Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

KEMAH SUCI: Gambaran Terperinci Mengenai Yesus Kristus (II)
KEMAH SUCI: Gambaran Terperinci Mengenai Yesus Kristus (II)
KEMAH SUCI: Gambaran Terperinci Mengenai Yesus Kristus (II)
eBook453 halaman5 jam

KEMAH SUCI: Gambaran Terperinci Mengenai Yesus Kristus (II)

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Bagaimana kita bisa menemukan kebenaran yang tersembunyi di dalam Kemah Suci? Hanya dengan mengenal Injil air dan Roh, hakekat yang sebenarnya dari Kemah Suci, kita bisa dengan benar memahami dan mengetahui jawaban untuk pertanyaan ini.
Pada kenyataannya, kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus ynag ada di pintu gerbang pelataran Kemah Suci menunjukkan kepada kita karya Jahshua Kristus di dalam masa Perjanjian Baru yang sudah menyelamatkan semua manusia. Dengan cara ini, Firman Perjanjian Lama tentang Kemah Suci dan Firman Perjanjian Baru sangat berhubungan erat satu dengan lainnya, seperti rajutan kain lenan halus. Namun, sayangnya, kebenaran ini sudah tersembunyi untuk waktu yang lama bagi setiap pencari kebenaran di dalam kekristenan.
Dengan datang ke dunia ini, Jahshua Kristus dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darahNya di kayu Salib. Tanpa memahami dan percaya kepada Injil air dan Roh, tidak ada di antara kita yang akan bisa menemukan kebenaran yang dinyatakan di dalam Kemah Suci. Kita sekarang harus memahami kebenaran Kemah Suci ini dan percaya kepada hal ini. Kita semua perlu memahami dan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus di pintu gerbang pelataran Kemah Suci.

BahasaBahasa indonesia
PenerbitPaul C. Jong
Tanggal rilis13 Jul 2023
ISBN9788965326434
KEMAH SUCI: Gambaran Terperinci Mengenai Yesus Kristus (II)

Baca buku lainnya dari Paul C. Jong

Terkait dengan KEMAH SUCI

E-book terkait

Kategori terkait

Ulasan untuk KEMAH SUCI

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    KEMAH SUCI - Paul C. Jong

    Pendahuluan

    Kita Harus Membangun Tempat Ibadah Di Dalam Hati Kita Juga

    Adalah karena orang-orang yang masih belum mengenal dan percaya kepada Injil air dan Roh yang membutuhkan kebenaran ini sehingga saya berusaha untuk menyaksikan kebenaran air dan Roh yang dijelaskan baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Ketika saya memberikan kesaksian tentang Kemah Suci, mungkin nampaknya saya hanya menjelaskan prinsip dasar saja, tetapi adalah kerinduan saya untuk memberitakan kepada mereka Firman air dan Roh yang membereskan dosa-dosa di dalam hati mereka, karena hanya dengan itu mereka yang tidak mengenal Injil air dan Roh bisa memahaminya dan menjadi umat Allah.

    Kita melihat dari bagian utama bahwa Allah memanggil Musa dan memerintahkan kepadanya untuk membangun tempat ibadah di mana Ia akan berdiam. Tempat kediaman Allah disebut sebagai tempat ibadah. Di pintu dan tudung tempat ibadah ini, rahasia keselamatan dari Yesus Kristus tersimpan. Di dalam bagian ini, dimana Allah memerintahkan kepada bangsa Israel untuk membangun tempat ibadah, saya juga percaya bahwa Allah juga memerintahkan agar kita juga membangun di dalam hati kita tempat ibadah dimana Dia bisa berdiam.

    Apa yang harus kita lakukan sebagai bagian kita supaya Allah yang kudus berdiam di dalam kita? Kita harus terlebih dahulu, tentu saja, mengenal bagaimana Allah menghapuskan segala dosa melalui Injil air dan Roh. Dan kita harus percaya kepada hal itu. Untuk itu, kita harus terlebih dahulu melihat siapa diri kita pada dasarnya. Sejak lahir, kita tidak memiliki pilihan kecuali dilahirkan sebagai orang berdosa. Bagaimana, kemudian, Roh dari Tuhan yang kudus berdiam di dalam hati orang-orang seperti kita? Supaya Roh Tuhan bisa berdiam di dalam hati orang-orang berdosa, mereka harus memiliki iman yang percaya kepada Injil kebenaran yang pasti. Dengan kata lain, Roh Kudus berdiam di dalam kita hanya sesudah kita menghapuskan segala dosa dengan memahami dan percaya kepada Injil air dan Roh. Bahwa Allah yang Kudus bisa berdiam di dalam hati kita hanya bisa dimungkinkan dengan percaya kepada kebenaran kekal air dan Roh. Kebenaran ini, bahwa Roh Kudus berdiam di dalam hati mereka yang sudah menerima pengampunan dosa, sudah dipenuhi oleh kehendak Allah.

