus juga memili¬ki kehendak. Roh Kuduslah yang menentukan karunia-karunia yang mana yang patut kita miliki, dan Ia membagikan beberapa karunia kepada setiap orang percaya seperti yang dikehendaki-Nya.

    c. Ia Memiliki Perasaan-perasaan

    Roh Kudus juga memiliki emosi-emosi dan perasaan-perasaan. Paulus menulis kepada orang-orang percaya di Efesus, "Dan jangan¬lah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan" (Ef. 4:30). Yesaya 63:10 berbicara tentang bangsa Israel yang pemberontak yang mendukakan Roh Kudus. Jika kita tidak menaati Tuhan dan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya, kita mendatangkan dukacita kepada Roh Kudus.

    Kadang-kadang kita dapat merasakan dukacita yang kita buat terhadap-Nya, karena Roh Kudus memiliki kemampuan untuk mengkomu¬nikasikan perasaan-perasaan-Nya ke hati kita. Roh Kudus pun sangat berbelas kasihan, karena Ia berusaha menghasilkan kasih dan semua buah Roh lainnya di dalam hidup kita (baca Gal. 5:22-23).

    c. Ia Dapat Dibohongi

    Sebagai seorang pribadi, Roh Kudus dapat dibohongi. Petrus berkata kepada Ananias di dalam Kisah Para Rasul 5:3, "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil pen¬jualan tanah itu? Kita tidak dapat berbohong kepada suatu pengaruh; kita hanya dapat berbohong kepada seorang pribadi. Di dalam Yohanes 16:7-15, Roh Kudus disebut sebagai Ia atau Dia atau Nya" sebanyak dua belas kali. Ia tidak pernah disebut dengan kata ganti benda di dalam ayat-ayat aslinya.

    d Ia Dapat Dihujat

    Tuhan Yesus menyatakan di dalam Matius 12:31-32, Segala dosa dan hujat manusia akan diampu¬ni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

    Dalam perikop ini Kristus menempatkan Roh Kudus di tingkat yang sama dengan diri-Nya. Ia berkata bahwa mereka yang menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni. Jadi, Roh Kudus, sebagai seorang pribadi, dapat dihujat sama seperti Putra Allah dapat dihujat. Penghujatan terhadap Roh Kudus terjadi ketika seseorang mengait¬kan pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus dengan Setan, walaupun dalam hatinya orang itu tahu bahwa karya-karya ini sebe¬narnya berasal dari Roh Kudus.

    e. Ia Dapat Berbicara

    Roh Kudus memiliki kemampuan untuk berbicara; suatu kekuatan atau pengaruh tidak akan memiliki kemampuan ini. Sebagaimana dicatat di dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus menerima sebuah penglihatan yang dengan jelas mengungkapkan kepadanya bahwa orang-orang non-Yahudi diterima oleh Allah. "Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: Ada dua orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari (Kis. 10:19-20). Berbicara adalah tindakan dari seorang pribadi. Jadi, Roh Kudus bukanlah sesuatu melainkan seseorang".

    Kebenaran tentang kemampuan Roh Kudus untuk berbicara juga diungkapkan di dalam kitab Wahyu. Yohanes menyimpulkan setiap pesan kepada ketujuh jemaat di Asia dengan frasa ini: "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat" (bdgk. Why. 2:7; 2:11; 2:17; 2:29; 3:6; 3:13; 3:22). Kita dapat mendengar Roh Kudus berbicara kepada kita jika kita memiliki telinga yang mau mendengarkan dan penuh perhatian. Karena itu, kita membutuhkan telinga rohani yang terbuka semakin lebar dari saat ke saat.

    f. Ia Dapat Dihina dan Dipadamkan

    Roh Kudus dapat dihina, sama seperti Tuhan Yesus dapat dihina. Di dalam Ibrani 10:29 kita membaca, Betapa lebih beratn¬ya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang mengudus¬kannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

    Roh Kudus dapat dihina melalui tindakan-tindakan dan perkataan kita. Jika kita berpaling kepada jalan-jalan kita yang lalu setelah kita mengenal Tuhan sebagai Juru-selamat, kita menghina Roh Kudus. Lebih lanjut, Paulus memberitahu kita di dalam 1 Tesalonika 5:19, Janganlah padamkan Roh. Ketujuh butir mengenai pribadi Roh Kudus menawarkan fakta dan bukti yang menakjubkan bahwa Roh Kudus itu sungguh-sungguh seorang pribadi dan bukan sekadar suatu pengaruh.

