Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Dua Macam Hikmat
Dua Macam Hikmat
Dua Macam Hikmat
eBook118 halaman2 jam

Dua Macam Hikmat

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Buku Dr. Bailey’ berjudul Dua Macam Hikmat, adalah sebuah eksposisi Kitab Yakobus yang menyingkapkan perbedaan berarti antara hikmat ilahi dan hikmat dunia ini. Dengan kita diperlengkapi dengan sebuah pemahaman tentang pentingnya hikmat, kita akan menjadi siap untuk diiringi doa, bergerak bersama Allah dalam iman dan perbuatan-perbuatan baik, agar dapat dengan sukses berlayar melewati badai-badai kehidupan.
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Mar 2023
ISBN9781596657526
Dua Macam Hikmat

Baca buku lainnya dari Dr. Brian J. Bailey

Terkait dengan Dua Macam Hikmat

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Dua Macam Hikmat

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Dua Macam Hikmat - Dr. Brian J. Bailey

    DUA

    MACAM HIKMAT

    Eksposisi Kitab Yakobus

    Judul asli dalam bahasa Inggris THE TWO WISDOMS- THE EPISTLE OF JAMES

     ©1997 BRIAN J. BAILEY

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 1.2

    DUA MACAM HIKMAT- Eksposisi Kitab Yakobus"

    ©2012 BRIAN J. BAILEY

    Versi nomor 1.2 (2012)

    Alih Bahasa: Vonny Sijabat

    Penyunting: Dra. Yuliati Purnomo, Babsy Permadi

    Disain sampul:

     © 2006 Zion Fellowship Inc. 

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit (buku elektronik):  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada 2023

     ISBN buku elektronik 1-59665-752-9

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

     Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Fax: 607-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    www.yayasanvoh.org

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Tim penyunting:

    Carla Borges, Mary Humphreys, David Kropf, Justin Kropf, Lois Kropf, dan Caroline Tham.

    Kami ingin menyampaikan terimakasih kami kepada orang-orang yang berharga ini karena tanpa bantuan tak ternilai mereka selama kurun waktu yang panjang, buku ini tidak mungkin terwujud. Kami sungguh-sungguh berterimakasih atas kerajinan, kreatifitas, dan keunggulan mereka dalam pembentukan buku ini bagi kemuliaan Allah.

    LIMA TEMA PRINSIP DARI KITAB YAKOBUS

    1 Perlunya hikmat

    2 Pengendalian lidah

    3 Iman tanpa perbuatan adalah mati

    4 Tidak membeda-bedakan

    5 Doa

    1 – PENDAHULUAN

    1:1

    1:1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Yakobus, penulis dari kitab ini, adalah saudara laki-laki Kristus yang tertua, putera pertama Maria dan Yusuf setelah melahirkan Yesus. Menurut sejarah Perjanjian Baru, Yakobus mati syahid pada tahun 62 Masehi. Ia dikenal sebagai pemimpin Gereja Yahudi di Yerusalem.

    Yakobus mengawali suratnya dengan memperkenalkan dirinya sebagai hamba Allah. Bahasa Yunani dari doulos yang diterjemahkan sebagai hamba secara harafiah berarti seorang budak. Ada banyak yang hilang dalam penerjemahan ini.

    Pemahaman kita hari ini tentang seorang hamba sangat berbeda dengan pengertian seorang hamba (atau budak) pada masa Perjanjian Baru. Kita menganggap seorang hamba adalah orang yang dipekerjakan. Di jaman kita, seorang hamba memiliki hak-hak tertentu. Namun, di jaman Roma, seorang budak tidak memiliki hak apa pun. Seorang budak sepenuhnya bergantung pada tuannya dalam segala sesuatu, termasuk hidupnya, karena si tuan memiliki hak hidup dan mati atas budaknya. Oleh karena itu, ketika Yakobus berkata bahwa ia adalah hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, ia sedang mengatakan bahwa ia telah menyerahkan semua haknya kepada Tuhan. Ia menyerahkan hidupnya kepada Dia, dan hidup hanya untuk melayani Tuannya – Tuhan Yesus Kristus.

    Kepada kedua belas suku di perantauan. Yakobus menujukan suratnya kepada 12 suku Israel yang terserak di seluruh dunia. Kita mengetahui dari kisah-kisah dalam Alkitab maupun catatan sekuler bahwa banyak kali dalam sejarah Israel dimana umat Tuhan terserak ke mana-mana, ditawan oleh bangsa-bangsa kafir yang ada di sekitarnya. Mereka dibawa ke Asyur, Babel, Mesir, dan Persia pada awalnya. Hal ini terbukti di dalam Kisah Para Rasul pasal 2, ketika orang-orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Pentakosta. Kisah Para Rasul 2:5 berkata, Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. (Lihat Kis. 2:5-13.)

