Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Islam Dan Akal Sehat: Versi Lengkap
Islam Dan Akal Sehat: Versi Lengkap
Islam Dan Akal Sehat: Versi Lengkap
eBook703 halaman10 jam

Islam Dan Akal Sehat: Versi Lengkap

Penilaian: 3 dari 5 bintang

3/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Buku digital “Islam Dan Akal Sehat” ini, pada dasarnya adalah transkrip yang dilengkapi link video dari semua video seri “Islam Dan Akal Sehat” nomor 1 sampai 50 (total 64 video) yang sudah pernah dipublikasikan melalui channel Crusader Network di youtube.

Ada dua tujuan sekaligus yang ingin dicapai mealui penerbitan buku ini: membongkar kepalsuan dan kesesatan ajaran Islam dan meneguhkan kebenaran iman Kristen. Semuanya dilakukan dengan pendekatan yang rasional dan disajikan dalam bentuk animasi whiteboard sehingga mudah dipahami oleh siapa saja yang berpikiran terbuka.

Kami berharap penerbitan buku digitas ini dapat memberikan kontribusi, biarpun sedikit, bagi perjuangan umat Tuhan dalam mempertanggungjawabkan iman Kristen di tengah saudara-saudara kita mayoritas muslim.

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Mar 2022
ISBN9781005859626
Islam Dan Akal Sehat: Versi Lengkap
Penulis

Agustinus Daniel

Agustinus Daniel adalah nama pena dari pemilik channel youtube bernama: Crusader Network. Tujuan channel ini adalah untuk meneguhkan kembali iman Kristen di tengah dunia yang semakin tidak mengenal TUHAN yang benar.

Baca buku lainnya dari Agustinus Daniel

Terkait dengan Islam Dan Akal Sehat

E-book terkait

Agama & Spiritualitas untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Islam Dan Akal Sehat

Penilaian: 3 dari 5 bintang
3/5

6 rating2 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 1 dari 5 bintang
    1/5
    Kristod ngelawak Tuhan lu ada di tiang jemuran buruan turunin
  • Penilaian: 5 dari 5 bintang
    5/5
    bagus dan memperluas wawasan, yang dijelaskan benar benar masuk akal sehat

    1 orang merasa ini bermanfaat.

Pratinjau buku

Islam Dan Akal Sehat - Agustinus Daniel

Kata Pengantar

E-book ini merupakan kumpulan dari seluruh video dan transkrip dari seri video Islam Dan Akal Sehat yang pernah dipublikasikan di youtube sejak tahun 2016 hingga 2021 di channel Crusader Network.

Sayang sekali kebijakan komunitas di youtube dalam setahun terakhir tidak memungkinkan kami untuk terus mempublikasikan video-video seri ini. Banyak episode yang dihapus secara sepihak oleh youtube.

Akhirnya untuk menghindari dampak yang merugikan bagi kelangsungan channel Crusader Network, kami memutuskan untuk menghapus video-video seri Islam Dan Akal Sehat dari youtube. Untuk selanjutnya kami mengkompilasi seluruh video seri tersebut, lengkap dengan transkripnya, dalam sebuah ebook sehingga karya ini tetap tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.

Materi dari seri video Islam Dan Akal Sehat adalah apologetika kontra Islam yang dikemas dalam animasi whiteboard sehingga mudah dicerna oleh pemirsa. Topik yang dibahas cukup bervariasi dan lengkap, mulai dari kenabian Muhamad, konsep tauhid, Alquran, ajaran moral, dan sebagainya. Ini membuat seri video Islam Dan Akal Sehat layak untuk menjadi sumber referensi popular dalam apologetika kontra Islam.

Kiranya karya ini dapat menjadi berkat bagi anda!

Viva Christo Rey!

Bab 1

Kesesatan Konsep Tauhid

Video:

https://idas2021.blogspot.com/p/idas-1.html

Diantara ketiga agama keturunan Abraham, Islam adalah yang termuda. Sering mempromosikan dirinya sebagai agama damai, namun dalam kenyataannya Islam sangat dekat dengan kekerasan. Hampir semua kegiatan terorisme dalam 50 tahun terakhir berkaitan dengan Islam.

Ada fakta yang cukup menarik, mereka yang terlibat dalam kasus terorisme, baik langsung ataupun sekedar bersimpati, umumnya Muslim yang cukup taat dan memiliki pemahaman lebih dibanding dengan Muslim kebanyakan. Contoh kongkritnya, Abu Bakar Al Baghdadi pemimpin ISIS adalah seorang akademisi bergelar PhD dalam ilmu keIslaman. Ini mengindikasikan bahwa sumber kekerasan tersebut kemungkinan besar berasal dari ajaran Islam itu sendiri. Ini berbeda dengan apa yang sering diungkapkan oleh para apologis Islam yang mengatakan bahwa terorisme yang mengatasnamakan Islam adalah akibat salah tafsir

Apalagi hal ini diperkuat oleh fakta sejarah, bahwa sejak awal berdirinya Islam tidak pernah lepas dari penggunaan kekerasan dalam upaya penyebarannya. Muhamad, pendiri Islam, tangannya penuh berlumuran darah dari orang-orang yang dianggapnya menghalangi penyebaran Islam atau dari orang-orang yang sekedar mengolok-olok dirinya.

Ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah agama yang begitu kental dengan penggunaan kekerasan ini berasal dari Tuhan Sang Pencipta? Akal sehat kita sulit menerima kenyataan yang kontradiktif ini...

Lupakan klaim bombastis para juru dakwah ataupun ustad-ustad yang mengatakan Islam sebagai agama yang paling benar dan bertugas meluruskan semua kekeliruan agama-agama sebelumnya. Itu propaganda dan kebohongan tanpa dasar yang dirancang untuk mencuci otak orang-orang yang tidak berani berpikir kritis dalam perkara-perkara iman. Jika saja kita mau bersikap kritis dan menguji pokok-pokok ajaran Islam dengan keterbukaan dan kejujuran, kita akan menemukan kesalahan-kesalahan mendasar yang ada di dalamnya.

Sebenarnya ada banyak sekali kekeliruan di dalam Islam. Saya akan mulai dari yang paling mendasar: kekeliruan konsep tauhid.

Seperti pada kedua agama sebelumnya Islam juga bersifat monotheistik, yaitu percaya pada satu Tuhan. Akan tetapi ketiganya memiliki perbedaan. Sejak Abraham hingga sebelum kedatangan Yesus, semua bangsa Yahudi, yaitu keturunan Abraham dari garis Ishak dan Yakub, percaya pada satu Tuhan Sang Pencipta dalam konsep monotheisme sederhana sebagaimana yang diajarkan oleh para nabi.

Setelah Yesus datang dan memberitakan Injil, konsep ketuhanan yang monotheis ini mengalami perkembangan baru: yaitu Allah yang esa dalam tiga pribadi. Konsep ini kemudian dikenal sebagai monotheisme trinitarian.

