Dua Macam Hikmat
Oleh Dr. Brian J. Bailey
()
Tentang eBuku ini
Baca buku lainnya dari Dr. Brian J. Bailey
Kejadian Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDi balik Tirai: Eksposisi Kitab Ibrani Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMempersiapkan Diri untuk Kebangkitan Rohani Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Injil Yohanes Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKemah Musa Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDaud dan Salomo Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kenali Alkitab Anda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pilar-Pilar Iman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kedatangan ke Dua Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRoh Kudus: Sang Penghibur Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kolose & Filemon Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPrajurit Kristus: Efesus Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Injil Lukas Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLebih Daripada Pemenang: Roma Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenuju Kemuliaan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRaja-raja Yehuda Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSalib & Kebangkitan Kristus Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Terkait dengan Dua Macam Hikmat
E-book terkait
Diteguhkan, Dikuatkan & Dikokohkan: 1 & 2 Petrus Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTelah Berhenti dari Dosa: Hidup untuk Melakukan Kehendak Tuhan: Seri Kehidupan Kristen, #3 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLebih Daripada Pemenang: Roma Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKotbah di Bukit Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKhotbah Atas Injil Matius (II)-Apa Yang Kita Percayai Untuk Menerima Pengampunan Atas Dosa-Dosa? Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDiubahkan Dari Kemuliaan Kepada Kemuliaan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKemuliaan Sorga Dan Kengerian Neraka Yang Tak Terkatakan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPeperangan Rohani: Menabur: Seri Kehidupan Kristen, #4 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSurat Yudas Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLangkah-Langkah Menuju Urapan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenembus Sasaran Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGrace luar biasa Disimpan untuk Tujuan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Doa Mazmur Yesus: Sebuah Pembaharuan Terhadap Doa Yesus Klasik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPengharapan Orang Kristen Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianJika Bukan Tuhan yang Membangun Rumah Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGalatia Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianEksegesis yang Dipandu Roh Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKehilangan, Penderitaan, Pengorbanan & Kematian Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Si Cantik, Si Buruk Rupa dan Sang Pendeta Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPengampunan Menjadi Mudah Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSekolah Ketaatan: Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku – Yohanes 14:15 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Buku Pedoman Upacara Gereja Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenuju Kemuliaan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKebenaran Kunci bagi Para Petobat Baru Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kolose & Filemon Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKebenaran Tentang Kehidupan Kekal: Seri Kehidupan Kristen, #5 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTangkap Urapan itu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Roh Kudus: Sang Penghibur Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Kristen untuk Anda
Hermeneutika Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Apa Artinya Menjadi Cerdik Seperti Ular Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Tujuh Prioritas Kehidupan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kenali Musuhmu yang Tak Terlihat...dan kalahkan Mereka! Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Eksegesis yang Dipandu Roh Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianEtika Pelayanan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Daud dan Salomo Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Model Pernikahan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Peperangan Rohani: Menabur: Seri Kehidupan Kristen, #4 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBagaimana Anda Bisa Menjadi Orang Kristen Yang Kuat Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kebenaran Kunci bagi Para Petobat Baru Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pembandingan atas Keempat Injil Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Bagaimana Anda Dapat Memiliki Saat Teduh yang Efektif Bersama Tuhan Setiap Hari Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kekudusan Dan Peperangan Rohani Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Sepuluh Kesalahan Utama yang Dibuat Para Pendeta Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Jalan Kebebasan dan Cerita Lainnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianCara Berdoa Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Wanita yang Berpengaruh dan Istimewa dalam Alkitab Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Mereka Yang Sombong Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Seni Kepemimpinan (Edisi Ketiga) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Langkah-Langkah Pertumbuhan Rohani Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kuasa Darah Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Apa Artinya Menjadi Seorang Gembala Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Rahasia-Rahasia Kemenangan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Meditasi Yesus: "Karena itu haruslah engkau sempurna..." Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Roh Kudus: Sang Penghibur Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Nak, Engkau Bisa Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pertumbuhan Rohani: Seri Kehidupan Kristen, #8 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Supernatural Dari Dunia Jin Vol 1 Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Mereka Yang Bermuka Dua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Ulasan untuk Dua Macam Hikmat
0 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Dua Macam Hikmat - Dr. Brian J. Bailey
DUA
MACAM HIKMAT
Eksposisi Kitab Yakobus
Judul asli dalam bahasa Inggris THE TWO WISDOMS- THE EPISTLE OF JAMES
©1997 BRIAN J. BAILEY
Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 1.2
DUA MACAM HIKMAT- Eksposisi Kitab Yakobus
"
©2012 BRIAN J. BAILEY
Versi nomor 1.2 (2012)
Alih Bahasa: Vonny Sijabat
Penyunting: Dra. Yuliati Purnomo, Babsy Permadi
Disain sampul:
© 2006 Zion Fellowship Inc.
