Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Seni Menggembalakan
Seni Menggembalakan
Seni Menggembalakan
eBook326 halaman9 jam

Seni Menggembalakan

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Jika Anda sedang menggembalakan kawanan domba Allah, Anda pasti akan terbantu dengan karya yang disusuncermat ini. Setiap halamannya sarat dengan arahan mendetail yang dipilih khusus serta vital bagi keberhasilan Anda. Dag Heward-Mills menghimpun pengalaman tiga puluh tahunnya sebagai gembala dan membagikan wawasan praktis mengenai tugas pelayanan. Jika Anda rindu menggembalakan jemaat Allah, inil

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis29 Jul 2016
ISBN9781613951323
Seni Menggembalakan
Penulis

Dag Heward-Mills

Bishop Dag Heward-Mills is a medical doctor by profession and the founder of the United Denominations Originating from the Lighthouse Group of Churches (UD-OLGC). The UD-OLGC comprises over three thousand churches pastored by seasoned ministers, groomed and trained in-house. Bishop Dag Heward-Mills oversees this charismatic group of denominations, which operates in over 90 different countries in Africa, Asia, Europe, the Caribbean, Australia, and North and South America. With a ministry spanning over thirty years, Dag Heward-Mills has authored several books with bestsellers including ‘The Art of Leadership’, ‘Loyalty and Disloyalty’, and ‘The Mega Church’. He is considered to be the largest publishing author in Africa, having had his books translated into over 52 languages with more than 40 million copies in print.

Baca buku lainnya dari Dag Heward Mills

Terkait dengan Seni Menggembalakan

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Seni Menggembalakan

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Seni Menggembalakan - Dag Heward-Mills

    BAGIAN 1

    DOMBA

    Bab 1

    Apa Yang Membuat Domba Berbaring

    Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan KITALAH UMAT GEMBALAAN-NYA DAN KAWANAN DOMBA TUNTUNAN TANGAN-NYA…

    Mazmur 95:6-7

    Di dalam Firman Tuhan, umat-Nya disebut sebagai domba. Yesus menggambarkan kita bagaikan kawanan domba tanpa gembala. Penting sekali kita mengerti hidup dan kebiasaan domba untuk dapat memimpin mereka secara efektif. Anda harus melihat diri Anda sendiri sebagai seekor domba dalam hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan pendeta Anda. Anda juga harus melihat anggota gereja Anda sebagai domba agar Anda bisa mengerti mereka lebih baik. Di dalam Mazmur dua puluh tiga, kita melihat bagaimana Daud menggambarkan kehidupan seekor domba dari pengalaman pribadinya sebagai seorang gembala. Penjelasan yang hidup dari ‘hidup seekor domba’ keluar dari mulut seorang gembala Israel berpengalaman yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai domba kepunyaan Tuhan.

    Karena Tuhan adalah Gembalaku maka segala keperluanku terpenuhi.

    Ia membaringkan aku di atas rumput hijau dan menuntun aku sepanjang anak sungai yang tenang airnya. Ia memulihkan keadaan diriku. Ia menolong aku untuk melakukan apa yang benar dan yang memuliakan Dia.

    Walaupun aku berjalan melalui lembah maut yang gelap, aku tidak akan takut karena Engkau menyertai aku untuk menjaga dan membimbing aku sepanjang jalan.

    Engkau menyediakan meja perjamuan bagiku di hadapan musuh-musuhku. Engkau telah menyambut aku sebagai tamu kehormatan dengan berkat-berkat yang berkelimpahan.

    Kebajikan dan kebaikan hati-Mu akan menyertai aku sepanjang umurku, dan aku akan diam bersama Engkau dalam rumah-Mu untuk selama-lamanya.

