Pohon di Atas Air: 1, #1
Oleh Bernadi Malik
5/5
()
Tentang eBuku ini
Rencana Noe membuat apotek impiannya bubar ketika dikhianati Shany. Sampai Noe bertemu Anindita, dokter yang buat hati Noe bergetar. Bagaimana cara Noe membangun apoteknya dan merajut cintanya ?
Bernadi Malik
Bernadi Malik adalah seorang penulis, ceo pabrik novel baper & thriller, blogger di bernadimalik.com, penikmat seni dan fotografi, bernafas dan hidup di Indonesia, berjalan di muka bumi, pengagum alkimia dan filsafat bergelar apoteker, memposisikan diri di tengah-tengah, punya sifat humanis, pecinta sate kambing dan tongseng. Senang jalan-jalan dan menulis.
Baca buku lainnya dari Bernadi Malik
Pembunuhan di Penerbangan 1829 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Alkimia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Eliksir Dua Rindu - Permata Dewi Hygea: 3 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Eliksir Dua Rindu Empat : Aktivis Baper Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianEliksir Dua Rindu - Hairdryer Accident: 2 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Terkait dengan Pohon di Atas Air
Judul dalam Seri Ini (100)
STREETMECHANIC: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLiving the Purpose Inspired Life: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian韃靼與瓦剌政治理論—「外國軍事儲備土地出租」政治制度: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianA Bougainvillea Flower 1: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian「複製羊」技術應用於雌性猿和猩猩生殖系統改良之構想藍圖: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSmudge The Great Escape: 1, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Exposing the Illuminati's R.E.M Driven Human Cloning Subculture, Frequently Asked Questions: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian「複製人」技術應用於女性人種改良之構想藍圖: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian生殖系統改良的複製狼、熊構想藍圖—應用複製羊技術: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHow You Can Make Money With The Government Even If Your Husband Or Wife Has A Criminal Record: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMy Recipes: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianThe Killing Circle: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianEnglish Common Expressions - How To Say It In Chinese? Book One: 1, #1 Penilaian: 1 dari 5 bintang1/5Self-Care for Caregivers: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMassage Therapy: My Journey is My Life: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTony's World Book 1 Indoctrination: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLearning the Technical Game of Football: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian"Trail Dust": 1, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/545 Affordable Retirement Towns: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianCry of an Osprey: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSanta Claus Versus Evil Santa: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAttrition or Apartheid?: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLet me makes you a solid winner: 1, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/510 Habits That Strong Minded People Never Do: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSuccess in Exam! How to Prepare For Exams Effectively?: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGladstone: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSHORT MORAL COLLECTION STORIES: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSmart Marketing For Tutors: A Step-by-Step Guide To Building Your Online Tutoring Business Using Free Marketing Tools: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianInbook1: 1, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
E-book terkait
R[a]indu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKejar, Kumpulan Cerpen Suspense Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kesalahpahaman: Roh Pemandu, Roh Harimau, Dan Seorang Ibu Yang Menakutkan! Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTrilogi Pelelangan: Sebuah “Jane Eyre” Zaman Modern (Bahasa Indonesia) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Hunja yang Misterius: Bagaimana Wanita Hamil di Usia 80 di Negeri Misteri Ini? Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGulungan Rahasia Vatikan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5London Boy Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Empat Alis: Kekaisaran Rajawali Emas: Serial Petualangan Pendekar Empat Alis Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Malaikat Pelindung Gotik (Bahasa Indonesia) (Indonesian Edition) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHeartQuake Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianZikini Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBangsal Covid 19 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rahasia Perawan Ginaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Nandini dan Sarita: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Lorong Tanpa Cahaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Tahun Baru Nadeera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Jentik Jen(T)aka Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Jatuh di Bavaria Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Crying Rose Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Ketika Bulan Tidur Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Inara, Istri Legislator Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSake! (Saatnya Ketawa!) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Geliat Attiqah, Perempuan Judes Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoda Najwa, Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjalanan ke masa lalu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRasa yang Belum Usai Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLast Second Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Aurell, Kekasih Teman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Fantasi Dewasa Muda untuk Anda
Kisah Hikayat Pertemuan Sahabat Nabi Muhammad SAW Dengan Sahabat Nabi Isa AS Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBiografi Nabi Muhammad SAW Edisi Bilingual Inggris & Indonesia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kisah Hikayat Sahabat Rasul Vol 1 Abu Hurairah Sang Bapak Kucing Kecil Edisi Bilingual Indonesia & Melayu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kisah Hikayat Pemuda Saleh Pecinta Masjid & Iblis yang Baik Hati Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kisah Masjid Kobe Dari Jepang Yang Tetap Kokoh Walau Di Hantam Serangan Bom Perang Dunia Ke-2 & Gempa Bumi Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kisah Hikayat Nabi Luth AS Edisi Bilingual Inggris & Indonesia Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Laba-Laba Gua Tsur Yang Mencintai & Melindungi Nabi Muhammad SAW Edisi Bilingual Inggris & Indonesia Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Nabi Isa AS Putra Siti Maryam & Burung Merpati Yang Tercipta Dari Tanah Liat Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKetika Allah SWT, Muhammad, Yesus Dan Bunda Maria Dalam Satu Kubah Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Biografi Kehidupan Nabi Isa AS (Jesus) Edisi Bilingual Inggris & Indonesia Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Nabi Adam AS Utusan Allah SWT Yang Pertama Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5
Ulasan untuk Pohon di Atas Air
1 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Pohon di Atas Air - Bernadi Malik
BERNADIMALIK.COM
All rights are reserved.
