Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Pengharapan Orang Kristen
Pengharapan Orang Kristen
Pengharapan Orang Kristen
eBook255 halaman2 jam

Pengharapan Orang Kristen

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Alkitab memberitahu kita bahwa setiap orang Kristen yang menang akan menjadi serupa dengan gambar Kristus. Namun apa arti ini? Dan bagaimana kita dapat mempersiapkan diri agar mengalami penggenapan dari pengharapan yang berlimpah sebagai orang Kristen? Dalam bukunya ini, Rev. Norman Holmes akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan lebih banyak lagi:

  • Apakah sasaran kekal bagi setiap orang percaya?
  • Bagaimana kita seharusnya mempersiapkan diri untuk memiliki suatu masa depan yang penuh kemuliaan?
  • Mengembangkan ketajaman spiritual untuk membedakan
  • Bagaimana mengenai sasaran, yaitu panggilan mulia dari Allah
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis17 Jun 2021
ISBN9781596659162
Pengharapan Orang Kristen

Terkait dengan Pengharapan Orang Kristen

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Pengharapan Orang Kristen

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Pengharapan Orang Kristen - Rev. Norman Holmes

    PENGHARAPAN ORANG KRISTEN

    ... Kristus ... adalah pengharapan akan kemuliaan

    Kol. 1:27

    Rev. Norman Holmes

    Judul asli dalam bahasa Inggris THE HOPE OF THE CHRISTIAN

     © 1998 Norman Holmes

    PENGHARAPAN ORANG KRISTEN

     © 2016 Norman Holmes

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 2.0

    Alih Bahasa Dra. Yuliati Purnomo

    Disain sampul:

     © Zion Fellowship Inc.

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit:  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada 2022

     ISBN buku elektronik 1-59665-916-5

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

     Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Toll free: 1-877-768-7466

    Fax: 607-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    www.yayasanvoh.org

    Bagian I

    PEWAHYUAN TENTANG SASARAN KEKRISTENAN KITA

    ROH WAHYU

    Untuk memahami pengharapan atau sasaran mendatang bagi orang Kristen, kita memerlukan pewahyuan dari Tuhan. Manusia alamiah tidak dapat memahami rencana-rencana mulia Yang Mahabesar hanya dengan hikmat manusia saja. Kita membaca dalam 1 Korintus 2:9-10, Tetapi seperti ada tertulis: ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.’ Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Oleh Roh Kuduslah segala rencana Tuhan dapat disingkapkan.

    Lebih lanjut, Alkitab mengulas untuk memperjelas bahwa Roh Kudus memiliki banyak urapan yang lewatnya Ia merampungkan berbagai karya-Nya. Urapan spesifik yang dapat menunjukkan kepada kita tentang pengharapan orang Kristen disebut roh wahyu dalam Efesus 1:17. Rasul Paulus berdoa bagi orang-orang percaya di Efesus agar, Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu ... agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya ... Jemaat di Efesus telah menerima Roh Kudus beberapa tahun sebelumnya (lihat Kis. 19:1-6), tetapi Rasul Paulus tahu bahwa mereka membutuhkan suatu urapan yang lebih lanjut untuk menolong mereka di sepanjang jalan yang menuju kedewasaan spiritual yang penuh. Kita juga mungkin telah menjadi orang-orang Kristen yang telah dipenuhi Roh Kudus selama bertahun-tahun, namun kita perlu berdoa memohon roh wahyu sehingga kita dapat memahami lebih lanjut tentang pengharapan apa yang terkandung dalam panggilan Tuhan atas hidup kita.  

    Pelayanan roh wahyu adalah untuk menyingkapkan berbagai rahasia serta misteri Allah. Dalam Efesus 3:3-6 Paulus mengatakan bahwa, ... rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ... peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus ... Sekarang fakta bahwa orang-orang bukan Yahudi dapat diselamatkan tidak lagi menjadi sebuah rahasia atau misteri yang tersembunyi. Ini adalah sebuah hal yang umum diketahui pada zaman kita, di mana hampir seluruh gereja di dunia terbentuk dari orang-orang Kristen yang bukan bangsa Yahudi. Namun, orang-orang percaya berkebangsaan Yahudi yang terdahulu memerlukan pewahyuan dari Tuhan (sebagaimana di Kisah Para Rasul 10:9-16), sebelum mereka dapat memahami suatu gagasan yang begitu radikal! Begitu pula, ada begitu banyak yang telah Tuhan rencanakan bagi masa depan kita yang jauh melebihi pengertian dalam benak kita kalau Tuhan tidak menyingkapkan semua rencana itu kepada kita lewat roh wahyu.