    Mazmur 23:1-6 (Firman Allah Yang Hidup)

    Saya sangat tertarik untuk menemukan banyak kemiripan parallel di dalam hidup seekor domba seperti yang dipaparkan oleh gembala masa kini, W. Phillip Keller, yang bekerja selama delapan tahun sebagai pemilik domba dan peternakan domba di British Colombia. Dia memiliki pengalaman praktis dalam mengembalakan di situasi masa kini dan memberikan peneguhan yang menakjubkan dalam pewahyuan yang terdapat di dalam Mazmur 23.

    Karena Tuhan adalah Gembalaku maka segala keperluanku terpenuhi. IA MEMBARINGKAN AKU di atas rumput hijau dan menuntun aku sepanjang anak sungai yang tenang airnya.

    Mazmur 23:1-2

    Domba hanya berbaring dalam keadaan-keadaan tertentu saja. Anda harus bisa membuat domba di dalam gereja Anda berbaring dan berada di dekat Anda. Anda harus menenangkan domba yang takut dan menjaga semua di sekitar Anda menjadi satu keluarga. Melalui pengalamannya sebagai gembala, Phillip Keller membagikan beberapa hal yang akan membuat domba berbaring. Setiap poin dari empat hal berikut menunjukkan mengapa alasan seseorang tidak bisa diam di dalam sebuah gereja. Gesekan dari anggota lain, rasa kuatir, serangan si jahat, dan kurangnya makanan bergizi dari mimbar adalah alasan mengapa domba tidak bisa tinggal diam di gereja. Phillip Keller berkata:

    1. Domba akan berbaring ketika mereka terbebas dari rasa takut: Karena memiliki rasa malu-malu mereka tidak mau berbaring kecuali mereka terbebas dari semua rasa takut. Domba sangat bersikap malu-malu dan mudah panik, bahkan seekor kelinci liar yang tiba-tiba melompat dari belakang semak bisa membuat seluruh kawanan domba lari terbirit-birit.

    2. Domba akan berbaring ketika tidak ada gesekan dari sesame domba: Oleh karena kebiasaan sosial di dalam kawanan, domba tidak akan berbaring kecuali mereka terbebas dari gangguan dari sesame domba.

    3. Domba akan berbaring ketika mereka tidak merana akibat serangga atau parasit: Jika mengalami gangguan dari serangga atau parasit, domba tidak akan berbaring. Hanya ketika mereka terbebas dari semua serangga pengganggu ini mereka bisa beristirahat.

    4. Domba akan berbaring ketika mereka terbebas dari rasa lapar: Domba tidak akan berbaring selama mereka merasa perlu mencari makan. Mereka harus terbebas dari kelaparan. Untuk bisa beristirahat, perlu ada rasa sangat terbebas dari ketakutan, tekanan, gangguan, dan kelaparan.¹

    Apa Yang Membuat Domba Berbaring

    Bab 2

    Mengapa Domba Memerlukan Air

    Karena Tuhan adalah Gembalaku maka segala keperluanku terpenuhi. IA MEMBARINGKAN AKU di atas rumput hijau dan menuntun aku sepanjang anak sungai yang tenang airnya.

    Mazmur 23:1-2

    Gembala masa kini kita, Phillip Keller, menjabarkan pengalamannya dengan domba dan membagikan bagaimana domba membutuhkan air yang banyak untuk hidup normal. Dia menyadari bahwa ketika domba tidak mendapat air dari Roh yang mereka perlukan, mereka akan mencarinya di semua tempat yang salah. Hal ini mengajarkan kita bahwa setiap gembala harus melayani dan menyediakan air dari Roh Kudus bagi setiap dombanya. Kurangnya urapan dalam pelayanan dari mimbar adalah alasan mengapa anggota gereja didapati sedang mencari jalan keluar dari sumber-sumber okultisme dan kuasa dukun.

