Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Surat-Surat Yohanes
Surat-Surat Yohanes
Surat-Surat Yohanes
eBook141 halaman1 jam

Surat-Surat Yohanes

Penilaian: 0 dari 5 bintang

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Dalam buku tafsirannya tentang surat-surat Rasul Yohanes, Dr. Bailey mengembangkan pesan yang dominan tentang kasih dan juga gagasan tentang kedewasaan Kristen. Lewat penelaahannya tentang tiga tingkat kedewasaan Kristen yang dijabarkan oleh Yohanes: anak-anak, orang-orang muda dan bapa-bapa, Anda akan didorong untuk masuk ke suatu hubungan yang lebih mendalam dengan Tuhan kita saat Anda terus berjalan untuk mengenal Dia dan mencapai "tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis7 Mar 2023
ISBN9781596659438
Surat-Surat Yohanes

Baca buku lainnya dari Dr. Brian J. Bailey

Terkait dengan Surat-Surat Yohanes

E-book terkait

Kristen untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Surat-Surat Yohanes

Penilaian: 0 dari 5 bintang
0 penilaian

0 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Surat-Surat Yohanes - Dr. Brian J. Bailey

    Surat-Surat

    Yohanes

    Dr. Brian J. Bailey

    Judul asli dalam bahasa Inggris THE EPISTLES OF JOHN

     ©2001 BRIAN J. BAILEY

    Terjemahan ini berdasarkan versi bahasa Inggris nomor 1.0

    SURAT-SURAT YOHANES

    ©2013 BRIAN J. BAILEY

    Versi nomor 1.0

    Alih Bahasa: Claudia Kristanti

    Penyunting: Dra. Yuliati Purnomo

    Disain sampul:

     © Zion Fellowship Inc. 

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Penerbit (buku elektronik):  Zion Christian Publishers

    A Zion Fellowship ® Ministry

    Diterbitkan sebagai e-book (buku elektronik) dalam bahasa Indonesia pada 2023

     ISBN buku elektronik 1-59665-943-2

    Bagian mana pun dari buku ini tidak dapat direproduksi dalam bentuk apa pun atau dengan peralatan elektronik/mesin apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kalau untuk kutipan singkat dalam artikel atau resensi.

     Kecuali disebutkan lain, semua kutipan ayat Alkitab berbahasa Indonesia di sini diambil dari Alkitab TB@LAI.

    Penerjemah menggunakan kode KJV untuk setiap terjemahan bebas dari ayat-ayat dalam Alkitab berbahasa Inggris versi King James.

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Inggris, silakan menghubungi

    Zion Christian Publishers di:

    P.O. Box 70

    Waverly, New York 14892

    Phone: (607) 565 2801

    Fax: 607-565-3329

    http://www.zcpublishers.com/

    Pertanyaan umum tentang versi bahasa Indonesia, silakan menghubungi

    VOICE OF HOPE

    Gedung DNR Jl. Budi Raya no.9

    Kemanggisan, Palmerah, Jakarta 11530

    Tlp: (021) 5363572

    Email: y.voiceofhope@gmail.com

    www.yayasanvoh.org

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Tim Penyunting: Carla Borges, Barbara Fuller, Tarah Heyer, Elizabeth Humphreys, Sarah Humphreys, David Kropf, Joanne O’Connell, and Caroline Tham.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua penyunting terkasih yang tanpa waktu yang telah diluangkan mereka buku ini mustahil diterbitkan. Kami sangat bersyukur atas ketekunan, kreativitas, dan keunggulan mereka dalam pembuatan buku ini untuk kemuliaan Tuhan.

    KATA PENGANTAR

    Telah diterima secara universal bahwa Rasul Yohanes, murid yang Tuhan kasih, menulis tiga surat yang dinamai dengan namanya. Tempat, waktu, dan keadaan dari ketiga surat ini tidak diketahui. Rekan seangkatannya hanya menyebut bahwa Yohanes menulis tiga Surat Yohanes, Injil Yohanes, dan Kitab Wahyu. Tulisan-tulisan ini menyiratkan bahwa penulisnya telah berusia sangat lanjut, karena nuansanya adalah nuansa tulisan dari seorang kakek kepada anak-anak rohaninya dari berbagai generasi.

    Oleh sebab itu, dapat diasumsikan dengan cukup tepat bahwa surat-surat Yohanes ditulis menjelang akhir hayatnya, ketika ia bertanggung jawab atas tujuh jemaat di propinsi Roma di Asia (Why. 2-3).

    Ada dua tema utama yang mengalir melalui surat-surat Yohanes. Tema pertama yang dikembangkan oleh Yohanes adalah kasih. Yohanes, sang Rasul Kasih, menggambarkan kasih sebagai inti dari sifat dasar Allah — Allah adalah kasih. Tema ke dua yang dikembangkan oleh Yohanes adalah persekutuan dengan Bapa dan Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus.