Sebenarnya, monotheisme trinitarian bukanlah penyimpangan dari monoteosme Yahudi sebagaimana yang sering diasumsikan oleh kebanyakan Muslim. Sebaliknya konsep ini adalah perkembangan yang konsisten dari konsep ketuhanan yang sebelumnya. Karena keterbatasan manusia dalam memahami kebenaran, Tuhan mengungkapkan Diri-Nya kepada manusia secara bertahap. Dan konsep monotheisme trinitarian adalah tahap akhir dari rangkaian pengungkapan jati diri Tuhan di sepanjang sejarah manusia. Konsep monotheisme trinitarian ini memungkinkan manusia dapat mengenal Tuhan dengan lebih baik dibanding apa yang dapat dikenal oleh para nabi.

Konsep keesaan Tuhan yang memiliki pribadi lebih dari satu sebenarnya sudah terungkap dalam Kitab Kejadian sewaktu Tuhan mengatakan, Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita... (Kej. 1:26). Kata kita disini jelas merujuk pada pribadi yag lebih dari satu. Jadi fakta mengenai monotheisme trinitarian atau Tuhan yang esa tapi tidak berpribadi tunggal sesungguhnya sudah dinyatakan secara samar-samar dalam Kitab Kejadian. Namun fakta ini belum dapat diterima sebagai kebenaran oleh prang-orang Yahudi sebelum kedatangan Yesus. Ini dapat dimengerti karena tanpa kedatangan Yesus, konsep monotheisme trinitarian dapat dengan mudah disalahpahami sebagai politheisme. Dan ini tidak dikehendaki Tuhan.

Setelah Yesus, salah satu pribadi Allah, berinkarnasi menjadi manusia, barulah fakta monotheisme trinitarian dapat diterima sebagai kebenaran. Jadi bisa dikatakan bahwa monotheisme Yahudi adalah monotheisme pra-trinitarian. Yaitu tahap persiapan untuk mengenal Allah Tritunggal.

Sementara itu Islam yang muncul beberapa abad setelah inkarnasi Yesus Sang Putra Allah mengajarkan konsep monotheisme yang berbeda. Mengapa demikian? Muhamad yang hidup di tanah Arab tidak memahami tradisi pemikiran Yahudi maupun Kristen. Bahkan sebelum menerima konsep monotheisme, Muhamad adalah seorang penyembah berhala.

Ya benar.. Muhamad, nabi Islam, sebelumnya hanyalah seorang penyembah berhala, sama seperti kebanyakan orang Arab di Mekah pada waktu itu. Tercatat dalam Hadis bahwa Muhamad sering mencium batu hitam Hajar Aswad mengikuti tradisi penyembahan berhala nenek-moyangnya. Ini adalah bukti bahwa Muhamad adalah seorang penyembah berhala. Dan ironisny, kebiasaan penyembahan berhala ini terus diikuti Muslim dalam ritual Ibadah Haji sampai hari ini, minimal sekali seumur hidup jika mereka mampu!

Pergaulannya dengan orang-orang Yahudi maupun Kristen membuat Muhamad tertarik pada konsep monotheisme. Namun karena pemahamannya tidak lengkap atau sepotong-sepotong, maka Muhamad tidak mampu mengadopsi monotheisme pra-trinitarian ala Yahudi maupun moniteisme trinitarian Kristen. Dia malah mengembangkan monotheismenya sendiri yang menurutnya benar, yaitu monotheisme unitarian. Monotheisme untarian ala Muhamad ini hanyalah penyederhanaan dari paham politheisme bangsanya: dari menyembah banyak dewa menjadi hanya satu dewa yang disebutnya sebagai Allah SWT. Konsep monotheisme dangkal dan keliru ini kemudian dibangga-banggakan Muslim sebagai konsep yang paling benar. Mereka menyebutnya tauhid.

Lalu dimana kelirunya konsep monotheisme tauhid ini?

Konsep mooteisme tauhid ini salah karena bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Sempurna. Coba kta bayangkan seperti apakah tuhan unitarian sebelum dia menciptakan segala sesuatu? Tidak ada apapun selain dia! Tuhan unitarian adalah tuhan yang maha kesepian. Dalam Alquran dikatakan demikian,

..Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah aku.. (Q51:56).

Menurut Alquran, tuhan unitarian menciptakan manusia dan jin untuk menyembahnya. Dengan demikian tuhan unitarian membutuhkan ciptaan untuk menyembahnya. Sementara sebelum ada ciptaan, tuhan unitarian kesepian karena tidak ada apapun juga selain dirinya sendiri. Maka dapat kita katakan bahwa tuhan unitarian, bukanlah tuhan yang sempurna dan sudah tercukupi dengan dirinya sendiri sehingga ia butuh ciptaan untuk menyembahnya. Atau dengan kata lain tuhan unitarian tidak mungkin tuhan yang sempurna. Berdasarkan ini dapat kita simpulkan bahwa konsep tauhid Islam adalah konsep ketuhanan yang salah.

Mari kita bandingkan dengan konsep monotheisme trinitarian!

Sebelum adanya ciptaan Tuhan trinitarian atau Allah Tritunggal sudah sempurna dengan Diri-Nya sendiri dan tidak membutuhkan adanya ciptaan. Dalam Allah Tritunggal Bapa mengasihi Putra dan Roh Kudus, Putra mengasihi Bapa dan Roh kudus dan Roh Kudus mengasihi Bapa dan Putra. Ketiga pribadi Allah Tritunggal hidup dalam kekudusan dan kasih yang sempurna. Allah Tritunggal sudah tercukupi dalam Diri-Nya sendiri dan hidup dalam kesempurnaan sebelum adanya ciptaan. Dengan demikian Allah Tritunggal adalah Tuhan yang sempurna. Ini konsep ketuhanan yang benar dan dalam konsep ketuhanan inilah Allah ingin manusia mengenal Dia.

Lalu apa bedanya monotheisme pra-trinitarian Yahudi dan monotheisme unitarian Islam? Bedanya seperti langit dan bumi!

Moniteisme pra-trintarian Yahudi adalah konsep ketuhanan yang benar namun belum lengkap. Bagaimanapun konsep monotheisme Yahudi mengakui adanya pribadi Allah yang tidak tunggal. Sementara itu konsep monotheisme unitarian atau tauhid dalam Islam adalah konsep ketuhanan yang salah!

Jika konsep ketuhanannya saja sudah salah, bisa dibayangkan betapa sesatnya ajaran agama Islam! Kesesatan mereka tidak ada bedanya dengan ajaran pagan penyembah berhala yang mereka musuhi! Mereka (Islam dan pagan) sama-sama menyembah tuhan yang salah dan sama-sama tidak berasal dari Tuhan! Bedanya, Islam lebih brutal dan merasa benar!