    Phillip Keller berkata:

    Sama seperti tubuh jasmani memiliki kapasitas dan kebutuhan akan air, maka Firman Tuhan menunjukkan dengan jelas bahwa jiwa manusia memiliki kapasitas dan kebutuhan akan air Roh Kudus yaitu Tuhan yang kekal. Ketika domba merasa haus, mereka menjadi tidak tenang dan mencari-cari air. Jika mereka tidak dituntun ke air yang baik mereka seringkali akhirnya minum dari kubangan air yang kotor di mana mereka terjangkit parasit internal seperti cacing pita, cacing hati, dan kuman lainnya.

    Domba-domba ini sangat mengingatkan saya dengan sekelompok domba yang saya perhatikan suatu hari, sekawanan domba sedang dituntun ke aliran air gunung yang mengagumkan. Perairan yang berasal dari lelehan salju itu mengalirkan air jernih, murni, dan bening ke sejumlah pepohonan. Tetapi di dalam perjalanan ada beberapa domba betina dan anak-anaknya berhenti, malah sebaliknya minum dari kubangan yang kecil, kotor, dan berlumpur di samping aliran air. Air kubangan itu bukan saja kotor dan tercemar karena lumpur jorok dari domba-domba yang melintas sebelumnya, tetapi juga dengan kotoran dan urine dari kawanan yang sebelumnya telah melintas. Tetapi tetap saja domba-domba bodoh ini cukup yakin bahwa inilah air yang terbaik yang bisa didapatkan.

    Air itu sangat keruh dan tidak baik untuk mereka. Terlebih lagi, air itu tentunya terkontaminasi dengan cacing pita dan telur-telur cacing hati yang akhirnya akan melilit mereka dengan parasit internal dan penyakit yang berakibat buruk.

    Ada tiga sumber air utama bagi domba: aliran dan mata air, embun rumput, dan sumur dalam. Bentuk tubuh seperti domba terdiri dari kira-kira70 persen air. Air berfungsi untuk menjaga metabolism normal tubuh; air menjadi bagian setiap sel, memberi kontribusi dalam besarnya tubuh dan dalam kehidupan agar dapat berfungsi normal.

    Karena itu air menentukan kebugaran, kekuatan, dan tenaga domba.²

    Bab 3

    Apa Artinya Ketika Domba Merasa Tertekan

    Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah…

    Mazmur 42:12

    Gembala masa kini kita juga menjabarkan pengalamannya dengan domba dan membagikan apa artinya ketika domba merasa tertekan. Sangat menarik untuk diketahui bahwa semua domba dapat merasa tak ada pertolongan dan tidak sanggup berdiri tanpa bantuan pihak lain. Sungguh, kemiripan antara binatang domba dan manusia sungguh mencengangkan.

    Phillip Keller membagikan pengalamannya sebagai pemilik domba yang bekerja dengan binatang domba. Berikut yang dia katakan:

    Kata cast atau cast down (diterjemahkan sebagai ‘tertekan’) adalah ungkapan bahasa Inggris kuno yang dipakai gembala ketika seekor domba telah terlentang dan tidak dapat bangun sendiri. Domba yang terlentang adalah pemandangan yang menyedihkan sekali. Terlentang, kakinya di atas, meronta-ronta kebingungan berjuang untuk berdiri, namun tidak berhasil. Terkadang domba akan mengembik pelan meminta tolong, tetapi biasanya domba tetap terlentang di sana mengibas-kibas dengan rasa frustrasi dan takut.

    Jika pemiliknya tidak datang mengunjungi dengan segera, maka domba itu akan mati. Inilah alasan lain mengapa penting sekali untuk gembala cermat dalam memperhatikan dombanya setiap hari, memastikan untuk melihat bahwa semua sanggup berdiri di kaki mereka. Jika ada satu atau dua yang hilang, seringkali pemikiran pertama yang muncul dalam benaknya adalah, Ada salah satu dombaku terlentang. Saya harus mencari dan menegakkan dia berdiri kembali.

