Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)
Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)
Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)
eBook118 halaman1 jam

Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Kolonel Mikhail Mannuki’ili dari Angkatan Khusus Malaikat terbangun dalam keadaan terluka parah di dalam kapalnya yang telah kandas tanpa memiliki ingatan apapun akan masa lalunya. Sang wanita dari Jaman Batu yang menyelamatkan nyawanya, Ninsianna, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan yang luar biasa. Tapi siapa yang menembak jatuh Mikhail? Dan mengapa?

Ninsianna sejak dulu memiliki hubungan istimewa dengan sang dewi. Ia adalah turunan para dukun dan penyembuh. Ketika ia melarikan diri ke gurun untuk menghindari pernikahan paksa dengan putra Kepala Suku yang sombong, hal terakhir yang terbayang olehnya adalah seorang pria bersayap yang jatuh dari langit!

Sementara itu, di surga, empat spesies prajurit super yang direkayasa secara genetik kini terancam punah. Perdana Menteri Lucifer, anak angkat sang Kaisar, menyusun rencana untuk menggagalkan keinginan ayah abadinya itu.

Situasi hidup dan mati ini adalah bagian pertama dari kisah fantasi sains yang menceritakan kembali mitos para malaikat yang telah jatuh, kisah Pedang Para Dewa.

Saga Pedang Para Dewa - Episode 1.1

*
Kata kunci: bahasa Indonesia, buku Indonesia, novel Indonesia, roman Indonesia, novel roman Indonesia, fantasi Indonesia, fantasi epik Indonesia, fantasi tinggi Indonesia, opera ruang Indonesia, fiksi ilmiah Indonesia, Archangel Michael, Archangel Mikhail, Malaikat, Malaikat, Malaikat Yang Jatuh, Malaikat, Galaksi kekaisaran, Lucifer, Luciferi, bintang pagi, naga, naga, setan, Moloch, budaya Ubaid, Mesopotamia, budaya Mesopotamia, Mesopotamia kuno, Annunaki, Assur, Ashur, Sungai Tigris, budaya Halifian, budaya Halafian, budaya Uruk , malaikat Cinta, fantasi prabayar bebas, fantasi Epik gratis, novel Epik fantasi, sci-fi, fiksi Ilmiah gratis, asmara Militer, pedang Dan Sihir, Ruang opera, Archangel Michael, Archangel Mikhail, malaikat, malaikat, malaikat yang jatuh, malaikat, kekaisaran galaksi, Lucifer, Luciferi, bintang pagi, naga, naga, setan, Moloch, budaya Ubaid, Mesopotamia, budaya Mesopotamia, Mesopotamia kuno, Annunaki, Assur, Ashur, Tigris River, budaya Halifian, budaya Halafian, budaya Uruk, malaikat cinta, fantasi bebas, fantasi epik, novel epik fantasi, fiksi ilmiah, asmara militer, pedang dan ilmu sihir, ruang opera

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis10 Mar 2017
ISBN9781943036240
Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)
Penulis

Anna Erishkigal

Anna Erishkigal is an attorney who writes fantasy fiction under a pen-name so her colleagues don't question whether her legal pleadings are fantasy fiction as well. Much of law, it turns out, -is- fantasy fiction. Lawyers just prefer to call it 'zealously representing your client.'.Seeing the dark underbelly of life makes for some interesting fictional characters. The kind you either want to incarcerate, or run home and write about. In fiction, you can fudge facts without worrying too much about the truth. In legal pleadings, if your client lies to you, you look stupid in front of the judge..At least in fiction, if a character becomes troublesome, you can always kill them off.

Baca buku lainnya dari Anna Erishkigal

Terkait dengan Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)

Judul dalam Seri Ini (2)

Lihat Selengkapnya

E-book terkait

Romansa Fantasi untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia)

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Para Pahlawan Dahulu Kala (Indonesian Edition - Bahasa Indonesia) - Anna Erishkigal

    PARA PAHLAWAN DAHULU KALA

    oleh

    Anna Erishkigal

    .