    Tempat Ibadah Dimana Allah Mau Berdiam

    Namun, banyak orang yang masih belum menerima pengampunan dosa dan tidak mengerti kebenaran ini. Mereka tidak tahu bagaimana Allah sungguh-sungguh ingin berdiam di dalam hati mereka. Mengapa menurut anda Allah memerintahkan Musa membangun Kemah Suci? Ia memerintahkannya karena Ia ingin berdiam di dalam hati kita. Masalahnya adalah banyak orang, karena tidak mengerti kebenaran ini (Injil air dan Roh), membuang banyak uang untuk membangun gedung gereja yang agung dan megah dan dipaksa untuk percaya bahwa itulah yang disebut sebagai Bait dimana Allah berdiam.

    Orang-orang yang demikian mau mempersembahkan semua uang yang mereka miliki sepanjang hidup mereka kepada Allah, dan salah mengira bahwa gereja mereka bisa menjadi Bait dari Allah yang Kudus hanya kalau mereka membangun gedung yang mewah dan megah. Tetapi apakah Allah berkenan kalau kita membangun gedung gereja yang besar dan indah, dan kemudian mempersembahkan itu kepadaNya? Apakah Ia akan sungguh-sungguh memberkati kita kalau kita melakukan hal itu? Apakah gereja ini kemudian akan menjadi tempat ibadah yang didiami oleh Allah? Itu sama sekali tidak benar. Ini hanyalah hasil dari iman yang tidak mengenal kebenaran Injil air dan Roh yang sudah jatuh ke dalam khayalan yang sangat besar.

    Tempat ibadah dimana Allah mau berdiam bukanlah gedung gereja yang besar, tetapi hati anda yang sudah dibasuh dari dosa. Allah mau berdiam di dalam hati orang-orang benar yang sudah menerima pengampunan dosa dan menjadi kudus. Untuk membuat ini terjadi, kemudian, apakah kita harus menaikkan doa pertobatan dan dikuduskan? Tidak, bukan demikian. Tetapi banyak orang Kristen jaman ini berpikir dan percaya demikian. Bukankah ini sangat disayangkan dan menyedihkan?

    Allah mengatakan, Dan mereka harus membuat tempat ibadah bagiKu, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya (Keluaran 25:8-9). Sebagaimana yang dikatakan Allah, Ia sudah menghapuskan segala dosa semua orang yang percaya kepada Injil air dan Roh dan memberkati mereka sebagai orang-orang yang didalamnya Roh Kudus berdiam. Mereka adalah orang-orang yang dijadikan Allah sebagai para pekerjaNya. Allah sudah menunjukkan kepada kita para pekerjaNya pola dari Kemah Suci, dan Ia sudah mengatakan agar kita membangun tempat ibadah sesuai dengan pola ini, sebagaimana yang sudah ditunjukkanNya kepada kita. Dengan ini, Allah memerintahkan agar kita menerima pengampunan dosa melalui Injil air dan Roh, rahasia yang ada di dalam Kemah Suci.

    Untuk membangun Kemah Suci melalui Musa, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membawa kepadaNya persembahan. Sebagaimana yang tertulis di dalam Keluaran 25:3-7, Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada. Dengan menerima persembahan ini, Musa membangun tempat ibadah bagi Allah dengan semua bahan itu melalui para pekerja yang sudah mendapatkan hikmat dari Allah.

    Sebagaimana Allah memerintahkan kepada Musa untuk membangun Kemah Suci di Perjanjian Lama, dalam Perjanjian Baru, Allah menghendaki agar kita juga membangun tempat ibadah di dalam hati kita masing-masing sehingga Ia bisa berdiam di dalam diri kita. Bahan-bahan iman yang kita pakai untuk membangun tempat ibadah di dalam hati kita ini adalah Firman Injil air dan Roh. Dengan bahan Injil air dan Roh ini, kita harus membasuhkan segala dosa kita dan disucikan. Dengan memerintahkan kita untuk membangun tempat ibadah bagiNya, Allah memerintahkan kita untuk mengosongkan hati kita dan percaya kepada Injil air dan Roh. Kita semua harus membasuh hati kita dengan percaya kepada Injil air dan Roh.

    Ini, kemudian, memunculkan pertanyaan tentang iman yang bagaimana yang harus kita miliki agar Allah berdiam di dalam hati orang-orang berdosa. Jawabannya jelas dan sederhana. Agar Allah yang Kudus berdiam di dalam hati orang-orang berdosa, mereka harus terlebih dahulu memahami apa yang dijelaskan Firman Injil air dan Roh kepada mereka, dan kemudian percaya kepada hal itu. Hanya kalau mereka percaya kepada Injil air dan Roh saja hati mereka bisa dibasuh dan menerima pengampunan dosa, dan hanya saat itulah Tuhan yang Kudus akhirnya bisa berdiam yaitu Roh Kudus di dalam hati orang-orang yang demikian yang sudah menerima pengampunan dosa. Dan ketika orang-orang benar yang sudah menerima pengampunan dosa membuang sikap keras kepala mereka dan memutuskan untuk percaya kepada Injil air dan Roh, yang adalah pemeliharaan Allah, Allah kemudian akan berdiam di dalam hati mereka.

