Solo: Cara dan Trik Traveling Sendirian
Oleh Jelita Sopani
4.5/5
()
Tentang eBuku ini
Buku ini bukan untuk orang sekelas Syahrini atau Nia Ramadhani.
Ini buat kamu yang punya uang pas-pasan tapi mau banget melihat dunia, dan buat kamu yang punya uang lebih tapi gak berani traveling sendirian.
Yang akan kamu dapatkan dari buku ini:
• Alasan kamu perlu solo traveling
• Manfaat solo traveling
• Yang perlu diperhatikan dan disiapkan sebelum solo traveling
• Yang harus dibawa saat traveling
• Cara menghemat uang saat traveling
• Trik menyembunyikan uang saat traveling
• dll
Jelita Sopani
Jelita Sopani is an Indonesian writer and poet. A full time lover and part time traveler who's crazy about cats and celery. Her first self-help book, Painkiller, was released in 2013. Jelita started her career in a Radio Station. She has worked for three leading Radio Stations in Jakarta (Indonesia), as a script writer, producer, broadcaster and Music Director. She has worked as a Music Director for the National Television for over 5 years, and she is currently working for a leading Pay TV Network in Indonesia.
Baca buku lainnya dari Jelita Sopani
Painkiller: Obat Sakit Hati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Muda Bahagia No Drama Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Painkiller: Obat Sakit Hati (Alternate Cover) Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Gypsy Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Sadie: Semalam di Berlin Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5London Boy Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Terkait dengan Solo
E-book terkait
Dunia yang Menyesatkan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Menata Hati Seluas Samudra Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Hati Yang Purnama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Semua Akan Pindah Pada Waktunya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/540 “Jurus Mabuk” Menulis: Panduan Menulis untuk Pemula Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Apa Artinya Menjadi Cerdik Seperti Ular Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Antologi Puisi Dan Haiku: Bulan, Bintang dan Cintaku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Ilusi Dari Kebahagiaan: Memilih Cinta Di Atas Ketakutan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Tuhan Mencintaimu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5L Factor Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMind Heart Connection Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Surat Untuk Adinda Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Terlalu Luka Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5E-Book Kamu: Cara Mudah Membuat & Menerbitkan E-Book Sendiri (Updated) Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Lorong Tanpa Cahaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kearifan Global Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Setelah Usai Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kearifan Jawa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Kumpulan Artikel Motivasi dan Spiritualitas Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Meneladani Sikap & Perilaku Nabi Muhammad SAW Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Sajak Sang Pencari Inspirasi Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Scent of a Dream Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Mumpung gedé rumbulané, mumpung jembar kalangané Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Meerwaarde Indonesia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Jatuh di Bavaria Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Rindu yang Memanggil Pulang Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Ini Tentang Hidupku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSon Of Badass Let's Be Badass Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDi Jalan Spiritualitas dan Cerita Lainnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Pengembangan Diri untuk Anda
NEUROPSIKOLOGI: dasar-dasar masalahnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianJalan Kebebasan dan Cerita Lainnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMind Heart Connection Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kekudusan Dan Peperangan Rohani Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Setelah Usai Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Tujuh Prioritas Kehidupan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pengantar psikologi emosi: Dari Darwin hingga ilmu saraf, apa itu emosi dan bagaimana cara kerjanya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian50 Cara Membuat Si Dia Rindu Padamu: Bagaimana Membuatnya Menginginkanmu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianNegosiasi dalam 4 langkah: Bagaimana bernegosiasi dalam situasi sulit dari