    Saga Pedang Para Dewa

    Episode 1x01 (prekuel)

    .

    Edisi Bahasa Indonesia

    .

    Diterjemahkan oleh Levina Tjahjadi

    Hak Cipta 2012, 2017 – Anna Erishkigal

    Seluruh hak dilindungi oleh undang-undang

    Deskripsi

    Kolonel Mikhail Mannuki’ili dari Angkatan Khusus Malaikat terbangun dalam keadaan hilang ingatan dan terluka parah di dalam kapalnya yang telah kandas. Sang wanita dari Jaman Batu yang menyelamatkan nyawanya, Ninsianna, memiliki kemampuan untuk menyembuhkan yang luar biasa. Tapi siapa yang menembak jatuh Mikhail? Dan mengapa?

    Sejak dulu, Ninsianna memang memiliki hubungan istimewa dengan Sang Dewi. Ia adalah keturunan para dukun dan penyembuh. Ketika ia melarikan diri ke gurun untuk menghindari pernikahan paksa dengan putra Kepala Suku yang sombong, hal terakhir yang diinginkan olehnya adalah seorang pria bersayap yang jatuh dari langit!

    Sementara itu, di surga, empat spesies prajurit super yang direkayasa secara genetik kini terancam punah. Anak angkat Sang Kaisar yaitu Perdana Menteri Lucifer menyusun rencana untuk menggagalkan keinginan ayah abadinya itu.

    Situasi hidup dan mati ini adalah bagian pertama dari kisah fantasi-ilmiah epik yang menceritakan kembali mitos para malaikat yang telah jatuh, kisah Sang Pedang Para Dewa.

    .

    Buku ini BUKAN fiksi religius!

    Daftar Isi

    Deskripsi di Sampul Belakang

    Daftar Isi

    Kejadian 6:1-4

    Prolog

    Bab 1

    Bab 2

    Bab 3

    Bab 4

    Bab 5

    Bab 6

    Bab 7

    Bab 8

    Bab 9

    Bab 10

    Preview: Pedang Dewata

    Sebuah Catatan dari Anna

    Buku 1 - Pedang Para Dewa

    Bergabunglah dengan Kelompok Pembacaku

    Bidak-bidak Catur

    Daftar Spesies

    Mohon Waktu Anda Sejenak…

    Tentang Penulis Buku

    Tentang Penerjemah

    Pratinjau: 'Pelelangan'

    Pratinjau: Malaikat Natal Gotik

    Buku Lainnya

    Hak Cipta

    Kejadian 6: 1-4

    Ketika manusia mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi,

    dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,

    maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,

    lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

    […]

    Pada waktu itu orang-orang raksasa sedang di bumi,

    Juga pada waktu sesudahnya—ketika anak-anak Allah

    Menghampiri anak-anak perempuan manusia,

    dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;

    Merekalah orang-orang gagah perkasa di zaman dahulu, orang-orang yang kenamaan.

    Prolog

    Alam Baka

    Kaisar Shay’tan

    SHAY'TAN

    Kedua dewa tua membungkukkan badan mereka di atas cakram berkilauan yang tergantung melayang di udara, memikirkan langkah mereka berikutnya. Itulah yang telah mereka lakukan sejak zaman dahulu kala, sang naga dan sang Kaisar Abadi. Dua musuh bebuyutan sejak dulu yang selamanya terjebak di dalam sebuah permainan.

    Kau telah kehabisan pion!

    Kaisar Shay’tan memindahkan posisi sebuah pion hitam; ia mengembangkan sayap merahnya yang berkulit kasar dan keras bak seekor predator yang siap menerkam. Musuhnya yang berjubah putih menggerakkan sebuah benteng putih untuk memakan pion tersebut di atas galaksi berputar yang mereka gunakan sebagai papan catur.