    Inilah sebabnya 1 Korintus 3:16-17 mengatakan, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Jahweh diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. Allah itu kudus dan sama sekali tidak memiliki dosa. Karena itu, Ia hanya bisa masuk ke dalam hati kita ketika kita secara sempurna dibasuhkan oleh Firman Injil air dan Roh. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa hanya orang-orang yang sudah menerima pengampunan dosa yang bisa menerima anugerah Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:38).

    Firman kebenaran ini begitu besar memberkati orang-orang yang sudah dilahirkan kembali, tetapi bagi mereka yang belum menerima pengampunan dosa, adalah sangat sulit untuk memahami. Bagaimana mungkin Allah yang Kudus berdiam di dalam hati manusia? Bagi para teolog dan pelayan yang belum dilahirkan kembali, pertanyaan yang demkian tidak bisa dipecahkan sampai selamanya. Kalau kita mengajukan pertanyaan ini kepada orang-orang jaman ini yang belum dilahirkan kembali dan meminta jawaban yang pasti, baik mereka pelayan, diakon, atau penatua, jawaban yang memuaskan sangat sulit untuk didapatkan. Tentu saja, mereka yang memahami dan percaya kepada kebenaran air dan Roh memiliki jawaban untuk pertanyaan yang mudah ini.

    Apa, kemudian, yang harus kita lakukan sekarang? Sesungguhnya, tempat ibadah yang memungkinkan Allah berdiam di dalam hati kita dibangun ketika kita percaya kepada Injil air dan Roh di dalam hati kita. Tidak ada jalan lain untuk membangun tempat ibadah kecuali ini. Hati kita bisa diubahkan menjadi tempat ibadah yang kudus dimana Allah berdiam hanya kalau kita percaya kepada Injil air dan Roh, dan dengan itu membasuhkan segala dosa di dalam hati kita dan berdiri di hadapan Allah.

    Ketika kita dibasuh dari segala dosa di dalam hati kita dengan percaya kepada Injil air dan Roh, Allah kemudian berdiam di sana. Adalah dengan percaya kepada Injil air dan Roh sehingga anda bisa membangun Bait Suci di dalam hati kita. Teramat sangat mungkin bahwa sampai sekarang, paling tidak beberapa di antara anda masih menaikkan doa pertobatan untuk membasuhkan hari anda, berusaha untuk membangun Bait Suci dengan kekuatan sendiri. Tetapi sekarang adalah saatnya anda membuang iman yang keliru itu dan diubahkan dengan pembaharuan budi anda dengan percaya kepada Injil air dan Roh.

    Injil Air Dan Roh Adalah Makna Yang Sebenarnya Di Dalam Tata Cara Korban Di Perjanjian Lama

    Di dalam Perjanjian Lama, Injil air dan Roh dinyatakan di dalam tata cara korban di Kemah Suci. Inti dari kebenaran yang tidak boleh ditinggalkan dari tata cara korban Perjanjian Lama adalah bahwa harus ada korban persembahan yang tidak bercacat, imam, penumpangan tangan, dan curahan darah. Orang-orang berdosa membawa binatang korban yang dikuduskan oleh Allah, menanggungkan segala dosa mereka kepada korban dengan menumpangkan tangan ke atas kepalanya, mencurahkan darahnya, dan membawanya kepada imam-imam. Imam-imam kemudian memberikan korban kepada Allah menggantikan mereka, memotongnya menjadi ptongan kecil dan meletakkan darahnya di tanduk-tanduk mezbah korban bakaran.

    Di Hari Raya Pendamaian, Imam Besar juga memberikan korban penghapus dosa bagi dirinya dan seisi rumahnya sebelum memberikan korban untuk seluruh bangsa Israel. Karena Allah menentukan bahwa Imam Besar dan seluruh keluarganya harus terlebih dahulu ditebus dosa-dosanya sebelum memberikan korban bagi bangsanya, ia melakukan semuanya tepat seperti yang ditetapkan Allah. Ia kemudian membawa dua kambing jantan sebagai korban persembahan, membuang undi atas keduanya, menanggungkan segala dosa bangsa Israel ke atas kambing yang pertama dengan menumpangkan tangannya ke atas kepala korban itu. Sesudah menyembelih binatang, ia membawa darahnya ke tempat ibadah untuk dipercikkan, dan memberikan kepadaNya korban penghapus dosa.