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Penerbit (buku elektronik): Zion Christian Publishers
A Zion Fellowship ® Ministry
Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada 2023
ISBN buku elektronik 1-59665-752-9
Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.
Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.
Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.
Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi
Zion Christian Publishers di:
P.O. Box 70
Waverly, New York 14892
Phone: (607) 565 2801
Fax: 607-565-3329
http://www.zcpublishers.com/
Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi
VOICE OF HOPE
Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9
Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530
Tlp: (021) 5363572
Email: y.voiceofhope@gmail.com
www.yayasanvoh.org
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim penyunting:
Carla Borges, Mary Humphreys, David Kropf, Justin Kropf, Lois Kropf, dan Caroline Tham.
Kami ingin menyampaikan terimakasih kami kepada orang-orang yang berharga ini karena tanpa bantuan tak ternilai mereka selama kurun waktu yang panjang, buku ini tidak mungkin terwujud. Kami sungguh-sungguh berterimakasih atas kerajinan, kreatifitas, dan keunggulan mereka dalam pembentukan buku ini bagi kemuliaan Allah.
LIMA TEMA PRINSIP DARI KITAB YAKOBUS
1 Perlunya hikmat
2 Pengendalian lidah
3 Iman tanpa perbuatan adalah mati
4 Tidak membeda-bedakan
5 Doa
1 – PENDAHULUAN
1:1
1:1 - Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
Yakobus, penulis dari kitab ini, adalah saudara laki-laki Kristus yang tertua, putera pertama Maria dan Yusuf setelah melahirkan Yesus. Menurut sejarah Perjanjian Baru, Yakobus mati syahid pada tahun 62 Masehi. Ia dikenal sebagai pemimpin Gereja Yahudi di Yerusalem.
Yakobus mengawali suratnya dengan memperkenalkan dirinya sebagai hamba Allah. Bahasa Yunani dari doulos yang diterjemahkan sebagai hamba
secara harafiah berarti seorang budak.
Ada banyak yang hilang dalam penerjemahan ini.
Pemahaman kita hari ini tentang seorang hamba sangat berbeda dengan pengertian seorang hamba (atau budak) pada masa Perjanjian Baru. Kita menganggap seorang hamba adalah orang yang dipekerjakan. Di jaman kita, seorang hamba memiliki hak-hak tertentu. Namun, di jaman Roma, seorang budak tidak memiliki hak apa pun. Seorang budak sepenuhnya bergantung pada tuannya dalam segala sesuatu, termasuk hidupnya, karena si tuan memiliki hak hidup dan mati atas budaknya. Oleh karena itu, ketika Yakobus berkata bahwa ia adalah hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus,
ia sedang mengatakan bahwa ia telah menyerahkan semua haknya kepada Tuhan. Ia menyerahkan hidupnya kepada Dia, dan hidup hanya untuk melayani Tuannya – Tuhan Yesus Kristus.
Kepada kedua belas suku di perantauan.
Yakobus menujukan suratnya kepada 12 suku Israel yang terserak di seluruh dunia. Kita mengetahui dari kisah-kisah dalam Alkitab maupun catatan sekuler bahwa banyak kali dalam sejarah Israel dimana umat Tuhan terserak ke mana-mana, ditawan oleh bangsa-bangsa kafir yang ada di sekitarnya. Mereka dibawa ke Asyur, Babel, Mesir, dan Persia pada awalnya. Hal ini terbukti di dalam Kisah Para Rasul pasal 2, ketika orang-orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Pentakosta. Kisah Para Rasul 2:5 berkata, Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
(Lihat Kis. 2:5-13.)