No permission is given for any part of this book to be reproduced, transmitted in any form or means; electronic or mechanical, stored in a retrieval system, photocopied, recorded, scanned, or otherwise. Any of these actions require the proper written permission of the author.
ISBN: 000-1234567890
Bernadimalik.com Publishing
informasi dan kontak:
Bernadi Team
0812-4514-0513
Bernadi.apt@gmail.com
SEBELUM MEMBACA
TULISAN INI ADALAH fiksi bergenre roman, tak menutup kemungkinan ada beberapa karakter yang mirip bahkan sama di sekitar kita. Mungkin suka atau benci, utamakan untuk menyebarkan kasih sayang untuk mereka meski mereka kadang menyakiti kita dan lingkungan kita.
Pesan Khalifah Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya.
Rencana Noe membuat apotek impiannya bubar ketika dikhianati Shany. Sampai Noe bertemu Anindita, dokter yang buat hati Noe bergetar. Bagaimana cara Noe membangun apoteknya dan merajut cintanya ?
Bagian Pertama
Princess
Terima kasih,
itu suara Shany, matanya berkaca-kaca, telapak tangannya menutup mulutnya, bibirnya bergetar.
Dua pembawa acara memberikan padanya seikat bunga mawar warna merah.
Selamat pada juara kita malam ini.
Diikuti tepuk tangan, riuh rendah, teriakan dan suitan 2000 orang penonton di Jakarta Convention Centre. Di belakang panggung ada seorang pria, rambutnya keriting, tubuhnya pendek. Dia Remi, manajer Shany sedang menarik sebuah koper cokelat tua berisi uang tunai. Namanya Remi yang punya inisiatif menyogok dua orang juri malam itu
Koper yang dibawa Remi itu ditunggu sebuah Van GMC di area parkir VIP. Di ujung lorong Remi keluar dari dalam gedung disambut seorang pria mengenakan jas hitam, kekar. Ini pesanan Arthur dan Denia ?
Kumis di bawah hidungnya terlihat rapi.
Ya,
jawab Remi.
Pria berkepala plontos itu mendengus, telunjuknya mengarah ke mobil hitam di bawah lampu parkir warna oranye, lampu mobil menyala dan knalpotnya mengeluarkan kabut putih. Remi memberikan kopernya pada pria itu, si botak lalu menjauh menuju ke mobil. Sementara Remi buru-buru kembali masuk ke dalam Jakarta Convention Centre. Di kejauhan samar-samar dia mendengar lagi suara Shany.
Terima kasih kepada ayah, ibu, dan teman-teman, sahabatku Remi, lalu kekasihku . Semua sponsor yang terlibat malam ini.
Shany berdiri, disorot cahaya tunggal di atas panggung. Sementara itu Remi baru masuk ke area ruang ganti, tempat beberapa awak film sedang mendorong kamera, di pojok tempat kamera ditumpuk dia harusnya belok ke kiri,pelan-pelan agar tumpukan kabel tak melilit sepatu Louis Vuitton miliknya.
Ikut memberi selamat sekaligus acara berakhir Gubernur DKI, wakil gubernur dan Menteri Peranan Wanita. Shany Puteri Indonesia yang terpilih berasal Kota Jakarta menerima mahkota bertahta 50 buah berlian Swarowski, zamrud Bvlgari dan emas disepuh warna putih. Wajah Shany berseri-seri. Dia dipeluk oleh dua orang finalis dari Kota Jakarta dan Makassar.
Shany Armita, finalis usia 23 tahun, Rambutnya ikal sampai ke pinggang, cokelat tua, dia mewakili wajah ayahnya yang berasal dari Rusia, dan ibunya yang berkulit cokelat, senyum manis gadis Indonesia, tubuhnya semampai, tulang lengannya anggun ketika melambaikan tangannya. Gaun warna perak, bersayap daun yang direndam formalin, gaun bertabur permata dan sepatu hak tinggi bertabur berlian. Di lehernya memantul cahaya kalung ruby dan permata.