Jadi semuanya bisa saya ringkaskan demikian:

Konsep ketuhanan yang diterima oleh agama Yahudi adalah konsep monotheisme pra-trinitarian. Ini adalah konsep ketuhanan yang benar tapi belum lengkap. Sedangkan konsep ketuhanan yang diterima oleh Kristen adalah moniteisme trinitarian. Ini adalah konsep ketuhanan yang benar, sempurna, dan sudah final. Dalam konsep inilah Tuhan ingin manusia mengenal dan mengasihi Dia.

Sementara itu konsep ketuhanan yang dipahami Islam adalah konsep ketuhanan unitarian atau tauhid. Ini adalah konsep ketuhanan yang menyimpang dari ajaran Tuhan sebelumnya. Penjelasan paling masuk akal mengapa Islam mengajaran konsep ini adalah untuk menyesatkan manusia dari konsep monotheisme trinitarian yang sudah final!

Jika konsep ketuhanannya saja sudah salah, maka tidak perlu heran jika ajarannya juga salah dan mengarahkan orang pada kultur kekerasan serta kematian. Karena Tuhan tidak mungkin mengajarkan yang salah maka bisa disimpulkan bahwa ajaran Islam tidak mungkin berasal dari Tuhan.

Bagi saudara-saudaraku kaum Muslim, sudah jelas bahwa konsep tauhid yang diajarkan salam Islam adalah konsep ketuhanan yang salah. Sebaliknya konsep monotheisme trinitarian yang diajarkan dalam Kristen adalah konsep ketuhanan yang benar dan konsisten dengan rangkaian pewahyuan dari seluruh nabi-nabi. Jika ada ajaran yang benar mengapa anda masih terus mengikuti ajaran yang salah? Masih ada waktu untuk berubah, jangan disia-siakan.

Bab 2

Tujuan Hidup Dalam Islam

Video:

https://idas2021.blogspot.com/p/idas-2.html

Kesalahan fatal dalam konsep tauhid Islam berdampak panjang. Ajaran Islam juga otomatis ikut tersesatkan. Salah satu yang pentng adalah mengenai tujuan hidup manusia.

Kita akan fokus pada ayat ini:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Aku... (Q51:56)

Menurut Islam Tuhan memang tidak menciptakan manusia untuk tujuan apapun selain untuk menyembah dia.

Itu adalah tujuan hidup satu-satunya menurut Alquran. Dan itu juga berarti tujuan hidup yang tertinggi dalam Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh pesan Alquran pada dasarnya mengajarkan manusia untuk menyembah Tuhan.

Jika manusia menurut Islam diciptakan bagi Tuhan, ada beberapa alternatif yang mungkin:

1. Mencintai Tuhan

2. Melayani Tuhan

3. Menyembah Tuhan

Mereka yang mencintai adalah orang-orang yang ada di lingkaran dalam seperti keluarga, sahabat dan orang-orang kepercayaan. Mereka yang melayani adalah para pekerja, pembantu, dan orang-orang upahan. Sedangkan yang menyembah adalah para budak dan orang-orang jajahan. Ironisnya, menurut Islam Allah SWT memilih yang terrendah bagi ciptaannya yang terbaik, yaitu untuk menyembah dia.

Memang benar manusia harus menyembah Tuhan. Tapi apakah hanya untuk itu manusia diciptakan? Itu terlalu dangkal! Akibat tujuan hidup yang dangkal ini maka relasi antara manusia dengan Tuhan dalam Islam juga menjadi relasi yang sangat dangkal, yaitu relasi antara hamba dengan tuan. Ini sebuah kesalahan fatal yang harus dibayar mahal.

Konsekuensi dari relasi yang dangkal ini, Muslim tidak merasa perlu untuk mengenal Tuhan dengan sebaik-baiknya. Nggak penting bagi hamba dan budak untuk mengenal tuannya. Yang penting bagi mereka adalah melakukan segala kewajiban dan perintah yang sudah ditetapkan untuk menyembah Tuhan. Begitulah dalam Islam!

Sebenarya sangat berbahaya menyembah Tuhan tanpa mengenal-Nya. Manusia bisa menyembah Tuhan dengan cara yang salah dengan dalih menjalankan perintah Tuhan. Ini dapat terjadi karena tanpa mengenal Tuhan, manusia cenderung menjalankan perintah yang diberikan tanpa mengerti apa yang sesungguhnya dikehendaki Tuhan. Tidak perlu heran jika banyak Muslim yang terjebak dalam mentalitas penjilat yang siap melakukan apapun demi menyembah Allahnya. Termasuk melakukan teror dan membunuh orang-orang yang tidak seagama. Manusia dengan mentalitas budak dan penjilat inikah ciptaan terbaik Tuhan? Tidak masuk akal!

Jika Tuhan itu Maha Pencipta, tentu Dia dapat menciptakan manusia dengan tujuan yang lebih baik dari sekedar untuk menyemah Dia. Sayangnya Allah SWT bukanlah Tuhan yang sempurna sehingga dia tidak dapat memberikan tujuan hidup yang sempurna bagi manusia.

Apakah Muslim tidak bisa mengasihi Tuhan? Harusnya bisa! Tapi karena itu bukan tujuan hidup yang dinyatakan dalam Alquran maka itu tidak terpukirkan dan menjadi prioritas bagi Muslim. Alquran tidak mengajarkan manusia untuk mengenal dan mengasihi Tuhan. Yang diajarkan Alquran pada intinya adalah bagaimana untuk menjadi taat dan menyembah Tuhan karena itu adalah satu-satunya tujuan hidup manusia diciptakan menurut Islam.

Jadi tidak perlu heran jika sangat jarang Muslim yang berbicara soal mencintai atau mengasihi Tuhan. Yang mereka pikirkan dan mereka ketahui adalah taat pada kewajiban demi untuk menyembah Tuhan. Dan mereka siap melakukan apapun untuk itu. Menurut Muslim mengasihi Tuhan itu tidak Islami! Menyembah Tuhan, barulah Islami!

Ya, mentalitas Muslim memang tidak lebih dari mentalitas budak.

Untuk mendapatkan gambaran betapa parahnya ajaran Islam, kita akan membandingkannya dengan ajaran Kristen.

Dalam bab yang pertama sudah saya jelaskan bahwa Allah Tritunggal itu sempurna sejak sebelum ada ciptaan. Dan Dia tidak membutuhkan apapun dari ciptaan-Nya. Jika Tuhan tidak membutuhkan apapun dari ciptaan-Nya, lalu untuk apa Dia menciptakan manusia?

Bayangkan seorang pelukis yang sangat mapan dan tidak membutuhkan uang lagi tapi ia masih tetap melukis. Untuk apa ia melukis jika ia tidak butuh uang? Jawabannya, ia melukis bukan karena ia butuh sesuatu, tapi karena ia ingin mengekspresikan rasa seninya.

Begitu juga dengan Allah Tritunggal yang sempurna. Dia menciptakan manusia bukan karena Dia butuh sesuatu dari manusia tapi karena Dia ingin mengekspresikan kemuliaan-Nya dalam ciptaan.