Sejarawan Philo mencatat kata-kata Raja Agripa, yang berkata kepada Kaisar Caligula, Yerusalem adalah ibukota sebagian besar negara-negara.
Alasan untuk pernyataan yang luar biasa ini adalah karena pada hakekatnya bangsa Yahudi telah berdomisili hampir di setiap daerah jajahan dan negara bagian dari Kerajaan Roma, dan mereka mengirimkan perpuluhan mereka secara teratur ke bait suci di Yerusalem.
Hari ini, Yerusalem menyita pemikiran dari pemimpin-pemimpin dunia, dan akan tetap demikian sampai Yesus datang. Ketika Ia datang, Yerusalem akan menjadi ibukota dan kediaman-Nya yang kudus. Lalu semua bangsa akan datang untuk menyembah Dia di dalam bait suci yang akan dibangun berdasarkan penglihatan Nabi Yehezkiel (bdgk. Yeh. 40-48).
Sebagai orang percaya, kita adalah keturunan rohani dari Kristus, dan telah dicangkokkan kepada bangsa Israel. Oleh karena itu, walaupun ditujukan kepada 12 suku Israel yang terpencar di seluruh dunia, kitab Yakobus juga sangat berkaitan dengan kita.
2 – TUJUAN DARI PENCOBAAN
1:2-12
Tujuan dari berbagai pencobaan, seperti yang terlihat di dalam Yakobus 1:2-13, adalah untuk menghasilkan ketekunan (atau ketangguhan) di dalam hidup kita, yang akan menjadikan kita lengkap dan sempurna di dalam Kristus.
1:2 - Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.
Bahasa Yunani untuk kata peirasmos diterjemahkan sebagai pencobaan di dalam Alkitab versi King James berarti ditempatkan untuk pembuktian.
Alkitab versi New King James berbunyi, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai ujian."
Di dalam ayat ini, Yakobus tidak sedang membicarakan tentang pencobaan-pencobaan moral, tetapi tentang tes dan ujian. Berbagai-bagai berarti bermacam-macam
atau memiliki banyak sisi.
Tuhan menguji kita dalam setiap bidang kehidupan kita sehingga kita dapat menjadi bejana-bejana yang tepat untuk dipakai oleh Sang Tuan. Satu bidang yang cacat dalam kehidupan, dapat menghancurkan kita.
Kita perlu mengenali sumber ujian-ujian. Banyak ujian berasal dari Tuhan. Ia menguji kita untuk memurnikan dan membuat kita semakin menyerupai Dia. Namun, ketika kita mengabaikan peringatan-peringatan Tuhan atau melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bijaksana, maka kita sering mendatangkan ujian yang sebenarnya tidak perlu ada dan tekanan yang tidak semestinya kepada diri kita sendiri. Namun, bahkan ujian-ujian buatan manusia sendiri ini dapat bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan (Rm. 8:28).
Petrus, sebagai contohnya, mendatangkan sebuah tes yang tidak perlu kepada dirinya sendiri dengan mengeluarkan pernyataan yang sombong bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Tuhan. Karena hal ini, Petrus gagal dan hampir menyerah, namun Tuhan bekerja melalui ujian ini untuk mengubahnya menjadi sebuah berkat.
Kristus berkata di dalam Khotbah di Bukit dalam Matius 5:10-12, Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
Bersukacitalah, bersukacitalah, bersukacitalah! Kita perlu melihat ujian-ujian dari sudut pandang Tuhan. Ujian-ujian sebenarnya adalah batu loncatan menuju dataran kemuliaan yang lebih tinggi di dalam Tuhan.
Ketika kita menghadapi ujian-ujian, kita dapat menjadi pemenang yang bersukacita di dalam Tuhan, atau menjadi pahit hati (bdgk. Ibr. 12:15). Roh yang bersukacita akan melindungi hati kita dari kepahitan. Salomo berkata di dalam Amsal 17:22, Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Sukacita sesungguhnya telah terbukti merupakan tonikum yang menyembuhkan jiwa dan tubuh. Di lain pihak, seseorang yang dipenuhi dengan kemurungan, keluhan, dan