    Kemudian ia memberikan kambing lainnya sebagai korban penghapus dosa bagi semua bangsanya. Ia harus menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing yang masih hidup, dan kemudian mengakui atas semua pelanggaran bangsa Israel, dan semua kesalahan mereka, yang adalah dosa-dosa mereka, menanggungkan semuanya ke atas kepala kambing itu, dan kemudian mengusirnya ke padang gurun melalui orang yang ditentukan (Imamat 16:20-21). Di sini, kita perlu memperhatikan secara khusus kepada tindakan penting dari Imam Besar—yaitu, ia menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing hidup itu. Apakah hasil dari tindakan ini? Alkitab mengatakan bahwa dengan tindakan ini, segala dosa bangsa Israel diletakkan ke atas binatang korban. Tata cara korban Perjanjian Lama yang ditetapkan Allah semuanya dinyatakan di dalam Injil air dan Roh dalam Perjanjian Baru.

    Kita Harus Memuaskan Kehendak Allah Dengan Iman Kita

    Yang dikehendaki Allah untuk dilakukan oleh bangsa Israel adalah untuk membebaskan mereka dari Mesir dan menuntun mereka ke tanah Kanaan sesudah hidup di padang gurun. Allah menghendaki untuk berdiam di antara umatNya dan disembah oleh mereka. Adalah untuk menjadi Allah mereka dan menjadikan mereka umatNya sehingga Ia membebaskan mereka dari Mesir. Demikian juga, pemeliharaan Allah kepada saya dan saya begitu jelas dan pasti. Ia ingin membebaskan kita masing-masing dari perbudakan dosa dan menjadikan kita umatNya. Namun banyak orang yang sepenuhnya melalaikan hal ini dan hanya membuang waktu mereka secara sia-sia, keadaan yang menyedihkan sekali.

    Tata cara korban yang ditunjukkan di dalam kitab Imamat berbicara dengan jelas tentang pelayanan Yesus yang sudah menyelamatkan kita dengan dilahirkan ke dunia ini, dibaptiskan, mati di kayu salib, dan bangkit kembali dari kematian. Inilah kebenaran yang memampukan kita untuk dibasuhkan dari dosa-dosa kita dan berdiri di hadapan Allah oleh iman. Adalah hanya ketika kita menjadi tidak memiliki dosa dan melayani Allah sehingga kita bisa hidup di dunia ini dengan iman dan memberitakan Injil kepada semua jiwa-jiwa ketika kita berjalan dengan Allah. Ketika jalan untuk menerima pengampunan dosa ini sudah jelas, kita hanya akan bisa mengasihani orang-orang yang masih mengembara karena ketidaktahuan mereka akan kebenaran ini.

    Agar Allah berdiam di dalam hati orang berdosa, mereka harus terlebih dahulu membangun rumah iman dimana Allah bisa berdiam. Bagaimana, kemudian, mereka bisa membangun rumah ini? Dengan jerami atau kayu? Dengan batu bata? Tetapi Allah tidak ingin berdiam didalam tempat-tempat yang dibangun secara jasmani itu, karena Ia adalah Roh. Untuk mengambil bagian di dalam karya Allah dan membangun rumah bagi Dia, kita harus membangunnya dengan bahan-bahan yang sudah dijelaskanNya kepada kita secara khusus.

    Di dalam Perjanjian Lama, Allah memerintahkan kepada bangsa Israel untuk membangun Bait Suci dengan apa yang sudah dikatakanNya kepada mereka—yaitu, dengan emas, perak, tembaga, kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, bulu kambing, kulit kambing jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba, dan kayu penaga. Demikianlah, adalah dengan Firman Injil air dan Roh, bahan-bahan iman yang ditetapkan oleh Allah, maka kita juga harus membangun hanya rumah iman di dalam hati kita. Rumah ini harus dibangun di dalam hati kita. Kita tidak boleh membangun rumah di dalam hati ini dimana Allah mau berdiam hanya dengan didasarkan kepada pemikiran dan pandangan pribadi mereka.

    Kalau kita mau membangun rumah iman yang didiami oleh Allah, kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Injil air dan Roh yang direncanakan dan diputuskan oleh Allah bahkan sebelum dasar bumi diletakkan untuk menghapuskan segala dosa kita. Kalau kita membangun tiang pelataran Kemah Suci dengan tanah liat, Allah tidak akan berdiam di dalam hati kita. Untuk menjadi Kemah Suci yang didiami Allah, kita harus mengubah iman kita menjadi seperti yang dikehendakiNya, sehingga kita juga bisa, dengan memahami dan percaya kepada Injil ini, menerima pengampunan dosa, memperkenankan Dia, dan dikasihi olehNya karena kita menghidupi kehidupan iman kita. Untuk melakukannya, kita harus membuka iman kita, dan iman kita harus mengikuti Injil air dan Roh. Dengan dituntun oleh mereka yang mengenal pola yang ditunjukkan oleh Allah, dan yang percaya serta mengikutinya sebagaimana adanya, kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Injil kebenaran yang ditetapkan Allah.