Jadi dalam pandangan Kristen manusia tidak diciptakan untuk menyembah Tuhan. Bahkan manusia tidak diciptakan untuk mengasihi Tuhan karena Allah Tritunggal yang sempurna tidak membutuhkan apapun dari manusia. Termasuk tidak membutuhkan kasih manusia! Jauh lebih tinggi dari itu semua, manusia diciptakan untuk menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan. Itulah martabat yang pantas bagi ciptaan terbaik Tuhan dan itulah tujuan hidup manusia yang tertinggi. Tidak mungkin ada tujuan hidup yang lebih tinggi dari ini.

Inilah tantangan saya: silahkan kumpulkan ulama-ulama dan sarjana-sarjana terbaik Islam dari seluruh dunia, kalau perlu mintalah Muhamad, nabi Islam, untuk datang lagi ke bumi. Sampai kapanpun Islam tidak akan mampu mendefinisikan tujuan hidup yang lebih tinggi dari ini. Karena tidak ada tujuan hidup manusia yang lebih tinggi dari ini maka bisa kita pastikan bahwa menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan adalah tujuan hidup manusia yang tertinggi dan universal. Yaitu tujuan hidup yang tekah ditetapkan oleh Tuhan sendiri bagi ciptaan terbaik-Nya.

Itulah sebabnya dalam Kitab Kejadian dikatakan bahwa manusia diciptakan sebagai citra Allah, yaitu ciptaan yang serupa dengan gambar dan rupa Tuhan sendiri (Kej. 1:26). Juga dalam Injil dikatakan bahwa manusia harus sempurna seperti Bapa di dalam surga (Mat.5:48). Karena hanya dengan menjadi sempurna sebagai citra Allah saja maka manusia akan dapat menjadikan dirinya sebagai ekspresi kemuliaan Tuhan yang sempurna.

Membandingkan tujuan hidup manusia menurut Kristen dan Islam bagaikan membandingkan langit dan bumi. Jauh sekali bedanya.

Lalu mengapa manusia harus menyembah Tuhan jika bukan itu tujuan hidupnya? Mengapa manusia harus mengasihi Tuhan dan sesama? Kristen mengajarkan manusia untuk menyembah Tuhan, mengenal dan mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan juga untuk hidup suci karena hanya dengan cara demikian hidup manusia akan menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan. Hukum Kasih diberikan kepada manusia bukan karena Tuhan membutuhkan sesuatu dari manusia melainkan supaya hidup manusia menjadi ekspresi dari kemuliaan-Nya. Selain itu dalam ajaran Kristen Tuhan juga tidak menghendaki manusia untuk hidup dengan mentalitas budak seperti yang diajarkan Islam. Karena hanya manusia merdeka saja yang dapat menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan. Ini sangat luar biasa!

Bandingkan ini dengan Islam yang hanya mengajarkan manusia untuk menyembah Tuhan sesuai dengan tujuan hidup manusia yang tercantum dalam Alquran!

Satu kesimpulannya:

Karena Tuhan itu sempurna maka Dia menciptakan mahluk yang sempurna dengan tujuan yang sempurna. Dengan demikian tujuan hidup manusia hanya untuk menyembah Tuhan dengan mentalitas budak seperti yang dikatakan Alquran adalah tujuan hidup yang dangkal dan salah. Karena tujuan hidup manusia yang ditetapkan Alquran sudah dangkal dan salah, maka ajaran Islam juga dangkal dan salah. Dengan mengikuti ajaran Islam, manusia tidak akan pernah mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan.

Muslim itu seperti seseorang yang ingin pergi dari Surabaya menuju Jakarta dan kepadanya diberikan sebuah peta yang hanya sampai ke Bandung. Dengan menggunakan peta itu, meski arahnya sudah betul ke barat, sampai kapanpun orang itu tidak akan pernah sampai ke tujuan. Ia akan tersesat.

Peta yang menyesatkan itu, secantik apapun bentuknya, tidak ada gunanya. Lebih baik dibuang ke tempat sampah dan segera diganti dengan peta yang benar.

Saudara-saudaraku kaum Muslim, sekarang silahkan pilih...

Mengikuti ajaran Kristen yang mengajarkan manusia untuk menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan sebagai manusia merdeka ataukah mengikuti ajaran Islam yang mengajarkan manusia untuk bermental budak dengan taat dan menjalankan segala kewajiban hanya untuk menyembah Allah SWT?

Bab 3

Alquran, HOAX Terbesar Sepanjang Sejarah

Video:

https://idas2021.blogspot.com/p/idas-3.html

Kali ini kita membahas tentang sebuah kitab yang konon menurut Islam adalah kitab suci yang paling benar dan otentik...

Menurut banyak Muslim, Alquran yang ada sekarang ini sama persis dengan apa yang diterima Muhamad sekitar 15 abad yang lalu, tanpa perubahan apapun. Sebenarnya ini cuma mitos. Alquran yang ada sekarang ini adalah hasil penyeragaman besar-besaran yang dicetak di Kairo, Mesir, pada tahun 1924 dan dibiayai oleh Arab Saudi. Jadi usianya belum genap 100 tahun!

Tapi bab ini tidak membahas otentisitas yang semacam itu.

Sekalipun Alquran yang sekarang ini kita asumsikan betul-betul sama dengan Alquran yang diterima Muhamad 15 abad yang lalu, akan sia-sia jika Alquran itu sebenarnya sejak awal bukan kitab suci yang berasal dari Tuhan.... Betul nggak?

Uang palsu yang dibuat 5 abad yang lalu dan ditemukan dalam keadaan utuh saat ini tetaplah uang palsu! Tidak akan berubah statusnya menjadi uang asli, itu cuma uang palsu yang antik, tidak lebih! Demikian juga dengan Alquran! Jika sejak semula yang diterima Muhamad bukanlah kitab suci yang berasal dari Tuhan, maka Alquran yang sekarang tetap bukan kitab suci juga, tidak peduli seotentik apapun teks yang ada di dalamnya.

Pertanyaannya sekarang: apakah Alquran berasal dari Tuhan?

Sejauh ini Muslim menerima Alquran sebagai kitab suci semata-mata hanya berdasarkan klaim Muhamad, tidak lebih. Muhamad mengaku mendapat bisikan Malaikat Jibril yang membawa pesan dari Allah SWT dan ia kemudian mendiktekan pesan itu kepada orang lain untuk mencatatnya.

Begitulah pengakuannya....

Ada dua persoalan mendasar disini....

Yang pertama, bagaimana jika Muhamad berbohong?