    VISI MEMOTIVASI KITA

    Amsal 29:18 memberitahu kita, Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. Dalam Alkitab versi King James dituliskan, Bila tidak ada visi, orang akan binasa. Pewahyuan memberi kita sebuah visi, atau suatu sasaran untuk kita capai, mengenai apa yang Tuhan ingin selesaikan dalam hidup kita. Tanpa visi ini, hal-hal dari Tuhan bisa tampak tidak berharga. Kita akan menyingkirkan segala yang mengekang kita sehingga kita menjadi malas dan tanpa sasaran. Selain itu, ketika kita kekurangan sasaran-sasaran rohani, kita sebaliknya akan berpusat pada sasaran-sasaran alamiah bagi hidup kita. Hal ini terjadi karena Tuhan menempatkan keinginan di dalam hati manusia untuk menjadi sukses, menjadi penakluk/pemenang, serta melakukan hal-hal besar ketika Ia menciptakan manusia untuk berkuasa atas bumi (lihat Kej. 1:26).

    Orang-orang di seluruh dunia bercita-cita untuk menjadi atlit, musisi, penyanyi, dan aktor yang populer. Orang-orang lainnya bertujuan untuk menjadi pebisnis atau politisi yang sukses. Namun jauh melebihi semua ini, kita perlu memiliki suatu visi tentang kekekalan dan rencana-rencana mulia Tuhan bagi hidup kita. Ketika kita memperoleh sebuah visi sorgawi tentang panggilan Tuhan bagi hidup kita, maka sasaran-sasaran alamiah yang banyak orang berusaha capai tampak tidak berarti dan berjangka waktu pendek. Contohnya, marilah kita pikirkan perbedaan antara sasaran-sasaran natural dan spiritual yang disebut dalam 1 Korintus 9:25. Paulus menulis, Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

    Kita tahu bahwa banyak atlit menghabiskan banyak waktu, usaha serta uang dalam usaha mereka memenangkan berbagai kejuaraan. Sebuah survei yang diambil di salah satu Olimpiade melukiskan pengorbanan-pengorbanan apa yang bersedia diberikan oleh banyak atlit. Para atlit yang berlomba ditanya apakah ada suatu obat yang tersedia yang dapat menjamin mereka bisa meraih suatu medali emas, apakah mereka akan berminat mengonsumsinya sekalipun suatu efek samping dari obat itu dapat membunuh mereka dalam waktu lima tahun. Sebagian besar atlit memberikan jawaban yang mencengangkan, Ya! Walaupun medali-medali Olimpiade hanya bernilai sekitar $26, seorang pemenang medali Olimpiade menerima berbagai kehormatan dan kemuliaan duniawi yang untuknya ia siap untuk menyerahkan nyawanya, sekalipun hal itu hanya dapat dinikmati selama beberapa tahun yang singkat saja. Namun, setiap orang Kristen dapat mempersiapkan diri untuk memperoleh suatu kemuliaan yang jauh lebih berbobot dan bersifat kekal!

    Hal ini membantu memperlihatkan kepada kita betapa suatu visi atau tujuan memberikan motivasi. Semakin besar golnya, semakin besar pengorbanan yang bersedia ditanggung seseorang untuk mencapai rencana mereka. Inilah sebabnya kita perlu pewahyuan yang lebih besar dari Tuhan. Ini akan memotivasi kita untuk menanggung berbagai persiapan dan menerima berbagai pengorbanan yang dapat membuat kita berhasil mengenai sasaran, yaitu panggilan mulia dari Tuhan bagi hidup kita. Kita seharusnya menjadi seperti pedagang yang dicatat dalam Matius 13:45-46. Ketika pedagang ini menemukan sebuah mutiara yang mahal, ia menjual segala yang dimilikinya demi memperoleh mutiara tersebut. Seperti itulah seharusnya kita menemukan sesuatu yang luar biasa berharga di dalam kerajaan Allah sehingga kita mau mendedikasikan hidup dan segala sumber daya kita untuk memperolehnya. Martin Luther menemukan ‘harta bernilai’ yang dinamakan pembenaran oleh iman, sementara Katherine Kuhlman menemukan ‘harta bernilai’ yang bernama kesembuhan ilahi. Mereka menanggung berbagai kesulitan yang luar biasa demi dapat menggenapi pelayanan-pelayanan mereka karena kebesaran hal yang Tuhan tunjukkan kepada mereka.

