Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan
Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan
Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan
eBook143 halaman2 jam

Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

DIUBAHKAN DARI KEMULIAAN KEPADA KEMULIAAN adalah sebuah studi yang terabaikan, tetapi merupakan subyek tentang pertobatan yang sangat diperlukan. Orang cenderung untuk berpikir tentang pertobatan sebagai hal yang dibutuhkan hanya pada awal pengalaman kristiani, yaitu pada saat menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun, jika orang-orang Kristen ingin menjadi dewasa dan mencapai segenap tujuan yang telah Allah rancang bagi umat-Nya, adalah penting untuk mengizinkan Roh Kudus untuk memimpin mereka melalui suatu proses pewahyuan dan untuk menanggapi Allah, yang oleh Alkitab disebut sebagai pertobatan. Karya Roh Kudus ini mengubah umat Allah ke dalam gambar Kristus dan memelihara suatu hubungan yang vital dan bertumbuh dengan Kristus.

Sungguh menggairahkan dan sekaligus membuat kita merasa tak layak kalau kita memikirkan tentang betapa Allah bermaksud untuk mengubah umat-Nya dari tingkat pengemis menjadi raja dan imam bagi diri-Nya! Bukalah hati Anda dan izinkanlah Allah membangkitkan rohmu tatkala Anda memelajari subyek yang menggairahkan ini!
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis18 Feb 2020
ISBN9781596659186
Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan

Baca buku lainnya dari Rev. Robert A. Tucker

Terkait dengan Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan - Rev. Robert A. Tucker

    Diubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan

    Karunia Pertobatan

    ROBERT A. TUCKER

    Judul asli dalam bahasa Inggris CHANGED FROM GLORY TO GLORY

     ©1994 ROBERT A TUCKER

    DIUBAHKAN DARI KEMULIAAN KEPADA KEMULIAAN

     ©2008 ROBERT A TUCKER

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 1.0

    Penerjemah ke dalam bahasa Indonesia: EFFENDI YOHANES

    Penyunting: YULIATI PURNOMO

    Disain sampul:

     © 1994 Zion Fellowship Inc. 

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit:  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada tahun 2020 

     ISBN buku elektronik 1-59665-918-1

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

     Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Toll free: 1-877-768-7466

    Fax: 607-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    www.yayasanvoh.org

    Dan kita semua mencerminkan

    kemuliaan Tuhan

    dengan muka yang tidak berselubung.

    Dan karena kemuliaan itu datangnya

    dari Tuhan yang adalah Roh,

    maka kita diubah

    menjadi serupa dengan gambar-Nya,

    dalam kemuliaan yang semakin besar.

    2 Korintus 3:18

    SAAT UNTUK KEBANGUNAN ROHANI —  SAAT UNTUK PERTOBATAN

    Ketika saya berusia tujuh tahun, ayah saya lulus dari Sekolah Alkitab. Kami kembali ke kampung halaman dan ayah saya mendirikan tenda untuk mengadakan pertemuan-pertemuan pekabaran injil. Kenangan-kenangan akan hal ini masih sangat jelas – aroma abu kayu masih melekat di udara malam bulan Agustus yang panas dan lembab, kursi lipat dari kayu, yang dapat menunggangbalikkan seorang anak kecil jika mereka salah duduk, dan musik rohani yang dimainkan dengan organ. Pengharapan yang menyenangkan memenuhi tempat itu! Tetapi yang paling mengesankan adalah hasil dari khotbah. Pesannya adalah pertobatan. Semakin banyak orang yang diyakinkan akan dosanya oleh Roh Kudus saat ibadah berlangsung. Takut akan Tuhan memenuhi hati orang banyak.

    Kini di banyak tempat, ibadah-ibadah yang diadakan di tenda-tenda mungkin dianggap ide kuno yang sudah lama kehilangan manfaatnya. Barangkali dalam pikiran banyak orang, pesan tentang pertobatan terlihat kuno, tidak relevan, dan tidak penting, tetapi dapatkah kita benar-benar menyembunyikan diri dari kebenaran yang penting dan mendasar ini?

    Yohanes Pembaptis datang untuk mempersiapkan hati orang banyak untuk menjelang kedatangan Tuhan Yesus. Suara Yohanes terdengar kembali di padang gurun, Bertobatlah kamu, karena kerajaan Allah sudah dekat (Mat. 3:2).

    Ketika Yesus datang ke dunia, pesan-Nya sama (Mat. 4:17). Pada hari Pentakosta, ketika Gereja baru saja ada, Petrus berkhotbah tentang pertobatan yang kemudian mengakibatkan tiga ribu orang berbalik kepada Allah (Kis. 2:37-38). Rasul Paulus juga seringkali berbicara tentang subyek pertobatan dalam ajaran dan khotbahnya.