Banyak Muslim pasti keberatan dan akan mengatakan tidak mungkin seorang nabi berbohong! Lho memangnya siapa yang menyatakan Muhamad itu nabi? Bukankah kenabian Muhamad berasal dari pernyataan Alquran yang diklaimnya berasal dari Allah SWT? Jadi dengan kata lain, Alquran dan Muhamad saling bersaksi satu sama lain. Yang menyatakan Alquran pasti benar karena kitab itu berasal dari Tuhan adalah Muhamad sendiri. Dan perkataan Muhamad pasti benar karena menurut Alquran dia adalah seorang nabi utusan Allah.

Di pengadilan manapun, pengakuan yang bersifat siklis semacam ini tidak ada artinya...!

Dengan demikian tak ada bukti meyakinkan bahwa Muhamad adalah seorang nabi! Dia hanya mengaku sebagai nabi. Karena Muhamad bukan nabi, maka Muhamad juga sangat mungkin berbohong! Orang yang berani berbohong soal penting seperti masalah kenabiannya, tidak akan takut berbohong untuk hal-hal lain! Motif harta, kekuasaan, dan wanita bisa menjadi dasar untuk itu mengingat Muhamad yang awalnya cuma seorang suami dari seorang janda kaya memang akhirnya berhasil mendapatkan semua itu dalam hidupnya di dunia!

Yang kedua, bagaimana jika yang didengar Muhamad itu bukan Malaikat Jibril tapi sekedar iblis yang mengaku sebagai Malaikat Jibril?

Lagi-lagi Muslim pasti banyak yang protes, mana mungkin Muhamad tidak bisa membedakan iblis dan malaikat..!

Oh... sangat mungkin my brother!

Apalagi memang pada mulanya Muhamad juga mengira bahwa yang mendatanginya di Gua Hira adalah iblis dan Muhamad sendiri berusaha bunuh diri karena mengira dirinya kerasukan iblis. Harus diingat bahwa Muhamad dibesarkan dalam kultur penyembah berhala di Mekah. Keluarga dan masyarakat di lingkungannya adalah orang-orang penyembah berhala. Bekas-bekas dan buktinya masih ada sampai sekarang dalam bentuk ritual Ibadah Haji dan mencium batu Hajar Aswad di Mekah! Itu tidak lebih adalah tradisi kaum pagan penyembah berhala yang dilestarikan dengan sukses dalam agama Islam!

Selain itu, pengetahuannya tentang ajaran-ajaran para nabi dari tradisi monotheis Yahudi dan Kristen sangat terbatas. Ingat, berdasarkan pengakuannya sendiri Muhamad buta huruf, jadi pengetahuannya tentang kultur dan ajaran monotheisme Yahudi dan Kristen hanya berdasarkan percakapan lisan yang dangkal! Dengan kondisi seperti ini Muhamad jelas tidak memiliki acuan pengetahuan yang kuat untuk memahami seperti apa ajaran yang berasal dari Tuhan dan telah dipercaya oleh banyak nabi sebelumnya. Pengetahuannya nyaris NOL besar!

Ini membuat Muhamad pasti memiliki kesulitan besar untuk membedakan mana ajaran yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan. Dia juga pasti tidak memiliki kemampuan untuk membedakan malaikat yang berasal dari Tuhan dengan iblis yang sedang menyamar menjadi malaikat dan berusaha menipunya. Dasar acuan atau tolok ukur yang perlu untuk membedakan persoalan sulit seperti itu tidak dimiliki oleh Muhamad.

Ambisi duniawinya yang besar dan pengetahuan rohaninya yang terbatas membuat Muhamad menjadi target penipuan iblis yang sempurna. Dengan kondisi ini, sangat besar kemungkinannya Malaikat Jibril yang datang kepadanya sesungguhnya hanyalah iblis yang menyamar menjadi malaikat dan membawa ajaran-ajaran yang tidak berasal dari Tuhan!

Dari kedua kemungkinan yang sangat masuk akal ini, kita sudah punya alasan kuat untuk mempertanyakan posisi Alquran sebagai kitab suci. Bisa jadi Alquran hanyalah karangan Muhamad atau ajaran-ajaran iblis yang mengaku sebagai Malaikat Jibril, atau gabungan keduanya.

Sekarang, mari kita bandingkan dengan kitab suci lain yang juga diakui oleh keturunan Abraham, atau Ibrahim, yaitu Alkitab. Ini akan memperjelas posisi Alquran sebagai kitab suci atau bukan!

Alkitab terdiri dari dua bagian:

1. Perjanjian Lama yang berisi kitab-kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi sebelum kedatangan Yesus.

2. Perjanjian Baru yang berisi empat kitab Injil dan surat-surat para rasul atau kitab-kitab lain yang ditulis setelah kedatangan Yesus.

Ada satu karakter penting yang dimiliki Alkitab tapi tidak dimiliki oleh Alquran dan juga kitab-kitab suci lain yang ada di dunia ini! Alkitab bukanlah satu buku yang ditulis pada satu jaman oleh satu atau sekelompok orang. Alkitab adalah sekumpulan kitab yang ditulis oleh banyak orang di jaman yang berbeda-beda namun keseluruhannya membentuk satu konsep kebenaran dan satu narasi keselamatan yang utuh. Ini adalah unsur adikodrati yang menyertai keberadaan Alkitab, yaitu unsur yang tidak dapat dibuat oleh siapapun kecuali Tuhan.

Mulai dari kisah penciptaan dan kejatuhan manusia ke dalam dosa, perjanjian Allah dengan Abraham, lalu pembebasan bangsa Israel dari Mesir oleh Musa dalam kitab-kitab Taurat, kemudian kisah inkarnasi dan penyaliban Yesus dalam kitab-kitab Injil, hingga kedatangan Yesus yang kedua dan nubuat akhir jaman dalam Kitab Wahyu, semuanya membentuk satu narasi besar sejarah keselamatan yang membingkai satu konsep kebenaran yang utuh.

Tidak mungkin manusia atau iblis mampu membangun satu narasi keselamatan yang utuh semacam itu, dengan menggunakan elemen-elemen sejarah dalam rentang waktu yang sangat panjang. Juga tidak mungkin manusia dan iblis mampu merumuskan satu konsep kebenaran yang utuh dan konsisten secara bertahap, melalui perjalanan sejarah yang panjang. Setidaknya ini tidak terjadi dalam tradisi manapun selain tradisi Yudeo-Kristen.

Kesimpulannya jelas: hanya Tuhan yang mampu melakukan itu!

Jadi cukup masuk akal jika kita katakan Tuhan sendirilah yang menjadi pengarang seluruh isi Alkitab, sementara itu para nabi dan semua penulis kitab-kitab suci hanyalah pekerja-pekerja yang dipilih untuk mengungkapkan sebagian gagasan-gagasan Tuhan ini dalam bentuk tulisan di berbagai kitab pada jaman yang berbeda-beda! Siapakah yang mampu menyatakan kebenaran yang utuh secara adikodrati seperti ini selain Tuhan? Tidak ada!