    Bukan hanya gembala yang memiliki mata tajam untuk melihat domba yang terlentang, tetapi juga ada pemangsa. Elang, burung nasar, anjing, anjing hutan, dan puma tahu bahwa domba yang terlentang adalah mangsa empuk dan kematian sudah di ujung tanduk.

    Mengetahui bahwa domba manapun yang terlentang akan menjadi tanpa harapan, mendekati kematian, dan menjadi mangsa yang empuk, akan membuat si pengelola menganggap domba yang terlentak adalah masalah yang serius. Tidak ada hal lain yang membangkitkan perawatan yang cekatan dan perhatiannya yang penuh terhadap kawanan domba seperti kenyataan bahwa domba yang terbesar, tergemuk, terkuat, dan kadang-kadang tersehat sekalipun dapat terlentang dan menjadi korban. Sebenarnya, seringkali domba yang paling gemuk-lah yang paling mudah terlentang.

    Beginilah cara terjadinya: seekor domba yang besar, gemuk, atau berbulu tebal akan berbaring dengan nyaman di lembah sempit atau frustrasi berbaring di lantai. Mungkin dia sedang berbaring menyamping untuk menggaruk atau beristirahat. Tiba-tiba titik gravitasi tubuhnya bergeser sehingga ia terguling begitu rupa sampai kakinya tidak lagi bisa menyentuh tanah. Dia akan merasa panik dan mulai menendang-nendang karena galau. Seringkali, hal ini justru memperburuk situasi. Dia terguling semakin miring. Sekarang sudah hampir mustahil domba itu kembali bisa berdiri.

    Sementara domba itu terlentang bergumul, gas mulai menumpuk di perut. Semakin perutnya mengembang maka gas ini mulai memperlambat dan menutup aliran sirkulasi darah ke bagian penting di dalam tubuh, terutama kaki. Di dalam cuaca yang panas terik dan sinar matahari memancar, seekor domba yang terlentang dapat meninggal dalam hitungan beberapa jam. Jika cuaca teduh, berawan, dan hujan, dia dapat bertahan dalam posisi tersebut beberapa hari.

    Seorang gembala perlu beberapa jam untuk mencari seekor domba yang hilang. Seringkali dia akan menemukan domba itu dari kejauhan, sedang terlentang dan berbaring tanpa harapan. Dia akan mulai berlari mendapatinya – cepat-cepat semampu dia – karena setiap menit sangat berpengaruh. Hati gembala bercampur rasa kuatir dan senang: kuatir kalau ternyata sudah terlambat; senang karena akhirnya ditemukan juga.

    Segera setelah gembala mendapati anak domba yang terlentang, respon pertamanya adalah mengangkatnya. Dengan perlahan dia akan menggulingkan domba itu ke samping. Ini akan melepaskan tekanan gas di dalam perutnya. Jika domba itu sudah terlalu lama terlentang maka gembala perlu mengangkatnya untuk berdiri. Dengan menopang dengan kakinya, gembala akan membantu domba berdiri, mengelus-elus pangkal kaki untuk memulihkan sirkulasi darah ke kaki. Proses ini membutuhkan waktu. Ketika domba mulai berjalan lagi dia mungkin akan terjerembab, sempoyongan, dan terjatuh dalam timbunan lagi.

    Perlahan-lahan domba itu akan mendapatkan keseimbangan lagi. Dia akan mulai berjalan dengan tegap dan pasti. Segera dia akan bersemangat untuk bergabung dengan yang lain, terlepas dari rasa takut dan frustrasi, mendapat kesempatan lebih lama untk hidup. Domba dapat menjadi terlentang karena beberapa alasan berbeda:

    1. Domba yang memilih lembah yang nyaman, empuk, dan melingkar di tanah untuk berbaring seringkali akan membuatnya terlentang. Di keadaan seperti itu mudah sekali dia berguling dan menjadi terlentang.

    Di dalam kehidupan Kristen, ada bahaya besar ketika kita selalu melihat tempat yang mudah, sudut yang tenang, dan posisi yang nyaman, di mana tidak ada kerja keras, tidak perlu bertahan, tidak ada tuntutan mendisiplin diri.

