Danica
Oleh Paris York
4/5
()
Tentang eBuku ini
Kisah cinta dua remaja, Bara dan Danica. Bara curiga kalau Danica diam-diam sudah selingkuh. Yang dia tidak duga adalah Danica menyelingkuhinya dengan seorang cewek.
Danica lebih menginginkan cewek itu ketimbang dirinya. Dia bahkan gak pernah menyentuh dan menciumnya seperti yang dia lakukan kepada cewek itu. Danica bahkan menatap cewek itu seperti dia melihat malaikat, gumamnya. Hatinya kembali panas.
Paris York
A lover and a dreamer...
Baca buku lainnya dari Paris York
Honeymoon Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Wanita Beristri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/51 Pintu 3 Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Jatuh di Bavaria Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bali Dia Kembali Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Paris, Demain Matin... Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Terkait dengan Danica
E-book terkait
Adagio. Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Scent of a Dream Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Lyra Gadis Perkasa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Demoniac the anti god Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Perempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPenjelmaan (Buku #1 dalam Harian Vampir) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Love At The First Sight Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Gypsy Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Sadie: Semalam di Berlin Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoyang Inara, Istri Legislator Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianUmur Ketiga Belas Megan: Roh Pemandu, Roh Harimau, Dan Seorang Ibu Yang Menakutkan! Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMy Friend's Wife: Anjani: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Nandini dan Sarita: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend’s Wife: Kirana: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Larasati: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Kesalahpahaman: Roh Pemandu, Roh Harimau, Dan Seorang Ibu Yang Menakutkan! Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerjakaku Direnggut Teman Mama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cinta Berbayar Tante Herny Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5My Friend's Wife: Kartika: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Suami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bangsal Covid 19 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Trilogi Pelelangan: Sebuah “Jane Eyre” Zaman Modern (Bahasa Indonesia) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Laila Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Zabrina, Istri Setia yang Tergoda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDigoyang Pramita, Dosen yang Galak Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Eliksir Dua Rindu Empat : Aktivis Baper Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Ulasan untuk Danica
6 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Danica - Paris York
Amarah itu sesaat.
Tapi cinta menetap.
Perasa
BARA DAN DANICA DUDUK di meja paling belakang, di samping pintu menuju smoking area. Menjelang jam makan siang, restoran cepat saji top Amerika ini semakin banyak didatangi pelanggan. Hampir setengahnya adalah anak SMA yang datang berkelompok. Wajar sih, karena SMA 111 berada berseberangan dari restoran ini.
Hampir semua dari anak SMA yang duduk tersebar di beberapa meja berbicara dengan suara keras, membuat Bara yang lagi ngobrol serius dengan Danica jadi terganggu. Keningnya mengerut dan mulutnya sedikit manyun. Bara tambah kesal melihat Danica yang pasif dan memainkan ponselnya. Yang dilihatnya pun gak jelas. Buka Instagram, lalu ditutup. Kemudian membuka Line, tapi ditutup lagi. Terus berpindah-pindah dan membuka tutup aplikasi. Gak jelas.
Kamu tuh denger aku ngomong gak sih?
tanya Bara dengan menekan suaranya, biar dua pekerja kantoran yang duduk di meja sebelah gak dengar.
Denger. Udah deh, habisin dulu makan kamu, baru kita ngobrol serius. Lagian jangan di sini deh. Risih, tau gak?
jawab Danica lumayan ngotot, dengan wajah nyolot. Justru suara Danica yang menarik perhatian dua pekerja kantoran itu sampai-sampai melirik ke arah mereka berbarengan. Bara yang malu langsung berpura-pura menghabiskan ayam crispy dan kentang goreng yang sudah dingin dan mengeras.
Memang Bara yang memilih ngobrol di restoran itu. Bisa sembari makan siang, pikirnya. Meski dari awal Danica sudah bilang kalau di sana rame oleh anak SMA, Bara tetap membawanya ke sana dengan motor Vespa putihnya.
Sepuluh menit kemudian mereka keluar menuju ke parkiran motor. Sambil berjalan Bara kembali membahas apa yang tadi mereka bicarakan di dalam.
Aku tuh ngerasa ada yang aneh sama kamu, kenapa sih? Dari tadi ditanya malah diem. Kamu berubah,
kata Bara, kali ini bicara dengan lebih tenang.
Aku diem ya karena gak ada yang harus aku jelasin. Lagian aku gak berubah, kamu aja yang perasa,
balas Danica. Kenapa sih kita harus ngebahas ini berkali-kali?
tambahnya mulai kesal. Mereka sampai di parkiran. Di bawah pohon Flamboyan yang melindungi Vespa Bara dari sengatan sinar matahari tengah hari bolong, mereka berdiri dan lanjut bicara. Baru kali ini Bara merasa khawatir dan terganggu. Bahkan sampai mikir yang enggak-enggak.
"Aku gak akan bahas ini kalau ngerasa kita baik-baik aja. Belakangan kamu susah kalau