Bandingkan ini dengan Alquran yang konsep kebenarannya dibentuk hanya dalam satu jaman dan melalui satu orang. Manusia lain juga bisa melakukan hal yang serupa, misalnya saja Sidharta Gautama yang melahirkan Budhisme atau Konfusius yang melahirkan ajaran konfusianisme dan banyak guru-guru lainnya. Ajaran seperti ini jelas tidak memiliki unsur adikodrati... Oleh karenanya tidak dapat dikatakan berasal dari Tuhan!

Jadi sekalipun Alkitab terdiri dari banyak kitab yang ditulis oleh banyak orang di jaman yang berbeda-beda, kita bisa melihat ada benang merah yang sangat jelas: semuanya bersumber dari satu kebenaran yang sama, yaitu Tuhan yang esa. Tidak ada kitab suci lain di dunia yang memiliki karakter adikodrati seperti itu, hanya Alkitab!

Selain itu, kebenaran isi dari Alkitab sudah diakui dan diverifikasi oleh banyak nabi di berbagai jaman yang berbeda. Ini makin memperkuat fakta bahwa Alkitab adalah Kitab Suci yang sungguh-sungguh berasal dari Tuhan.

Mari kita gunakan logika dan akal sehat...

Jika Alquran memang berasal dari Tuhan yang sama dengan Tuhan yang diakui para nabi, maka sudah seharusnya Alquran kompatibel dengan Alkitab dan mampu membentuk satu konsep kebenaran yang utuh. Sama seperti kitab-kitab Perjanjian Baru yang kompatibel dengan kitab-kitab Perjanjian Lama.

Tapi nyatanya tidak demikian!

Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci sebelumnya, baik kitab-kitab Perjanjian Lama maupun kitab-kitab Perjanjian Baru! Artinya, Alquran tidak berasal dari sumber kebenaran yang sama dengan Alkitab! Konsekuensinya, jika Alkitab berasal dari Tuhan, baik berdasarkan pengakuan para nabi maupun berdasarkan karakter adikodrati yang dimilikinya, maka tentu saja Alquran yang tidak kompatibel dengannya tidak mungkin berasal dari Tuhan. Dengan kata lain, Alquran bukanlah kitab suci!

Mengingat begitu garangnya klaim terhadap Alquran yang menyesatkan begitu banyak orang, sangat beralasan kalau Alquran disebut sebagai HOAX terbesar sepanjang sejarah manusia!

Muslim biasanya berdalih, Alkitab sudah dipalsukan dan diubah isinya sehingga Allah menurunkan Alquran untuk meluruskan penyimpangan yang terjadi dan Allah menjamin kebenaran isi Alquran sampai kapanpun! Wow.., betapa tidak konsistennya!

Mari kita pakai akal sehat lagi....

Jika Tuhan tidak dapat menjamin keutuhan isi kebenaran dalam Alkitab, bagaimana Dia tiba-tiba bisa menjamin keutuhan isi Alquran? Pasti juga tidak bisa! Atau kemungkian lain, Tuhan lupa menjamin keutuhan Alkitab dan baru mengingatnya saat menurunkan Alquran? Hm...ini logika yang lucu...!

Yang benar, Tuhan pasti dapat menjamin keutuhan kitab suci yang diturunkan-Nya kepada manusia! Dan Dia tidak pernah lupa untuk memberi jaminan sejak semula. Itu berarti, sejak semula Tuhan sudah menjamin keutuhan isi kebenaran Alkitab yang dipercaya oleh banyak nabi.

Mari kita lihat fakta: Yesus tidak pernah berbicara sedikitpun tentang pemalsuan atau kerusakan-kerusakan dalam kitab-kitab para nabi. Bahkan Ia menyatakan tidak satu iotapun akan hilang dari kitab-kitab para nabi sampai semuanya tergenapi dan apa yang sudah ditulis tidak dapat dibatalkan! Artinya, Tuhan sudah menjaga keutuhan isi Kitab Suci yang ada pada waktu itu selama kurang lebih 1500 tahun sejak jaman Musa, yaitu saat kitab-kitab Taurat ditulis! Bagaimana mungkin setelah itu Tuhan gagal menjaga keutuhan isi Kitab Suci-Nya? Tuduhan Alkitab sudah dipalsukan adalah tidak masuk akal!

Jika demikian tidak ada alasan mengapa Tuhan harus menurunkan Alquran sebagai kitab suci pengganti. Alquran hanyalah karangan Muhamad atau berasal dari inspirasi iblis yang menyamar sebagai Malaikat Jibril. Atau, bisa jadi juga gabungan keduanya: karangan Muhamad sekaligus inspirasi iblis.

Bukan kebetulan jumlah surah dalam Alquran adalah 114... Jika kita jumlahkan kombinasi angkanya kita mendapatkan: 114 + 141 + 411 = 666 Angka 666 dalam Kitab Wahyu merujuk pada angka yang berkaitan dengan iblis!

Mungkin saja ini adalah tanda tangan dari iblis yang sengaja disembunyikan di dalam Alquran. Untuk apa iblis sengaja memasukkan angka ini? Tentu ada maksudnya...

Dengan tandatangannya ini, jika suatu saat Alquran mampu menggantikan Alkitab sebagai sumber kebenaran, iblis punya bukti kuat untuk mengklaim Alquran sebagai karyanya! Dan jika Alquran benar-benar berhasil menggantikan Alkitab, itu berarti dia lebih hebat dari Tuhan! Dan itulah yang diinginkan iblis!

Bab 4

Mempertanyakan Kenabian Muhamad

Video:

https://idas2021.blogspot.com/p/idas-4.html

Ada dua hal yang sangat sensitif dalam Islam: Alquran dan Muhamad. Keduanya dimitoskan suci dan sempurna tanpa cela. Sikap ini penting bagi Islam karena keduanya merupakan fondasi yang membangun seluruh keIslaman.

Tapi ada masalah besar, keduanya ternyata sangat rapuh dan tidak tahan terhadap upaya-upaya kritis yang mempertanyakannya. Maklum, kebenaran tentang Alquran dan Muhamad tidak lebih dari mitos-mitos dan propaganda yang jauh dari kebenaran!

Akibatnya, akal sehat tidak mampu melindungi Alquran maupun Muhamad. Maka Muslim perlu cara lain untuk melindungi keduanya, yaitu dengan ancaman hukuman mati bagi siapapun yang dianggap menghina keduanya!

Dalam bab sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa Alquran tidak lebih dari HOAX terbesar sepanjang sejarah manusia. Alquran tidak lebih dari kitab palsu, entah itu buatan Muhamad atau inspirasi iblis, atau gabungan keduanya!

Nah, pada bab ini saya akan berbicara tentang Muhamad, yang menurut mitos dan propaganda Islam adalah nabi terbesar dan terakhir bagi umat manusia.

