Pantun Santun: Opera Pantun, #3
()
Tentang eBuku ini
Buku Pantun Santun berisi 60 tema puisi atau 420 bait pantun karangan penulis yang mulai ditulis pada tanggal 26 Mei 2023 sampai dengan 24 Juli 2023. Tema yang penulis angkat antara lain teman, murid, guru, karyawan, penjahat, hujan, kecemasan, sampah, buku, sebuah nama, kereta api, kapal, narapidana, makan, minum, langkah, rumput, mulut, lidah, kopi, buaya, senja, bahkan debu pun dibuat pantun, serta tema lainnya. Penulis ingin mencoba mengolah suatu hal yang sederhana atau hal tak terpikirkan kebanyakan orang menjadi sebuah nilai seni berwujud karya sastra. Terdapat dua pantun berkait (seloka) di antara 60 judul pantun di dalamnya.
Pantun Santun memuat beragam pesan dengan tetap berusaha elegan walaupun di antaranya sarkasme atau satire.
Terkait dengan Pantun Santun
Judul dalam Seri Ini (6)
Galeri Pantun: Opera Pantun, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Suluh Damar: Opera Pantun, #2 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPantun Santun: Opera Pantun, #3 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMadura dalam Pantun: Opera Pantun, #4 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSebait Pendar Layar: Opera Pantun, #5 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPantun Slenco: Opera Pantun, #6 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
E-book terkait
Suluh Damar: Opera Pantun, #2 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPantun Slenco: Opera Pantun, #6 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSebait Pendar Layar: Opera Pantun, #5 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSajak Sang Pencari Inspirasi Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rindu yang Memanggil Pulang Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Aku Ingin Meniup Balon Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianProsa Kopi Esai dari Pinggiran Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianIni Tentang Hidupku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianJentik Jen(T)aka Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Galeri Pantun: Opera Pantun, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Madura dalam Pantun: Opera Pantun, #4 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianUntaian Titik Kehidupan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAksara Cinta Monalisa Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMinuet (Antologi Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMelodi Pelangi Rasa Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMeniti Waktu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPupus (Kumpulan Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKearifan Global Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Diary Puisi: #3 Magnolia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Antologi Puisi Dan Haiku: Bulan, Bintang dan Cintaku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Wanita Beristri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Alona Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Gajah Mada: Cinta Dua Dunia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Sake! (Saatnya Ketawa!) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Twisi Diary: Puisi-puisi twitter Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Kearifan Jawa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Menuai Apa yang Kami Tabur 1: Menuai Apa yang Kami Tabur, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Cogan Alam Purnama: Fiksi Alegori Silat, #1 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianR[a]indu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAntologi Esai Menjemput Kesuksesan (PPMN Goes To Jakarta) Integrasi Literasi Motivasi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian
Puisi untuk Anda
Pahlawan Wanita Muslimah Dari Kerajaan Aceh Yang Melegenda Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Antologi Puisi Dan Haiku: Bulan, Bintang dan Cintaku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Minuet (Antologi Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTwisi Diary: Puisi-puisi twitter Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Baris Puitis & Haiku Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Tuhan Yang Mengagumkan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRindu Itu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianDiary Puisi: #2 Padma Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Ini Tentang Hidupku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianRetak (Kumpulan Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMimpi (Kumpulan Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianLagu untuk Jiwaku: Editorial Alvi Books Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Diary Puisi: #3 Magnolia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pupus (Kumpulan Puisi) Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAlona Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5
Kategori terkait
Ulasan untuk Pantun Santun
0 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Pantun Santun - Wijatmoko Bintoro Sambodo
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta‘ala, Rabb semesta alam. Buku kumpulan pantun ini berhasil terselesaikan dalam kegiatan 60 hari menulis pantun bertajuk Opera Pantun yang diselenggarakan oleh Penerbit Pimedia, Bandung. Buku berjudul Pantun Santun merupakan buku karya kelima penulis dengan jenis puisi. Empat buku sebelumnya adalah kumpulan puisi karya Wijatmoko Bintoro Sambodo berjudul Makam, Senja di Atas Roda, Nisan Bersajak, dan Taman Kamboja. Buku kelima ini karya pertama penulis berbentuk puisi lama dengan jenis pantun. Judul Pantun Santun diambil dari judul tema pertama sekaligus sebagai representasi bahwa isi buku ini tidak berisi kata makian/umpatan, pornografi, atau semacamnya.
Buku Pantun Santun berisi 60 tema puisi atau 420 bait pantun karangan penulis yang mulai ditulis pada tanggal 26 Mei 2023 sampai dengan 24 Juli 2023. Tema yang penulis angkat antara lain teman, murid, guru, karyawan, penjahat, hujan, kecemasan, sampah, buku, sebuah nama, kereta api, kapal, narapidana, makan, minum, langkah, rumput, mulut, lidah, kopi, buaya, senja, bahkan debu pun dibuat pantun, serta tema lainnya. Penulis ingin mencoba mengolah suatu hal yang sederhana atau hal tak terpikirkan kebanyakan orang menjadi sebuah nilai seni berwujud karya sastra. Terdapat dua pantun berkait (seloka) di antara 60 judul pantun di dalamnya.
Pantun Santun memuat beragam pesan dengan tetap berusaha elegan walaupun di antaranya sarkasme atau satire. Penulis belum ahli dalam berpantun, sehingga belum banyak menghasilkan karya sastra puisi lama jenis pantun. Penulis berharap, buku ini menjadi tambahan kekayaan bahan bacaan dalam kesusastraan Indonesia. Selamat membaca dan semoga terhibur.
Wijatmoko Bintoro Sambodo
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pantun Santun
Pantun Sindir Selembut Kupu-Kupu
Pantun Psikopatologi
Pantun Rusak
Pantun Magelang
Pantun Buaya
Pantun Kopi
Pantun Air dan Api
Pantun Pahlawan
Pantun Panjang
Pantun Kopi Pahit
Pantun Rembulan
Pantun Bunga dan Gelut
Pantun Perpisahan
Pantun Matahari
Pantun Senja
Pantun Teh Amis
Pantun Gila
Pantun Penantian
Pantun Hujan
Pantun Perjalanan
Pantun Sesuap Nafsu
Pantun Malam
Pantun Uang
Pantun Mulut
Pantun Langkah
Pantun Tawa Maya
Pantun Makan
Pantun Minum
Pantun Narapidana
Pantun Olahraga
Pantun Kapal
Pantun Nisan
Pantun Dendam
Pantun Kereta Api
Pantun Debu
Pantun Buku
Pantun Cinta dan Darah
Pantun Sampah
Pantun Rumput
Pantun Kantuk
Pantun Teman
Pantun Penjahat
Pantun Sebuah Nama
Pantun Cemas
Pantun Siswa
Pantun Guru
Pantun Pilihan
Pantun Sarkasme (Karyawan Teladan)
Pantun Cinta Mematikan
Pantun Racun
Pantun Bahagia
Pantun Penyakit Hati
Pantun Underestimate
Pantun Utang
Pantun Hilang
Pantun Setan
Pantun Terima Kasih
Pantun Pelaut
Pantun Main
Tentang Penulis
Pantun Santun
Hutan ada tanaman krisan
Bola sepak ditendang kuda
Hujan