    Bidak kerajaan lebih berharga daripada pion biasa! kata Hashem. Mereka dapat mengalahkan pion-pion biasa!

    Ahhhh... moncong Shay’tan berubah membentuk seringai buas. Kau tidak cukup menghormati pion-pionmu. Tak peduli seberapa kuat bidak-bidak kerajaanmu, mereka tetap tidak akan pernah cukup bagimu. Ia menggerakkan pion hitam kedua untuk mengalahkan benteng putih yang baru saja ia jebak. Terutama jika kau terus menerus membuang-buang mereka dalam gerakan tak berarti.

    Sang Kaisar Abadi Hashem menunjukkan ekspresi geram.

    Aku menggunakan bidak-bidak hebat untuk melancarkan strategi yang luar biasa!, cemoohnya. Sungguh, Shay’tan. Kau terlalu berpikir pendek untuk dapat mengerti seluk beluk permainanku!

    Shay’tan tertawa.

    Menang adalah masalah jumlah! Ia menjatuhkan benteng putih yang malang itu ke tumpukan bidak-bidak yang telah dikalahkannya yang kian bertambah dan berserakan di sekeliling takhtanya, seperti mainan. Dia yang paling banyak memiliki bidak-bidak catur itulah yang menang.

    Alis Hashem yang putih dan lebat berkerut penuh konsentrasi. Mulai dari jubah linennya yang sengaja dibuat terlihat sederhana, hingga rambut putihnya yang sengaja ditata tidak rapi, sang dewa berjanggut telah bersusah payah untuk mempresentasikan dirinya sebagai insan yang sangat berbeda dengan Shay’tan. Ia mengamati sebuah benteng hitam terasingkan yang mengitari sebuah planet di dalam wilayah yang belum terjamah.

    Siasat apa yang sedang kau rencanakan, setan tua?

    Shay’tan menampilkan senyuman terpolosnya, ekor merah panjangnya mengejang seperti seekor kucing yang sedang membuntuti seekor tikus. Hashem mengambil sebuah ksatria putih dan mempertimbangkan langkah berikutnya. Seringai Shay’tan sirna ketika ia menyadari bidak catur mana yang akan digerakkan oleh lawannya. Penyeimbang ala Hashem! Inilah yang selalu merusak semua rencananya.

    Kedua sayapnya mengembang keluar ketika Hashem menggerakkan ksatria putihnya menuju wilayah yang belum terjamah itu, ke arah benteng hitam terasingkan yang sedang mengitari hadiah terbesarnya.

    Ksatria putih ke Zulu Sektor Tiga...

    Oh jangan kau berani coba-coba!

    Shay’tan mencengkeram benteng hitamnya dan menggerakkannya untuk mengalahkan ksatria putih. Ia membanting benteng itu ke peta galaksi, menjatuhkan si ksatria putih keluar dari langit.

    Ruangan tersebut bergetar.

    Langit berubah menjadi putih terang.

    ‘Shay’tan!’ sebuah suara feminin berteriak. ‘Kau seharusnya menunggu giliranmu!’

    Sebuah sosok keemasan samar-samar terlihat di awan-awan, menjulang ke atas seolah mereka berdua tak lebih dari bidak-bidak catur pada papan yang jauh lebih besar. Dengan satu putaran pergelangan tangannya, Ia-Yang-Adalah melucuti indra pengetahuan mereka akan masa yang akan datang dan membuang kedua dewa tua itu kembali ke galaksi untuk melihat bagaimana manipulasi mereka digunakan di kekaisaran galaksi yang dikuasai oleh keduanya.

    Bab 1

    Ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia,

    dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;

    inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

    .

    Kejadian 6:5-6

    .

    Februari – 3,390 S.M.

    .

    Sakit.

    Besi menembus dagingnya dengan bongkahan percikan yang berputar, membara, dan mendecit. Ia meronta kesakitan ketika sebuah batang besi menusuk dadanya, menancapkan dirinya ke dek

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1