konflik hingga kesepakatan dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSejarah psikologi ilmiah: Dari kelahiran psikologi hingga neuropsikologi dan bidang aplikasi terkini Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHarvard Business Review's 10 Must Reads: Kecerdasan Emosi (Edisi Bahasa Melayu) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Terjemahan Dan Makna Surat 108 Al-Kautsar (Nikmat Yang Berlimpah) The River of Paradise Versi Bilingual Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Hidup dan Masalah Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Pemuda Saleh Pecinta Masjid & Iblis yang Baik Hati Penilaian: 5 dari 5 bintang5/56 Cara Mendapatkan Uang dengan Membaca Buku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianL Factor Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN DISTURBILITAS PADA USIA EVOLUTIF: Apa itu dan bagaimana cara kerjanya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenemukan Makna Hidup (The Leepers' Lessons) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kitab Hadist Sunan An-Nasa'i Ultimate Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Motivasi: Sebuah perjalanan ke dalam perilaku termotivasi, mulai dari studi tentang proses batin hingga teori neuropsikologis terbaru Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianShalat Tahajud Sebagai Terapi Penawar Stres Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Jiwa Bahagia Hidup Sejahtera Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Ruqyah Tadabbur Ayat Suci Al-Quran Untuk Menyembuhkan Penyakit Kanker, Tumor & Kista Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kisah Hikayat Pertemuan Sahabat Nabi Muhammad SAW Dengan Sahabat Nabi Isa AS Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Sahabat Rasul Vol 1 Abu Hurairah Sang Bapak Kucing Kecil Edisi Bilingual Indonesia & Melayu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Surat Buat Semua Yang Sakit & Sihat (Terjemahan kepada 'Risalah Ila Kulli Marid Wa Salim') Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Ulasan untuk Solo
24 rating4 ulasan
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Informasi Sangat membantu!!! dan Sangat mengisfirasi Bangat Utuk traveling solo, Sangat puas untuk saya sebangai pembaca
2 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Buku yang menarik, dan mengubah cara pikir saya tentang hidup dan mimpi saya
4 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Makasih kak,,, penyampaian nya ngenaa sgt bermanfaat jg...keren banget kak
3 orang merasa ini bermanfaat.
- Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Buku ini sangat menginpirasi , merubah pola pikir lebih maju dan tentunya memberi kesan yang sangat mendalam
3 orang merasa ini bermanfaat.
Pratinjau buku
Solo - Jelita Sopani
SOLO
Cara dan Trik Traveling Sendirian
Jelita Sopani
Solo : Cara dan Trik Traveling Sendirian
© 2018 Jelita Sopani
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin.
Buku ini bukan untuk orang-orang sekelas Syahrini atau Nia Ramadhani. Ini buat kamu yang punya uang pas-pasan tapi mau banget melihat dunia, dan buat kamu yang punya uang lebih tapi gak berani traveling sendirian.
PRAKATA
The world is a book, and those who do not travel read only one page.
– St. Augustine
Entah kamu pernah menemukannya atau enggak, tapi saya cukup sering mendengar atau membaca komentar tentang seseorang yang traveling ke luar negeri. Entah itu dari media sosial atau dari obrolan antar teman. Dan seringnya, saya menangkap kalau mereka yang traveling atau bepergian ke luar negeri itu dianggap negatif. Seolah mereka sudah mengkhianati tanah air dan di-cap lebih mencintai negara orang ketimbang negara sendiri.
Traveling gak ada kaitannya dengan patriotisme atau nasionalisme. Traveling adalah salah satu cara seseorang agar bisa berkembang. Pergi ke negara asing dan bertemu dengan orang yang berbeda ras, bahasa, dan budaya akan memperkaya jiwa dan kreativitas seseorang. Mereka yang ada di Timur pergi ke Barat, dan mereka yang ada di Barat pergi ke Timur. Jangan lupa, bule juga punya keinginan yang sama, yaitu melihat dunia. Gak cuma orang Indonesia doang. Coba deh, apa pernah kita menilai orang Inggris atau orang Jerman yang ada di Bali adalah orang yang gak mencintai negaranya?
We travel because we need to, because distance and difference are the secret tonic of creativity. When we get home, home is still the same. But something in our mind has been changed, and that changes everything.
– Jonah Lehrer
Ngapain pergi jauh-jauh ke negara orang, Indonesia gak kalah indahnya kok,
itu juga yang sering saya dengar. Pertama, saya gak pernah bilang Indonesia itu gak indah. Indonesia is beautiful (I have no doubt about it), but so the rest of the world, sweetheart. Kita gak akan dapat banyak wawasan kalau cuma tinggal di dalam rumah bukan? Kita perlu keluar rumah.