Dua jam puncak acara adalah penobatan Shany, lalu acara selesai dan ditutup, kamera menyorot ke arah Shany melambaikan tangan, memberi salam kepada penonton, satu persatu yang mulai meninggalkan ruang konvensi itu, antrian di pintu keluar di dua lorong di belakang, sementara Noe berdesak-desak melawan arus, dia menuju ke atas panggung. Di sana masih ada Shany yang berfoto bersama dewan juri, bersama para penonton VIP dan pimpinan perusahaan.
Sampai di depan panggung, Shany melihat Noe yang mendekat, wanita itu menyeret gaunnya, warna perak memantulkan puluhan permata, cahaya lampu yang terang benderang. Dia berjalan mendekati Noe , senyumnya merekah. Noe ,
panggil Shany, dia mendekat dan membiarkan Noe memanjat panggung, dia belum sempat berdiri tegak ketika Shany sudah memeluknya erat-erat. Aku menang,
ucap Shany berbisik di telinganya.
Selamat,
balas Noe .
Ini untuk kamu sayang,
bisikan Shany di telinga Noe membuatnya mundur, dia melihat Remi, si manajer berbicara dengan Arthur.
Mulai besok aku harus panggil kamu Putri, Putri Indonesia
ucap Noe .
Terima kasih sayang,
Shany tersenyum, dia memeluk Noe sementara di sekitar mereka lima fotografer mengabadikan momen itu. Ayo cepat sayang, jangan sampai kamu jadi sasaran mereka,
itu ucap Shany.
Kilatan cahaya lampu bersahutan di sekitar Noe dan Shany. Noe melirik tulisan di tas kamera yang dibawa oleh wartawan itu, CNN, Kompas Media dan MNC group, Metro, dan TVone beberapa wartawan lain memanggil-manggil meminta waktu untuk wawancara.
Kamu hebat,
bisik Noe , padahal kepalanya pening tak suka perhatian dari media dan dunia yang hiruk pikuk itu. Shany berbisik, Ayo kita pulang Noe.
Belum sempat turun dari panggung, dari samping, kedua orang tua Shany datang memeluk dan mencium Shany, Ayahnya yang jangkung, hidungnya mancung itu berseri-seri. Ibunya berdiri di sebelah Shany mengenakan kebaya, dan kerudung batik dipanggil Ibunda oleh Noe , dia menyalami Noe dan Shany. Selamat, sukses buat kalian berdua ya,
Terima kasih,
balas Noe , suaranya mendadak serak dan perutnya terasa mual.
Shany, mengecup pipi ibunya, lalu mencari dan memanggil Remi,dia memberikan pada manajernya hadiah yang tadi diterima di atas panggung, sebuah trofi setinggi 30 sentimeter, beberapa untai kembang, piring putih dari platinum, piring dari tembaga dan emas, semuanya dari sponsor dan selembar cek senilai 300 juta.
Kami pulang dulu Ibu, ayah,
kata Shany, dia menjauh dan menarik Noe berjalan turun tangga lewat samping panggung, dia disambut berapa finalis dari kota lain, Noe berjalan di sampingnya merasa aneh diperhatikan oleh banyak wanita. Shany mendapat ucapan selamat dari semua saingannya itu, dia membalas mengecup pipi para saingannya. Lewat ruang ganti yang dipenuhi para penari yang sedang ganti kostum, mereka berjalan keluar, di teras pintu bagian belakang, sebuah Toyota Alphard hitam menunggu menjemput Shany.
Noe membuka pintu dan membantu Shany naik ke kursi di sebelah kiri, Shany kesulitan menaikkan gaunnya yang panjang tapi Noe membantu memasukkan kain bertabur permata itu, dari belakang sebuah suara memanggil. Itu Remi yang membawa hadiah.Ini disimpan di bagasi belakang.
Noe kaget mendengar suara pria itu. Sopir mobil Shany keluar dan membuka pintu belakang, memasukkan seperangkat hadiah sementara Noe naik dari pintu sebelah kanan. Ya sudah silahkan berangkat aku masih ada acara,
ucap Remi, dia menutup pintu.
Mobil warna hitam dan mengkilat itu bercahaya disinari lampu jalan, meninggalkan gedung konvensi, beberapa wartawan masih memaksa di pintu pos pengamanan, berusaha menerobos barikade polisi. Kita jangan langsung ke hotel Pak,
kata Shany.
Loh bukannya kamu capek ?
tanya Noe .