    Demikianlah, agar anda dan saya memiliki Tuhan berdiam di dalam hati kita, kita harus mampu untuk percaya kepada baptisan yang diterima oleh Anak Allah dan darahNya. Kita harus percaya tepat sebagaimana Ia sudah menyelamatkan kita—yaitu, Anak Allah datang ke dunia, dibaptiskan, mati di Kayu Salib, dan bangkit kembali dari kematian. Dengan percaya kepada kebenaran ini, kita harus dibasuhkan dari segala dosa kita. Kita harus memahami dan percaya demikian, karena hanya sesudah itu Allah bisa berdiam di dalam hati mereka yang percaya. Agar kita dibebaskan dari segala dosa, tidak ada jalan lain kecuali percaya kepada Injil air dan Roh.

    Yesus Adalah Pintu Keselamatan Kita

    Yesus mengatakan, Akulah jalan, kebenaran. Dan hidup (Yohanes 14:6). Kalau kita mau menerima pengampunan dosa dari Allah, maka kita harus tidak ragu percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kita harus percaya di dalam hati kita bahwa Yesus Kristus menanggung segala dosa kita ke atas tubuhNya, dihukum untuk segala dosa itu, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita dengan baptisan dan darahNya di Kayu Salib. Kita tidak akan pernah bisa cukup bersyukur kepada Allah atas keselamatan ini. Kalau kita tidak percaya dengan cara ini, semua iman kita sia-sia, tidak peduli bagaimanapun penyerahan diri kita.

    Kita tidak akan pernah bisa menerima pengampunan dosa oleh hal lain kecuali kebenaran Injil air dan Roh. Rasul Paulus mengatakan bahwa ketika akhir jaman tiba, Allah akan menguji pekerjaan kita dengan Injil sejati untuk melihat bagaimana kita percaya kepadaNya. Paulus mengatakan bahwa kalau pekerjaan kita terbakar dan lenyap, maka pekerjaan iman itu sia-sia (1 Korintus 3:11-15). Kita tidak boleh gagal untuk datang kepada Allah dengan percaya kepada Firman Injil air dan Roh, Firman kebenaran yang sejati.

    Ketika Allah menguji iman kita di akhir jaman, semua pekerjaan yang kita bangun dengan iman kehidupan duniawi kita akan terbakar oleh api. Akibatnya akan sama kalau kita membangun Bait Allah dengan jerami, batu, batu bata, atau kayu. Dengan apa, kemudian, kita harus membangun Bait Allah? Tidak salah lagi adalah dengan apa yang dikatakan Allah kepada kita—yaitu, kayu penaga, perak, tembaga, emas, kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, batu berharga, dan lainnya—demikialah kita membangun Bait Allah kita.

    Ini menjelaskan kepada kita bahwa kita harus percaya kepada Injil air dan Roh, bahwa Tuhan datang ke dunia dan menyelamatkan kita, dan dengan itu menerima pengampunan dosa. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia adalah jalan, kebenaran, dan hidup, yang dimaksudkanNya adalah bahwa Ia sudah menghapuskan segala dosa kita dengan Injil air dan Roh, kebenaran yang sejati. Ia juga adalah pintu ke Surga. Sebagaimana pintu gerbang ke pelataran Kemah Suci terbuat dari kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, Yesus Raja segala raja datang ke dunia dalam rupa manusia, dibaptiskan untuk menanggung segala dosa dunia, mencurahkan darahNya untuk mati dan membuat pendamaian bagi dosa, dan dengan itu sudah membuka pintu Surga bagi kita. Dengan percaya kepada Tuhan ini, kita sudah menjadi umat Allah yang sudah menerima kehidupan baru oleh iman, orang-orang yang sudah menerima kehidupan kekal. Tetapi orang berdosa masih tidak memahami kebenaran ini, dan bahkan sampai saat ini mreka terus membangun rumah iman mereka dengan jerami yang, pada akhirnya, akan terbakar habis.

    Pekerja Allah Yang Sesungguhnya Membangun Bait Allah Sesuai Dengan Pola Yang Ditunjukkan Allah Kepada Mereka

    Inilah sebabnya hati saya merasakan kebutuhan untuk menunjukkan kebenaran Kemah Suci kepada orang-orang Kristen. Volume pertama dari seri Kemah Suci lebih berpusat kepada orang-orang Yahudi. Sekarang, untuk orang-orang bukan Yahudi saya mengabarkan Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam Kemah Suci yang ditetapkan Allah bagi mereka. Hanya ada beberapa diskusi tambahan yang akan memberikan penjelasan akan Injil air dan Roh yang dinyatakan di Kemah Suci.