Menurut para astronom, ada sekitar 100 milyar galaksi yang ada di alam semesta ini – dimana bumi cuma bagian kecilnya saja. Bangsa lain sudah pergi ke bulan dan mencari cara untuk bisa hidup di planet Mars, masa kita masih mau nyinyir sama mereka yang berangkat dari Jakarta ke Eropa atau Amerika? Kalau kata Adele, hello…
Saya percaya kalau pada dasarnya semua orang ingin traveling ke luar negeri untuk melihat seperti apa dunia. Bahkan yang suka nyinyir sekalipun.
Who lives sees, but who travels sees more.
– Arab Proverb
Tapi jangan salah, saya gak menyebut diri saya seorang traveler sejati (tapi part time traveler). Saya seperti kamu yang cuma berangkat dari keinginan untuk melihat dunia. Itu doang. Seseorang yang cuma berusaha untuk membuat mimpi menjadi kenyataan, dan memulainya dengan menabung. Karena saya bukan Syahrini, jadi itu satu-satunya cara supaya bisa pergi. Makanya saya lebih senang menyebutnya dengan traveling dan bukan liburan, karena liburan kesannya lebih wah. Tinggal di hotel mewah dan makan selalu di restoran berkelas. Kamu tinggal datang ke lokasi wisata dengan kendaran minimal taksi atau uBer, foto-foto lalu pindah ke lokasi berikutnya. Traveling gak begitu. Ada perjuangan dan pelajaran dalam perjalanan. Kemungkinan kamu nyasar atau salah jalan itu besar. Sederhananya nih, yang pergi liburan itu cenderung gak mau susah. Tapi kalau yang pergi traveling sudah siap susah.
Saya percaya kalau uang selalu bisa dicari, tapi yang namanya waktu, enggak. Kamu gak akan bisa mengulang umur kamu saat ini. Tahu-tahu kita sudah tua. Saya ingat sebuah kutipan yang pernah saya lihat di internet beberapa tahun lalu. Katanya, Travel while you’re young and able. Don’t worry about the money, just make it work. Experience is far more valuable than money will ever be.
Kalimat itu meresap banget sampai ubun-ubun. Lagian kalau sudah tua kita gak akan kuat banyak jalan, yang ada cepat capek, malah bisa-bisa sakit. Gak akan enjoy juga.
Waktu teman saya, Hans (orang Jerman) main ke Jakarta, dia bilang, Kapan kamu datang ke Berlin? Jangan lupa hubungin saya ya.
Duh, waktu itu dalam hati bilang, Berlin? Ya kali Berlin itu sebelahan sama Bekasi?
Pokoknya meski pengen banget, gak ada bayangan deh tuh bisa ke Berlin. Eh beberapa tahun kemudian saya curhat soal itu ke Hans, di dapur apartemennya. Benar, di Berlin. Kalau kamu masih kayak saya dulu, masih merasa belum mampu traveling keluar negeri tapi punya keinginan kuat, ingat kata-kata saya, kamu akan sampai disana. Karena kalau kita punya mimpi, kita akan mengusahakannya, dan kita akan menemukan jalannya.
Orang bilang, jangan mau ke Cina. Disana jorok. Orang bilang Jerman begini, Filipina begitu. Jangan dengar apa kata orang, pergi dan lihat sendiri.
BAB I
KENAPA SOLO TRAVELING?
If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go alone too. He he he… Solo traveling atau bepergian sendiri memang gak untuk semua orang. Banyak yang gak berani, atau malah gak mau mengambil opsi tersebut. Apa serunya coba jalan-jalan sendirian? Pasti basi deh,
itu kalimat yang paling saya sering dengar. Karena buat saya traveling adalah cara saya mendapatkan gelar sarjana,
jadi ya, gak ada tuh kepikiran akan basi atau boring.
Bepergian sendiri adalah waktu yang tepat untuk mengenal diri sendiri. Cara yang tepat untuk menaklukan diri dari keraguan dan ketakutan. Bahwa sebenarnya kamu seorang pemberani, dan selama ini hanya dikungkung oleh ketakutan yang bahkan bukan milik sendiri melainkan ketakutan yang sudah ditanam oleh orang lain. Mungkin orang tua, saudara, teman, atau bahkan orang yang gak kamu kenal. Sampai kamu percaya kalau ketakutan itu punya diri sendiri. Kamu akan tahu itu setelah kamu