    2.  IA  ADALAH  SEORANG  ANGGOTA  DARI  TRITUNGGAL

    Seperti telah saya katakan sebelumnya, Roh Kudus adalah seorang anggota dari Tritunggal. Karena itu, Ia memiliki semua kualitas dan karakteristik dari kedua anggota Tritunggal lainnya - Bapa dan Putra. Ada banyak bukti di dalam Alkitab bahwa Roh Kudus adalah seorang anggota dari keallahan, tetapi kita hanya akan melihat enam di antaranya saja.

    a. Ia Itu Kekal

    Salah satu karakteristik dari Tritunggal adalah bahwa Mereka itu kekal (Baca Mzm. 90:2; 1 Tim. 1:17). Mereka tidak memiliki awal maupun akhir. Yesus itu sudah ada dahulu, sekarang, dan yang akan datang (Why. 1:4). Di dalam Ibrani 9:14 Rasul Paulus menulis, "Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersem¬bahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbua¬tan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?"

    Karena itu, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Roh Kudus itu kekal. Di sana juga dinyatakan bahwa Ia memiliki karakteristik-karakteristik yang sama dengan kedua anggota Tri¬tunggal lainnya.

    b. Ia Itu Mahahadir

    Atribut lainnya dari Tritunggal adalah bahwa Mereka itu mahahadir. Mereka dapat berada di mana-mana pada saat yang bersa¬maan. Di dalam Yeremia 23:24 Tuhan bertanya, Sekiranya ada seseorang menyembunyi-kan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman Tuhan. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman Tuhan. Allah meme¬nuhi surga dan bumi. Yesus akan terlihat oleh setiap orang di seluruh dunia pada saat Ia datang untuk ke dua kalinya (Why. 1:7; Mat. 24:30). Roh Kudus juga mahahadir. Ia memiliki kemampuan untuk berada di  mana-mana pada saat yang sama.

    Di dalam Mazmur 139:7 Raja Daud mengutarakan pertanyaan ini: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Kemudian ia melanjutkan, Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku (Mzm. 139:8-10).

    Tuhan mengatur perkara-perkara di neraka, seperti Ia juga mengatur perkara-perkara di surga. Orang-orang yang memiliki penglihatan-penglihatan tentang neraka meneguhkan hal ini. Raja Daud sadar bahwa ke mana pun ia pergi Roh Kudus senantiasa ada bersamanya karena Roh Kudus ada di mana-mana. Ia merasakan hadirat Roh Kudus bersa¬manya sepanjang waktu. Karena itu, jika kita berjalan dalam terang, kita dapat yakin bahwa Roh Kudus akan selalu bersama kita, tidak peduli ke mana pun kita pergi.

    c. Ia Itu Mahakuasa

    Seperti kedua anggota Tritunggal lainnya, Roh Kudus itu mahakuasa. Malaikat Tuhan berkata kepada Maria di dalam Lukas 1:35, Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Roh Kudus disebut kuasa Allah Yang Mahatinggi, karena Ia memiliki segala kuasa.

    Tuhan Yesus mendeklarasikan di dalam Matius 28:18, sebelum Ia naik ke surga, Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Dari ayat-ayat ini kita melihat bahwa Kristus diurapi, diberikan kuasa, dan diaktifkan oleh Roh Kudus selama tiga setengah tahun pelayanan-Nya di muka bumi. Segenap kuasa telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa, melalui perantaraan Roh Kudus. Karena Roh Kudus itu mahakuasa, sama seperti Kristus, maka jelaslah bahwa Ia merupakan anggota Tritunggal. Tuhan berbicara kepada Zerubabel di dalam Zakharia 4:6-7 bahwa bukan dengan keperkasaan atau kekuatan manusia¬ ia akan menyelesaikan bait suci dan menang terhadap Kerajaan Persia yang menghalang-halanginya dalam menyelesaikan bait itu. Sebaliknya, pembangunan bait itu akan diselesaikan oleh kuasa Roh Kudus yang luar biasa. Roh Kudus itu mahakuasa! Ia mampu menga-lahkan penghalang-penghalang dan rintangan-rintangan dari seluruh bangsa di bumi.

    Di dalam Alkitab Tuhan seringkali menghardik umat-Nya karena mereka tidak mencari kelepasan dari-Nya ketika suatu kekuatan datang menyerang mereka. Ia menghardik Hizkia karena ia mengutus duta-duta ke Mesir untuk mencari pertolongan untuk menghadapi pasukan Asyur yang maju melawan Yerusalem (baca Yes. 31:1-5; 36:6). Kepada kuasa Roh Kudus yang

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1