    MENJADI SERUPA DENGAN GAMBAR-NYA

    Paulus menyatakan tujuan Allah dalam Roma 8:29, Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

    Praktiknya bagaimana karya untuk menjadi serupa dengan gambaran Yesus digenapi di dalam kita? Pengubahan ini terjadi ketika kita mengizinkan Allah membawa kita kepada pertobatan dan suatu perubahan terjadi di dalam hidup kita. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, hukuman atas dosa kita langsung dihapus. Tetapi kepedulian Allah lebih daripada sekadar hukuman atas dosa kita. Ia juga mempunyai tujuan agar tabiat dosa kita dimatikan, mengubah kita ke dalam sifat dan gambaran Yesus melalui suatu proses yang berkelanjutan. Dalam 2 Korintus 3:18, Paulus berbicara tentang suatu proses perubahan ketika kita memandang Tuhan: Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

    Seperti akan kita lihat nanti, proses ini berjalan bersama-sama dengan karunia pertobatan. Jika kita menolak karya kasih karunia Allah dalam hidup kita melalui pertobatan, maka kita akan membuat diri kita sendiri tidak memenuhi syarat untuk berubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dan jalan-jalan kita akan memimpin kita kepada bencana. Nabi Yehezkiel menyampaikan pesan serupa kepada umat Allah: Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan (Yeh. 18:30).

    Kebangunan rohani sungguh-sungguh dibutuhkan di seluruh dunia pada masa kini. Tetapi, jika kita ingin melihat hasil-hasil yang kekal lewat kebangunan rohani, maka pertobatan harus menjadi batu landasan utama. Yoel pasal satu menggambarkan kondisi umat Allah yang mengerikan, ketika nabi ini memohon agar setiap orang berseru kepada Allah. Karena hukuman-hukuman yang menakutkan akan tiba, Yoel berseru, Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku (Yl. 1:13). 

    Berikutnya dalam pasal dua ia memohon, Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu (Yl. 2:17). Dalam ayat-ayat berikutnya pada pasal dua, Yoel bernubuat tentang pencurahan Roh Kudus yang luar biasa. Tetapi, kebangunan rohani ini didahului oleh pertobatan yang sungguh-sungguh. Pola ini juga terlihat dalam kebangunan-kebangunan rohani yang besar di bawah pemerintahan beberapa raja Yehuda. Yosafat, Hizkia, dan Yosia mengalami suatu kebangunan rohani yang ajaib dan berkat dari Allah setelah mereka bertobat dan meluruskan berbagai hal sehingga benar di mata Allah. Betapa pentingnya roh pertobatan yang mempersiapkan dunia bagi kebangunan rohani!

    Gereja akhir zaman membutuhkan kuasa dan hadirat Allah yang dikenal oleh Gereja Mula-mula. Allah ingin agar Gereja di akhir zaman ini dipenuhi dengan kuasa dan kemuliaan-Nya. Namun bukannya Gereja bergerak maju dalam rencana-rencana Allah, kita sering melihat sesuatu yang lain sedang bekerja. Yesus berkata, Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Mat. 24:12).

    Ayat ini dapat diterjemahkan seperti ini: Dan karena kedurhakaan akan meningkat, kasih dan semangat bagi Tuhan akan menjadi dingin seperti tiupan pada sendok yang berisi sup panas untuk mendinginkannya. Banyak orang tidak berusaha keras untuk datang kepada Tuhan dan telah kehilangan semangat yang membara untuk melakukan kehendak Allah. Kondisi ini terjadi karena manusia tidak dibebaskan dari kesalahan-kesalahan dalam hidup mereka. Yesus membayar harganya sehingga kita bisa bebas dari semua kesalahan kita (Tit. 2:14). Kebebasan ini datang sebagai karunia pertobatan yang bekerja di dalam kita.

    Pada masa kemunduran dan pemberontakan serupa, Nabi Yoel berbicara tentang hukuman-hukuman Allah atas umat-Nya dalam Yoel pasal 1.  Kumpulan serangga melahap peningkatan hasil bumi di negeri itu. Pohon-pohon buah-buahan dan hasil panen ladang mengering. Seluruh perekonomian mereka hancur. Musuh-musuh berkerumun dan mengepung umat Allah. Kesengsaraan menggantikan berkat-berkat yang pernah mereka kenal ketika mereka berjalan dalam jalan-jalan Allah. Bukankah hukuman-hukuman Allah yang sama terjadi di negeri ini saat ini ketika Allah meminta agar umat-Nya kembali kepada Dia? Perusakan oleh banjir, angin topan, dan gempa bumi membuat kita tahu bahwa Allah sedang berusaha menarik perhatian kita!  Dalam Yesaya 42:24-25, Allah berkata, "Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1