    2. Berbulu wol terlalu lebat dapat membuat seekor domba terlentang. Sering ketika bulu domba terlalu panjang dan kusut dengan lumpur, kotoran, tumbuhan berduri, dan serpihan-serpihan lain, memudahkan seekor domba menjadi terlentang, karena benar-benar terlalu dibebani dengan bulu wolnya sendiri.

    Wol di dalam Firman Tuhan mencerminkan kehidupan Kristen lama yang berpusatkan pada diri sendiri. Ini adalah ekspresi luar yang terlihat dari sikap batiniah, pernyataan dari ambisi, harapan, dan aspirasi kita sendiri. Ini adalah area hidup kita yang senantiasa terlibat dengan dunia di sekeliling kita. Di sini kita temukan perasaan terikat yang semakin membesar terhadap materi, barang-barang milik kita, dan pikiran-pikiran dunia membebani, menyeret, dan menghambat kita.

    Penting sekali untuk dipahami bahwa tidak ada imam besar yang diijinkan mengenakan wol ketika dia memasuki Ruang Maha Kudus. Hal ini berbicara tentang keakuan, kesombongan, dan pilihan pribadi – dan Tuhan tidak bisa mengabaikannya.

    Ketika seekor domba terlentang karena bulunya terlalu panjang dan berat, maka gembala akan bergerak cekatan untuk mengatasi keadaan itu. Dia akan mencukurnya bersih dan mencegah bahaya anak domba itu kehilangan nyawanya. Proses ini tidaklah menyenangkan. Domba tidak senang ketika dicukur. Hal ini juga adalah kerja keras bagi gembala, tetapi harus dilakukan.

    3. Tubuh yang terlalu gemuk dapat membuat domba terguling terlentang. Sudah menjadi keny ataan umum bahwa domba yang terlalu gemuk bukanlah domba yang paling sehat ataupun produktif. Dan pastinya domba yang tergemuklah yang sering kali terlentang. Beban tubuhnya mudah membuatnya kesulitan bergerak cekatan dan gesit. Jika seorang gembali sudah menyangka bahwa dombanya terlentang karena ia terlalu gemuk, dia mengambil langkah jangka panjang untuk menyelesaikan masalahnya. Dia menerapkan jatah ketat bagi domba itu: domba tersebut mendapat jatah makan lebih sedikit dan kondisi umum tubuhnya diperhatikan lebih cermat. Tujuan gembala adalah untuk melihat dombanya kuat, tegap, dan bersemangat; bukan gemuk, loyo, dan lemah.³

    Bab 4

    Mengapa Domba Memerlukan Arahan

    TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

    Ia menyegarkan jiwaku. Ia MENUNTUN AKU di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

    Mazmur 23:1-3

    Tanpa arahan maka anggota gereja kita akan tersesat dan hidup mereka akan hancur. Banyak orang memiliki pola hidup yang menghancurkan diri sendiri dibangun dalam hidup mereka. Gembala masa kini menunjukkan betapa domba membutuhkan bimbingan. Dia berkata bahwa jika domba-domba dibiarkan sendirian, maka mereka akan tersesat dan menghancurkan diri sendiri dengan pola hidup negative yang bersifat menghancurkan diri.

    Dia menjelaskan:

    Sebuah pandangan umum yang keliru namun sangat serius mengenai domba adalah, bahwa mereka bisa hidup rukun di mana saja. Yang benar justru kebalikannya. Tidak ada jenis ternak lain yang lebih membutuhkan penanganan yang hati-hati, arahan yang lebih rinci ketimbang ternak domba. Seperti domba yang akan mengikut domba lain ke jalan setapak yang sempit dengan buta, terbiasa, dan bodohnya sampai-sampai jalan setapak itu menjadi penuh jejak kaki dan akhirnya terkikis menjadi selokan besar, begitu pula manusia cenderung memiliki sifat yang sama sampai kita melihat kehidupan orang lain yang dihancurkan olehnya.

    Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

    Yesaya 53:6

    1. Tanpa arahan, domba akan mengikuti setapak yang sama sampai akhirnya setapak itu menjadi penuh jejak kaki. Domba akan menggerogoti rumput di tempat yang sama sampai akar rumput itu rusak. Di tempat seperti itu, akar rumput tersebut tercabut dari tanah, sehingga tanah menjadi gersang akhirnya. Perlakuan yang salah itu akan membuat tanah kehilangan kesuburan, dan tanah menjadi rentan dari segala ancaman erosi.

    2. Tanpa arahan, domba akan memakan rumput di bukit yang sama sampai bukit itu menjadi gundul dan tidak bermanfaat lagi. Baik tanah dan pemilik ternak mengalami kerugian sementara domba menjadi kurus, sia-sia, dan sakit. Satu-satunya cara aman dan terbaik yang dimiliki seorang gembala dalam menggembalakan ternaknya adalah, membuat mereka selalu berjalan. Domba-domba harus digiring dari padang rumput ke padang rumput lain secara berkala.

    3. Tanpa arahan, domba akan mencemarkan tanahnya sendiri sampai terjangkit penyakit dan parasit. Karena sikap dommba dan keinginannya untuk tetap tinggal di tempat yang disukainya, maka lokasi yang termakan habis ini dengan cepat dipenuhi dengan berbagai macam parasit. Dalam waktu singkat seluruh ternak dapat terjangkit ulat, cacing pita, dan keropeng.

    Tujuh Tanda Bahwa Anda Mengikuti Gembala

    1. Berkelimpahan. Tanda pertama bahwa Anda dipimpin oleh gembala adalah berkelimpahan. Kelimpahan selalu menghampiri orang yang menaati Firman Tuhan.

    TUHAN adalah gembalaku, TAKKAN KEKURANGAN AKU.

    Mazmur 23:1

    2. Tenang. Tanda ke dua bahwa Anda dipimpin oleh gembala adalah sikap tenang, kalem, pasti.

    …Ia membimbing aku ke AIR YANG TENANG.

    Mazmur 23:2

    3. Makanan rohani. Seseorang yang ada dibawah tuntunan gembala akan dipenuhi Firman Tuhan.

    Ia membaringkan aku di padang yang BERUMPUT HIJAU…

    Mazmur 23:2

    4. Penuh penghiburan. Menerima penghiburan adalah berkat lain dari hidup erat dengan gembala Anda.

    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; GADA-MU DAN TONGKAT-MU, ITULAH YANG MENGHIBUR AKU.

    Mazmur 23:4

    5. Urapan. Orang yang mengikuti gembala akan diurapi. Urapan adalah tanda bahwa Anda benar-benar mengikuti Tuhan.

    Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

    Mazmur 23:5

    6. Kebaikan dan kemurahan. Jika Anda mengikuti gembala, Anda harus mengharapkan hal-hal yang baik dan kemurahan berlimpah di dalam hidupmu. Kebaikan dan kemurahan dalam hidupmu adalah tanda bahwa Anda mengikuti gembala.

    Kebaikan dan kebaikan hati-Mu akan menyertai aku sepanjang umurku, dan aku akan diam bersama Engkau dalam rumah-Mu untuk selama-lamanya.

    Mazmur 23:6 (Terjemahan Bebas)

    7. Sukacita kekal. Sukacita kekal adalah bagian dari mereka yang mengikuti gembala.

    … aku akan diam bersama Engkau dalam rumah-Mu untuk selama-lamanya.

    Mazmur 23:6

    Bab 5

    Mengapa Domba Memerlukan Padang Rumput

    TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang

    Mazmur 23:1-2

    Sekali lagi, gembala kita di masa kini menjelaskan betapa domba

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1