    Kalau kita menguraikan dan menjelaskan kebenaran yang dinyatakan di dalam Kemah Suci, maka kita akan menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan bagi semua orang. Kalau anda masih tidak percaya, maka tidak ada yang bisa kami lakukan, tetapi baik mereka percaya atau tidak, kami para pelayan akan terus memberitakan Injil air dan Roh ke seluruh penjuru dunia. Ketika kita memenuhi tugas ini, itu memungkinkan banyak orang Kristen yang belum pernah dilahirkan kembali untuk diselamatkan dari segala dosa mereka. Anda dan saya masih harus memiliki tugas mengatakan kebenaran air dan Roh. Inilah sebabnya kami bekerja keras untuk memberitakan Injil.

    Kalau kita membiarkan saja pekerjaan ini dan gagal memberitakan Injil, maka ketika orang-orang yang hanya percaya kepada darah Yesus dihukum di neraka, Allah akan menemukan dosa-dosa mereka di dalam kita (Yehezkiel 33:6; 1 Korintus 9:16). Dengan menempatkan keyakinan di dalam diri kita, Allah sudah mempercayakan kepada kita dengan Injil yang berharga ini. Kalau kita berubah menjadi hamba yang malas dan jahat, dan sebagai akibatnya orang-orang tidak bisa mendengar atau melihat Injil air dan Roh, maka kita akan sepenuhnya bertanggung jawab akan hal ini. Allah kemudian akan menegur kita dengan mengatakan, Mengapa kamu tidak memberitakan Injilmu? Inilah sebabnya kami terus bekerja untuk membawa Injil air dan Roh kepada manusia. Ketika kita melakukan semua yang harus kita lakukan, maka kita tidak lagi bertanggungjawab untuk nasib orang tidak percaya yang masuk neraka. Hal itu akan menjadi tanggungjawab mereka sendiri, karena mereka tetap tidak percaya meski mereka sudah mengenal kebenaran itu.

    Yang harus kita lakukan saat ini adalah mengabarkan Injil air dan Roh ke seluruh penjuru dunia. Ini bukan saja harus saya lakukan, tetapi yang harus kita lakukan bersama. Kalau manusia tidak percaya meski kita sudah mengabarkan Injil air dan Roh kepada mereka, ini di luar kemampuan kita, dan Allah tidak akan menyalahkan kita, juga.

    Sudah terjadi sekarang, banyak orang yang menuntut kita menunjukkan bukti akhir dari kebenaran FirmanNya, dan bertanya, Apakah Injil air dan Roh dibuktikan di dalam Kemah Suci juga? Kalau kita menyaksikan kepada mereka bahwa Allah juga berfirman di dalam Kemah Suci juga, maka mereka tidak akan bisa lagi membantah bukti ini, dan hati kita akan merasa lega dan bersukacita, karena kita kemudian akan sungguh-sungguh melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan. Kita hanya bisa berharap bahwa mereka masing-masing akan bisa percaya dan dilahirkan kembali, sehingga hati mereka akan bisa dibasuhkan dan menjadi Bait kediaman Allah.

    Sementara kita tidak bisa bertanggungjawab atas apakah mereka percaya kepada Injil air dan Roh atau tidak, kita masih harus memenuhi tugas kecil kita untuk menyebarkan Injil, yang pada kenyataannya adalah tanggungjawab yang mulia. Adalah untuk memenuhi tugas kecil ini bahwa kita mengabarkan Injil air dan Roh. Ini bukan perkara yang mudah. Untuk membuat satu buku saja, memerlukan penyerahan, iman, dan kesabaran yang bisa bertahan lama dan merasakan penderitaan, sebagaimana yang dialami seorang ibu yang akan melahirkan.

    Kenyataannya adalah bahwa agar Tuhan berdiam di dalam hati kita, di Perjanjian Lama, Ia menanggung segala dosa bangsa Israel melalui korban persembahan, penumpangan tangan, dan darah di bawah tata cara korban, dan, di Perjanjian Baru, Yesus datang ke dunia, dibaptiskan oleh Yohanes, menanggung segala dosa, disalibkan, mencurahkan darahNya dan mati di Kayu Salib, bangkit kembali dari kematian, dan dengan itu sudah menjadi Juruselamat kita yang sempurna. Adalah dengan percaya kepada Yesus ini dengan hati kita bahwa kita bisa menerima pengampunan dosa dan memiliki Allah yang kudus berdiam di dalam hati kita. Tidak ada kebenaran lain kecuali Injil air dan Roh.

    Injil Air Dan Roh Yang Sudah Ditaburkan Di Dunia Akan Segera Menghasilkan Buah Berlimpah

    Adalah pengharapan saya yang tulus untuk menggenapi hal ini di hadapan Tuhan, yang akan segera kembali ke dunia ini. Saya memohon kepada Tuhan untuk datang dengan segera dan mengangkat kita. Kita semua merindukan hari ketika Tuhan datang kepada kita dan memberikan kehidupan kekal, sebagaimana Ia sendiri sudah bangkit dari kematian. Kalau kita kebetulan sudah tertidur sebelum Tuhan datang kembali, Ia akan membangkitkan kita, memberikan kita mengenakan tubuh rohani, dan mengangkat kita ke dalam Kerajaan Surga. Kita dengan sangat menantikan hari itu segera tiba, hari dimana Allah akan mengangkat kita, membawa kita ke dalam Kerajaan Seribu Tahun yang diciptakanNya bagi kita, membuat kita memerintah selama seribu tahun, dan kemudian memampukan kita hidup di dalam Kerajaan Allah di Surga yang kekal. Bukankah ini yang terjadi? Inilah sebabnya saya berharap agar Injil ini diberitakan ke seluruh dunia.