Aku mau jalan-jalan dulu,
Noe memeriksa jam tangan Swatch di tangan kirinya, saat itu sudah pukul 23:49, sebentar lagi tengah malam, acara pemilihan Puteri Indonesia dimulai pukul 19:00 wib dan menyita hampir 5 jam disiarkan di tiga stasiun televisi swasta. Siaran langsung yang disaksikan oleh hampir 10 juta penonton. Mobil itu bergerak meninggalkan kawasan Semanggi, menuju ke arah pusat kota, masih ada lampu menari-nari sepanjang jalan, lampu mobil dan motor, dan suhu yang tadi panas menyelimuti penatnya kota, kini berganti tiupan angin sejuk. Shany menatap semua itu, tapi dia penasaran menatap Noe . Kamu senang aku juara ?
Ya, aku senang,
balas Noe.
Kenapa kau sedih ?
Tidak kok.
Sudah hampir dua tahun kita bersama, aku tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres.
Shany meraih tangan Noe , dia menggenggam erat dan mendekatkan tubuhnya ke samping pria itu, meletakkan kepalanya ke pundaknya.
Aku tahu semua cerita ini Shany,
bisik Noe.
Tahu kenapa ?
Kau dan timmu semua menyuap para juri,
ucap Noe. Shany mengangkat kepalanya dia menggenggam tangan Noe , menatap bola mata Noe mengerutkan keningnya.Maksudmu?
Wajahnya jadi pucat..
Aku tahu dari manajermu kau menyuap untuk menangmalam ini, padahal aku hanya ingin kamu selesaikan malam ini.
Shany diam, alisnya berkerut tapi dia memang tak bisa mengelak. Noe , kesempatan ini hanya satu kali.
Bukan begitu caranya,
bisik Noe , apa semua ini cukup ?
Hanya ini kesempatan yang ada di depan mataku. Tolong malam ini aku berhasil membuat mimpiku jadi kenyataan.
Kamu egois Shany ?
Maksudmu ?
Yang menang bisa dari kota lain tapi karena kau menyuap juri, ah sudahlah kau jadi juara.
Jadi kau marah Noe ?
Alis di wajah Shany berkerut. Di malam aku menjuarai kontes ini ? disaat ribuan wanita bermimpi jadi aku ?
Ya, aku kecewa,
balas Noe dia ingin membentak Shany tapi menahan diri, tapi nadanya terdengar kaku. Dia membuang wajahnya, menyaksikan Tugu Monas yang bermandikan cahaya warna ungu dan merah muda. Shany meraih tangan Noe dan menggenggamnya penuh rasa bersalah.Maafkan aku,
Ya Shany, tapi tolonglah aku,
ucap Noe
Apa itu ?
Aku kecewa padamu.
Shany memajukan tubuhnya, dia mendekat dan menatap Noe yang duduk di sampingnya. Kenapa kamu merusak malam ini ?
Shany berkata pada pengemudi, Pak tolong berhenti di depan Balai kota.
Mobil hitam itu mengurangi kecepatan, lalu menepi, berhenti di samping trotoar, Shany membuka pintu dan turun dari dalam mobil. Tak ada orang disana, hanya trotoar kosong dan lampu jalan warna kuning. Di seberang gedung Balai Kota Jakarta, di gerbang masuk menuju Tugu Monas. Beberapa binatang malam, laron dan nyamuk terlihat mengitari lampu. Noe turun, dia mengikuti Shany berjalan di atas trotoar berlapis keramik. Dua meter di belakang Shany, Noe berhenti dia diam tak bergerak.
Jadi kau tidak suka aku menang Noe ,
tanya nada pertanyaannya mengandung kesedihan. Dia membelakangi Noe , berlian di mahkota puteri Indonesia yang dipakai di kepalanya itu memantulkan cahaya putih yang menusuk mata. Aku tidak suka caramu,
balas Noe .
Shany menghela napasnya, dia berkata datar, Noe, Coba jelaskan padaku, apa yang kau siapkan untuk aku ? Rencanamu sejak setahun kau lulus kuliah, kau tidak ingin dibantu ayahku, kau mencari kerja tapi selalu gagal. Lantas sekarang ketika aku punya cara untuk kita kau malah protes.
Kau ingin aku seperti apa ?
tanya Noe, dia mendekati Shany..
Aku bosan Noe, mimpimu ingin punya apotek, membuatkan aku rumah.
Shany menatap Noe dan melanjutkan, Semua mimpimu yang kau ceritakan itu kapan kau laksanakan ?
Jadi itu sebabnya kau begini menyuap para juri dan memberikan kemenangan ini untuk kita ?
ucap Noe.
Aku tidak minta apa-apa dari kamu Noe.
Aku tahu,
jawab Noe. Aku benci kamu, dan kau biki aku kecewa.
Shany diam dia tak menjawab,dia tak memperlihatkan air matanya yang menetes dia menatap puncak tugu Monas yang berdiri kaku. Buru-buru menyeka air mata di pipinya. Maafkan aku agak emosional .
Suara Noe terdengar jelas sekali di malam yang sepi itu.
"Shany,