Karena hanya mitos dan propaganda, fakta sesungguhnya tentang Muhamad tidak pernah dimengerti oleh umat Islam selama lebih dari 14 abad. Apa yang mereka pahami tentang Muhamad sudah ditutup-tutupi dan dipoles sedemikian rupa dengan maksud agar mereka percaya Muhamad sebagai nabi dan teladan yang sempurna!

Padahal fakta sesungguhnya tidak demikian. Beruntung dalam dunia informasi sekarang ini fakta-fakta tersebut tidak bisa lagi ditutup-tutupi seperti di masa lalu. Setiap orang dapat menggali informasi tentang Muhamad dari sumber-sumber Islam. Pada akhirnya umat Islam dapat mengetahui siapa sesungguhnya Muhamad yang selama ini dimitoskan sebagai nabi. Kebenaran memang tidak mungkin disembunyikan selamanya, suatu saat pasti akan terungkap!

Berdasarkan fakta, ada cukup banyak sekali alasan logis yang menyangkal kenabian Muhamad, bab ini tidak bermaksud mengungkapkan semuanya, hanya beberapa saja tapi sudah cukup memberikan alasan mengapa Muhamad bukanlah seorang nabi!

Yang pertama: Muhamad adalah seorang penyembah berhala!

Pada masa itu di Mekah hanya ada dua agama monotheis: Yahudi dan Kristen. Dan Muhamad bukanlah pengikut keduanya. Jadi kesimpulannya jelas dan terang benderang: jika Muhamad bukan pengikut Kristen ataupun Yahudi maka Muhamad pasti mengikuti agama keluarga dan nenek moyangnya... yang tidak lain adalah penyembah berhala!

Ini diperkuat dengan fakta bahwa Muhamad seringkali mencium batu hitam Hajar Aswad seperti yang dilakukan para penyembah berhala di Mekah pada waktu itu. Ya benar.... Ternyata Muhamad tidak lebih dari seorang penyembah berhala... Tentu ini menyakitkan bagi Muslim, tapi itulah faktanya.

Jangan dikira bahwa setelah menerima wahyu lantas ajaran pagan ini tidak lagi diikuti! Muhamad tetap melakukannya dan mengatakan seolah-olah itu adalah perintah Allah sendiri. Muhamad mengarang mitos bahwa tradisi itu berasal dari para nabi sebelumnya! Akibatnya, kebiasaan penyembahan berhala ini kemudian diikuti oleh semua Muslim dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Bersembahyang dengan menghadap ke Kabah yang tidak lebih dari rumah tempat patung-patung berhala di Mekah. Patung-patung berhala memang sudah disingkirkan, tapi batu hitam Hajar Aswad yang dipuja Muhamad masih ditempatkan di Kabah sampai hari ini!

2. Rela membayar mahal untuk pergi berhaji guna mengikuti sisa-sisa ritual pagan, yaitu dengan bertawaf mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali, serta mencium batu hitam Hajar Aswad!

Orang Muslim biasa berdalih bahwa mencium Hajar Aswad bukanlah menyembah berhala, mereka hanya mengikuti teladan nabi.

Salah!

Mereka lupa bahwa Muhamad mencium Hajar Aswad karena mengikuti kebiasaan pagan penyembah berhala di Mekah pada masa itu! Muhamad bukanlah orang pertama yang memulai kebiasaan itu! Jadi yang diikuti Muslim tidak lain adalah kebiasaan pagan yang diikuti Muhamad dan nenek moyangnya!

Ada lagi Muslim yang mengatakan itu adalah teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim atau Abraham. Ini juga menggelikan karena kebiasaan itu sama sekali tidak dikenali oleh orang-orang Yahudi maupun Kristen yang sangat mengenal kisah tentang Abraham! Upaya mengkaitkan Kabah dan Hajar Aswad dengan Nabi Ibrahim atau Abraham hanyalah kebohongan atau mitos yang dimunculkan oleh Muhamad untuk menaikkan gengsi dan status Islam.

Selain itu dalam Islam diajarkan bahwa mencium Hajar Aswad dapat menghapuskan dosa! Siapakah yang dapat menghapus dosa selain Tuhan? Tidak ada!

Karena Muslim percaya Hajar Aswad dapat menghapus dosa maka secara tidak langsung Muslim telah memberhalakan Hajar Aswad. Yaitu dengan memberinya status ilahi yang dapat menghapus dosa jika seseorang menciumnya saat berhaji. Dan Muslim juga menyembah ke arahnya lima kali sehari! Tentu saja ini disamarkan seolah-olah shalat menghadap Kabah hanyalah demi keseragaman arah, padahal saat shalat sendirianpun Muslim pasti berusaha shalat dengan menghadap Kabah, alias bersujud ke arah Hajar Aswad! Kalau shalat sendirian juga harus menghadap Kabah tentu alasannya bukan demi keseragaman. Ada alasan lain! Tidak percaya? Tantanglah Muslim untuk shalat sendirian dengan membelakangi Kabah! Dijamin tidak akan berani!

Dengan demikian sesungguhnya Muslim tanpa sadar sudah menjadi musrik dengan melakukan shalat lima waktu dan berhaji ke Mekah!

Bagaimana mungkin seorang nabi terbesar dan terakhir tidak lebih dari bekas penyembah berhala yang meneladankan praktek penyembahan berhala pada pengikutnya?

Yang kedua: Muhamad adalah seorang pendosa!

Baik sebelum dia menerima Alquran maupun sesudahnya, Muhamad tidak lebih adalah seorang pendosa. Ini bertentangan dengan mitos yang dipercaya Muslim bahwa Muhamad terbebas dari dosa atau maksum.

Fakta ini diperkuat oleh ayat-ayat Alquran sendiri seperti misalnya Q40:55 dan Q48:1-2.

Menurut Alkitab, tidak satupun manusia bebas dari dosa kecuali Yesus. Bahkan Islam juga percaya seperti itu. Bagaimana mungkin nabi yang konon datang setelah Yesus tidak lebih dari pendosa, baik sebelum dia menerima kenabiannya maupun sesudahnya! Bahkan kata-kata terakhir Muhamad sebelum mati adalah mengutuki orang-orang Yahudi dan Kristen! Tapi Alquran malah menjadikan Muhamad sebagai teladan bagi Muslim (Q33:21, Q68:4).

Jika Muslim menggunakan akal sehat, maka yang seharusnya menjadi teladan hidup Muslim adalah Yesus Kristus yang bebas dari dosa, bukan Muhamad yang pendosa! Muslim seringkali berkelit dengan mengatakan bahwa mereka meneladani keduanya. Tapi alasan ini dengan mudah dipatahkan mengingat tak ada tradisi Islam yang menghargai hidup selibat seperti yang dicontohkan oleh Yesus. Yang berkembang malah tradisi poligami dan mengawini anak di bawah umur seperti yang dicontohkan Muhamad!

Yang ketiga: Muhamad tidak lebih dari manusia cabul yang memiliki masalah dalam kehidupan seksualnya.

Salah satunya, dia seorang pedofil!