    Injil air dan Roh mulai diberitakan sejak masa Gereja Mula-Mula. Kalau Injil ini tetap terpelihara sebagaimana adanya dan terus diberitakan sampai 2.000 tahun sampai sekarang, akhir dunia ini sudah terjadi. Tetapi dengan berakhirnya masa Gereja Mula-Mula, Injil air dan Roh dicemarkan dan dibiarkan terbengkalai. Dan karena baru sekarang lagi Injil ini disadari kembali dan diberitakan ke seluruh dunia, sejarah perkembangannya menjadi singkat. Sebagaimana Allah mengatakan bahwa Ia akan memberikan baik hujan Roh Kudus yang pertama maupun yang kedua, semua orang kemudian saat ini akan mendengar Injil air dan Roh yang kita beritakan, dan mereka menerima pengampunan dosa dan kehidupan kekal sebagai hasilnya.

    Pada titik ini di dalam masa dimana penentuan akhir manusia semakin mendekat, kita pada kenyataannya harus menganggap sebagai kehormatan bahwa Allah sedang memberitakan Injil ini melalui kita, dan kita harus bersyukur kepadaNya atas kenyataan bahwa kita mengambil bagian di dalam karya ajaib memberitakan Injil dan menghidupi kehidupan kita dalam pelayanan kepadanya.

    Awalnya, keberadaan kita adalah sedemikian sampai kita layak untuk dibuang ke tempat sampah dan dilemparkan ke lubang api. Lahir sebagai keturunan Adam, nasib kita bersama sebagai manusia adalah bahwa kita tidak bisa menghindar dari masuk neraka. Tetapi melalui AnakNya, Allah sudah menghapuskan segala dosa dan membebaskan kita dari semua penghukuman kita—bukankah ini keadaan penuh syukur dan sangat bisa dipercayai? Anda harus menyadari betapa sungguh-sungguh beruntungnya kita, karena meskipun semua manusia lain di dunia ini terhanyut oleh banjir air kejijikan dan kecemaran dan terbawa ke samudera kematian untuk menghadapi keadaan akhirnya, kita sudah dibebaskan. Kita hanya bisa bersyukur kepada Allah dengan iman karena menyelamatkan anda dan saya, yang sudah ditentukan masuk neraka, dari segala dosa kita.

    Misi yang sedang kita lakukan ini juga akan segera selesai. Didasarkan oleh pekerjaan yang sudah kita lakukan, missi kita untuk memberitakan Injil yang sejati sedang semakin berkembang dengan baik, dan saat perkembangan itu menjadi semakin cepat, semakin banyak lagi orang di semakin banyak Negara yang pasti akan menerima pengampunan dosa. Adalah pengharapan saya bahwa kita semua akan mengikuti kehendak Allah dan memberitakan Injil sampai kepada kepenuhannya dengan segera, dan supaya Tuhan datang tidak lama lagi. Saya memahami dengan sangat baik bahwa hari dimana kita menikmati kemuliaan Allah tidak terlalu jauh lagi. Sesungguhnya, itu akan terjadi dengan segera. Ketika kita selesai memberitakan Injil ke seluruh dunia dan Allah memanggil kita, kita akan dengan sukacita masuk ke dalam Kerajaan yang dipenuhi dengan kasihNya dan hidup di dalamnya selamanya.

    Sekaranglah saatnya bagi kita untuk menuntun semua jiwa di dunia ini kepada Injil air dan Roh, supaya mereka, juga, bisa menyembah Allah Bapa di dalam Roh dan kebenaran (Yohanes 4:23). Yang harus kita lakukan pada saat ini adalah untuk dengan setia memenuhi, dengan iman kita kepada Tuhan, tugas kita membangun tempat ibadah iman seturut dengan pola dari Allah yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita—dengan percaya, singkatnya, bahwa kita akan menghasilkan semakin banyak buah daripada yang sudah kita kerjakan. Saya menaikkan syukur saya kepada Allah yang sudah membebaskan kita dari dosa.

    KHOTBAH 1

    Kita Bukanlah Orang

    Yang Dibinasakan Karena

    Dosa-Dosa Kita

    < Yohanes 13:1-11 >

    Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatNya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa BapaNya telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepadaNya: Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku? Jawab Yesus kepadanya: Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak. Kata Petrus kepadaNya: Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya. Jawab Yesus: Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku. Kata Simon Petrus kepadaNya: Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku! Kata Yesus kepadanya: Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: Tidak semua kamu bersih.