    Surat-surat Yohanes ditulis dengan gaya yang langsung ke pokok permasalahan, dan bahkan ringkas. Surat 1-3 Yohanes hanya memuat 300 kata dari seluruh kosa kata Yunani. Kosa kata ini sangat sedikit dibandingkan dengan 5.437 kata yang digunakan dalam Perjanjian Baru. Surat-surat Yohanes memberikan bacaan berbahasa Yunani tingkat dasar yang sangat mudah bagi para pembacanya.

    Surat Yohanes yang pertama ditulis dengan cara yang sangat mudah dipahami. Surat ini menyajikan teologi dari dia (Yohanes) yang menerima pewahyuan komprehensif tentang awal mula segala sesuatu maupun akhir zaman. Kita menemukan dasar doktrin Yohanes di dalam suratnya yang ke dua ayat 5 dan 6, yang menyebutkan kembali Perintah Baru yang diberikan oleh Yesus untuk mengasihi satu sama lain (lihat Yoh. 13:34; 15:12). Inilah inti dari pesan Yohanes.

    Salah satu pendekatan untuk mempelajari surat-surat Yohanes adalah memulainya dengan surat ke dua, yang merangkum ajaran-ajaran Yohanes, kemudian diikuti dengan surat ke tiga, dan ditutup dengan surat pertama. Namun, kami telah memilih untuk mempelajari surat-surat ini dengan metode tradisional sesuai urutan surat-surat ini di Alkitab, karena metode pembelajaran tersebut lebih mudah.

    Surat 1 Yohanes

    GARIS BESAR

    1. Persekutuan dengan Bapa dan Anak (1:1-4)

    2. Berjalan dalam Terang (1:5-10)

    3. Pengantara Kita di Hadapan Bapa (2:1-2)

    4. Mengasihi Satu Sama Lain (2:3-11)

    5. Tingkat-Tingkat Kedewasaan Rohani (2:12-14)

    6. Jangan Mengasihi Dunia (2:15-17)

    7. Peringatan tentang Antikris (2:18-19)

    8. Urapan yang Menetap (2:20-27)

    9. Keserupaan dengan Kristus (2:28-3:3)

    10. Sifat Allah yang Tanpa Dosa (3:4-10)

    11. Kasih Persaudaraan (3:11-24)

    12. Menguji Roh-Roh (4:1-6)

    13. Kasih yang Sempurna (4:7-5:3)

    14. Para Penakluk (5:4-6)

    15. Ketiga Saksi (5:7-13)

    16. Keyakinan dalam Doa (5:14-16)

    17. Kemerdekaan dari Dosa dan Penyembahan Berhala (5:17-21)

    PENDAHULUAN

    Surat ini, yang dapat diistilahkan sebagai surat umum, ditulis untuk jemaat-jemaat yang berada di bawah tanggung jawab Yohanes. Dalam surat ini, Yohanes berbicara dengan kata-kata yang terus terang, sehingga membuat berbagai tanggung jawab kehidupan Kristen sangat jelas. Ia menggunakan kata kerja mengetahui sebanyak 30 kali untuk memberikan kepada para pemercaya jaminan mutlak dari mengetahui jalan menuju kehidupan kekal.

    Orang yang membacanya tidak dapat tidak mengagumi keintiman luar biasa yang dinikmati oleh Yohanes bersama Tuhan, seperti digambarkan dalam tiga ayat pertama dari surat ini. Yohanes berbicara dengan otoritas, tetapi juga dengan kelembutan seorang bapak rohani sejati di dalam Kristus. Tidak diragukan lagi, Surat 1 Yohanes ditulis untuk melawan ajaran-ajaran sesat dan doktrin-doktrin palsu yang telah menyelusup masuk ke dalam Gereja Mula-Mula, terutama Gnostisisme, yang menyangkal bahwa Yesus telah datang dalam rupa manusia.

    PASAL SATU

    Persekutuan dengan Bapa dan Anak (1:1-4)

    1:1 – "Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup." Pertama-tama, Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Pribadi yang mengerjakan segala sesuatu, dengan menyatakan bahwa Yesus telah ada sejak awal zaman.

    Meskipun kita semua memiliki pewahyuan-pewahyuan yang berbeda-beda tentang karakter dan sifat dasar Kristus yang tak tertandingi, salah satu yang paling membuat saya terkesan adalah energi-Nya yang tanpa batas dan pemahaman-Nya terhadap tujuan hidup-Nya. Pada hakekatnya, Dia adalah seorang Manusia dengan sebuah misi.

    Keberadaan kekal dari Kristus terungkap dari sifat dasar-Nya, seperti dinyatakan dengan jelas oleh Rasul Paulus dalam Kolose 1:15-17, di mana ia berkata tentang Yesus: Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

    Hal ini juga ditegaskan oleh ayat-ayat klasik dalam Yohanes 1:1-3 yang berkata tentang Yesus sebagai Firman Allah: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Wahyu 1:8, Yesus disebut sebagai, Alfa dan Omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Kemudian dalam Ibrani 1:1-3, Paulus meninggikan Yesus sebagai gambaran Allah yang sesungguhnya: Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

    Oleh hikmatlah dunia dijadikan (Ef. 3:9-10), dan bukan diciptakan supaya kosong (Yes. 45:18). Oleh

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1