    Namun jauh melebihi segelintir tahun yang kita habiskan dalam kehidupan dan pelayanan kita di muka bumi sekarang ini, Tuhan memiliki rencana-rencana yang lebih besar bagi kita! Paulus berkata, Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Rm. 8:18). Ia pasti pernah melihat sekilas pengharapan yang mulia bagi orang Kristen pada masa mendatang sehingga ia menganggap penderitaan-penderitaan seperti tiga kali didera, tiga kali mengalami karam kapal, 196 disesah, dan banyak pemenjaraan (lihat 2 Kor. 11:23-28) tidak berarti!

    Pada akhir hidupnya, Rasul Paulus mampu dengan penuh kemenangan berseru,  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya (2 Tim. 4:7-8). Paulus memberitahu kita bahwa salah satu upah kekalnya adalah sebuah mahkota kebenaran, yang jauh lebih mulia dan berharga daripada mahkota dari daun zaitun yang dapat layu yang berusaha diraih oleh para atlit Olimpiade pada zamannya. Namun Paulus juga berkata dalam ayat ini bahwa setiap orang Kristen dapat memperoleh upah kekal ini. Ada sebuah panggilan mulia yang ditawarkan kepada setiap anak Tuhan.

    VISI MEMBERIKAN ARAHAN

    Sebuah visi atau panggilan juga memberi kita arahan. Kita tidak dapat menyelesaikan segala sesuatu yang kita impikan untuk kita lakukan dengan hidup kita. Seorang anak mungkin bermimpi ingin menjadi seorang dokter, pilot, mayor, dan juga komandan pasukan. Tetapi jika ia berusaha untuk mencapai semua sasaran ini, mungkin ia tidak akan dapat menyelesaikan satu pun dari mimpi-mimpinya itu. Kita perlu sebuah visi tentang apa yang Tuhan ingin lakukan dalam hidup kita sehingga kita dapat berfokus dan mendisiplin diri kita terarah kepada penggenapan rencana Tuhan yang spesifik tersebut. Di dalam 2 Timotius 2:3-4, kita diberitahu bahwa seorang prajurit Yesus Kristus yang baik tidak boleh memusingkan dirinya dengan perkara-perkara dunia yang dapat menghambatnya untuk menggenapi tugasnya. Sama seperti seorang pemanah yang berusaha mengenai bagian paling tengah dari targetnya, kita juga harus berusaha menembus sasaran "dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Flp. 3:14 KJV). Apa pun yang kurang dari hal ini adalah dosa, karena menurut arti kata Yunani ‘hamartia’, berdosa artinya seseorang telah meleset dari sasaran! Semoga Tuhan menolong setiap kita untuk tidak berdosa dan meleset atau kurang dari target kita, yaitu kemuliaan Tuhan, tetapi mengenai sasaran yang untuknya kita telah diciptakan.

    Ketika Tuhan memberi kita pewahyuan tentang rencana-rencana-Nya di masa depan bagi hidup kita, itu dapat membantu kita menjadi termotivasi dan berfokus untuk mempersiapkan diri kita. Kemudian sesuai dengan berapa cepat dan lengkap kita menjadi siap, kita dapat memenuhi syarat untuk masuk ke dalam porsi yang lebih besar dalam menggenapi panggilan kita.

    Marilah kita merenungkan hal ini dari sudut pandang sebuah pasukan. Bagian dari rencana Tuhan adalah, bahwa Ia mempersiapkan suatu pasukan rohani yang akan mendatangkan kebangunan rohani dan keselamatan di seluruh bangsa-bangsa. Mungkin kepada kita disingkapkan bahwa kita dipanggil untuk menjadi suatu bagian dari pasukan ini, tetapi kemudian muncullah pertanyaan, untuk posisi dan upah apa kita akan memenuhi syarat dalam pasukan tersebut?

    Dalam pasukan biasa, ada suatu sistem jenjang yang harus dijalani seorang prajurit dalam perkembangannya, dari prajurit biasa menjadi kopral lalu menjadi sersan. Biasanya dibutuhkan banyak tahun persiapan sebelum sangat sedikit orang dapat mencapai pangkat kolonel atau jenderal. Namun jika pecah suatu perang, akan ada suatu perekrutan baru dalam jumlah besar ke dalam pasukan. Orang-orang yang belum terlatih yang direkrut ini akan disebut sebagai prajurit biasa. Pada saat ini, para prajurit yang lebih dewasa akan dipromosikan pangkatnya untuk memimpin para prajurit baru. Beberapa prajurit yang telah berpengalaman mungkin akan dinaikkan pangkatnya beberapa tingkat dalam suatu waktu yang singkat. Dalam Perang Revolusi Amerika, ada satu hari di mana George Washington mempromosikan tiga kapten menjadi jenderal-jenderal!