    Sejarawan Philo mencatat kata-kata Raja Agripa, yang berkata kepada Kaisar Caligula, Yerusalem adalah ibukota sebagian besar negara-negara. Alasan untuk pernyataan yang luar biasa ini adalah karena pada hakekatnya bangsa Yahudi telah berdomisili hampir di setiap daerah jajahan dan negara bagian dari Kerajaan Roma, dan mereka mengirimkan perpuluhan mereka secara teratur ke bait suci di Yerusalem.

    Hari ini, Yerusalem menyita pemikiran dari pemimpin-pemimpin dunia, dan akan tetap demikian sampai Yesus datang. Ketika Ia datang, Yerusalem akan menjadi ibukota dan kediaman-Nya yang kudus. Lalu semua bangsa akan datang untuk menyembah Dia di dalam bait suci yang akan dibangun berdasarkan penglihatan Nabi Yehezkiel (bdgk. Yeh. 40-48).

    Sebagai orang percaya, kita adalah keturunan rohani dari Kristus, dan telah dicangkokkan kepada bangsa Israel. Oleh karena itu, walaupun ditujukan kepada 12 suku Israel yang terpencar di seluruh dunia, kitab Yakobus juga sangat berkaitan dengan kita.

    2 – TUJUAN DARI PENCOBAAN

    1:2-12

    Tujuan dari berbagai pencobaan, seperti yang terlihat di dalam Yakobus 1:2-13, adalah untuk menghasilkan ketekunan (atau ketangguhan) di dalam hidup kita, yang akan menjadikan kita lengkap dan sempurna di dalam Kristus.

    1:2 - Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Bahasa Yunani untuk kata peirasmos diterjemahkan sebagai pencobaan di dalam Alkitab versi King James berarti ditempatkan untuk pembuktian. Alkitab versi New King James berbunyi, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai ujian."

    Di dalam ayat ini, Yakobus tidak sedang membicarakan tentang pencobaan-pencobaan moral, tetapi tentang tes dan ujian. Berbagai-bagai berarti bermacam-macam atau memiliki banyak sisi. Tuhan menguji kita dalam setiap bidang kehidupan kita sehingga kita dapat menjadi bejana-bejana yang tepat untuk dipakai oleh Sang Tuan. Satu bidang yang cacat dalam kehidupan, dapat menghancurkan kita.

    Kita perlu mengenali sumber ujian-ujian. Banyak ujian berasal dari Tuhan. Ia menguji kita untuk memurnikan dan membuat kita semakin menyerupai Dia. Namun, ketika kita mengabaikan peringatan-peringatan Tuhan atau melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bijaksana, maka kita sering mendatangkan ujian yang sebenarnya tidak perlu ada dan tekanan yang tidak semestinya kepada diri kita sendiri. Namun, bahkan ujian-ujian buatan manusia sendiri ini dapat bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan (Rm. 8:28).

    Petrus, sebagai contohnya, mendatangkan sebuah tes yang tidak perlu kepada dirinya sendiri dengan mengeluarkan pernyataan yang sombong bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Tuhan. Karena hal ini, Petrus gagal dan hampir menyerah, namun Tuhan bekerja melalui ujian ini untuk mengubahnya menjadi sebuah berkat.

    Kristus berkata di dalam Khotbah di Bukit dalam Matius 5:10-12, Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. Bersukacitalah, bersukacitalah, bersukacitalah! Kita perlu melihat ujian-ujian dari sudut pandang Tuhan. Ujian-ujian sebenarnya adalah batu loncatan menuju dataran kemuliaan yang lebih tinggi di dalam Tuhan.

    img1.png

    Ketika kita menghadapi ujian-ujian, kita dapat menjadi pemenang yang bersukacita di dalam Tuhan, atau menjadi pahit hati (bdgk. Ibr. 12:15). Roh yang bersukacita akan melindungi hati kita dari kepahitan. Salomo berkata di dalam Amsal 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Sukacita sesungguhnya telah terbukti merupakan tonikum yang menyembuhkan jiwa dan tubuh. Di lain pihak, seseorang yang dipenuhi dengan kemurungan, keluhan, dan

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1