Fakta dari sumber-sumber Islam menunjukkan bahwa setelah Khadijah istri pertamanya meninggal, Muhamad mengikat kontrak perkawinan dengan Aisha yang berusia 6 tahun dan menidurinya sebagai istri saat Aisha masih berusia 9 tahun. Apakah seorang pedofil seperti ini layak disebut sebagai nabi?

Muhamad juga mengawini Zainab yang sebelumnya tidak lain adalah istri dari Zaid, anak angkatnya sendiri!

Selain itu ia juga berhubungan seks dengan budaknya yang bernama Maria orang Koptik di tempat tidur Hafsah istrinya, saat Hafsah sedang pergi. Ini jelas-jelas perzinahan, suatu perilaku yang tidak bermoral dan jauh dari karakter seorang nabi!

Obsesinya pada seks juga sangat besar, dia sering menyombongkan diri pada sahabat-sahabatnya bahwa Allah SWT memberinya kekuatan seks setara dengan 40 orang laki-laki. Maka, selain memiliki belasan istri Muhamad juga memiliki budak-budak seks yang tak terhitung banyaknya.

Kegilaannya pada seks ini bahkan diteruskan kepada para pengikutnya. Muhamad mengijinkan pengikut-pengikutnya untuk menjalani nikah mutah (kawin kontrak selama jangka waktu tertentu, ini tidak lebih dari pelacuran yang dilegalkan). Muhamad juga mengijinkan pengikutnya untuk menjadikan wanita-wanita tawanan perang sebagai budak seks!

Tidak perlu heran jika surga yang ditawarkan dalam Alquran adalah tempat yang dipenuhi dengan wanita-wanita pemuas birahi layaknya tempat pelacuran. Banyak Muslim tertarik untuk menjalani jihad demi memperoleh surga yang dipenuhi kenikmatan seksual semacam ini.

Manusia yang terobsesi berat pada seks seperti inikah nabi yang dipercaya Muslim?

Keempat: Muhamad merendahkan martabat wanita dan melakukan KDRT!

Melalui Alquran, Muhamad mengajarkan bahwa nilai kesaksian wanita adalah setengah dari kesaksian pria. Dan seorang suami juga berhak untuk memukul istrinya. Ini sangat jauh dari gambaran kesetaraan martabat pria dan wanita.

Bahkan Muhamad sendiri juga melakukan KDRT dengan memukul Aisha, istri kesayangannya, hingga berbekas. Jika Aisha diperlakukan seperti itu, entah seperti apa kelakuannya pada istri-istri yang lain...

Seorang nabi yang benar tidak akan merendahkan martabat wanita di bawah pria, itu bertentangan dengan kodrat penciptaan manusia. Tapi Muhamad justru melakukannya, hal itu menunjukkan bahwa dia memang bukanlah seorang nabi!

Jadi asumsi bahwa Islam mengajarkan kesetaraan antara pria dan wanita hanya mitos dan propaganda kosong yang menyesatkan! Muhamad tidak mengajarkan kesetaraan pria dan wanita dalam Islam, dia merendahkan martabat wanita!

Kelima: Hidup Muhamad penuh kekerasan dan haus darah!

Pada awal masa kenabiannya di Mekah, Muhamad belum memiliki banyak pengikut. Akibatnya, semangat toleran terhadap agama-agama lain masih cukup kental.. Ayat-ayat yang muncul pada periode ini sering dimanfaatkan oleh kaum Muslim untuk menunjukkan wajah Islam yang damai.

Tapi hal ini segera berubah setelah Muhamad pindah ke Yathrib atau Madinah. Di kota tersebut Muhamad mulai membangun kekuatan dan menumpuk kekayaan dengan cara merampok pedagang-pedagang. Dengan iming-iming untuk mendapat bagian dari harta jarahan, kesempatan untuk memperoleh budak-budak seks dan surga yang penuh bidadari pelayan seks, Muhamad mulai banyak menarik pengikut dan membangun kekuatan militer yang dahsyat.

Pada masa inilah muncul ayat-ayat Alquran yang mengajarkan kekerasan dan terorisme. Ayat-ayat ini menggantikan atau mengabrogasi ayat-ayat sebelumnya yang turun di Mekah.

Pada periode ini juga karakter kejam dan haus darah pada Muhamad terlihat dengan jelas. Mulai dari perintahnya untuk membunuh wanita yang dianggap menghinanya dengan puisi, membunuh pemimpin Yahudi bernama Kinana dengan siksaan yang kejam hanya karena dia menolak memberitahu keberadaan harta sukunya, hingga perintahnya untuk memerangi dan membunuh siapapun yang tidak mau menerima Islam sebagai kebenaran. Ayat-ayat inilah yang kemudian digunakan oleh sebagian Muslim untuk memerangi dan memusuhi orang-orang Yahudi dan Kristen yang mereka anggap sebagai kafir!

Sampai dengan akhir hayatnya Muhamad mengadakan lebih dari 50 kali peperangan, baik yang dipimpinnya secara langsung maupun tidak, dan Muhamad telah membunuh ribuan orang atas nama Islam! Baik dengan tangannya sendiri ataupun melalui perintahnya!

Menurut Ibnu Hisham dalam bukunya The Life of Muhammad, ia sendiri berkata demikian: Aku diutus Allah dengan pedang di tanganku, dan kekayaanku akan datang dari bayangan pedangku. Dan siapapun yang tidak setuju dengan keinginanku akan dipermalukan dan dihukum...

Jadi kalau ada orang yang mengatakan Islam adalah agama damai maka itu hanya propaganda yang menyesatkan karena ayat-ayat damai tersebut sebenarnya sudah digantikan oleh ayat-ayat yang penuh kekerasan!

Kesimpulannya sederhana: jika Muhamad seorang nabi dan agama yang diajarkannya adalah kebenaran, dia tidak perlu menyebarkannya dengan kekerasan. Tapi Muhamad memang bukan nabi dan ajaran Islam bukan kebenaran, maka untuk menyebarkannya diperlukan propaganda dan pemaksaan melalui kekerasan.

Keenam: Muhamad tidak memiliki satupun mujizat yang mendukung kenabiannya!

Seperti yang diakuinya sendiri dan dikonfirmasi oleh Alquran, Muhamad tidak memiliki mujizat sebagai bukti kenabiannya sebagaimana yang dimiliki oleh para nabi dan utusan Tuhan sebelumnya. Satu-satunya yang mungkin dapat dianggap sebagai mujizat Muhamad adalah perjalanan gaibnya ke langit dengan menaiki Buraq. Sayangnya tidak ada saksi yang melihat mujizat ini kecuali seekor unta! Bahkan Alquran juga tidak menyebut kejadian ini sebagai mujizat!

Ini menandakan bahwa klaim kenabiannya tidak didukung oleh bukti yang bersifat adikodrati. Dengan kata lain, kenabiannya hanyalah klaim kosong yang berasal dari

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1