    Dalam Mazmur 110:3 dikatakan, Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju ... Alkitab versi New International Version bila kita terjemahkan secara bebas berbunyi, Pada hari peperanganmu ... Hal ini berbicara tentang masa kebangunan rohani, ketika orang banyak akan memilih untuk melayani Tuhan. Mereka akan menjadi seperti orang-orang yang baru direkrut ke dalam pasukan dan mereka harus mengawali jabatan awal mereka sebagai prajurit biasa. Namun, mereka yang telah memiliki suatu visi untuk masuk ke dalam ketentaraan dan menjadi prajurit-prajurit terlatih jauh lebih awal akan mendapati diri mereka siap untuk dipromosikan beberapa tingkat. Para pemimpin kelas Pemahaman Alkitab mungkin menjadi gembala sidang, dan para pemenang jiwa dapat dipromosikan menjadi penginjil! Bila Tuhan memberi kita sebuah visi tentang apa yang akan terjadi, maka kita harus mendedikasikan diri kita untuk mempersiapkannya sekarang. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan bagi diri kita sendiri suatu porsi yang lebih besar dalam menggenapi panggilan Tuhan sehingga kita tidak hanya menjadi orang-orang Kristen yang menghasilkan tiga puluh kali lipat atau enam puluh kali lipat, tetapi dengan kasih karunia-Nya akan menjadi orang-orang Kristen yang menghasilkan seratus kali lipat. 

    KITA HARUS MEMENUHI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH WAHYU

    Alkitab menjelaskan bahwa tidak setiap orang akan memperoleh pewahyuan-pewahyuan tentang berbagai rencana Tuhan yang mulia. Dalam Matius 7:6, Tuhan kita memberitahu murid-murid-Nya, Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu. Kristus memberitahu kita bahwa orang-orang berdosa dari dunia ini seringkali tidak diperlihatkan perkara-perkara Tuhan yang indah, sama seperti Saudara tidak akan memberikan mutiara kepada babi. Sekumpulan babi akan dengan rakus berkerumun mengelilingi seseorang yang datang untuk memberi mereka sesuatu, dengan berharap akan menjadi yang pertama menyosorkan moncong mereka ke dalam tumpukan makanan yang sudah menanti dan yang akan menyenangkan mereka. Jika Saudara berusaha memberi mereka mutiara, mereka tidak akan punya kemampuan untuk memahami nilai dan tujuannya. Mereka akan menggigitnya, dan mendapati mutiara-mutiara tersebut keras dan tidak ada rasanya seperti batu, lalu mereka akan meludahkannya ke dalam lumpur sementara mereka menyerang Saudara untuk dapat menemukan makanan yang mereka inginkan! Meskipun begitu, Tuhan seringkali tidak memilih untuk menyingkapkan segala kekayaan-Nya kepada mereka yang akan menolak. Pewahyuan-pewahyuan tentang berbagai rencana-Nya yang mulia hanya akan dipercayakan kepada mereka yang akan menghargainya dan berusaha untuk menggunakannya untuk maksud tujuan Tuhan.

    Berkenaan dengan ini, Amsal 25:2 memberitahu kita, Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Tuhan dimuliakan dengan menyembunyikan rahasia-rahasia-Nya dari mereka yang akan menolak dan merusakkannya. Tetapi siapakah yang dapat memenuhi syarat untuk menyelidikinya? Para raja, atau mereka yang telah memiliki seukuran hikmat dan tanggung jawab. Mereka adalah orang-orang yang dapat menghargai dan memanfaatkan perkara-perkara yang lebih besar yang dapat Tuhan singkapkan. Kepada merekalah akan diberikan kemampuan untuk mencari perkara-perkara yang tersembunyi dari Tuhan dan memperoleh suatu kemuliaan yang lebih besar. Karena Tuhan kita berkata, Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya (Luk. 8:17-18).

    Kita dapat melihat bagaimana Salomo belajar kebenaran ini dalam Amsal 25:2 ketika ia baru saja menjadi raja. Pada saat itu kepemimpinannya mendapat tantangan dengan

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1