    Semua Firman di dalam Alkitab adalah rahasia bagi para guru palsu yang belum dilahirkan kembali. Karena itu mereka berusaha untuk menafsirkan Firman Allah dengan cara sendiri berdasar pemikiran manusia. Namun, mereka sendiri tidak yakin akan pengajaran mereka. Sebagai akibatnya, bahkan di antara mereka yang percaya kepada Yesus, banyak yang belum memiliki keyakinan akan keselamatan mereka.

    Mengapa bisa demikian? Hal itu adalah karena mereka mengatakan percaya kepada Yesus meski mereka belum secara jelas memahami Injil air dan Roh. Orang Kristen yang demikian berpikir bahwa mereka tidak akan dibinasakan karena mereka sudah percaya kepada Yesus. Tetapi mereka perlu menyadari bahwa dipandang dari sudut pandang alkitabiah, yang akan terjadi adalah bahwa mereka akan dibinasakan kecuali kalau kemudian mereka dilahirkan kembali dari air dan Roh.

    Secara umum dipercayai oleh banyak orang bahwa meskipun mereka tidak mengenal kebenaran, karena mereka percaya kepada Yesus secara buta, paling tidak mereka tidak akan mengalami kebinasaan. Namun, karena mereka tidak memahami Firman alkitabiah secara benar, mereka tidak akan bisa memahami dari Firman bahwa mereka percaya secara keliru, bahkan ketika mereka tidak diselamatkan secara benar.

    Jadi kalau ada orang yang menafsirkan Firman di dalam Alkitab secara langsung dan memunculkan doktrin mereka sendiri yang didasarkan kepada pemahaman mereka sendiri, maka orang-orang yang demikian, meskipun mereka percaya kepada Yesus, tidak akan bisa menerima pengampunan dosa dan akhirnya akan masuk ke dalam neraka karena dosa-dosa mereka. Dengan demikian, Alkitab bukanlah sesuatu yang bisa dibukakan dengan cara kita sendiri, tetapi haruslah menantikan kepada Allah untuk memberikan kepada kita pemahaman kita melalui orang-orang kudus-Nya yang sudah dilahirkan kembali dengan Firman kebenaran. Kita juga harus menyadari bahwa semua Firman Allah dijelaskan di dalam Injil air dan Roh.

    Yesus mengatakan, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3:5). Mereka yang mengenal dan percaya kepada bagian ini dengan benar memang bisa dibebaskan dari dosa-dosa dan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus mengatakan bahwa hanya orang-orang yang hatinya sudah dibasuh dari dosa melalui percaya kepada Injil air dan Roh bisa masuk ke dalam Surga. Tetapi kalau ada orang yang tidak memiliki pemahaman akan Injil air dan Roh yang diberikan Tuhan—yaitu, kebenaran yang dinyatakan di dalam warna kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya di dalam Kemah Suci—mereka akan dibinasakan karena dosa-dosa mereka.

    Bukankah sangat mengerikan apabila harus dibinasakan karena dosa-dosa kita meskipun kita sudah percaya kepada Yesus? Saya sangat sedih membayangkan bahwa meskipun saat ini ada banyak orang di dunia ini yang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat mereka, banyak di antara mereka yang tidak bisa menjawab dengan yakin kalau mereka sudah diselamatkan dari segala dosa-dosa mereka. Tidak keliru apabila dikatakan bahwa semua orang berdosa, biar bagaimanapun mereka mengaku percaya kepada Yesus atau tidak, tetap akan dibinasakan karena dosa-dosa mereka. Berapa banyak orang yang akan dibinasakan meskipun mereka sudah percaya kepada Yesus?

    Matius 7 mengatakan bahwa meskipun banyak yang percaya di dalam Tuhan akan mengatakan kepada Yesus kalau mereka sudah bernubuat, mengusir roh jahat, dan melakukan banyak mujizat di dalam nama-Nya, mereka masih tetap akan dibuang oleh-Nya. Yesus mengatakan bahwa Ia tidak akan pernah menerima mereka, Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Matius 7:23). Tuhan kita mengatakan bahwa tidak semua orang yang menyebut nama-Nya akan masuk ke dalam Surga. Demikianlah, Tuhan akan menolak mereka yang sudah salah paham terhadap Injil air dan Roh.

    Tetapi banyak orang yang bahkan tidak menyadari kalau mereka sudah salah paham dan percaya dengan cara yang salah kepada Yesus, keadaan yang sangat menyedihkan Tuhan kita. Banyak sekali orang yang, tidak menyadari kenyataan bahwa Tuhan mencela mereka atas iman mereka yang cacat, sedang menuju kepada kebinasaan mereka sendiri.

    Itulah sebabnya hati kita berduka untuk orang Kristen nominal di jaman sekarang ini. Mereka percaya kepada Yesus tanpa memiliki

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1